C A C A T DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI y DESKRIPSI M A T A KULIAH y Mata kuliah ini m embahas tentan g cacat dan kegagala n pekerjaan konstruksi, yan g mencakup: pekerjaan tanah, pekerjaa n konstruksi bangunan jembatan, gedung, pekerjaan jalan d an konstruksi pekerjaan saluran d an drainasi, pekerjaan instalasi yang teknik dan p ekerjaan-pekerjaan lain memerlukan penanganan khusus yang berkaitan dengan pekerjaan keteknik sipilan dan arsitektu r . ma t eri C GK 2011 1
Target dan tujuan Perkuliahan : Setelah menempuh mata kuliah i ni, diharapkan mahasiswa mampu untuk : y Mengidentifikasi adanya k emungkinan cacat atau y kegagalan suatu pekerjaan konstruksi Mendiskripsikan s ecara rinci dan teknis adanya y cacat atau k egagalan suatu pekerjaan konstruksi Menjelaskan k emungkinan penyebab t imbulnya cacat atau k egagalan suatu pekerjaan konstruksi Memberikan usulan/saran atau solusi terhadap adanya c acat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi tersebut. y y ma t eri C GK 2011 2
PENGERTIAN UMUM CACAT DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI y CAC A T KONSTRUKSI : S uatu kond i si penyimpangan atau ketidak sempurnaan hasil dan ata u prose s pekerjaa n konstruks i yan g masi h d alam batas toleransi. A rtinya belum atau tidak membahayakan konstruksi secara keseluruhan y KEGAGALAN KONSTRUKSI : a dala h s uat u kond i s i penyimpangan , kesalahan da n atau kerusaka n has i l mengakibatkan pekerjaan konstruksi yang dapat keruntuhan konstruksi ma t eri C GK 2011 3
DEFINISI TH 2000) UMUM (MENURUT PP NO 29 KEGAGALAN KONSTRUKSI : Kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi p ekerjaan sebagaiman a disepakati dalam kontrak k erja konstruksi baik sebagian kesalahan maupun keseluruhan sebagai akibat pengguna jasa atau penyedia jasa. ma t eri C GK 2011 4
y KEGAGALAN BANGUNAN : y Pasa l 34 , K egagala n banguna n merupaka n k eadaan bangunan keseluruhan yang tidak berfungsi, baik segi seca r a teknis, m aupu n sebagian dari manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan, atau keselamatan u mum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa dan atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi. ma t eri C GK 2011 5
Sesuatu k ebiasaan yang tidak terpuji tentang masalah y kegagalan konstruksi di suatu p royek, pihak-pihak yang terkait selalu ada cara untuk memilih langkah-langkah mengamankan dan menyelamatkan o rang-orangnya yang terlibat dari pada mengamankan a tau menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri. T idak jarang kondisi a lamlah yang dikambing h itamkan y untuk menyelamatkan kecerobohan dan kelalaian manusia-manusia yang seharusnya bertanggung jawab dalam kegagalan konstruksi tersebut. ma t eri C GK 2011 6
y Kegagalan bangunan a dalah keadaan bangunan, yan g setela h d isera h terimakan oleh penyedia jasa kepad a p enguas a jasa , menjadi tida k berfungs i baik s ebagia n d an/a t au secara keseluruha n m aupun tidak dalam yang sesua i dengan ketentua n yang t ercantum kontra k k erj a konstruks i ata u pemanfaatannya menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa. ma t eri C GK 2011 7
Menyamakan persep s i t entang ‘kegagalan bangunan’ sangat y penting, istilah t ersebut dapat berbeda antara s atu profesi deng a n yang lainnya. Menurut UU No.18/1999 tentang J ASA K ONSTR U KSI, Pasal y 1 : “ Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah di s erahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi t idak berfung s i baik s ebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak k erja konstruksi atau pemanfaatannya yang men y impang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa;”. Sedangkan mencakup m enurut Pasal 6 : “Bidang usaha jasa sipil konstruksi d an/atau y pekerjaan arsitektural dan/atau mekanikal dan/atau el e ktrik a l dan / atau tata lingkungan, m asing- masing beserta kelengkapann y a ma t eri C GK 2011 8
Selanjutnya dalam konteks permasalahan ‘kegagala n b angunan ’ d ar i s udu t p andang ini a kan d iulas pekerjaa n sipil y / konstruksi. Dalam kaca mata p rofesi t e knik sipil, fungsi utama y banguna n adala h memiku l beban-beban da n pengaruh lingkunga n lua r . J ad i banguna n yan g gaga l a dala h jika tidak mampu memikul b eban atau rusak akibat pengaruh lingkungan luar . Adapun tolok ukurnya adalah kekuatan da n kekakuan y struktur dan bahan saja dan tidak terbatas setelah w aktu sejak penyerahan tetapi telah dimulai pelaksanaan . ma t eri C GK 2011 9
Contoh ‐ 2 kasus KEGAGALAN KONSTRUKSI ma t eri C GK 2011 10
Contoh ‐ 2 kasus KEGAGALAN KONSTRUKSI ma t eri C GK 2011 11
PROSES RUNTUHNYA APARTMENT SHANGHAI DI DIB U A T GALIAN UNTUK P R ASA R AN A UMU M DISAM P ING GEDUNG B ANGUNAN A P A R TMENT BERDIRI M E GAH ma t eri C GK 2011 12
KARENA GE R USAN AIR AKI B A T GALIA N , PON D ASI GEDUNG P A T AH AKHIRN Y A GEDUNG A P A R TMENT AMB R UK ma t eri C GK 2011 13
Kondisi gedung apartment ambruk/runtuh setelah ma t eri C GK 2011 14
CONTO H ‐ 2 KASUS CACAT KONSTRUKSI ma t eri C GK 2011 15
TUGAS SEMESTER CGK : T ugas dibuat kelompok, dengan anggota kelompok masing-masing 2 (dua) orang Masing-masing kelompok diminta untuk mengkaji suatu kasus CAC A T A T AU GAGAL KONSTRUKSI pada suatu pekerjaan /obyek sipil/konstruksi Obyek b isa d idapat dari : Majalah, Internet, suatu Artikel atau Kasus Nyata . Hasil kajian harus dipresentasikan dan didiskusikan d i depan kela s. y y y y Hasil kajian berupa : 1). Identifikasi CGK, 2). Deskripsi y teknis CGK, 3). Rumusan penyebab CGK, 4). Usulan solusi/pengatasan masalah. ma t eri C GK 2011 16
Tinjauan Kasus CGK : y y y y y y y y y y y y y y y KASUS CGK PADA BANGUNAN GEDUNG : KOMPONEN PONDASI : Struktur Pondasi Stabilitas dan Kekuatan Tanah Struktur Penunjang / pengaku Pondasi STRUKTUR UTAMA BANGUNAN Kekuatan dan kekakuan Kolom dan dinding penopang Kekuatan dan kekakuan Balok dan Plaat ATAP BANGUNAN Hubungan kolom dan kaki rangka atap Kekakuan , kekuatan dan keawetan rangka atap Pemasangan penutup atap (genting, talang, dll) FINISHING BANGUNAN Kembang ‐ susut dinding Kualitas finishing permukaan ma t eri C GK 2011 17
Tinjauan Kasus CGK : y y y y y y y y y y y y y y y y KASUS CGK PADA BANGUNAN JEMBATAN: KOMPONEN STRUKTUR BAWAH : Struktur PondasI Pilar jembatan Stabilitas dan Kekuatan Tanah Stabilitas terhadap spesifikasi Aliran Air Sungai Struktur Perkuatan tanggul, kisdam, dll STRUKTUR UTAMA JEMBATAN Kekuatan dan kekakuan Struktur Utama Jembatan Pemeliharaan dan keawetan Struktur Utama Jembatan Hubungan/tumpuan kaki struktur Utama pada Pilar Penumpu BUILDING MAINTENANCE Pemeliharaan Rutin Thd Fenomena Alam Pemeliharaan Rutin Thd fungsi Waktu Pemeliharaan Rutin Thd Ulah Manusia KASUS KERUSAKAN JEMBATAN : Jembatan PABELAN RUSAK akibat dihantam banjir lahar dingin, pilar p enyangga jembatan di bagian tengah juga terkikis. Pilar tersebut terkikis setinggi 4,8 meter dari total ketinggian pilar 7,4 meter, dan lebar 1,8 meter dari total lebar 5,6 meter. ma t eri C GK 2011 18
Tinjauan Kasus CGK : y y y y y y y y y y y y KASUS CGK PADA JALAN RAYA : STRUKTUR TANAH : Stabilitas dan Kekuatan Tanah Stabilitas terhadap spesifikasi Aliran Air Drainasi Struktur Perkuatan t anggul, turap, sistem drainasi dll STRUKTUR /KONSTRUKSI JALAN Kekuatan struktur perkerasan jalan t erhadap beban rencana Kekuatan struktur jalan t erhadap pergerakan t anah Kekuatan Struktur Jalan d ikaitkan dgn k elengkapan sistem drainasi Kekuatan dan s tabilitas turap penahan tanah CONTOH Kasus Kerusakan Jalan : Jalan Mega Mall Pluit a mblas (18/9/2011) diakibatkan o leh r usaknya goron g ‐ 2 drainasi ma t eri C GK 2011 19
Kasu s ‐ kasus CGK pada jalan dan jembatan t e r kikis n y a pilar pe n y angga oleh Ali r an air sungai ma t eri C GK 2011 20
Kasu s ‐ kasus C GK pada jembatan jalan dan ma t eri C GK 2011 21 sebab y ang belum di k etahui J alan amblong ka r ena struktur jalan tidak kuat menahan beban
CACAT DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI PADA KOMPONEN BANGUNAN PON D AS I : Banyak kasus kegagalan bangunan akibat kegagalan pondasi yang tidak dapat diperbaiki sehingga seluruh bangunan (gedung atau jembatan) tidak dapat berfungsi lagi, atau untuk perbaikannya harus memerlukan biaya tinggi. y y Untuk mencegah kegagalan pondasi, harus sejak tanah d ini d i y diantisipasi yaitu dari tahap p enyelidikan lapangan (in situ test) dan di lab mekanika tanah, perencanaan dan perhitungan daya dukung pondasi serta pondasi penurunannya dan tahapan p elaksanaan ma t eri C GK 2011 22
CGK yang sering terjadi pada komponen pondasi bangunan (01) T erjadi patahan Biasanya kejadian patahan terjadi pada pondasi menerus dari bahan pasangan batu kali Patahan terjadi karena kurang baiknya daya dukung tanah dibawah pondasi dan tidak diantisipasi dengan luasan pondasi yang cukup. y y y Patahan juga dapat terjadi apabila kekuatan sloof cukup kuat dalam menunjang kekakuan pondasi. tidak y Patahan jg dapat terjadi pada kondisi tanah yang tdk homogen,misalnya adanya bagian-2 tanah yang gembur sedangkan bagian yg lain cukup keras Adukan pasangan pondasi yang kurang baik juga dpt memperparah kondisi patahan yang terjadi y y ma t eri C GK 2011 23
CGK yang sering terjadi pada komponen pondasi bangunan (02) Penurunan /settlement Pengertian “penurunan pondasi” yaitu amblasnya pondasi bangunan tanpa atau dengan disertai patahnya konstruksi pondasi, sehingga kondisi bangunan bisa turun lurus vertikal atau turun miring. Penurunan pondasi menerus maupun titik dapat terjadi apabila kondisi tanah kurang stabil, tetapi struktur pondasi masih s olid, sehingga bangunan menjadi miring kaku. Pada sistem pondasi titik, penurunan yang tidak seragam dapat mengakibatkan patahnya ikatan/sloof pengaku pondasi. y y y y Penurunan pondasi juga dpt disebabkan oleh kurang baiknya y sistem drainasi dibawah bangunan, sehingga air tanah dpt menggerus kekuatan tanah pendukung pondasi. ma t eri C GK 2011 24
CGK yang sering terjadi pada komponen upper structure beton Salah satu sifat penting dari struktur beton bertulang adalah keawetan, yaitu kemampuan resistensi terhadap bekerjanya pengaruh kimia, fisika, mekanis dan bakteri. Beberapa contoh dari pengaruh tersebut adalah : > erosi (pengaruh dari cuaca dan angin, air yang mengalir dan lain-lain), > temperatur yang tinggi (kebakaran), > temperatur yang rendah (sel-sel membeku), > tumbukan atau lain kerusakan, > alga (jamur dan sejenisnya), y y > pengaruh bekerjaanya bahan agresif seperti chlorida. sulfat dan ma t eri C GK 2011 25
CGK yang sering terjadi pada masing-masing tahap pekerjaan beton CGK pada tahapPerencanaan ke-tidakcukup-an gambaran tentang distribusi gaya a tau pengabaian beberapa pengaruh tertentu (misalnya : temperatur) akan membawa ke-retak-an yang tidak diinginkan, > ke-tidak teliti-an detail, misalnya terlalu rapatnya tulangan a kan mengakibatkan lubang-lubang, sangkar- sangkar atau beton porous, > kesalahan perhitungan, penyelimutan pada baja tulangan untuk pondasi beton, kelder (basement) dan lantai dasar gedung. Kurang cukupnya perhatian untuk detail sambungan struktural (terutama untuk jalur daerah gempa bum i ) y y y y ma t eri C GK 2011 26
CGK beton p d tahap pelaksanaan : kurangnya kekokohan bekestin g , kekurangan selimut pelindung beton terutama pada tempat-tempat genangan air (saluran, dak atap, balkon dan tempat terbuka lainnya) kurangnya perhatian pada sambungan pengecoran, tidak menggunakan jenis s emen yang tepat ataupun bahan campuran beton yang tidak memenuhi syarat, penggunaan bahan kimia t ambahan yang mengandung sulfat, terlalu besar tinggi penuangan bebas dari beton (mortar), terutama pada kolom-kolom dengan tulangan campu r an tidak homo g en, susunan dari c ampuran tidak tepat dan kadang-kadang kurang kepadatannya, terlalu t inggi atau terlalu rendah faktor air semen, `Kurangnya perawatan kemudian sehingga porous kulit luar (pengeringan), dan sebagainya,.keranjang (jaring-jaring) dapat menimbulkan s angkar kerikil y y y y y y y y y ma t eri C GK 2011 27
CGK beton p d tahap pemakaian : Pembebanan yang berlebih pada struktu r , contohnya : suatu bagian dari k antor yang digunakan untuk tempat arsip-arsip. Perubahan pada tujuan semula, contohnya : tempat tinggal di bagian bawah digunakan sebagai pertokoan atau tempat kerja. Perubahan pada lingkungan, contohnya : gudang mesin-mesin y ang digunakan sebagai gudang pupuk. Bangunan baru t erletak pada bangunan-bangunan yang ada ; peretakan akibat pelasakan tambahan. y y y y ma t eri C GK 2011 28
Lapisan Perkerasan Jalan Pada Umumnya: Sub grade (existing soil) ma t eri C GK 2011 29 Surface course (flexible pavement) Base course Sub base (usually treated sub grade)
Lapisan Perkerasan Jalan Beton ( rigid pavement ) joint : ma t eri C GK 2011 30