2.3 MONITORING HEMODINAMIK Komprehensif.pdf

JayastriYunista 31 views 141 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 141
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125
Slide 126
126
Slide 127
127
Slide 128
128
Slide 129
129
Slide 130
130
Slide 131
131
Slide 132
132
Slide 133
133
Slide 134
134
Slide 135
135
Slide 136
136
Slide 137
137
Slide 138
138
Slide 139
139
Slide 140
140
Slide 141
141

About This Presentation

MONITORING HEMODINAMIK


Slide Content

Monitoring
Hemodinamik
Tim HIPERCCI Pusat

❑Tubuhakanberfungsidenganbaik, bilajantungdapat
memompadarahpadatingkatyang cukupagar dapat
mempertahankanpasokanoksigendannutrisiyang optimal
danberkesinambungankeotakdanorgan vital lainnya
❑Curahjantungadalahistilahyang menggambarkanjumlah
darahyang dipompakanjantungkeseluruhtubuhsetiap
menit
❑Tujuanutamadaripemantauanhemodinamiksecarainvasif
adalahuntukmenilaikeadekuatanperfusisistemikyang sangat
erathubunganterhadapCurahJantung(CO) secarakontinyu

•Sebelumtahun1800 menegakandiagnosadengancaramenempelkantelinga
padadada
•1800, Leannec, mengembangkandanmembuatstetoskopyangmemakai
mekanismetubular bergunamendengarlangsungsuaradaridada ke
pemeriksa
•1896,Riva-Rocci,mengembangkanpemeriksaannon invasive
sphygmomanometer
•1905, Korotkoff,mengembangkantehnikauscultasiuntukmenghitungsistolik
dandiastolik.
•Lambert danWood
mengembangkanelektriktransducer

Hukum Darcy's (aliran) :
Darah dapat mengalir dengan mudah
disebabkan karena:
-perbedaan tekanan darah, tahanan
pembuluh darah & diameter
pembuluh darah

•Hemodinamik : Pemeriksaan aspek
fisik dari sirkulasi darah, termasuk
fungsi jantung dan karakteristik
fisiologis vaskuler perifer
( Mosby 1998 )
Pergerakan darah yang dinamik didalam
sistem kardiovaskular

Adalah:
suatupengukuranterhadapsistemkardiovaskuler
yangdapatdilakukandengancara
noninvasifatauinvasif
(Barbara, 2008)
Tujuan:
Memberikaninformasimengenaikeadaan
pembuluhdarah, jumlahdarahdalamtubuh
dankemampuanjantunguntukmemompakan
darah.

•Mengevaluasi fungsi dasar kardiovaskular
•Memastikan adanya disfungsi
kardiovaskular
•Petunjuk untuk tindakan khusus yang
berguna memperbaiki fungsi
kardiovaskular
•Mengevaluasi kegunaan tindakan

lanjutan
•Deteksi dini, mengidentifikasi, dan dapat
memberikan terapi pada kasus mengancam
jiwa seperti gagal jantung dan tamponade
jantung
•Mengevaluasi respons pasien dengan cepat
tehadap pemberian obat obatan dan
dukungan mekanik
•Mengevaluasi keefektifan dari fungsi
kardiovaskular

•Penurunan fungsi jantung: seperti
AMI,CHF,Cardiomyopathy
•Pada pasien semua tipe kardigenik
syok,neurologis,anapilaksis
•Penurunan urine output yang disebabkan
karena dehidrasi, perdarahan gastro
intestinal atau pembedahan

•Pressure
•Resistance
•Flow
Preload
Afterload
Contractilitas
Heart Rate

PRELOAD
•Regangan serabut otot sebelum sistole
(volume dalam ruang jantung sebelum
akhir diastole)
•Hukum Starling’s (semakin regang
serabut otot-otot jantung sampai pada
batas-batas tertentu, semakin kuat
kontraksinya.

Afterload
•Tekanan atau tahanan yang harus dilawan
oleh ventrikel waktu ejection
•Ditentukan oleh resistensi katup aorta,
tekanan arterial sistemik dan viskositas
•SVR left ventrikel afterload
•PVR right ventrikel afterload

Kontraktilitas
•Kekuatan kontraksi ventrikel
•Bagaimana jantung memompa
dengan baik
•No direct measure

Right
Atrium
Right
ventricle
Left
ventricle
Pulmonal
vein
Lung
Left atrium
SVR =
Blood Pressure
organ
Systemic
Vascular
Resistance

Faktorygberpengaruh
TekananDarah
•CO
•Tahanan pembuluh darah
perifer
•Elastisitas arteri
•Volume darah
•Kekentalan darah
•Usia
•Emosi
•Aktifitas

JENIS
PEMANTAUAN HEMODINAMIK
INVASIVE
•Intra Arterial Pressure
•Central Venous
Pressure
•Pulmonary Artery
Pressure
•Left AtrialPressure
NON INVASIVE
•PhysicalAssesment
–Inspection
–Palpation
–Percussion
–Auscultation
-Cardiodynamic

MONITORING
NON INVASIF
•Mengkaji status hemodinamik
melalui monitoring EKG, denyut
nadi, Non invasif BP,status
mental, pulse oksimetri dan
produksi urine.
NON INVASIVE

JENIS-JENIS MONITORING
NON INVASIVE
•ECG / HR
»TEMPERATUR
•RESPIRATION
»BLOOD PRESSURE
•SATURATION

NIBP
02/05/2023 Aliana Dewi 21

HR, RR ?
02/05/2023 Aliana Dewi 22

Parameter Monitoring
Hemodinamik
1.Non Invasive
➢Blood Pressure (BP)
➢Mean Arterial Pressure (MAP)
➢Heart Rate (HR)
➢Peripheral Oxygen Saturation (SpO
2)
➢Respirasi.
➢Temperatur

MONITORING
NON INVASIF
Manual
Otomatis
Secaramanual: stethoscope menangkapvibrasi
pembuluhdarahyang dihasilkandariadanyaturbulensi
alirandarahyang melewatiarteriyang tertekanoleh
manset
bunyikorokoff
Alat: shygmomanometer, stetescope
Perbedaantekanannon invasif20 mmHg lebihrendah
daripengukuraninvasif

Pengukuran
TekananDarah
Non Invasif

Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah:
•adalah kekuatan tekanan darah yang
menekan pembuluh darah secara vertikal
pada saat darah dipompakan dari jantung
keseluruh anggota tubuh
•Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan
jumlah darah yang dipompa oleh jantung
dan fleksibilitas dan ukuran dari nadi

•SBP (Systole Blood Pressure)
–Tekanan darah tertinggi pada setiap peredaran
darah
•DBP (Diastole Blood Pressure)
–Tekanan darah terendah pada setiap peredaran
darah
•MAP (Mean Arterial Pressure)
–Nilai rata-rata tekanan darah
–MAP = SP + (DP x2 ) /3

TEKANAN DARAH
•Tenaga yg dihasilkan oleh darah untuk
melawan setiap unit dari dinding pembuluh
darah
•Tekanan arteri sistemik terdiri dari:
✓Tekanan sistolik, ( N = 100-130 mmHg )
✓Tekanan diastolik, ( N = 60-90 mmHg )
✓Tekanan arteri rata-rata (MAP)
MAP = SP + (DP x 2) / 3

lanjutan
•Periode sistolik 1/3 siklus jantung.
•Periode diastolic 2/3 siklus jantung
•Perbedaan antara tekanan sistolik dengan
tekanan distolik dinamakan: "pulse pressure
(PP)"
•SP -DP = PP Normal antara: 40 -65 mmHg
•PP dekat dapat disebabkan : Aortic Stenosis,
Hypovolum, Congestive heart failure.
•PP menjauh dapat disebabkan: Aortic
Regurgiitasi, Hipertensi sistemik.

Pengukuran Tekanan Darah Secara Tidak Langsung =
Pengukuran Tekanan Darah Non Invasif
Arteri Brakhialis merupakan tempat pengukuran yang paling
umum :
Mendekati jantung
Pengukuran konvensional
Pengukuran di tempat lain :
Lengan depan / arteri radialis
Pengukuran Tekanan Darah secara tidak langsung yang paling
umum adalah dengan metode auskultasi

Sphygmomanometry

Pemilihan Manset
yang Tepat
•Ukuran manset yang kecil akan menimbulkan
overestimasi tekanan darah. Pemilihan
ukuran mansetdilakukan dengan pengukuran
lingkar lengan pada titik tengah lengan atas
(pertengahan antara acromion danolecranon)

lanjutan
•Lebar manset harus berukuran kira-kira 40%
dari lingkar lengan atas (sekitar 12-14 cm pada
orang dewasa)
•Letak manset 2 jari diatas fosa cubiti
•Kesalahan umum dalam mengukur tekanan
darah adalah penggunaan
manset yang ukurannya
tidak sesuai dengan pasien

Pemilihan Manset
yang Tepat
Pulse detector
(stethoscope or microphone)
Manometer
(mercury or capsule type)
d
d + 20%

Pemilihan Manset
yang Tepat
•Lingkar lengan dan ukuran manset yang
disarankan adalah berturut turut sebagai
berikut (dalam centimeter):
•22-26: manset 12×22 (small adult arm)
•27-34: manset 16×30 (adult arm)
•35-44: manset 16×36 (large adult arm)
•45-52: manset 16×42 (adult thigh)

Posisi
•Posisi yang benar sangat menentukan keakuratan
pengukuran
•Punggung dan tungkai bawah pasiensebaiknya
ditopang, dengantungkai bawah tidak boleh
menyilangdan kaki berada pada permukaan yang
datar dan keras
•Pada lengan di mana tekanan darah akan
diukurdiupayakanlonggar sampai ke bahu,
lengandari pakaianjika diangkat harus longgar
sehingga tidak mengganggualiran darah atau tidak
mengganggumansettensimeter
•Lengansebaiknya diletakkan sedemikian rupa
sehingga beradasejajar dengan jantung
•Manometerjuga sebaiknyadiposisikansejajar
denganmata pemeriksa

Posisi

Mempersiapkan
Pengukuran Tekanan Darah
•Tidak boleh ada fistula arteriovenosa untuk
dialisis, jaringan parut karena pemotongan
arteri brakhialis sebelumnya atau tanda
limfedema (terlihat setelah diseksi nodus
aksilaris atau terapi radiasi)
•Palpasi arteri brakhialis untuk memastikan
denyutnya masih aktif

lanjutan
•Aturposisilengansehinggaarteribrakhialis
terletakpadalipatanantekubitalsetinggijantung,
kira-kirasejajardenganinterkostalkeempat
padasambungannyadengansternum
•Jikapasienduduk, posisikan
lengandiatasmejasedikitdi
ataspinggangpasien

Mengukur Tekanan Darah
•Tempatkan manset di tengah arteri brakhialis.
Bagian tepi bawah manset sekitar 2.5 cm di atas
lipatan antekubital. Lingkarkan manset dengan
tepat. Posisikan lengan pasien sehingga sedikit
fleksi pada area siku
•Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis,
pastikan telah mengunci bagian ujung
pengeluaran udara dengan memutar penuh
penutup udara

Mengukur Tekanan Darah
•Untukmenentukanseberapatinggimenaikkan
tekananmanset, pertamatentukantekanan
sisitolikdenganpalpasi
•Ketikaandamerasakanarteriradialisdengansatu
jaritangansegerapompamansetsampaidenyut
arteriradialismenghilang
•Baca nilaitekananinipadamanometer dan
tambahkan30 mmHg darinilaiyang didapatkan
•Hal inijugauntukmenghindarikesalahanyang
disebabkanolehgap auskultasi: suatuinterval
diamantaratekanansistolikdandiastolik
•Kempeskanmanset

Mengukur Tekanan Darah
•Terusturunkantekanansecaraperlahan
•Sejalandenganpengenduranmanset,akan
terdengarturbulensialirandarahmelalui
arteribrakialismenimbulkanrangkaian
suara(Korotkoff)

lanjutan
•Suara(Korotkoff)dikelompokkanmenjadi5(lima)fase:--Fase
1ditandaiolehsuarayangjelas,suaramenghentakdan
berulang,bersamaandenganpemunculankembalidenyut
nadiyangteraba
•Pemunculan awal suara fase 1 ini sama dengan tekanan darah
sistolik
•Selama fase 2, suara murmur terdengar
•Pada fase 3 dan 4, perubahan mulai terjadi dimana suara nadi
mulaimelemah (biasanya 10 mmHg diatas tekanan darah
diastolik yang sebenarnya)
•Pada fase 5, suara mulai hilang, dan menunjukkan tekanan
darah diastolik

Mengukur
Tekanan Darah
•Untuk lebih meyakinkan pengamatan
sebaiknya dilanjutkan hingga 10 mmHg
dibawah fase 5
•Tunggu selama 2 menit atau lebih dan ulangi
,Rata-ratakan hasil pembacaan
•Jika dua pembacaan pertama memiliki
perbedaan lebih dari 5 mmHg lakukan
pembacaan selanjutnya

⚫Saturasi oksigen adalah suatu indikator dari
persentase hemoglobin yg tersaturasi dgn oksigen
pada saat pengukuran
⚫Saturasi oksigen adalah perbandingan
hemoglobin yg tersaturasi terhadap hemoglobin
dalam darah.

SaturasiO
2
02/05/2023 Aliana Dewi 46

Oxygenation
Pulse Oximetry
Sensors
Pulse Oximetry Waveform

Penempatanprobe

Edit title on Slide Master using Insert >
Header & Footer | March 25, 2016 |
Confidential, for internal use only
SPO2 FOREHEAD SENSOR
Forehead sensorprovides highly
accurate saturation reading faster in
patient scenarios where other sensors
cannot get a reading
Some patients represent a monitoring challenge because of:
▪Intense vasoconstriction
▪Hypovolemia
▪Hypothermia
▪Therapeutic hypothermia
▪Low cardiac index
▪Septic shock
▪Severe peripheral vascular diseases
▪Peripheral access in the OR

Prosedurpenggunaan
probe saturasi
•Periksa sensor dan kabel dari kerusakan
sebelum dipasang
•Pilih daerah yg hangat dengan perfusi yg baik
(vasokontriksi/gangguan vaskuler →sensor
pada nasal/earlobe)
•Hindari penempatan sensor pada daerah yg
edema/daerah distal dari pemasangan arteri
line atau cuff tekanan darah

NilaiSpO2
Keakuratan nilai SpO2 dipengaruhi oleh :
✓Nilai hemoglobin
✓Aliran darah ke pembuluh vaskular
✓Suhu tempat sensor diletakan
✓Kemampuan oksigenasi dari pasien
✓FiO2
✓Ventiasi-perfusi mismatch
✓Kondisi cahaya lingkungan
✓Aliran darah balik pada lokasi probe

DENYUT JANTUNG
(HR)
▪Cara pengukuran: manual danotomatisdgn
pemasanganEKG lead
▪KomponenpentingdalamCurahjantung
▪Pasientdkstabil:
➢Evaluasidgnauskultasisuarajantung
➢Hati2 →PEA (pulselesselectrical activity )
→adanyagbranEKG ygtdkdisertaikontraksi
CO = stroke volume x HR

▪Aritmia
▪AnalisaEKG strip tiap8 jam ataujikaada
perubahan
▪Yghrs diperhatikan
Penempatanlead
Gambarangel P, QRS, danT harusjelas
Hemodinamikdankeluhanpasienterhadap
perubahaniramajantung
Hati2 pd pasiendg penggunaanpace maker
Kenalisecaradiniaritmiaygmengancamjiwa.

•Pengukuran
METODE
PENGUKURAN
KONTINU
Probe suhu
danmonitor
INTERMINTEN:
Digital,
Termometerair raksa

LANJUTAN
CORE
TEMP
•RECTAL
•ORAL
•EAR
SKIN
TEMP
•ABDOMEN
•FOREHEAD
•AKSILA
TOE
TEMP
•PERIPHERAL/
•UJUNG
EKTREMITAS

MONITORINGHEMODINAMIK
SECARA INVASIF

Tujuan Pemantauan
Hemodinamik Secara Invasif
•Mengevaluasi fungsi dasar
kardiovaskular
•Menentukan adanya disfungsi sistem
kardiovaskular dan derajatnya
•Mengarahkan pada intervensi khusus
•Evaluasi efektifitas intervensi

JENIS
PEMANTAUAN HEMODINAMIK
INVASIVE
•Central Venous Pressure
•Intra Arterial Pressure
•Pulmonary Artery Pressure
•Left Atrial Pressure/ PCWP

PARAMETER
HEMODINAMIK invasif
Central Venous Pressure
(CVP)
monitoring

Central Venous Presure (CVP) merupakan
tekanan pada vena besar thorak yang
menggambarkan aliran darah ke jantung
(Oblouk, Gloria Darovic, 2002).
CVP merefleksikan tekanan darah di atrium
kanan atau vena kava (Carolyn, M. Hudak,
et.al, 1998). Pada umumnya jika venous return
turun, CVP turun, dan jika venous return naik,
CVP meningkat

•Memberikan cairan intravena: volum yang
banyak dan jalur vena perifer tidak adekuat
•Memberikan obat-obat i.v seperti; obat
vasoaktif, obat yang dapat menyebabkan
iritasi
•Pemberian parenteral nutrisi
•Pemantauan hemodinamik: CVP
•Intervensi terapetik seperti: hemodialisis, TPM
•Pengambilan xample darah

1.Vena yugolaris interna
2.Vena subclavia
3.Vena yugolaris eksterna
4.Vena femoralis

Lokasi Pemasangan

Cont…
7. Kateter : CV
KateterCVP

Penatalaksanaan Monitoring
Hemodinamik Invasive
•Secara invasif dapat dilakukan
pengukuran dengan dua cara, yaitu:
1) teknik pengukuran dapat
menggunakan manometer air
2)teknik pengukuran dapat
menggunakan transduser

Teknik pengukuran CVP
menggunakan manometer air
Cara Merangkai
•Menghubungkan set infus dg cairan NaCl 0,9%
•Mengeluarkan udara dari selang infus
•Menghubungkan skala pengukuran dengan
threeway stopcock
•Menghubungkan three way stopcock dengan
selang infus

lanjutan
•Menghubungkan manometer line dengan
three way stopcock
•Mengeluarkan udara dari manometer line
•Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25
cmH2O
•Menghubungkan manometer line dengan
kateter yang sudah terpasang

Cara Pengukuran dengan
tehnik manometer air
•Memberikan penjelasan kepada pasien
•Megatur posisi pasien
•Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan)
dengan skala pengukur atau tansduser
•Letak jantung dapat ditentukan dg cara membuat garis
pertemuan antara sela iga ke empat (ICS IV) dengan garis
pertengahan aksila
•Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada
manometer dan nilai dibaca pada akhir ekspirasi
•Membereskan alat-alat
•Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai

Leveling System
•Posisi Phlebostatic Axis
Letakan tinggi tranduser pada titik pertemuan midaxila dgn intercosta ke 4

Komplikasi
Pemasangan CVP
•Pneumothorak
•Infeksi
•Disritmia
•Gangguan pembuluh darah
•Emboli udara
•Perdarahan

Asesmen klinis penilaian
hemodinamik
•Nadi, HR
•Mottling
•Temperature
•Capillary refill
•Urin
output
•Kesada
ran
?
Makro
sirkulasi
Hasil →
fungsiSaturasi
Vena
Sentral

•Tanggal dan jam pemasangan CVP
•Lokasi pemasangan
•Ukuran kateter CVP yang digunakan
•Hasil pengukuran
•Dokumentasikan pemantauan
hemodinamik sebelum, selama ,dan
setelah pemasangan CVP

INVASIVE
•Pemantauantekananmelaluipenempatanbebe
rapakateterkedalamsistimsirkulasi
•Bertujuan untuk terus menerus atau
intermitten memantau tekanan intra arterial,
intra cardial, tekanan arteri pulmonal, dan
parameter O
2
•Informasi ini dimanfaatkan untuk mengetahui
dan mengenali dg pasti hasil pengkajian yg
akurat yg berhubungan dg perubahan sirkulasi
terutama pd pasien kritis
02/05/2023 Aliana Dewi 74

ManfaatPemantauan Monitoring
Hemodinamik Invasive
•Mengukurtekanan darah
•Mengetahuigelombangtekanandi dalam
ruangjantung
•Tempatpengambilansampeldaraharteri
•Tempatmemasukanobatobatan
•Pacujantung
02/05/2023 Aliana Dewi 75

KeuntunganPemantauanSecaraInvasive
•Lebih akurat dan dapat dibacasecara
continue
•Perubahantekanan kecildapat dideteksi
•Tercapainyaoptimalisasiterapi
•Pengambilan sampeldarah mudah
•Bentukgelombangdapat dilihatmelalui
sistimtranduser
02/05/2023 Aliana Dewi 76

Komponen Monitoring Hemodinamik
Transducer
Merubahperistiwa2 fisiologiskedalam
sinyal2 elektrik(e.g. tekanan, temperatur,
cahaya)
Amplifier
Menangkapsinyalelektrikdan
mentransmisikankelayarmonitor
02/05/2023 Aliana Dewi 77

Lanjutan Komponen Monitoring Hemodinamik……….
•Monitor Display
Layar monitor (gambarangelombang, nilai
pressure)
•Catheter tubing / flush system
Perawatan kateter
Heparinized solution (✓protokol)
Pressure bag
02/05/2023 Aliana Dewi 78

Persiapan Alat
pengukuran tehnik tranduser
1.Flush Solution
2.Infusor Bag
3.I.V. Administration set
4.Transducer disposible/flush device
5.Extension Tubing with stopcock
6.Transducer Interface Cable and Monitor
7. Catheter (e.g PA, CVC, Arterial
catheter…etc)

Basic Components
for Monitoring System
1.FlushSolution
Maintains fluid pathway for
transmission of pressure
to the electrical
components.
(With Heparin to prevent
clotting, and maintain
patency of the catheter
and vessel.)

2.Infusor/Pressurebag
Compressesthesolutionbag.
Pressurizationoftheflushsolutionisnecessaryto
maintainproperfunctioningoftheflushdeviceand
preventbleedback.
infusr Bag
(Pressure
Bag)
Normal
Saline
Solution
Pressure
Indicator
X-Caliber
Pressure
Gauge
150
LINE
300
LINE

Cont…
3.I.V.AdministrationSet
Transportthe flush solution to
the flush device.
➢Non-vented chamber
prevents air intake.
➢Micro-dripset allows a
rapid verificationof the
system’s flow rate.
➢Fluid filterreduces air
bubbles in system when
filling and fast-flushing.

Cont…
4.ADisposableTransducerintegratedwithFlow/FlushDeviceoraFlush
DeviceandaDisposableDiaphragmDome.
Maintainsacontinuousflowrateof2to4cc/hr.
Allowsafastflushwhennecessary.
Serveasachamberfortheliquidthattransmitspressuretothe
sensingdiaphragmofthetransducer.
Line from Ad set

Cont

5. Extension tubing/Manometer line dan
Stopcock
Penghubung antara kateter dan
disposible tranducer/flush device.
Extension tubing
Threeway stopcock

Cont…
6.TransducerInterfacecableandMonitor.
Interface
cable

Cont…
7. Kateter : CV
Kateter CVP

Cara pengkuran
Tehnik monitor tranduser
•Mengambil heparin sebanyak 500 unit
kemudian memasukkannya ke dalam
cairan infus
•Menghubungkan cairan tsb dg infus
•Mengeluarkan udara dari selang infus
•Memasang cairan infus pada kantong
tekanan
•Menghubungkan tranduser dg alat infus

lanjutan
•Memasang threeway stopcock dg alat flush
•Menghubungkan bagian distal selang infus dengan alat
flush
•Menghubungkan manometer dg threeway stopcock
•Mengeluarkan udara dari seluruh sistem alat
pemantauan
•Memompa kantong tekanan sampai 300 mmHg
•Menghubungkan kabel transduser dengan monitor
•Menghubungkan manometer dengan kateter yang sudah
terpasang
•Melakukan kalibrasi alat sebelumpengukuran

Pada glbg CVP terdapat tiga
gelombang positif (a, c, dan v) yang
berkaitan dg tiga peristiwa dalam siklus
mekanis yang meningkatkan tekanan atrium
dan dua glbg negatif (x dan y) yang
dihubungkan dengan berbagai fase yg
berbeda dari siklus jantung dan sesuai
dengan gambaran EKG normal.

Gelombang CVP

GelombangCVPC
r
e
a
t
e
d

b
y

k
r
i
s
n
a
Kontraksi
atrium
a c
v
x y
Kontraksi
ventrikel
Penutupan
katup
trikuspid
Relaksasi
atrium
Pembukaan katup
trikuspid
Normal 6-12 mmHg (FCCS)
(1 cmH2O = 1,3 mmHg)02/05/2023 Aliana Dewi 92

Interpretasi
Gelombang CVP
•Gelombang a : diakibatkan oleh
peningkatan tekanan atrium pada saat
kontraksi atrium kanan. Dikorelasikan
dengan gelombang P pada EKG
•Gelombang c : timbul akibat penonjolan
katup atrioventrikuler ke dalam atrium
pada awal kontraksi ventrikel iso
volumetric. Dikorelasikan dengan akhir
gelombang QRS segmen pada EKG

lanjutan
•Gelombangx descent : gelombanginidisebabkangerakanke
bawahventrikelselamakontraksisistolik. Terjadisebelum
timbulnyagelombangT padaEKG
•Gelombangv : gelombangv timbulakibatpengisisanatrium
selamainjeksiventrikel(ingatbahwaselamafaseinikatupAV
normal tetaptetaptertutup) digambarkanpadaakhir
gelombangT padaEKG
•Gelombangy descendent : diakibatkanolehterbukanya
tricuspid valve saatdiastole disertaialirandarahmasukke
ventrikelkanan. TerjadisebelumgelombangP padaEKG.

Interpretation of Values
•Low CVP
-Hypovolemia
-Vasodilation
•High CVP
-Hypervolemia
-Vasoconstriction
-Right CHF
-Pulmonary hypertension
Aliana Dewi02/05/2023 95

pARAMETER
HEMODINAMIK invasif
Arterial Pressure
Monitoring

Monitoring Arterial BP Invasive
•Indikasi:
–TD tidak stabil
–Titrasi vasopresor sering
–Pemeriksaan AGD berulang
–Tidak dapat dipasang NIBP
•Lokasi:
–A. radialis; A. brachialis, A. dorsalis pedis, A.
femoralis.
•Komplikasi:
–Hematom, Trombosis, iskemi distal line, kerusakan
arteri, infeksi

Vessels Catheter Transducer Monitor
Pressure
Signal
Electric
Signal
Wave and
Number

Dicrotic notch signifies the closure of
the aortic valve.

Bentuk gelombang
Over Damping
▪Gambarangelombangarteriyang
terlalulandai
▪Adagelembungudara
▪Posisikinking/tertekuk
▪TaksiranSBP rendah
▪TaksiranDBP tinggi
Underdamping
•Gambarangelombangarteri
yang berlebihan
•Adanyabekuandarah
•Kinking
•Manometer line ygterlalu
panjang
Looseconnection

Gelombang Arteri/AL

❖Monitor bentukgelombang
❖Bandingkannilaidenganpembacaan
❖cuff
❖AL harusterbacalebihakurat
❖Ceksambungandalamsistem
❖Cekdaerahpemasangandansirkulasi
❖ektremitas
❖Set alarms

pARAMETER
HEMODINAMIK invasif
Pulmonal artery
and wedge
PRESSURE
Monitoring

Pulmonary Artery Catheter
•Fig. 66-7
02/05/2023 Aliana Dewi 105

02/05/2023 Aliana Dewi 106

02/05/2023 Aliana Dewi 107

PemantauanTekanan
ArteriPulmonalisSwan-Ganz
FUNGSI
Utk mengkaji fungsi LV, CO, tek. RA,
tek. RV, tek. PA, dan pulmonari
capillary wedge pressure (PCWP)
Aliana Dewi02/05/2023 108

Gelombang kateter PA

Parameter Yang Dapat Diukur
Dengan PA Kateter
PA Pressure
PCW Pressure
CVP
CARDIAC OUTPUT
BLOOD TEMPERATURE
MIXED VENOUS OXYGEN SATURATION
02/05/2023 Aliana Dewi 110

Indikasi Pemasangan Kateter PA
•Assessing volume status
•Diagnosing RV failure
•Diagnosing LV failure
•Diagnosing PH
•Assessing vascular disease
•Early diagosis of ischaemia
02/05/2023 Aliana Dewi 111

Komplikasi pemasangan PA kateter
•Infeksi
•Pulmonal Artery Rupture
•Pulmonary Thromboembolism
•Pulmonary Infarction
•Catheter Kinking and Intracardiac Knotting
•Arrhythmias
•Air Embolization
02/05/2023 Aliana Dewi 113

Parameter Yang Dapat Diukur
Dengan PA Kateter
•PA Pressure
•PCW Pressure
•CVP
•CARDIAC OUTPUT
•BLOOD TEMPERATURE
•MIXED VENOUS OXYGEN SATURATION

Leveling System
•Posisi Phlebostatic Axis
Letakan tinggi tranduser pada titik pertemuan midaxila dgn intercosta ke 4

Zeroing System
Memindahkan efek tekanan
atmospere dari sistem, yaitu
dengan menutup arah stopcock
pada pasien, dan terbuka pada
pada posisi transducer sehingga
berhubungan dengan tekanan
atmospere
(Darovic, 2002)

Zeroing
•Menutup threeaway ke arah pasien dan membuka
threeway ke arah udara
•Mengeluarkan cairan ke udara
•Menekan tombol kalibrasi sampai pada monitor
terlihat angka nol
•Membuka threeway kearah klien dan menutup ke
arah udara
•Memastikan gelombang dan nilai tekanan terbaca
dengan baik

119

Preload
Afterload
Heart Rate
Contractility
Demand
O
2Extraction
Diastolic Time
Diastolic Pressure
Coronary Artery Flow
Supply
Myocardial Oxygen Balance

•Preload
•Contractility
•Afterload
•HR

Dengan melihat perubahan TD:
PERUBA
HAN BP
PERUBA
HAN CO
PERUBA
HAN SVR?
Inotropik/
cairan
Obat
Vasoaktif
S
V
Preloa
d
Kontr
akt.
Afterl
oad

Hemodynamic Monitoring
Monitoring critically ill patients:
•What are we really worried about?
“Tissue Hypoperfusion”
•What do we really want to monitor?
“Adequate Oxygen Delivery”
•Definition of Shock:
“Inadequate tissue perfusion affecting multiple
organ systems.”

KeuntunganDan Kerugian
PemantauanSecaraInvasif
KEUNTUNGAN
•Akuratdandptdibacaterus
menerus
•Memperolehnilaisistem
kardiovaskularygtidak
dapatdiukursecaranon
invasif
•Dapatdigunakanutkterapi
yang optimal
•Untukmengambilsample
darah
•Efisiendalamhalwaktu
Kerugian
▪Meningkatkanresiko
infeksi.
▪Memerlukankeahlian
khusus
▪Dapatmemberikan
informasiygsalah

•Gangguankoagulasi
-Trombolitikatauterapiantikoagulan
-Trombositopenia
-Tanda-tandasignifikangangguankoagulopati
•Infeksidangangguanpertahanandikulit
-Infeksipadadaerahpemasangan
-Potensialinfeksipadadaerahpemasangan
-Lukabakar
•Kesulitanuntukmenentukanlokasipemasangan
-Obesitas&Trauma
•PotensialtinggiterjadinyaPneumothorak
•PemberianPEEPyangtinggi/CPAP
•Penyakitparuobstructive

Nilai-Nilai hemodinamik
MAP, tekanan rata-rata di aorta saat cardiac cycle(Systolic + (Diastolic x2) ) : 370 –105 mmHg
CO, Volume darah yang diejeksikan dalam 1 menitDihitung dengan termodilusi4 –8 L/menit
CI, CO yang diindekskan pada ukuran tubuh CO / BSA 2.5 –4 L / min/m 2
SV, Volume darah yang diejeksikan setiap kontraksiCO/HR 60 –100 ml/beat
CVP, Tek. di RA, indikasi venour return & preloadDiukur pd proximal PA cath.2 –6 mmHg
PAP, Tek. PA saat balon dikempiskan, PA diastolic
merefleksikan LAP dan LVEDP
Diukur pd distal PA kateter
dgn balon dikempiskan
PAS 15 -30 mmHg
PAD 5 -15 mmHg
PAWP, Tek di PA dengan balon dikembangkan, refleksi
LAP dan LVEDP
Diukur pd distal PA kateter
dgn balon dikembangkan
6 –12 mmHg
SVR, Faktor utama yang menentukan LV afterload( (MAP-CVP) x80 ) : CO 900 –1400 dyne /sec/cm-5
CAPP, Tekanan arteri coroner saat diastolik Diastolic BP –PAWP 50 –80 mmHg

Masalah Yg Sering Ditemukan
Dan Pemecahannya
Masalah Penyebab Pemecahan
Darahbalikke
tubing
Tidakadagambar
gelombang
▪Sambunganlepas
▪Stopcock tertutupkeflush
system danterbukakeudara
luar
▪Tidakadekuatkantong
tekanan
•Sumberlistrikmati
•Tranducertidakterbukake
kateter
•Tranducertidakterhubung
dgnmonitor
▪Ceksambungandan
kencangkan
▪Bukastopcock
▪Isikantongtekanan
300 mmHg
•Cekaliranlistrik
•Ceksistem
•Hubungkantranduser
kemonitor

Masalah Penyebab Pemecahan
Gambar
tekanan
damped
•Seleksiskalatidakbenar
•Katetertertekuk
•Adaudarapadasistem
•Adanyabekuandarah
•Sambunganlepas
•Tubing dgntahananrendah
•Perubahankondisipasien
•Kantongtekanantdkadekuat
•Set skalatekanan
ygtepat
•Reposisikateter
•Keluarkanudaradari
sistem
•Aspirasidarahdari
kateter, flush dg cairan
steril
•Kencangkansambungan
•Gunakanstiff tubing
•Kajidantreat pasien
•Kembangkankantong
tekanan300 mmHg

Masalah Penyebab Pemecahan
Pembacaan
tidakakurat
•Perubahanreference level
transduser
•Transduserdiatasreference
pointkesalahanhasil
pembacaanrendah
•Transducer dibawahreference
point kesalahanhasil
pembacaantinggi
•Udaraataubekuan
pd sistem
•Pertahankantransduser
padaplebostaticaxis
ataukatetertip level
padasaatmelakukan
pembacaan
•Ceksistem: aspirasi
udaraataubekuan
darisistem

Masalah Penyebab Pemecahan
Lines tidak
dapat di flush
a.posisi stopcock tidak
benar
b.tekanan pada pressure
bag tidak adekuat
c.kinking pada tubing
d. adanya clot di kateter
a. Pastikan stopcock pada
posisi yg benar/tepat
b. Pastikan tekanan pada
pressure bag 300 mmHg
dan kolf tidak kosong
c. Cek tubing terhadap
kinking
d. Usahakan aspirasi clot
dengan spuit jika lines
tetap tidak dapat di
flush usahakan bilas
dengan larutan heparin

Masalah Penyebab Pemecahan
Damping a.Bubble udara
b. Adanya clot di kateter
c. Darah balik kembali ke line
a.Amankan semua sambungan
b. Keluarkan udara dr lines &
tranduser
c. Teliti dan ganti alat yang retak
atau rusak
d. Usahakan aspirasi clot dengan
spuit jika tetap tidak dapat di
flushganti lines.
e. Pastikan posisi stopcock benar
dansambungan tidak
longgar.

Manajemen Keperawatan
•Cegah komplikasi
•Pastikan tempat area kateter terlihat dengan
jelas
•Pastikan sirkuit/ manometer line tersambung
dengan kuat dan aman
•Pasang label setiap kateter yang terpasang
sesuai standar warna (CVP warna biru, AL
merah, PAP warna kuning)

Lanjutan
•Pastikan cairan pressure bag adekuat
•Selalu menggunakan cairan Nacl 0,9%
•Pastikan bahwa tekanan yang di pressure
bagselalu 300 mmhg

lanjutan
•Jangan sampai cairan di pressure bag
kehabisan
•Gunakan hanya manometer line yang lengkap
dengan set tranduser
•Observasi dan buang jika ada gelembung
udara
•Untuk anak-anak < 10 th gunakan syringe 50
cc untuk cairan flush

lanjutan
•Pantau warna dan suhu ekstremitas bagian
distal dari arterial line dan bandingkan dengan
ekstremitas yang lain
•Pantau gelombang arteri setiap saat
•Zero dan levelling kembali tranduser setiap
pergantian shift dan pergantian posisi pasien

Diagnosa Keperawatan
1.Risikoinfeksib/d pemasanganalatinvasif
2.Perubahanperfusiperiferb/d interupsialiran
darahecterpasangnyakateter
3.Risikocederab/d penyulitpemasangan
sptaritmia, kesulitananatomi, bergeraknya
pasienpadasaatpemasangan.

•DON’T TREAT THE MONITOR
BUT TREAT THE PATIENT
•Efisiensi, penggunaan dan managemen
yg aman dari invasive monitoring
hemodinamik diperlukan perawat yg
terlatih dan kompeten dibidangnya.

•Lakukanpersiapanalatyang sesuai
kebutuhandenganbaik
•Kalibrasi, Zeroing terlebihdahulusetelah
kateterterpasang/ sebelumdicatat
parameter yang kitapantau
•Memahamimaknadaripadaparameter
yang kitapantau, segerakolaborasibila
adaperubahanyang signifikan

02/05/2023 Aliana Dewi 144