1759765677874-3b3081cf-1b59-4aeb-a1a1-eda4dd999865.pptx

ptotwitt1 0 views 39 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

kesehatan gilut


Slide Content

Hubungan Oral Hygiene dengan Kesehatan Sistemik secara Holistik Muhammad Syafrudin Hak Pusat Pelayanan Celah Bibir dan langit-langit - Kemenkes RSAB Harapan Kita, Jakarta Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran , Bandung

Kesehatan Gigi dan Mulut Kesehatan mulut semakin diakui sebagai komponen penting dari kesehatan secara keseluruhan Hubungan antara penyakit mulut dan beberapa penyakit sistemik yang paling umum seperti diabetes1 dan penyakit kardiovaskular2 telah dibuktikan dalam literatur ilmiah. F aktor risiko yang sama antara penyakit mulut dan kondisi sistemik telah diidentifikasi Akses pelayanan Kesehatan . Penyebaran / distribusi Tenaga Kesehatan Gigi ( drg /TGM) yang belum merata . K olaborasi tenaga Kesehatan belum optimal

. . . Environmental factors Risk/Epigenetic factors Genetic factors . AGE Risk Factors of Dental Disease

The Critical Factors in Dental Caries

Periodontal diseases- A brief review Pragati Dubey1,*, Neelam Mittal1 1Faculty of Dental Sciences, Institute of Medical Sciences, Banaras Hindu University, Varanasi, Uttar Pradesh, India,2020

Results A total of 48 studies met the inclusion criteria and were analyzed to assess the impact of oral health on various systemic diseases, including cardiovascular disease, diabetes, respiratory conditions, and pregnancy outcomes. The studies varied in design, population, and methods, but collectively provided evidence linking oral health with systemic health outcomes

Temuan ini menunjukkan bahwa peradangan sistemik yang berasal dari infeksi periodontal mungkin memainkan peran penting dalam hubungan ini. Perawatan periodontal yang lebih baik dan praktik kebersihan gigi yang teratur memberikan manfaat tidak hanya untuk kesehatan mulut tetapi juga untuk mengurangi risiko kondisi sistemik tertentu . P erawatan gigi / medis rutin dapat meningkatkan hasil pasien , terutama untuk populasi berisiko tinggi , seperti penderita diabetes, lansia , dan ibu hamil . Pendekatan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi interdisipliner antara tenaga kesehatan gigi dan medis dengan model perawatan kesehatan holistik dan memprioritaskan kesehatan mulut sebagai komponen penting dari kesehatan umum . Kebijakan kesehatan masyarakat yang mempromosikan perawatan gigi yang mudah diakses , edukasi kebersihan mulut , dan layanan gigi preventif dapat memberikan dampak yang luas terhadap kesehatan masyarakat , yang berpotensi mengurangi prevalensi penyakit sistemik kronis . Kesimpulan (1) Oral Health and Systemic Disease: A Systematic Review of the Impact of Dental Care on Overall Health , Randa fouad Merza 1 et.al,2024

Kesehatan mulut semakin diakui sebagai komponen vital kesehatan umum, yang mem p engaruhi berbagai sistem sistemik. Penyakit periodontal, khususnya periodontitis, suatu kondisi peradangan kronis yang memengaruhi gusi dan jaringan pendukung gigi, memiliki implikasi yang luas di luar rongga mulut. Perawatan periodontitis tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mulut tetapi juga memainkan peran penting dalam mengurangi kondisi kronis ini, meningkatkan hasil outcome perawatan dan menurunkan biaya perawatan kesehatan. Skrining rutin untuk masalah kesehatan mulut, terutama pada pasien dengan kondisi seperti penyakit kardiovaskular atau diabetes, harus menjadi praktik standar tata Kelola medis. T enaga kesehatan mulut profesional harus diberdayakan untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit sistemik, sehingga adanya rujuk dan rujuk balik antara dokter gigi dan dokter. Prioritaskan kesehatan mulut tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu tetapi juga melayani kepentingan kesehatan masyarakat yang lebih besar . International Journal of Cardiology Congenital Heart Disease Volume 19 , March 2025 Kesimpulan (2)

Periodontitis mem p engaruhi 7,4% - 11,2% orang dewasa di seluruh dunia, dan prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Selain efek lokalnya, termasuk peradangan gingiva , pembentukan poket periodontal , dan kehilangan tulang alveolar, periodontitis dikaitkan dengan berbagai kondisi sistemik . Bukti yang muncul telah menetapkan hubungan dengan obesitas, diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, penyakit radang usus, artritis reumatoid, penyakit pernapasan, outcome kehamilan yang buruk, keganasan tertentu, penyakit neurodegeneratif, gangguan psikologis, dan kondisi autoimun . Hubungan ini dimediasi oleh 3 mekanisme utama: biofilm oral disbiotik, peradangan sistemik kronis dan penyebaran patogen periodontal ke seluruh tubuh. Patofisiologinya melibatkan peningkatan kadar sitokin proinflamasi (termasuk interleukin 6, faktor nekrosis tumor alfa, dan protein C-reaktif), gangguan fungsi imun, stres oksidatif, dan mimikri molekuler. Patogen periodontal, khususnya Porphyromonas gingivalis, berperan penting dalam memicu dan mempertahankan respons inflamasi sistemik Relationship between periodontitis and systemic health conditions: a narrative review Min-Young Kim 1        ,  Eun-Kyoung Pang 2,*        Ewha Med J 2025;48(2):e27. Published online: April 14, 2025  Kesimpulan (3)

Oral health Systemic Disease

What we do Oral and Maxillofacial Examination History Review: The dentist will discuss your medical and dental history and any concerns you're experiencing.  Oral Cancer Screening : You'll be screened for signs of oral cancer, which are often small, early indicators that are most treatable when caught early . Treatment Planning : Based on the findings, the dentist will create a customized prevention or treatment plan and discuss options with you Visual Examination: A detailed visual inspection of your lips, tongue, gums, cheeks, and throat is performed to check for abnormalities, sores, lumps, or color changes.  Bite and Jaw Health : The alignment of your teeth and the health of your jaw are assessed, looking for issues such as teeth grinding (bruxism).  Tooth and Gum Assessment: The dentist will check your teeth for decay, cracks, and missing teeth, and examine your gums for signs of disease like redness, swelling, or bleeding.  Dental X-rays  (If Needed): X-rays may be taken to reveal problems not visible to the naked eye, like cavities between teeth, impacted wisdom teeth, bone loss, or issues under existing fillings 01 05 07 02 04 06 03 09

• Mukosa labial dan sulkus labial (atas dan bawah) • Bagian labial komisura dan mukosa bukal (kanan dan kiri) • Lidah (permukaan dorsal, lateral, dan ventral) • Dasar mulut • Langit-langit keras dan lunak • Alveolar ridge/gingiva (atas dan bawah) • Tonsil bed • Gusi • Mobilitas gigi Intra Oral Examination

Periodontitis (radiographic appearance).  a   A 42-year-old man with type 2 diabetes and generalised severe periodontitis. There is extensive alveolar bone loss (generally 50–75% of the root length) affecting the entire dentition, with an irregular (uneven) pattern of bone loss. Some of the teeth have lost nearly all their supporting alveolar bone as a result of periodontitis progression, e.g. the upper molars (both right and left), and the four lower incisors, all of which are grossly mobile and which are retained in the oral cavity only by the soft tissue attachment (having lost 100% of their bone support).  b  A 21-year-old man with no periodontitis. Alveolar bone levels are normal, with the crest of the alveolar bone being in close proximity to the cemento -enamel junction (the boundary between the enamel crown and the root). Contrast with appearance in Fig. 3a

Severe enlargement of facial and palatal tissues in a patient taking phenytoin (Dilantin). A , Occlusal view shows severe enlargement interfering with patient speech and function. B , Facial view shows inflammatory changes in addition to gingival enlargement. Proper oral hygiene is impossible for this patient.

Clinical Guidelines with Comprehensive and multidisciplinary Approach Disease  Dental Team Medical Team Education Dental Treatment Protocol obesity Drg / DrgSp . / TGM Sp.Anak Gizi Metabolik / Sp.Gizi Klinik Oral hygiene , manajemen berat badan dan perubahan gaya hidup — terutama yang berkaitan dengan diet dan olahraga evaluasi periodik 3-4 bulan scaling dan root planing diabetes mellitus Drg / DrgSp . / TGM Sp.PD Endokrin / Sp.Gizi Klinik Meningkatkan kontrol glikemik , dengan penurunan kadar hemoglobin A1c hingga 0,4% Konseling gizi dan program berhenti merokok evaluasi periodik 3-4 bulan scaling dan root planing diabetes yang tidak terkontrol , dokter gigi harus memantau kadar glukosa darah dan memberikan antibiotik profilaksis . Tindakan kebersihan mulut individual, termasuk obat kumur antiseptik dan pembersihan interdental         Konseling gizi dan program berhenti merokok diabetes yang tidak terkontrol , dokter gigi harus memantau kadar glukosa darah dan memberikan antibiotik profilaksis . cardiovascular disease Drg / DrgSp . / TGM Sp.JP/Sp.Gizi Klinik Konseling gizi dan program berhenti merokok Perubahan gaya hidup dan modifikasi pola makan   evaluasi periodik 3-4 bulan scaling dan root planing Dokter gigi harus menilai risiko perdarahan pada pasien yang menjalani terapi antiplatelet atau antikoagulan sebelum melakukan prosedur invasi Terapi periodontal non- bedah , dikombinasikan dengan pengobatan antiinflamasi         Perubahan gaya hidup dan modifikasi pola makan Dokter gigi harus menilai risiko perdarahan pada pasien yang menjalani terapi antiplatelet atau antikoagulan sebelum melakukan prosedur invasi chronic kidney disease (CKD) Drg / DrgSp . / TGM Sp.Nefrologi Dokter gigi harus menghindari pemberian obat-obatan yang dapat mengganggu fungsi ginjal dan harus secara hati-hati mengelola kecenderungan perdarahan pada pasien yang mengonsumsi antikoagulan Konseling gizi untuk pasien ini juga dapat mencakup rekomendasi untuk mengurangi asupan natrium dan fosfat evaluasi periodik 3-4 bulan scaling dan root planing             Konseling gizi untuk pasien ini juga dapat mencakup rekomendasi untuk mengurangi asupan natrium dan fosfat   inflammatory bowel disease Drg / DrgSp . / TGM Sp.PD gastroenterology   interaksi dua arah ini , rejimen perawatan gigi untuk pasien IBD harus mencakup pemeriksaan periodontal rutin , instruksi kebersihan mulut , dan terapi periodontal non- invasif untuk mengurangi jumlah bakteri Selama IBD kambuh , sangat disarankan untuk sangat berhati-hati saat menjadwalkan perawatan gigi antiinflamasi nonsteroid, yang dapat memperparah peradangan usus, harus dihindari . antibiotik profilaksis             Selama IBD kambuh , sangat disarankan untuk sangat berhati-hati saat menjadwalkan perawatan gigi

Oral health Obesity and Type 2 Diabetes

Schematic representation of the proposed two-way relationship between diabetes and periodontitis. Exacerbated and dysregulated inflammatory responses are at the heart of the proposed two-way interaction between diabetes and periodontitis (purple box), and the hyperglycaemic state results in various proinflammatory effects that impact on multiple body systems, including the periodontal tissues. Adipokines produced by adipose tissue include proinflammatory mediators such as TNF-α, IL-6 and leptin. The hyperglycaemic state results in deposition of AGEs in the periodontal tissues (as well as elsewhere in the body), and binding of the receptor for AGE (RAGE) results in local cytokine release and altered inflammatory responses. Neutrophil function is also altered in the diabetic state, resulting in enhancement of the respiratory burst and delayed apoptosis (leading to increased periodontal tissue destruction). Local production of cytokines in the periodontal tissues may, in turn, affect glycaemic control through systemic exposure and an impact on insulin signalling (dotted arrow). All of these factors combine to contribute to dysregulated inflammatory responses that develop in the periodontal tissues in response to the chronic challenge by bacteria in the subgingival biofilm, and which are further exacerbated by smoking

Mechanisms for the negative effects of cigarette smoking on periodontal tissues. Diagrammatic representation of local and systemic effects of cigarette smoking leading to severe periodontal disease. Oral health cigarette smoking

H ubungan antara perkembangan lesi aterotrombotik dan infeksi periodontal. Bakteri yang masuk ke sirkulasi akibat infeksi periodontal, prosedur gigi , dan perawatan gigi rutin mengakibatkan berbagai tingkat bakteremia . Hal ini dapat meningkatkan progresi penyakit kardiovaskular aterosklerotik ( panah merah ). Mediator inflamasi yang diproduksi di jaringan gingiva yang terinfeksi atau sebagai bagian dari respons hati terhadap infeksi periodontal dapat meningkatkan progresi penyakit kardiovaskular aterosklerotik ( panah biru ). Dislipidemia yang dimodulasi oleh infeksi periodontal yang terutama memengaruhi respons hati dapat meningkatkan progresi penyakit kardiovaskular aterosklerotik ( panah hijau ). Oral health C ardiovascular disease

Oral health Chronic K idney D isease (CKD)

Clinical Guidelines with Comprehensive and multidisciplinary Approach Disease    Dental Team Medical Team Education Dental Treatment Protocol rheumatoid arthritis Drg / DrgSp . / TGM Sp.PD rheumatology Instruksi kebersihan mulut , termasuk teknik yang tepat untuk menyikat gigi , membersihkan sela gigi dengan benang gigi (flossing), penggunaan sikat interdental, dan obat kumur klorheksidin . Program berenti merokok . Konseling gizi yang bertujuan untuk menghindari makanan pemicu inflamasi . evaluasi periodik 3-4 bulan scaling dan root planing , mengurangi gejala inflamasi sistemik dan memperbaiki gejala artritis reumatoid , Pada kasus yang parah , terapi tambahan — seperti pengobatan antiinflamasi atau antibiotik — dapat membantu respiratory diseases Drg / DrgSp . / TGM Sp.Paru Edukasi pasien harus menekankan pentingnya menjaga kesehatan mulut , termasuk berhenti merokok , untuk meningkatkan hasil pernapasan dan kualitas hidup secara keseluruhan Tindakan preventif, pemeriksaan gigi rutin, pembersihan gigi, untuk meminimalkan risiko infeksi akibat aspirasi. Penggunaan obat kumur antimikroba dan teknik pengendalian plak yang efektif dapat secara signifikan mengurangi jumlah bakteri di rongga mulut. Kolaborasi dengan dokter spesialis paru direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi pernapasan berat, terutama mereka yang mengalami gangguan kekebalan tubuh atau menggunakan alat bantu pernapasan. adverse pregnancy outcomes Drg / DrgSp . / TGM Sp.OG   Secara konsisten direkomendasikan untuk kehamilan berisiko tinggi. Ibu hamil harus diinformasikan tentang komplikasi maternal dan fetal yang terkait dengan penyakit periodontal yang tidak diobati. Dokter kandungan harus bekerja sama secara erat untuk kehamilan berisiko tinggi guna memastikan layanan kesehatan yang terkoordinasi. Selain itu, perawatan prenatal dapat dioptimalkan dengan menggabungkan panduan nutrisi yang tepat sasaran dan dukungan untuk berhenti merokok, yang akan meningkatkan kesehatan maternal dan fetal. Penanganan penyakit periodontal pada ibu hamil memerlukan kepatuhan terhadap strategi khusus, karena penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan inflamasi sistemik. Terapi periodontal non-bedah seperti scaling dan root planing dapat dilakukan dengan aman selama trimester kedua Pemeriksaan mulut secara teratur, disertai penggunaan obat kumur antimikroba dan metode kebersihan mulut lainnya, Dokter kandungan harus bekerja sama secara erat untuk kehamilan berisiko tinggi guna memastikan layanan kesehatan yang terkoordinasi. Selain itu, perawatan prenatal dapat dioptimalkan dengan menggabungkan panduan nutrisi yang tepat sasaran dan dukungan untuk berhenti merokok, yang akan meningkatkan kesehatan maternal dan fetal. Secara konsisten direkomendasikan untuk kehamilan berisiko tinggi. Ibu hamil harus diinformasikan tentang komplikasi maternal dan fetal yang terkait dengan penyakit periodontal yang tidak diobati. Dokter kandungan harus bekerja sama secara erat untuk kehamilan berisiko tinggi guna memastikan layanan kesehatan yang terkoordinasi. Selain itu, perawatan prenatal dapat dioptimalkan dengan menggabungkan panduan nutrisi yang tepat sasaran dan dukungan untuk berhenti merokok, yang akan meningkatkan kesehatan maternal dan fetal. Pemeriksaan mulut secara teratur, disertai penggunaan obat kumur antimikroba dan metode kebersihan mulut lainnya, Dokter kandungan harus bekerja sama secara erat untuk kehamilan berisiko tinggi guna memastikan layanan kesehatan yang terkoordinasi. Selain itu, perawatan prenatal dapat dioptimalkan dengan menggabungkan panduan nutrisi yang tepat sasaran dan dukungan untuk berhenti merokok, yang akan meningkatkan kesehatan maternal dan fetal.

Oral health Rheumatoid arthritis

Oral health Respiratory diseases

Oral health Adverse Pregnancy Outcomes (APO)

Oral health Adverse Pregnancy Outcomes (APO)

Clinical Guidelines with Comprehensive and multidisciplinary Approach Disease  Dental Team Medical Team Education Dental Treatment Protocol malignancy Drg / DrgSp . / TGM Sp.Onkologi/Sp.Gizi Klinik Bagi pasien kanker atau berisiko kanker , intervensi yang ditujukan untuk kemoprevensi harus mencakup pemeliharaan kesehatan periodontal Kolaborasi dengan ahli onkologi diperlukan untuk mengembangkan protokol perawatan gigi yang efektif, terutama bagi pasien yang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi, yang efek sampingnya berdampak pada kesehatan mulut. Secara khusus, dokter gigi harus mengedukasi pasien tentang manfaat menjaga kebersihan mulut yang tepat—seperti menyikat gigi secara teratur—dan penggunaan tindakan topikal, termasuk aplikasi fluoride dan obat kumur antimikroba. Konseling gizi juga dapat membantu meningkatkan dukungan imun dan mengurangi peradangan sistemik. Pemeriksaan dan pembersihan periodontal harus dilakukan secara teratur untuk mengurangi peradangan sistemik dan mikroba   Kolaborasi dengan ahli onkologi diperlukan untuk mengembangkan protokol perawatan gigi yang efektif, terutama bagi pasien yang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi, yang efek sampingnya berdampak pada kesehatan mulut. Secara khusus, dokter gigi harus mengedukasi pasien tentang manfaat menjaga kebersihan mulut yang tepat—seperti menyikat gigi secara teratur—dan penggunaan tindakan topikal, termasuk aplikasi fluoride dan obat kumur antimikroba. Konseling gizi juga dapat membantu meningkatkan dukungan imun dan mengurangi peradangan sistemik.   neurodegenerative diseases Drg / DrgSp . / TGM Sp.Neurologi Bagi pasien yang berisiko terkena penyakit neurodegeneratif, serta mereka yang sudah terdiagnosis, pendekatan pencegahan berkelanjutan untuk menangani periodontitis Pengasuh harus dilibatkan untuk membantu memastikan kepatuhan terhadap kesehatan mulut yang tepat, seperti menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dan menggunakan obat kumur antimikroba evaluasi periodik 3-4 bulan scaling dan root planing , mengurangi gejala inflamasi sistemik Pengasuh harus dilibatkan untuk membantu memastikan kepatuhan terhadap kesehatan mulut yang tepat, seperti menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dan menggunakan obat kumur antimikroba stress and depression Drg / DrgSp . / TGM Sp.KJ Penanganan penyakit periodontal pada pasien yang mengalami stres atau depresi memerlukan pendekatan holistik yang memperhatikan kesehatan psikologis dan kesehatan mulut Dokter gigi harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan mental profesional untuk memberikan perawatan terpadu. Dokter gigi harus mengedukasi pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut yang baik dan hubungan dua arah antara stres dan depresi dengan kesehatan periodontal Evaluasi dan pembersihan periodontal secara teratur konseling nutrisi untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh harus menjadi komponen kunci perawatan .   Dokter gigi harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan mental profesional untuk memberikan perawatan terpadu. konseling nutrisi untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh harus menjadi komponen kunci perawatan . autoimmunity Drg / DrgSp . / TGM Sp.PD rheumatology Penyakit autoimun memerlukan perawatan multidisiplin untuk mengelola peradangan sistemik dan periodontal secara efektif. Debridemen periodontal idealnya dilakukan setidaknya setiap 3 bulan, tergantung pada tingkat keparahan Dokter gigi harus mengevaluasi dan mempertimbangkan dengan cermat potensi efek samping oral dari perawatan sistemik, seperti mulut kering yang disebabkan oleh terapi imunosupresif; dalam kasus seperti itu, terapi tambahan seperti fluorida topikal dan dukungan saliva buatan mungkin diperlukan Untuk pasien yang menerima terapi biologis atau terapi imunosupresif dosis tinggi, izin medis mungkin diperlukan sebelum perawatan gigi Dokter gigi harus mengevaluasi dan mempertimbangkan dengan cermat potensi efek samping oral dari perawatan sistemik, seperti mulut kering yang disebabkan oleh terapi imunosupresif; dalam kasus seperti itu, terapi tambahan seperti fluorida topikal dan dukungan saliva buatan mungkin diperlukan

Oral health Stress and Depression

PROMOSI KESEHATAN PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MuLUT DI LINGKUNGAN Ibu Hamil Bayi & Anak Pra Sekolah Anak Usia Sekolah & Remaja Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal yang membuat ibu hamil rentan terhadap masalah gigi dan mulut . Oleh karena itu , penting bagi tenaga kesehatan gigi untuk memberikan edukasi mengenai perawatan gigi sejak pemeriksaan kehamilan pertama (K1). Ibu hamil dianjurkan menyikat gigi dua kali sehari , menggunakan obat kumur jika perlu , segera merawat gigi berlubang , serta menjaga pola makan bergizi seimbang , cukup minum air, dan menghindari makanan tinggi gula. Gaya hidup sehat seperti rutin beraktivitas fisik , tidak merokok , tidak minum alkohol , dan mengelola stres juga sangat disarankan . Pada masa bayi dan anak prasekolah , terjadi perkembangan struktur rongga mulut untuk pertumbuhan gigi susu yang dimulai usia 5–6 bulan . Tenaga kesehatan gigi perlu memantau perkembangan ini dan memberikan edukasi (DHE) kepada orang tua atau pendamping tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut . Bayi dapat dibersihkan rongga mulutnya dengan kasa basah , sedangkan balita disarankan menyikat gigi menggunakan sikat dan pasta gigi khusus anak setelah makan dan sebelum tidur . Penggunaan botol susu atau pemberian ASI/ minuman manis saat malam hari perlu dibatasi karena dapat meningkatkan risiko Early Childhood Caries (ECC) akibat kontak gula yang lama dengan gigi . Pada usia anak , susunan gigi dipengaruhi oleh faktor genetik , tumbuh kembang maksilofasial , dan kebiasaan buruk . Gigi sulung mulai tanggal pada usia 6 tahun dan digantikan oleh gigi permanen hingga usia sekitar 12 tahun . Kesehatan gigi pada periode ini sangat penting karena berdampak jangka panjang . Karies dan maloklusi merupakan masalah utama yang perlu diperhatikan . Usia 12 tahun menjadi standar pengukuran kesehatan gigi anak menurut WHO. Data SKI 2023 menunjukkan prevalensi karies sebesar 58,3% dengan rata-rata indeks DMF-T 1,3, menurun dibanding Riskesdas 2018 (72%, DMF-T 1,9). Karies yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri , infeksi , gangguan makan , tidur , belajar , dan menurunnya kepercayaan diri , serta berisiko menyebabkan maloklusi akibat kehilangan gigi dini .

PROMOSI KESEHATAN PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI LINGKUNGAN Usia Dewasa / Produktif Lansia Kesehatan gigi dan mulut pada usia produktif penting karena berdampak pada kualitas hidup dan produktivitas . Penyakit gigi seperti karies , penyakit periodontal, dan kanker mulut juga dapat berhubungan dengan penyakit sistemik . Meski sering tidak bergejala (silent disease), jika sudah mencapai pulpa , nyeri bisa muncul dan mengganggu aktivitas . Oleh karena itu , menjaga kebersihan gigi dengan menyikat dua kali sehari , menerapkan pola hidup sehat , dan rutin memeriksakan gigi sangat dianjurkan untuk deteksi dini dan pencegahan . Menurut WHO, usia lansia dimulai dari 65 tahun ke atas . Pada tahun 2023, prevalensi karies lansia mencapai 88,9% dengan rata-rata DMF-T 13,0, menurun dari tahun 2018 (95%, DMF-T 16,8). Kehilangan gigi juga tinggi , dengan 68,2% kehilangan 1–27 gigi dan 8,7% mengalami edentulisme . Lansia rentan terhadap penyakit gigi dan mulut akibat penuaan , komorbiditas , dan polifarmasi . Oleh karena itu , lansia dianjurkan tetap menjaga kebersihan gigi dengan menyikat dua kali sehari . Jika tidak mampu mandiri , pendamping atau keluarga perlu diberikan edukasi (DHE) untuk membantu perawatan .

Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kemenkes   Bertujuan memperkuat pelayanan kesehatan gigi dan mulut fokus pada peningkatan promosi , preventif aksesibilitas pelayanan untuk mencapai Indonesia Bebas Karies pada tahun 2030 Program ini melibatkan berbagai strategi seperti edukasi dan promosi kebersihan mulut , penggunaan pasta gigi berfluoride , flossing pemeriksaan rutin I mplementasikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan sekolah . 

Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kemenkes   Strategi dan Upaya yang Ditempuh Pemeriksaan dan Deteksi Dini: Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara teratur untuk mendeteksi masalah seperti karies ( gigi berlubang ) dan penyakit mulut lainnya sejak dini .  Promosi dan Edukasi Kesehatan: Menggalakkan penyikatan gigi minimal dua kali sehari , terutama setelah sarapan dan sebelum tidur , menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan rongga mulut , termasuk pembersihan lidah dan penggunaan benang gigi (flossing) untuk membersihkan sela-sela gigi .  . Implementasi Kerja Sama Lintas Sektor Pengumpulan Data dan Survei Penguatan Aksesibilitas Pelayanan

Sumber Daya Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut Terminologi dan kompetensi Dokter Gigi ( Kuratif-Rehabilitatif ) Terapis Gigi dan Mulut ( Promotif , Preventif , Kuratif sederhana ) Teknisi Gigi ( Rehabilitatif ) Dentist ( Kuratif-Rehabilitatif ) Dental Hygienist ( Promotif-Preventif ) Dental Therapist ( Kuratif Sederhana ) Oral Health Therapist ( Promotif , Preventif , Kuratif sederhana ) Dental Technician ( Rehabilitatif ) 1. Perlu pengelompokan khusus SDM Kesehatan Gigi dan Mulut 2.Melibatkan Tim kesgilut dalam program pemerintah melakukan upaya kolaboratif peningkatan kesgilut yang optimal

Kesimpulan dan Saran Kesehatan mulut sangat berhubungan dan berkontribusi secara bermakna terhadap kondisi sistemik secara keseluruhan serta ber implikasi bagi kesehatan secara umum. Pendekatan terpadu dan multidisiplin untuk pencegahan, deteksi dini, dan perawatan komprehensif sangat penting untuk mencapai luaran perawatan pasien yang optimal. Penyedia layanan kesehatan harus mengakui kesehatan mulut sebagai elemen penting dari kesehatan sistemik , sehingga penambahan formasi untuk tenaga Kesehatan gigi dan mulut perlu dipertimbangkan . Bagi pemangku kepentingan , dengan mempertimbangkan data dan rencana tindak lanjut dari permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia, perlu perubahan SOTK dengan membentuk kembali Direktorat Kesehatan Gigi dan Mulut di Kementerian Kesehatan RI.
Tags