0. Paparan Ujian Tesis magister strata 2 .ppt

JhonyBram 10 views 20 slides Oct 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

untuk memeparkan presentasi ujian tesis


Slide Content

PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH PADA WILAYAH
KERJA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN
KAMPA KABUPATEN KAMPAR PERSFEKTIF MAQASHID
AL-SYARI’AH
TESIS
oleh
Muhammad Zen
Nim 22090213047

LATAR BELAKANG
•Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1999 tentang
pembinaan gerakan keluarga sakinah
•Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji
Nomor : D/71/1999 tentang Petunjuk Pelaksana Pembinaan Gerakan Keluarga
Sakinah
•Pembinaan menuju keluarga sakinah kepda masyarakat sudah dilakukan oleh
KUA dalam mewujutkan program pembinaan gerakan keluarga sakinah yang
di galakkan oleh pemerintah
BAB I

PERMASALAHAN
1.Identifikasi Masalah
•Efektivitas program pembinaan keluarga sakinah pada wilayah kerja KUA
Kecamatan Kampa
•Faktor pendukung dan penghambat layanan dan program pembinaan
keluarga sakinah pada wilayah kerja KUAKecamatan Kampa
•Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui preogram pembinaan
keluarga sakinah.
•Bimbingan seperti apa yang diberikan oleh Kantor Urusan Agama
terhadap masyarakat wilayah kerja KUAKecamatan Kampa

2. Rumusan Masalah
•Bagaimana Implementasi Pembinaan Keluarga Sakinah Pada Wilayah Kerja
Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar?
•Apa faktor mempengaruhi Efektivitas Pembinaan Keluarga Sakinah Pada
Wilayah Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar?
•Bagaimana tinjauan Maqashid al-syari’ah terhadap pembinaan keluarga
sakinah diwilayah kerja KUA Kecamatan Kampa?

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.Tujuan
•Mengetahui efektivitas program pembinaan keluarga sakinah di wilyah
kerja KUA Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar
•Mengetahui faktor mempengaruhi Efektivitas Pembinaan Keluarga Sakinah
Pada Wilayah Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampa Kabupaten
Kampar
•Mengetahui tinjauan Maqashid al-syari’ah terhadap pembinaan keluarga
sakinah diwilayah kerja KUA Kecamatan Kampa

2. Manfaat
•Dari perspektif akademik: diharapkan dapat melengkapi buku-buku yang membahas tentang kebijakan
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, khususnya berkaitan dengan pembinaan Keluarga
Sakinah di Kantor Urusan Agama Kecamatan.
•Dari perspektif fungsional: hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai peta awal untuk
melihat proses sosialisasi, kualifikasi, dan kompetensi SDM serta potensi sumber daya lain yang
mendukung maupun menghambat pelaksanaan pelayanan keluarga sakinah.
•Dari perspektif kebijakan, diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan dan pertimbangan bagi pimpinan
Kementerian Agama dan Instansi terkait dalam merumuskan kebijakan bagi upaya pelaksanaan
pelayanan keluarga sakinah serta pemberdayaan dan pengembangan KUA di masa mendatang.
•Sebagai prasyarat untuk menyelesaikan program magister pasaca sarja UIN Suska Riau Program
Studi Hukum Keluarga

BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. KELUARGA SAKINAH
•Pernikahan ialah berjumpanya dua insan yang berbeda untuk bisa
mencintai segenap jiwa dan raga ( Mawaddah) dan kasih sayang
(Rahmah), masing-masing pasangan mengadakan dan membangun
suatu rumah tangga ingin mewujudkan keluarga yang sakinah dan
bahagia sejahtera selamanya
•pembinaan keluarga melalui pandangan Islam merupakan pembinaan
sebuah keluarga sah bertujuan untuk meningkatkan dan menuntun
anggota keluargan berdasarkan anjuran Islam, menjadi guru terbaik dalam
meningkatkan suatu keluarga kejalan yang benar berlandaskan ajaran
Islam sebagai pilar utamanya
•Pernikahan dan pembentukkan, serta bimbingan keluarga Islami
dimaksudkan untuk mencapai keadaan keluarga atau rumah tangga, yang
“Sakinah Mawaddah wa Rahmah” (Keluarga yang tenteram, penuh kasih
dan sayang).

2. MAQOSHID SYARI’AH
• Maqohid Syari’ah adalah maksud dan tujuan ditetapkan syari’at atau
hikmah dan rahasiaAllah Swt, sebagai pembuat syari’at dalam menetapkan
semua hukum yang di syari’atkannya. Hal ini memastikan bahwa syari’at
dan hukum Allah Saw, itu tidak ada yang ditetapkan tanpa adanya maksud
dan tujuan, sebab menetapkan sesuatu dengan sia-sia tanpa tujuan adalah
mustahil bagi Allah Saw.
 Maqohid Syari’ah di bagi menjadi tiga
 al-maqasyid ad-daruriyat (Perkara pokok dan utama), secara bahasa
artinya adalah kebutuhan yang mendesak. Dapat dikatakan aspek-aspek
kehidupan yang sangat penting dan pokok demi berlangsungnya urusan-
urusan agama dan kehidupan manusia secara baik. Pengabaian terhadap
aspek tersebut akan mengakibatkan kekacauan dan ketidakadilan di dunia
ini, dan kehidupan akan berlangsung dengan sangat tidak menyenangkan.
Lima hal pokok dan asasi dalam kehidupan ituadalah Menjaga Agama,
menjaga jjiwa, menjaga akal, menjaga kehormatan dan manjaga Harta.

 Al-maqasyid al-hajiyyat, secara bahasa artinya kebutuhan. Dapat
dikatakan adalah aspek-aspek hukum yang dibutuhkan untuk meringankan
beban yang teramat berat, sehingga hukum dapat dilaksanakan dengan
baik. Contohnya bolehnya Jama’ dan Qashar dalam shalat bagi yang
musafir.
 Al-maqasyid at-tahsiniyyat, secara bahasa berarti hal-hal penyempurna.
Menunjuk pada aspek-aspek hukum seperti anjuran untuk
memerdekakan budak, Menjaga adab dalam makan dan minum, dan
bersedekah kepada orang miskin.

BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
•Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Menurut Farida Nugrahani (2014: 4) dalam bukunya menjelaskan bahwa “Penelitian
kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang bersifat deskriptif tanpa dengan data
yang ada tanpa menggunakan angka atau perhitungan yang ada seperti pada
penelitian kuantitatif. Dimana dalam tujuan penelitian ini dilakukan untuk memahami
suatu topik penelitian dari apa yang terjadi dari sebuah ekspektasi terhadap realita
yang ada dilapangan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
•Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Kampa Kabupaten Kampar. Kemudian penelitian ini akan memakan waktu selama
kurang lebih 6 bulan yang direncanakan dimulai terhitung dari bulan Januari sampai
dengan Juni 2022.
3. Jenis dan Sumber data
•Data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara
langsung dengan warga yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
•Data skunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen serta informasi-informasi yang
tertulis lainnya yang berasal dari pihak yang erat kaitannya dengan pembahasan ini.

4. Informan
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Seluruh Pegawai
KUA sebanyak Delapan Orang, dan kepala keluarga yang ada di Kecamatan
Kampa yang tersebar di Sembilan desa, yaitu Desa Kampar, Desa Plau Rambai,
Desa Sawah Baru, Desa Sungai Tarap, Desa Tanjung Bungo, Desa Koto
Perambahan, Desa Pulau Brandang, Desa Sungai Putih, dan Desa Deli Makmur
5. Teknik Pengumpulan Data
•Observasi yaitu dengan cara melihat dan mengamati secara langsung dilokasi penelitian. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan kondisi dan fakta lapangan. Observasi
bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian
kedalam suatu skala bertingkat.
•Wawancara yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden mengenai yang diteliti.
Dengan metode interview peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya.
•Dokunmentasi yaitu mengumpulkan hasil dokumentasi yang telah dilakukan dan mencari data mengenai
hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen rapat, lengger, agenda
dan sebagainya

6. Teknik Analisis Data
•Teknik analisa data bertujuan menganalisa data yang telah terkumpul dalam penelitian ini, setelah data
yang berasal dari lapangan disusun secara sistematis, maka penulis akan menganalisa data tersebut,
dalam hal ini penulis akan menganalisa dengan menggunakan teknik Deskriftif kualitatif, yaitu mengolah
data yang masih dalam berbentuk kata-kata atau simbol sesuai dengan data yang didapat selama di
lapangan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH KUA DALAM PEMBINAAN
KELUARGA SAKINAH
1. Kursus Calon Pengantin (Suscatin)
Langkah awal yang dilakukan oleh KUA Kecamatan Kampa dalam mengsukseskan program
keluarga sakinah adalah diadakannya Kursus Calon Pengantin, ini dilakukan untuk pemberian
bekal pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kepada calon pengantin tentang kehidupan
rumah tangga atau keluarga, dalam waktu yang relatif singkat. Sebelum melaksanakan prosesi
akad nikah seorang calon pengantin (catin) terlebih dahulu mengikuti Suscatin di Kantor KUA
Tujuan Bimbingan Perkawinan pra nikah bagi calon pengantin adalah merupakan ikhtiar
pemerintah melihat tingginya tingkat perceraian yang terjadi. Selain itu diharapkan Calon
Pengantin (Catin) bisa membangun keluarga yang mempunyai pondasi yang kokoh,  karena
banyak pasangan Catin yang belum tahu cara mengelola keluarga. Kegiatan pembinaan pra
nikah atau suscatin bagi catin tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh KUA
Kecamatan Kampa. Karena setiap catin wajib ain mengikuti kegiatan pembinaan pra nikah atau
suscatin.

2. Memberikan bimbingan konseling Keluarga
Konseling keluarga diberikan kepada individu yang tengah mengalami masalah didalam
berkeluarga, sebab dalam sebuah perkawinan atau dalam sebuah keluarga tidak akan
selalu membawa kebahagiaan, apabila kebahagiaan dalam keluarga berangsur-angsur
pudar maka konflikpun akan bermunculan, agar konflik tidak bertambah lama dan semakin
besar suami isteri sebaiknya mendapatkan pengetahuan tentang berumah tangga yang
baik dari berbagai pihak, baik dari pihak keluarga, orang yang dianggap baik dalam
menyelesaikan permasalahan keluarga itu ataupun mendatangi lembaga konsultasi.
KUA Kecamatan Kampa telah melayani konseling keluarga untuk membantu dan melayani
keluarga yang sedang ditimpa oleh ketidak harmonisan didalam rumah tangga
Ada dua cara yang dilakukan KUA
a.Dengan cara datang langsung ke kantor KUA
b. Dengan cara bertanya langsung ketika Pihak KUA, ustad dan da’I yang mengisi pengajian
atau wirit di tempat mereka

3. Pembinaan dan Pemilihan keluarga sakinah
•Salah satu upaya yang dilakukan oleh KUA dalam tercapainya program
keluarga sakinah adalah diadakannya Bimbingan dan Pemilihan keluarga
sakinah, Bimbingan dan pemilihan keluarga sakinah yang dilakukan oleh
KUA dilaksanakan pada waktu bersamaan maksudnya dalam Bimbingan
dilakukan juga pemilihan keluarga sakinah, bagi pemenang satu untuk
tingkat kecamatan akan di utus ke Kementerian Agama Kabupaten untuk
mengikuti pemilihan keluarga sakinah tingkat kabupaten dan seterusnya.
4. Memfasilitasi masyarakat dalam mendalami ilmu agama
•Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama islam di
masyarakat maka KUA melaksanakan program majlis taklim dengan
menggandeng pengurus mesjid dan mushallah, yang mana disetiap mesjid
dan mushallah dilaksanakan wirid pengajian minimal sekali dalam satu
minggu. Majlis taklim bagi mesjid dan mushallah yang kesulitan dalam
mendatangkan penceramah maka pihak KUA memberikan solusi dengan
mendatangkan atau mencarikan penceramah agar tidak terhalangnya
kegiatan keagamaan dalam rangka menimba ilmu agama bagi masyarakat

Faktor pendukung dan Faktor Penghambat KUA Dalam Pelaksanaan
Pembinaan Keluarga Sakinah
1.Faktor pendukung
•Jumlah sarana ibadah yang cukup banyak 104 buah terdiri dari masjid 36 buah , mushalla 68 buah. Artinya
adalah pada setiap desa ada masjid 4 buah, mushalla 8 buah.
•Penduduk mayoritas beragama Islam lebih kurang 98%.
•Jumlah Taman Pendidikan Al-Qur’an cukup banyak
•Meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan ibu dan anak, penanggulangan
penyakit masyarakat, Penataran bagi calon pengantin, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan lainnya.
•Menjamurnya kelompok Pengajian seperti Majlis Taklim, KBIH, Remaja Masjid dan lain-lainnya.
2. Faktor Penghambat
•Terbatasnya SDM yang profesioanal di KUA Kecamatan Kampa.
•Dukungan dana yang belum memadai untuk operasional terutama dalam merekrut tenaga profesional
yang diluar Kantor KUA.
•Belum terprogramnya kegiatan peningkatan kualitas (orientasi) untuk tenaga Penasehat Perkawinan.
•Masih ada sebagian masyarakat yang belum menyadari arti pentingnya penasehatan Perkawinan

Analisis Pembinaan Keluarga Sakinah di Kecamatan kampa Presfektif
Maqoshid Syari’ah
Dalam melaksanakan sebuah program banyak hal yang harus diperhatikan.
Terlebih dahulu terhadap mekanisme yang berjalan dalam sebuah
organisasi, dan sebuah organisasi sangat bergantung terhadap ke-efektifan
pencapaian kerja antara elemen yang berada dalam sistem, pembinaan
yang dilakukan oleh KUA dalam rangka tercapainya keluarga sakinah
dalam berumah tangga yang telah dijelskan sebelumya, Jika ditinjau dari
lima unsur pokok dalam konsep maqashid al-syari‘ah yang terdiri dari hifz al-
din (memelihara agama), hifz al-nafs (memelihara jiwa), hifz al-‘aql
(memelihara akal), hifz al-nasl (memelihara keturunan), hifz al-mall
(memelihara harta) maka, Pembinaan keluarga sakinah yang dimaksudkan
untuk mewujudkan keluarga yang bahagia, sesuai dengan beberapa
konsep maqashid al-syari‘ah yang berupa pemeliharaan agama,
pemeliharaan jiwa dan pemeliharaan keturunan atau dalam istilah ulama’
lain menjaga kehormatan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
•Kesimpulan
1. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kampa telah melaksanakan pembinaan program
gerakan keluarga sakinah.
2. Ditinjau dari keefektipan dalam menjalankan pembinaan keluarga sakinah, maka dapat
diketahui kurang efektifnya pelaksanaan pembinaan keluarga sakinah di kerenakan
Terbatasnya SDM yang profesioanal di KUA Kecamatan Kampa, Dukungan dana yang
belum memadai untuk operasional terutama dalam merekrut tenaga profesional yang diluar
Kantor KUA, Belum terprogramnya kegiatan peningkatan kualitas (orientasi) untuk tenaga
Penasehat Perkawinan, serta Masih ada sebagian masyarakat yang belum menyadari arti
pentingnya penasehatan Perkawinan
3. Ditinjau dari maqashid al-syari‘ah terhadap pembinaan yang dilakukan oleh KUA telah
sesuai dengan lima unsur pokok dalam konsep maqashid al-syari‘ah tersebut, maka,
Pembinaan keluarga sakinah yang dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga yang
bahagia, sesuai dengan beberapa konsep maqashid al-syari‘ah yang berupa pemeliharaan
agama, pemeliharaan jiwa dan pemeliharaan keturunan atau dalam istilah ulama’ lain
menjaga kehormatan.

Saran-saran
1. Kepada masyarakat Kecamatan Kampa yang berstatus sebagai masyarakat yang
agamis dalam berumah tangga harus saling sama-sama menjaga keutuhan rumah
tangga.
2. Keluarga merupakan masyarakat yang terkecil maka sebagai orang tua harus
memberikan contoh yang terbaik buat keluarga dan membimbing keluarga dalam
kebaikan serta saling mengisi agar tidak terjebak kedalam permasalahan keluarga
yang akan berakibat buruk bagi keluarga dan masyarakat.
3. Agar pihak KUA lebih giat lagi dalam mensosialisasikan gerakan keluarga sakinah
dengan meningkatkan pelayan keluarga sakinah baik itu sosialisasi, konseling
keluarga, wirid pengajian dan lain sebagianya.
4. Kepada para peneliti berikutnya, agar dapat mengkaji lebih mendalam tentang
keluarga sakinah sebab tujuan berkeluarga pada hakikatnya adalah untuk mencari
keredhaan Allah dan agar keluarga yang dibangun bener-benar menjadi keluarga
sakinah mawaddah warahmah.

DEMIKIAN DAN
TERIMA KASIH
wassalam
Tags