20230815 Presentasi Pakarmaru WR3 2023.ppt

sukiminbenermeriah 0 views 26 slides Aug 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

PAKARMARU 2023


Slide Content

Prof. Dr. Mustanir, M. Sc
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan
Universitas Syiah Kuala
Pengenalan
- Nilai Budaya, Etika, Tata Krama, Norma Kehidupan,
- Pencegahan asusila kekerasan seksual, dan
- Penyalahgunaan narkoba di kampus

2
Learning Objectives
Setelah mengikuti materi ini, maka perserta memahami akan
pentingnya motivasi dan integritas terhadap Nilai Budaya, Etika,
Tata Krama, Norma Kehidupan Kampus, Pencegahan asusila
kekerasan seksual di kampus dan penyalahgunaan narkoba guna
menghindari dari NAPZA.

33
Learning materials

4
PENDAHULUAN
https://cdn.sketchbubble.com/

5
Deddy Corbuzier dan Erik Ten Have,
Millennial Power, Gramedia
1.Temukan passion kamu, tapi harus menghasilkan uang!
Kalau tidak menghasilkan uang, artinya cuma hobi
2.Sekolah itu penting untuk bersosialisasi dan mendapat
pengetahuan dasar, tapi sekolah bukan jaminan kesuksesan
3.Persistensi dan dedikasi sangat dibutuhkan agar kamu
bisa sukses
4.kemampuan untuk beradaptasi sangat dibutuhkan agar
kamu bisa bertahan
5.Challenge yourself untuk melihat peluang yang tepat dan
jangan cuma ikut-ikutan tren
PENDAHULUAN

TATA TERTIB DAN ETIKA KEHIDUPAN WARGA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DASAR HUKUM
Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor: 323 Tahun 2003
 
Prilaku
Setiap mahasiswa Unsyiah harus berprilaku:
1. Bersikap sopan, menjaga harkat dan martabat sesama warga dan masyarakat; dan
2. Berdisiplin dan bertanggung jawab dalam setiap kegiatan.
 
Larangan
 Setiap mahasiswa Unsyiah dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan yang tidak sopan dan asusila;
2. Melakukan perbuatan yang mendekati zina dan perbuatan lainnya yang diharamkan
di dalam syariat Islam;
3. Melakukan perbuatan yang bersifat anarkis, merusak atau merendahkan harkat dan
martabat sesama warga baik di dalam maupun di luar kampus;
4. Menyalahgunakan nama, lambang, dan segala bentuk atribut Unsyiah;
5. Memalsukan atau menyalahgunakan surat atau dokumen Unsyiah; dan
6. Menghambat atau mengganggu berlangsungnya kegiatan yang akan atau sedang
dilaksanakan di Unsyiah.

 Penampilan
1. Setiap mahasiswa wajib untuk berpenampilan sesuai dengan tuntutan syariat islam;
2. Rambut bagi laki-laki rapi dan tidak panjang menyerupai wanita;
3. Khusus bagi nonmuslim supaya berpenampilan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di Aceh; dan
4. Pada setiap kegiatan akademik semua mahasiswa Unsyiah harus memakai sepatu
kecuali untuk hal-hal khusus yang dinilai layak atau dapat memakai sandal (Shalat,
praktikum, penelitian tertentu).
 
Pakaian
Pakaian bagi laki-laki sebagai berikut:
1. Pakaian tidak menyerupai pakaian dan aksesoris perempuan; dan
2. Pakaian tidak transparan, diutamakan baju kemeja, dan khusus untuk kegiatan
akademik dilarang memakai kaos oblong.
 
Pakaian bagi perempuan sebagai berikut:
1. Pakaian menutupi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan;
2. Pakaian tidak tipis dan ketat sehingga tidak menampakkan aurat; dan
3. Pakaian tidak sempit, sehingga tidak menggambarkan bentuk tubuh.
 
TATA TERTIB DAN ETIKA KEHIDUPAN WARGA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Kecurangan Akademik, Plagiasi, dan Perjokian
1. Setiap mahasiswa dilarang melakukan segala bentuk tindakan pemalsuan dokumen
akademik, plagiasi, menggunakan pernyataan dan gagasan, pemilikan data dan berbagai
sumber milik orang lain menjadi miliknya tanpa izin;
2. Setiap mahasiswa dilarang melakukan kegiatan dan atau terlibat perjokian, yakni
menggantikan kewajiban orang lain atau digantikan oleh orang lain, baik dalam setiap
ujian regular maupun ujian penerimaan mahasiswa baru.
Obat Terlarang dan Narkotika
1. Setiap mahasiswa dilarang memiliki, membuat, membawa, menyimpan,
memperdagangkan, dan mengedarkan obat terlarang dan narkotika;
2. Setiap mahasiswa dilarang menggunakan obat terlarang dan narkotika untuk dirinya sendiri
atau orang lain kecuali untuk keperluan penelitian dan pengobatan yang sah.
Minuman Keras
Setiap mahasiswa dilarang menggunakan, membuat, menyimpan, memperdagangkan, dan
mengedarkan minuman keras.
 
Judi
Setiap mahasiswa dilarang melakukan perjudian dan atau membantu terselenggaranya segala
bentuk perjudian.
 
Media Pornografi
Setiap mahasiswa dilarang membuat, memiliki, membawa, menyimpan, menyebarkan,
memperlihatkan dan memperdagangkan segala bentuk media pornografi.
TATA TERTIB DAN ETIKA KEHIDUPAN WARGA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Dugaan Kekerasan
Seksual di PT
2. PERMENDIKBUD Nomor 30 tahun 2021

Penelitian awal secara kualitatif tentang kekerasan seksual di lingkungan civitas
akademika USK yang dilaksanakan olejh Kementrian Pemberdayaan Perempuan BEM
USK 2021 menunjukkan:
70%
Perkiraan perempuan korban
pelecehan seksual tidak melaporkan
apa yang dialaminya.
Pemantik Riset
1. Selayaknya
tempat berkumpul
para intelektual
seperti universitas
menjadi pelopor
dan memikirkan
agar tidak terjadi
pelecehan seksual
diwilayahnya.
2. Situasi lingkungan yang
kurang memahami
pisikologis korban
pelecehan seksual serta
lebih memihak kepada
pelaku. Kebanyakan korban
tidak melapor karena malah
dikritik cara berpaiakannya
atau menjadi objek dan
terhina (digosipin/bully) atau
korban dianggap turun
reputasi dan nama baiknya.
3. Korban
pelecehan dari
lingkungan
Mahasiswa
berpotensi
membatalkan
matakuliah,
mengubah
rencana
akademik, atau
berhenti kuliah.
Sumber: Artaria, Maytarti. “Efek Pelecehan Seksual Dilingkungan Kampus: Studi Pereliminer” BioKultur, Vol.I/No.1 (2021) 53-
72.
KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS

TOTAL RESPONDEN : 248
Perbandingan Jenis
Kelamin
Pernah
Tidak
25%
75%
Perbandingan yang
Pernah/tidak mengalami
kekerasan seksual
33%
67%
Perempuan
Laki-laki
Unsur Responden: Mahasiswa/I = 233 Dosen = 13 Alumni = 1
Lainnya = 1

Tempat kejadian pelecehan rata-rata
berada diluar kampus seperti di
jalan raya, lingkungan tempat
tinggal/kost dan tempat-tempat lainnya.
Akan tetapi tidak sedikit juga yang
terjadi dilingkungan kampus
Jenis Pelecehan Persentase
Pelecehan Seksual
Verbal
57,60%
Pencabulan 9,90%
Intimidasi Seksual 8,60%
Eksploitasi Seksual 2,60%
Pemerkosaan 0,70%
Lainnya 20,60%
Pelaku umumnya adalah orang tidak
dikenal, pelaku Teman/ Pacar,
sedankan dosen dan atau pegawai lainnya
disampaikan oleh 10 responden. Pelecehan
juga ada yang dilakukan oleh orang terdekat
seperti keluarga dan tetangga.

Pelayanan Apa Yang Diperlukan?
24%
27%
29%
20%
24%
27%
29%
20%
Pendampingan Hukum.
Hotline Pengaduan untuk
korban.
Konseling untuk korban.
Edukasi kekerasan seksual.

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
dilaksanakan dengan prinsip:
a. keadilan dan kesetaraan gender;
b. kepentingan terbaik bagi korban;
c. kesetaraan hak dan aksesibilitas bagi penyandang
disabilitas;
d. akuntabilitas;
e. independen;
f. kehati-hatian;
e. konsisten; dan
f. jaminan ketidakberulangan
Pasal 2
PERMENDIKBUD RISTEK NOMOR 30 TAHUN 2021
TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI

Pasal 5
1.Kekerasan seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal,
nonfisik, fisik, dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi.
2.Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.menyampaikan ujaran yg mendiskriminasi atau melecehkan tampilan
fisik, kondisi tubuh, dan/atau identitas gender korban;
b.memperlihatkan alat kelaminnya dengan sengaja tanpa persetujuan
korban;
c.menyampaikan ucapan yg memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan
yang bernuansa seksual pada korban; menatap korban dengan
nuansa seksual dan/atau tidak nyaman;
d.mengirimkan pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau video
bernuansa seksual kepada korban meskipun sudah dilarang korban;
e.mengambil, merekam, dan/atau mengedarkan foto dan/atau
rekaman audio dan/atau visual korban yg bernuansa seksual tanpa
persetujuan korban;
f.mengunggah foto tubuh dan/atau informasi pribadi korban yg
bernuansa seksual tanpa persetujuan korban;
g.menyebarkan informasi terkait tubuh dan/atau pribadi korban yg
bernuansa seksual tanpa persetujuan korban;

h.menyebarkan informasi terkait tubuh dan/atau pribadi korban yg bernuansa
seksual tanpa persetujuan korban;
i.mengintip atau dengan sengaja melihat korban yg sedang melakukan kegiatan
secara pribadi dan/atau pada ruang yg bersifat pribadi;
j.membujuk, menjanjikan, menawarkan sesuatu, atau mengancam korban untuk
melakukan transaksi atau kegiatan seksual yg tidak disetujui oleh korban;
k.memberi hukuman atau sanksi yg bernuansa seksual;
l.menyentuh, mengusap, meraba, memegang, memeluk, mencium dan/atau
menggosokkan bagian tubuhnya pada tubuh korban tanpa persetujuan korban;
m.membuka pakaian korban tanpa persetujuan korban;
n.memaksa korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual;
o.mempraktikkan budaya komunitas Mahasiswa, Pendidik, & Tenaga
Kependidikan yg bernuansa Kekerasan Seksual;
p. melakukan percobaan perkosaan, namun penetrasi tidak terjadi;
q.melakukan perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian tubuh
selain alat kelamin;
r.memaksa atau memperdayai Korban untuk melakukan aborsi;
s.memaksa atau memperdayai Korban untuk hamil;
t.membiarkan terjadinya Kekerasan Seksual dengan sengaja; dan/atau
u.melakukan perbuatan Kekerasan Seksual lainnya.

 Pasal 10
Perguruan Tinggi wajib melakukan Penanganan Kekerasan
Seksual melalui:
•pendampingan;
•pelindungan;
•pengenaan sanksi administratif; dan
•pemulihan Korban.
Pasal 11
(1)
 Pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
huruf a diberikan kepada Korban atau saksi yang berstatus sebagai
Mahasiswa, Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Warga Kampus.
(2)
 Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
•konseling;
•layanan kesehatan;
•bantuan hukum;
•advokasi; dan/atau
•bimbingan sosial dan rohani.

18
3. PERMENDIKBUD Nomor 38 tahun 2019
Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
Dan prekursor narkotika di lingkungan
Kementerian pendidikan dan kebudayaan
Pasal 2
Unit Kerja wajib melakukan pencegahan penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
dan Prekursor Narkotika.
Pasal 3
Pencegahan penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan dalam bentuk:
a.melakukan sosialisasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam tahun berjalan kepada
Pegawai Kementerian di lingkungan Unit Kerja;
b.memasang papan pengumuman bahaya penyalahgunaan narkotika dan Prekursor
Narkotika di tempat-tempat yang mudah dibaca di lingkungan Unit Kerja atau
media sosial lainnya; dan
c.tes urine kepada Pegawai Kementerian di lingkungan Unit Kerja setiap 1 (satu)
tahun sekali bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional;

Apa itu Narkoba ?
Narkoba = narkotika dan obat/bahan berbahaya.
NAPZA = NArkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
19
NAPZA
NARKOTIK
A
PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF
LAIN
Zat yg mnimblkan penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa mengurangi &
menghilangkan rasa nyeri & dpt
ketergantungan.
zat /obat yg berkhasiat psikoaktif mll
pengaruh selektif pd susunan saraf
pusat yg menyebabkan perubahan khas
pd aktifitas mental & perilaku
zat adiktif lainnya adalah bahan / zat
yang berpengaruh psikoaktif selain
narkotika dan psikotropika.

2020
PENGGOLONGAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & BAHAN ADIKTIF PENGGOLONGAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & BAHAN ADIKTIF
LAINNYA SESUAI UU NO. 22 TH 1997 & 5 TH 1997LAINNYA SESUAI UU NO. 22 TH 1997 & 5 TH 1997
N
O.
JENIS
CONTOH
GOL I GOL II GOL III GOL IV
1.Narkotika

Papaver, opium
Kokain/Crack
Ganja/Marihuna

Heroin/Putaw
Cannabis
(hanya unt IP, tdk
digun pngobtan)

Petidin
Morfin
Fentanil

Metadon

Kodein
Difenoksilat
Dll.
2.Psikotropika

MDMA/Ecstasy

Lisergida/LSD
(tdk digunakan utk
pengobatan)

Sekobarbital

Metamfetamin/
Shabu
(tdk digun unt
pengobatan)

Amobarbital

Pentazosine
Dll
Allo barbital

Diazepam
Halozepam
Lorazepam

Triazolam
Dietil propion
Klordiazepoksida
3.Bahan Adiktif
Lainnya
( dipakai ssuai
kebutuhan )
- Alkohol
- Rokok, kopi, teh
- Obat-obatan
- Zat perekat,
lem, bensin.

ZAT ADIKTIF LAIN
bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif selain yang
disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
•Alkohol
–Keppres No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan
dan Pengendalian Minuman Beralkohol.
–mengandung etanol (etil alkohol), menekan
susunan syaraf pusat.
–Merupakan gaya hidup atau bagian dari budaya.

3 golongan minuman beralkohol
•A : etanol 1-5%, (Bir)
•B : etanol 5-20%,
(Jenis-jenis minuman
anggur)
•C : etanol 20-45%,
(Wiski, Vodka, TKW,
Manson House, Johny
Walker, Kamput)

•Inhalansia (gas yang dihirup) Solven (zat pelarut)
–mudah menguap
–senyawa organik (benzil alkohol),
–terdapat pada:
–barang keperluan rumah tangga,
–kantor
–pelumas mesin,
–sering disalah gunakan
•Contoh: Lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.

•Tembakau
•Pemakaian sangat luas di masyarakat.
•Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per
batangnya 1-3 mg.
•Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.
•Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL terutama
pada remaja, pintu masuk penyalahgunaan
NAPZA

25
DAMPAK SOSIAL DARI PENGGUNA NAPZA
•Prestasi akademik menurun
•Tidak disiplin
•Kriminalitas
•Anti sosial
•Menarik diri dari lingkungan

26
ROKOK ADALAH
PINTU GERBANG NARKOBA
FAKT
A
Tags