03 bilangan KDM Pertemuan 3 dan 4. dalam pembelajaranpptx

TriKurniahLestari1 5 views 20 slides Sep 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

03 bilangan KDM Pertemuan 3 dan 4. dalam pembelajaranpptx


Slide Content

BILANGAN Konsep Dasar Matematika Oleh : TRI KURNIAH LESTARI, S.Pd ., M.Pd . Wa . 085244522825

A. Sistem Bilangan Sistem Bilangan : himpunan dari bilangan – bilangan beserta sifat2nya.

Kelompok 1 Kelompok 3 Aksamina Puadi Intan Purnama Sari Amanda Ina Morita Aytanoi Maria Salodora Molpenip Asiki Yohima Sawen Monika Letisya Seranik Silpa Mamawiso Mores wompere Melkias agapa Enggelina abisay Kelompok 2 Kelompok 4 Andi Sri Megawati Javania Puspasari Fitriani Ayu Saumi Amma Netti Itlay Once Lina Asso Vivi Herawati Ros Loisa Aisoi Frenny wakasu

KELOMPOK 1 https://docs.google.com/document/d/15k42KsAPPHSB4L2oq7ysRB9ui_LxfMWaHgMf1uXOgA0/edit?usp=sharing KELOMPOK 2 https://docs.google.com/document/d/1CHGdDz_l3eOvsFvz-zFMnhkdiHMY1RZ4hdHBcJVLkdY/edit?usp=sharing KELOMPOK 3 https://docs.google.com/document/d/1fkLG_kWeohmqfyi_q4nHyfBHVngT2bes1BPUVuG1sdM/edit?usp=sharing KELOMPOK 4 https://docs.google.com/document/d/1NJEHBpWwz6yv5YK8BNigIHh0QV3PbKiqZlEJ1H4VDkI/edit?usp=sharing

Himpunan Bilangan Asli ( N ) = {1, 2, 3, …} Himpunan Bilangan Cacah = {0, 1, 2, 3, … } Himpunan Bilangan Bulat ( Z ) = { …,-3,-2,-1,0,1,2,3, …} Himpunan Bilangan Rasional ( Q ) : Suatu bilangan yang dinyatakan p/q dengan p dan q bilangan bulat dan q ≠ 0 Himpunan Bilangan Irrasional : bilangan yang tidak dapat dinyatakan ke bentuk rasional Himpunan Bilangan Real : Gabungan himpunan bilangan rasional dengan himpunan bilangan irrasional . Tugas Individu 1: Carilah pengertian dan contoh dari bilangan lainnya

contoh bilangan rasional yaitu : √3, √5, 1 + √2, 3√7, π , cos 19° contoh bilangan irrasional yaitu :

B. Operasi Hitung Operasi Hitung adalah konsep yang mendasari operasi hitung dasar yang meliputi penjumlahan (penambahan), pengurangan, perkalian dan pembagian  1. Sifat-Sifat Operasi Hitung Sifat Komutatif ( Pertukaran ) yaitu : a + b = b + a a x b = b x a b. S ifat Asosiatif ( Pengelompokan ) yaitu : (a + b) + c = a + (b + c) (a x b ) x c = a x (b x c)

3. Sifat Distributif ( Penyebaran ) Yaitu : a x (b +c)=(a x b) + (a x c) a x (b -c)=(a x b) - (a x c) 4. Elemen Identitas Misalkan terdapat 2 bilangan rill ( 0 dan 1) Maka akan memenuhi : a + 0 = a dan a x 0 = 0 a x 1 = a

CONTOH OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN Misal : a. 5 + 4 = 9 4 + 5 = 9 Jadi 5 + 4 = 4 + 5 sifat seperti ini disebut sifat pada komutatif penjumlahan . b. (3 + 4) - 5 =7 - 5 = 2 3 +( 4 - 5 ) = 3 + (-1) = 2 Jadi (3 + 4) - 5 = 3 ( 4 - 5) Sifat seperti ini disebut dengan sifat asosiatif penjumlahan .

2. Perkalian : a. (3 x 4) x 5 = 12 x  5 = 60 3 x ( 4x5)= 3 x 20 = 60 Jadi (3 x 4) x 5 = 3 x (4 x 5) Sifat seperti ini disebut sifat asosiatif pada perkalian . b. 3 x ( 4 + 5) =  3 x 9 = 27 dan (3 x 4) + (3 x 5)= 12 + 15 = 27 Ternyata 3 x ( 4 + 5) = (3 x 4 ) + (3 x 5) Sifat seperti ini disebut dengan sifat distributif perkalian pada penjumlahan . Tugas Rumah ( individu ) 2: Mengapa sifat komutatif tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian ?

Contoh operasi hitung lainnya 1. Operasi hitung pada pecahan 2. Operasi hitung desimal Tugas Rumah ( individu ) 3: Buatlah masing-masing 3 contoh untuk perkalian dan pembagian desimal

3. Operasi Hitung yang melibatkan persamaan linear dan persamaan kuadrat

Carilah penyelesaian dari operasi hitung berikut ! 4 – 2(8 – 11) + 6 = . . . . 3[2 – 4(7 – 12)] = . . . . -4[5(-3 + 12 – 4) + 2(13-7)] = . . . . 5[-1(7 + 12 – 16) +4] + 2 = . . . . Latihan 1

(2x + 3) (x + 2) = . . . .

Kunci : 16 66 -148 7 -6 x + 2 t - 7

B. Bilangan Romawi Ketujuh huruf yang harus diingat dalam sistem bilangan romawi adalah : I :1 V :5 X :10 L :50 C :100 D :500 M :1000

Perlu diperhatikan bahwa : Pengulangan hanya bisa dilakukan pada bilangan 1, 10, 100 dan 1000. Jadi tak ada pengulangan untuk 5, 50 dan 500. Contoh : ii = 2 atau ccc = 300 Pengulangan hanya bisa dilakukan paling banyak tiga kali. Contoh : iii = 3 dan mmm = 3000 Jika lambang bilangan yang lebih kecil berada di depan berarti kurang . Dan jika berada di belakang lambang bilangan yang lebih besar berarti tambah . Contoh : iv= 4 karena 5 – 1 ( perhatikan bahwa 4 tidak ditulis sebagai iiii seperti yang ditegaskan aturan kedua ) viii = 8 karena 5+3 Aturan nomor 3 hanya berlaku bagi lambang bilangan yang berdekatan atau selang 1. Contoh : XL = 40 karena 50-10 , XC = 90 karena 100-10 tapi tak bisa XD melambangkan 490 (500-10) karena penulisan yang tepat untuk 490 adalah CDXC (CD = 400 dan XC=90).

Untuk bilangan lebih dari 5000 terjadi pengulangan dengan menambah garis pada bagian atas lambang bilangan romawi tersebut .  Contoh : 5000 = v ( dengan tambahan satu garis di atas v) penambahan garis menandakan bahwa bilangan dimaksud dikali 1000.

Tuliskan lambang bilangan asli dari bilangan Romawi berikut ini : XIX LXXXIV XLIII CCLXXXIV CMLXXVI DCCLXIX Tuliskan lambang bilangan romawi dari bilangan asli berikut : 1044 2056 3012 512 43 Selesaikanlah operasi hitung berikut ! CMXCIX – DCCLI = … DM + DCLXX – MCCL = … CDI – CCXIV + CXXV = … CCCXXXIII + CXLII – LIV = … (DCCL + LXII) – (CCCXV + LII) = … Latihan 2