13.TEMU 13_ NEWJUNI 22- RASIOFILPSI.pptx

IrwanDesyantoro1 6 views 19 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Rasio Filsafat


Slide Content

FILSAFAT PSIKOLOGI DASAR PEMAHAMAN ALIRAN FILSAFAT PSIKOLOGI RASIONALISME

FILSAFAT – PSIKOLOGI? INGAT (DASAR BELAJAR FILSAFAT?) DASAR: mengenal Filsafat , Filosofi , Falsafah Filsafat : suatu ilmu pengetahuan yang berhasrat untuk mencari kebenaran sejati yang telah dapat dibuktikan secara nyata Filosofi : tujuan akhir dari berfilsafat adalah mencari kebenaran sejati yang menghasilkan suatu kebijaksanaan  proses belajar mengenai kebijaksanaan Falsafah : merupakan gagasan sikap batin yang mendasar yang dimiliki oleh manusia yang dijadikan sebagai suatu pandangan dan pegangan hidup . Jika dari ilmu Filsafat Timur, kita kemudian bisa ‘memaknai’ manfaatnya bagi hidup manusia (sebagai pegangan  menjaga kesehatan mental )  proses (pengalaman-perenungan-pembuktian )  suatu fenomena/ masalah

SIMPULAN: Filsafat Psikologi? Filsafat ilmu psikologi adalah aktivitas- aktivitas perenungan-perenungan filsafatis..  dalam upaya untuk memecahkan masalah masalah yang timbul di sekitar hakikat ilmu, perkembangan ilmu, dan penerapan ilmu psikologi

EPISTEMIOLOGI Dasar epistemiologi atau dasar filsafat pengetahuan ilmu berarti bahwa suatu ilmu harus memiliki kriteria dasar bagi penentuan ilmiah .  ada bukti valid /sahih ( maka dipastikan harus ada penelitian ilmiah dan hasilnya )

ALIRAN Filsafat Psikologi? Filsafat ilmu psikologi termasuk dalam golongan filsafat ilmu khusus. Aliran-aliran utama dalam filsafat ilmu psikologi adalah: aliran empirisme , rasionalisme, konstruktivisme, dan kritis . Aliran-aliran tersebut memberi pengaruh yang kuat terhadap keberadaan aliran - aliran (teori) psikologi yang relevan

Review: ALIRAN FILSAFAT PSIKOLOGI Empirisme: aliran empirisme memandang bahwa pengalaman merupakan sumber utama terciptanya pengetahuan manusia . Artinya proses terbentuknya pengetahuan ilmu harus mendasarkan pada dasar pengalaman. Para penganut aliran ini biasanya ahli di bidang ilmu alam Dalam konteks empirisme, pengalaman sebagai sumber utama terbentuknya pengetahuan ilmiah adalah pengalaman yang bersifat indrawi   ( Pengalaman yang bersifat sensorik atau tergantung pada panca indera dalam menangkap suatu obyek pengetahuan ilmiah.)

Empirisme dan Psikologi Penelitian psikologi memiliki tujuan untuk mencapai obyektifitas , penelitian psikologi bebas nilai , mengarah pada penjelasan sebab akibat sehingga pengukuran merupakan satu satunya sumber data dalam penelitian psikologi. I lmu psikologi positif (behavioristik ) mempunyai tujuan untuk mengkonstruksi hukum-hukum yang digeneralisasikan dari berbagai temuan penelitian (induktif). Hukum hukum ini berlaku secara universal  STIMULUS RESPON * Behavioristik: psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku terbuka yang dapat diserap oleh indera manusia

BEBAS NILAI? Bebas nilai  bersifat obyektif (terukur/ empiris) Tidak bebas nilai? Terkait dengan penilaian subyektif (alasan) Empirisme  sifatnya adalah obyektif berdasar dari data yang ada/ TAMPAK (tidak meraba-raba/ perasaan subyektifitas) CONTOH:Gemuk-Kurus obyektif ketika terdapat data/ angka kecukupan sehingga orang bisa disebut kurus,gemuk, atau obesitas Subyektif berdasar pandangan/ persepsi masing-masing: ..’menurutku...

Karakter behavioristik bentuk perilaku (behavioral objective ) yang teramati dan terukur .  Ukuran perilaku tersebut dijadikan indikator untuk menentukan tolok ukur tercapai atau tidaknya tujuan ‘penelitian’ metode yang digunakan (dalam konteks penelitian ilmiah) dapat dijelaskan secara logis dan dapat dipahami oleh orang lain .  Hal ini dimaksudkan agar para praktisi lain dapat memahami prosedur tersebut dan memungkinkan untuk mengulanginya (karena jelas)

ALIRAN: RASIONALISME Rasionalisme : berdasar dari asumsi epistemologi , bahwa akal adalah sumber dari segenap pengetahuan manusia . Maka para penganut rasionalisme berpendapat bahwa pengetahuan ilmiah pun adalah hasil dari aktivitas akal manusia . Maka pendapat tentang pengetahuan akan rasionalisme adalah: bahwa kebenaran adalah sesuatu yang semestinya dan secara normatif harus benar . Kebenaran bersifat mutlaki dan tidak bisa salah.

REVIEW: EPISTEMIOLOGI Terkait epistemiologi Dasar epistemiologi ilmu atau dasar filsafat pengetahuan ilmu berarti bahwa suatu ilmu harus memiliki kriteria dasar bagi penentuan suatu pengetahuan sehingga dapat disebut pengetahuan ilmiah Terkait dengan bidang ilmu psikologi  dasar epistemiologi ilmu psikologi adalah terkait dengan objek kajian ilmu psikologi, metode pengetahuan dalam ilmu psikologi, batas-batas pengetahuan ilmu psikologi, dan validitas pengetahuan ilmiah dalam ilmu psikologi (validitas: kriteria kebenaran suatu pengetahuan ilmiah ) RASIONALISME  KARENA KEBENARAN MUTLAK: TERKAIT DENGAN VALIDITAS (data/pengetahuan yang didapat adalah benar dan sesuai  bukan perkiraan apalagi hoax )

Rasionalisme dan Psikologi Kebenaran bersifat mutlaki dan tidak bisa salah . Dalam konteks kebenaran ini: dapat dikemukakan bahwa tidak ada kondisi atau syarat apa pun yang membuat kebenaran itu menjadi salah. Salah satu aliran psikologi adalah psikologi kognitif: Adalah aliran psikologi yang tertarik pada proses mental manusia .  Proses mental tersebut meliputi topik seperti : atensi, bahasa, memori, persepsi, kreativitas, pemecahan masalah, dan berpikir. *Psikologi Kognitif: cabang ilmu psikologi yang memelajari proses mental seperti hal yang disampaikan tersebut (masalah perhatian/ atensi, bahasa, daya ingat/ memori, persepsi, proses berpikir: solusi, kreativitas, pola pikir) *Implementasi Psikologi Kognitif  dalam disiplin ilmu Psikologi Modern: psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi abnormal, psikologi perkembangan

DASAR Perkembangan: Aliran dan Psikologi EMPIRISME  RASIONALISME Pendekatan  behaviorisme    ( B.F . Skinner )   menyatakan: semua tingkah laku manusia untuk belajar, perolehan bahasa bahkan penyelesaian masalah dapat dijelaskan dengan penguatan antara stimulus dan respon melalui hadiah dan hukuman . KELEMAHAN & KRITIK:  pendekatan behaviorisme belum dapat menjawab alasan perilaku manusia yang berbeda misalnya melakukan perencanaan, pilihan dan sebagainya ARTINYA: PERILAKU MANUSIA ITU KOMPLEKS  tidak hanya bisa ‘sekedar’ dilihat dari proses Stimulus-Respons

PERNYATAAN TOKOH Edward Tolman: perilaku manusia  bertujuan Eksperimen: tikus yang mencari makanan dalam  maze , percobaan ini membuktikan bahwa terdapat skema atau peta dalam kognisi tikus . Hal ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi  validasi (kebenaran mutlak dari adanya perilaku & prosesnya)  RASIONALISME Albert Bandura: menyatakan bahwa belajar pun dapat diperoleh melalui lingkungan sosial dari individu  tidak hanya proses Stimulus-Respon

CATATAN TAMBAHAN : RASIONALISME TOKOH RASIONALISME: RENE DESCARTES dengan ungkapan filosofinya yang terkenal: “Aku berpikir maka aku ada” KONSEP RASIONALISME: Active mind – mengolah informasi sensori dan memberi makna atas informasi tersebut  memberi tambahan pada data sensori, tidak sekedar mengorganisasi & menyimpannya • Terdapat alasan rasional mengapa tindakan/pikiran ttt lebih dipilih/diinginkan daripada yang lain  reasons of behavior (PERILAKU BERTUJUAN) • Deduction – informasi terkait data sensori dan prinsip yang ditaati akan menggiring pada suatu kesimpulan

TOKOH RASIONALISME: KOGNITIF  PSIKOLOGI PENDIDIKAN Johann Friedrich Herbart (lahir di Oldenburg, Jerman, 4 Mei 1776 – meninggal di Göttingen, Jerman, 14 Agustus 1841 pada umur 65 tahun) adalah seorang tokoh pendidik asal Jerman yang ternama dan berpengaruh pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Pemikiran Herbart yang berkaitan dengan pokok pembahasan ini adalah mengenai akal dan pikiran manusia, menurutnya akal adalah kumpulan gagasan dan pendidik perlu menolong pelajar untuk menambah pengetahuan. Herbart mengutamakan mutlaknya pengetahuan dan pengertian dalam kurikulum, yang mengurangi pentingnya perasaan dan keterampilan jasmani.

TOKOH RASIONALISME: KOGNITIF  PSIKOLOGI PENDIDIKAN Johann Friedrich Herbart : adalah bapak psikologi pendidikan yang konon menurut sebagian ahli masih merupakan sempalan dari disiplin ilmu psikologi lainnya. Johann Friedrich adalah seorang filosof, pengarang, dan tokoh pendidik raksasa asal Jerman yang ternama dan berpengaruh pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Pemikiran Herbart yang berkaitan dengan pokok pembahasan ini adalah mengenai akal dan pikiran manusia. Menurutnya , akal adalah kumpulan gagasan dan pendidik perlu menolong pelajar untuk menambah pengetahuan. Herbart mengutamakan mutlaknya pengetahuan dan pengertian dalam kurikulum, yang mengurangi pentingnya perasaan dan keterampilan jasmani.

TOKOH RASIONALISME: KOGNITIF  PSIKOLOGI PENDIDIKAN Johann Friedrich Herbart : Nama Herbart kemudian diabadikan menjadi sebuah nama aliran psikologi yang disebut Herbartianisme ialah apperceptive mass, sebuah istilah yang khusus diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki individu. Dalam pandangan Herbart, proses belajar atau memahami sesuatu bergantung pada pengenalan individu terhadap hubungan-hubungan terhadap ide-ide baru dengan pengetahuan yang telah ia miliki. Konsep ini sampai sekarang masih digunakan secara luas dalam dunia pengajaran, yakni apa yang kita kenal sekarang dengan istilah apersepsi sebagai suatu tahapan dalam kegiatan belajar mengajar.

TOKOH RASIONALISME: KOGNITIF  PSIKOLOGI PENDIDIKAN Johann Friedrich Herbart : PENERAPAN TEORI APERSEPSI DALAM PENDIDIKAN Teori Apersepsi, yang dikemukakan oleh Herbart berbicara tentang teori tabula rasa mengenai pikiran : Belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dan gagasan–gagasan lama yang sudah membentuk pikiran ( mind). Para pengikut teori ini akan mengajar siswa membaca misalnya , mulai dengan abjad dan berusaha agar siswa dapat mengenal dan mengucapkan setiap huruf. Kemudian, mereka akan mengatakan bagaimana huruf-huruf itu digabung-gabungkan untuk membuat kata-kata, bagaimana huruf-huruf membuat bunyi, bagaimana bunyi menjadi bersatu, dan bagaimana huruf-huruf hidup dan huruf-huruf mati berperan.
Tags