BAJA Baja Baja adalah material buatan yang terbuat dari paduan berbagai unsur seperti besi , karbon , mangan , fosfor , sulfur, silikon , serta sebagian kecil aluminium , nitrogen, dan oksigen . Proses pembuatan besi baja untuk struktur , mulai dari bijih besi sampai menjadi baja profil atau baja pelat dirangkum secara sederhana sebagai berikut : Pertama , ada beberapa komponen dasar yang perlu diperhatikan . Komponen dasar tersebut diantaranya adalah iron ore ( bijih besi ), limestone ( tanah kapur ), coke ( dibuat dari coal, khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan ke dalam blast furnace. Coke merupakan bahan bakar untuk furnace, dibuat dari coal dengan proses tertentu . Cairan besi (molten iron) yang panas di dalam furnace terpisah menjadi 2 bagian . Bagian atas adalah slag (waste, impurities), dan bagian bawah adalah besi yang hendak dipakai . Besi yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar karbon dalam pig iron bisa mencapai 2%. Pig iron dimasukkan ke dalam primary steelmaking furnace, bisa berupa oxygen furnace, electric arc furnace, atau open hearth furnace. Pada proses ini , berbagai bahan kimia ditambahkan ke dalam furnace untuk mendapatkan material properties yang diinginkan . Seringkali , scrap juga dimasukkan kedalam furnace ini . Di dalam proses dengan oksigen , karbon didalam molten iron akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon monoksida . Gas ini harus keluar . Kalau tidak , bisa membentuk ‘gas pockets’ ( rimming ) saat menjadi dingin ( rimmed steel ). Untuk menghindarinya , bisa menggunakan deoxidizer seperti silikon dan aluminum. Baja yang dihasilkan adalah killed steel atau semi-killed steel . Baja yang dihasilkan dicetak dalam bentuk slab, billet, dan bloom. Setelah dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet tersebut selanjutnya dibentuk menjadi berbagai macam profil seperti H-beam, Angle ( siku ), Channel, rel kereta , pelat , pipa ( seamless pipe ), dan sebagainya .