08. Asam Basa.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

mutiara991126 1 views 35 slides Oct 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn


Slide Content

Mutiara Nurmawati Dewi, S.T., M.T. PERTEMUAN 8 Asam- Basa Buffer & Garam

Asam Basa Indikator Garam Buffer 01 02 03 04

Mind Map

Larutan Larutan dapat dibagi menjadi beberapa golongan. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua kelompok yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik disebabkan oleh adanya ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan. Ion-ion tersebut dapat dihasilkan dari proses disosiasi ataupun ionisasi zat terlarut oleh air sebagai pelarut. Apabila zat terlarut mengalami penguraian sempurna, maka larutan tersebut disebut sebagai larutan elektrolit kuat. Apabila zat terlarut pada larutan tersebut hanya sebagian yang terurai menjadi ion-ionnya, maka larutan tersebut disebut larutan elektrolit lemah. Air merupakan pelarut yang sangat efektif untuk melarutkan senyawa ionik. Meskipun merupakan molekul elektrik netral, air memiliki domain/kutub positif (atom H) dan domain/kutub negatif (atom O). Ketika senyawa ionik seperti natrium klorida (NaCl)dilarutkan dalam air, gaya elektrostatik antara kation dan anion akan terganggu. Ion Na+dan Cl– dipisahkan satu sama lain dengan proses hidrasi yaitu proses tersebarnya molekul air di sekitar ion secara spesifik. Setiap ion Na+(kation) dikelilingi oleh sejumlah molekul air yang mengarahkan kutub negatifnya (atom O dari H2O) ke arah kation Na+ Demikian pula setiap ion Cl– (anion) dikelilingi oleh molekul air dengan kutub positifnya (atom H dari H2O) berorientasi ke arah Cl– Hidrasi membantu menstabilkan ion dalam larutan dan mencegah kation bergabung kembali dengan anion. Larutan Asam, Basa, Garam merupakan larutan elektrolit

Teori Asam Basa 1. Menurut Arrhenius Asam adalah zat yang menghasilkan ion H+ apabila dilarutkan dalam air. Contoh : HCl HCl(g)  H + ( aq ) + Cl – ( aq ) Basa adalah zat yang menghasilkan ion OH- apabila dilarutkan dalam air. Contoh : NaOH NaOH( aq )  Na + ( aq ) + OH - ( aq ) 2. Menurut Bronsted-Lowry Asam adalah donor proton atau senyawa yang memberikan proton (H+). Basa adalah akseptor proton atau senyawa yang menerima proton (H+). 3. Menurut Lewis Asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain. Basa adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron . Contoh : H + + NH 3 ⇌ NH4 + Asam basa Ag + ( aq ) + 2NH 3 ( aq )  Ag(NH 3 ) + ( aq ) Asam Basa Cd 2+ ( aq ) + 4I - ( aq )  CdI 4- ( aq ) Asam Basa

Teori Asam Basa 1. HI + H₂O ⇌ I⁻ + H₃O⁺ HI berperan sebagai asam karena memberi H⁺ ke air. H₂O berperan sebagai basa karena menerima H⁺ membentuk H₃O⁺. Setelah reaksi: I⁻ disebut basa konjugasi (pasangan dari asam HI). H₃O⁺ disebut asam konjugasi (pasangan dari basa H₂O). 2. NH₃ + H₂O ⇌ NH₄⁺ + OH⁻ NH₃ menerima H⁺ dari air → basa. H₂O memberi H⁺ → asam. Hasil: NH₄⁺ = asam konjugasi (dari NH₃). OH⁻ = basa konjugasi (dari H₂O). 3. HSO₄⁻ + H₂PO₄⁻ ⇌ SO₄²⁻ + H₃PO₄ HSO₄⁻ memberi H⁺ → asam. H₂PO₄⁻ menerima H⁺ → basa. Hasil: SO₄²⁻ = basa konjugasi dari HSO₄⁻. H₃PO₄ = asam konjugasi dari H₂PO₄⁻. 4. HCO₃⁻ + NH₄⁺ ⇌ H₂CO₃ + NH₃ HCO₃⁻ bertindak sebagai basa (menerima H⁺). NH₄⁺ bertindak sebagai asam (memberi H⁺). Hasil: H₂CO₃ = asam konjugasi dari HCO₃⁻. NH₃ = basa konjugasi dari NH₄⁺.

1. Asam Lemah Terionisasi tidak sempuran didalam air Hanya sebagian molekul yang melepaskan H + pH antara 3-6 Konduktor listrik lemah Contoh : CH 3 COOH, H 2 CO 3 , H 3 PO 4 , HCN, HF Kunci pengenal : Biasanya asam organik (mengandung gugus -COOH) Banyak asam poliprotik (lebih dari satu H) bersifat lemah pada ionisasi selanjutnya 2. Asam Kuat Terionisasi sempurna didalam air (melepaskan semua H + ) pH sangat rendah (<3 untuk larutan encer) Konduktor listrik kuat (banyak ion bebas) Contoh : HCl, HBr, HI, HNO 3 , H 2 SO 4 , HClO 4 Kunci Pengenal : Biasanya asam halida (HX) dengan X = Cl, Br, I Oksigen tinggi dibanding H (contoh HClO 4 )

3. Basa Lemah Terionisasi sebagian di dalam air menghasilkan sedikit OH - pH antara 8-11 Konduktor listrik lemah Contoh : NH3, Al(OH)3, Fe(OH)2, Cu(OH)2 Kunci Pengenal : Umumnya basa tidak larut sempurna atau berasal dari senyawa amina (NH3, R-NH2) 4. Basa Kuat Terionisasi sempurna menghasilkan OH- banyak pH tinggi (>11 untuk larutan encer) Konduktor listrik kuat Contoh Basa Kuat : NaOH, KOH, Ba(OH) 2 , Ca(OH) 2 , Sr(OH) 2 Kunci Pengenal : Umumnya logam golongan 1A atau 2A yang berikatan dengan OH- Mudah larut dan menghasilkan OH- banyak

Cara Cepat mengenali dari rumus : Jenis Ciri Khas Rumus Contoh Asam Kuat H didepan + Anion sederhana HCl, HNO 3 Asam Lemah H didepan + gugus organik (COOH) atau ion poliatomik CH 3 COOH, H 2 CO 3 Basa Kuat Logam golongan 1A/2A + OH NaOH, Ba(OH) 2 Basa Lemah Mengandung N atau OH yang tidak sepenuhnya ionisasi NH 3 , Al(OH) 3

Indikator Indikator Alami Indikator Buatan Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan alami . Contoh : Kunyit , bunga Sepatu, bougenville , bunga kamboja , kol ungu , dan lain sebagainya 1. Kertas Lakmus Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan ke dalam larutan . Tabel 1. Hasil pengujian menggunakan kertas lakmus Larutan Kertas Lakmus Lakmus Merah Lakmus Biru Asam Tetap Merah Berubah menjadi Merah Netral Tetap Merah Tetap Biru Basa Berubah menjadi Biru Tetap Biru

Indikator Indikator Buatan 2) Indikator Universal Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau larutan basa dengan mengetahui harga pH dari larutan tersebut . Cara kerja indicator ini dengan mencocokkan perubahan warna kertas indicator pada tabel warna indikator universal. 3) pH meter pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan dengan mencelupkan elektroda ke dalam parutan . pH meter akan mengukur adanya ion hidrogen yang ditunjukkan pada skala pH meter.

Contoh Soal Beberapa larutan diuji dengan kertas lakmus didapat hasil sebagai berikut. Berdasarkan data di atas, larutan yang bersifat asam adalah….. A. Larutan 1 dan 2 B. Larutan 1 dan 3 C. Larutan 2 dan 3 D. Larutan 2 dan 4 E. Larutan 4 dan 5 Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru 1 Merah Merah 2 Biru Biru 3 Merah Merah 4 Biru Biru 5 Merah Biru

pH dan pOH Nilai pH bekisar dari hingga 14. Derajat atau Tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi H+ dalam larutan . Semakin besar konsentrasi ion H+, semakin asam larutan . Pada temperature kamar : pK w = pH + pOH = 14 pH = - log [H + ] pOH = - log [OH - ] pK w = pH + pOH

Contoh Soal Berapa pH larutan jika konsentrasi ion [H+] sebesar : • 1 x 10 -3 • 5 x 10 -6 Jawab : • [H+] = 1 x 10 -3  pH = -log (1 x 10 -3 ) = 3 • [H+] = 5 x 10 -6  pH = -log (5 x 10 -6 ) = 6 – log 5

Cara Menghitung pH Asam

Contoh Soal Menghitung pH Asam Kuat Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.001 M HCl ! HCl( aq )  H + ( aq ) + Cl - ( aq ) [H + ] = [HCl] = 0.001 = 10 -3 M pH = – log 10 -3 = 3 Hitunglah pH dari 0,05 M H 2 SO 4 ! H 2 SO 4 ( aq )  2 H + ( aq ) + SO 4 2- ( aq ) [H+] = 2[H 2 SO 4 ] = 2 x 0.05 = 10 -1 M pH = – log 10 -1 = 1

Cara Menghitung pH Asam Lemah Bagi asam-asam lemah , memiliki harga derajat ionisasinya (0 < α < 1) yang berarti senyawa ini terionisasi tidak sempurna sehingga masih ada molekul yang tidak terionisasi . Contoh : Hitunglah pH dari 0,1 M CH 3 COOH, jika diketahui Ka = 10 -5

Cara Menghitung pH Basa Kuat

Cara Menghitung pH Basa Kuat Untuk menentukan pH basa-basa kuat (a = 1), maka terlebih dahulu dihitung nilai pOH larutan dari konsentrasi basanya . Contoh : a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M ! b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M ! Jawab: a. KOH( aq ) → K + ( aq ) + OH - ( aq ) [OH - ] = [KOH] = 0.1 = 10 -1 M pOH = – log 10 -1 = 1 pH = 14 – pOH = 14 – 1 = 13 b. Ca(OH) 2 ( aq ) → Ca 2+ ( aq ) + 2OH - ( aq ) [OH - ] = 2[Ca(OH) 2 ] = 2 x 0.01 = 2.10 -2 M pOH = – log 2.10 -2 = 2 – log 2 pH = 14 – pOH = 14 – (2 – log 2) = 12 + log 2

Cara Menghitung pH Basa Lemah Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH 4 OH, jika diketahui tetapan ionisasinya = 10 -5 ! Jawab: [OH-] = = = 10 -4 M pOH = – log 10 -4 = 4 pH = 14 – pOH = 14 – 4 = 10  

Larutan Buffer Larutan penyangga atau larutan Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam , basa , atau pengenceran . Artinya , pH larutan penyangga tidak berubah walaupun ditambah sedikit asam kuat atau basa kuat atau bila larutan diencerkan .

Larutan Penyangga Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dengan basa konjugasinya (A – ). Contoh : CH 3 COOH + NaCH 3 COO ( komponen bufer : CH 3 COOH dan CH 3 COO – ) Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dengan asam konjugasinya (BH + ). Contoh : NH 3 + NH 4 Cl ( komponen bufer : NH 3 dan NH 4 + )

Periksalah apakah campuran larutan berikut bersifat penyangga asam atau tidak ! a. 50 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M + 50 mL larutan Ca(CH 3 COO) 2 0,1 M b. 50 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,2 M c. 50 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M

Periksalah apakah campuran larutan berikut bersifat penyangga asam atau tidak ! a. 50 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M + 50 mL larutan Ca(CH 3 COO) 2 0,1 M b. 50 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,2 M c. 50 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M

50 mL NH 3 0,2 M (10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (5 mmol). Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH 4 + ) sedangkan NH 3 bersisa 5 mmol dengan rincinan sebagai berikut : NH 3 ( aq ) + HCl ( aq )  NH 4 + ( aq ) Mula – mula : 10 mmol 5 mmol - Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol Akhir : 5 mmol - 5 mmol Jadi, campuran merupakan buffer karena mengandung NH 3 ( basa lemah ) dan NH 4 + ( asam konjugasi NH 3 ). Larutan Penyangga Basa

Garam dapat terbentuk dari 4 reaksi kimia . Reaksi kimia adalah sebagai berikut : Garam dari asam kuat dan basa kuat , garam ini bersifat netral (pH = 7). Contohnya adalah NaCl, KCl , K 2 SO 4 , Ca(NO 3 ) 2 . Garam dari asam kuat dan basa lemah , garam ini bersifat asam (pH <7). Contohnya adalah Zn(ClO 4 ) 2 , NH 4 Cl, AlCl 3 , Fe(NO 3 ) 2 . Garam dari basa kuat dan asam lemah , garam ini bersifat basa (pH >7). Contohnya adalah Na 2 SO 3 , KCN, Na 2 CO 3 , (CH 3 COO) 2 Ca. Garam dari asam lemah dan basa lemah , sifat asam / basa bergantung pada nilai Ka dan Kb dari senyawa tersebut . Contoh Zn(NO 2 ) 2 , CH 3 COONH 4 , Fe 3 (PO 4 ) 2 . Sifat garam pada Hidrolisis sempurna memiliki bergantung pada nilai Ka dan Kb . Apabila : Jika Ka = Kb , maka garam tersebut bersifat netral . Jika Ka > Kb , maka garam tersebut bersifat asam . Jika Kb > Ka, maka garam tersebut bersifat basa . Garam

Hitunglah pH garam yang terdiri dari asam kuat dan basa lemah jika diketahui : NH 4 OH 0,4 M sebanyak 100 ml dicampurkan dengan HCl 0,4 M sebanyak 100 ml dengan Kb NH 4 OH = 2 x 10 -5 Rumus : Contoh Soal dan Rumus Menghitung pH Garam Asam Kuat – Basa Lemah :

Contoh Perhitungan Garam Asam Kuat – Basa Lemah

Rumus

Contoh Soal Tentukan pH larutan Ca(CH 3 COO) 2 0,1 M; Ka CH 3 COOH = 1,8 x 10 -5 Jawab : Ca(CH 3 COO) 2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah , sehingga anionnya terhidrolisis . Ca(CH 3 COO) 2 ( aq )  Ca 2+ ( aq ) + 2CH 3 COO - ( aq ) 0,1 M 0,1 M 0,2 M [OH-] =   [OH-] =   [OH-] = [OH-] = [OH-] = 1,05 x 10 -5   pOH= - log [OH - ] = - log 1,05 x 10 -5 = 5 – log 1,05 pH = 14 – pOH = 9 + log 1,05 = 9,02

Rumus Menghitung pH Garam Asam Lemah dan Basa Lemah H + = Dimana : Kw = Konstanta air (10 -14 ) Ka = konstanta asam Kb = konstanta basa H + = konsentrasi ion Hidrogen  

Contoh Soal Hitunglah pH NH 4 CN 0,1 M jika diketahui Ka HCN = 4,9 x 10 -10 , Kb NH 3 = 1,8 x 10 -5 H + = H+ = 5,22 x 10 -10 pH = -log (5,22 x 10 -10 ) pH = 10 – log 5,22 pH = 9,28  basa karena Kb > Ka  

Question Time Welcome to

Thank You
Tags