5. PPI_KMK edit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

hardina9 7 views 84 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 84
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84

About This Presentation

Standar PPI


Slide Content

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Bimbingan LAM-KPRS 2022 Copyright LAM-KPRS

Tujuan Pembimbingan Indikator hasil Bimbingan : RS Mampu : Memahami standar dalam Bab PPI, maksud dan tujuan dari masing - masing standar PPI Memahami elemen penilaian PPI Menyusun Dokumen Regulasi Melakukan Pemenuhan Elemen Penilaian PPI Menyediakan Dokumen bukti implementasi sesuai Standar dan Elemen Penilaian PPI Memastikan seluruh staf RS mampu menerapkan standar akreditasi PPI sesuai peran dan tanggung jawabnya Hasil Bimbingan : Setelah mengikuti proses Bimbingan rumah sakit mampu menyiapkan proses survei akreditasi Rumah Sakit sesuai Standar akreditasi Bab PPI

KEMENKES Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Peraturan Perundangan sebagai rujukan yang relevan dengan Standar UU No. 9 Th 2004 Ttg Praktik Kedokteran UU No. 36 Th 2009 Ttg Kesehatan UU No. 44 Th 2009 Ttg Rumah Sakit UU No. 38 Th 2014 Ttg Keperawatan PP No. 101 Tahun 2014 Ttg Pengelolaan B3 PMK No. 8 Tahun 2015 Ttg PPRA PMLH No. 56 Tahun 2015 Ttg tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 PMK No. 27 Tahun 2017 ttg Pedoman PPI di Fasyankes PMK No.7 th 2019 Ttg Kesling RS

Bimbingan LAM-KPRS 2022 Gambaran Umum PPI 19 STD 62 EP TUJUAN PROGRAM PPI Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan oleh: Pasien Staf tenaga kesehatan tenaga kontrak Sukarelawan mahasiswa pengunjung Program PPI Kompleksitas Pelayanan klinis rumah sakit Populasi pasien yang dilayani Lokasi geografis J umlah pasien Jumlah Sumber daya lainnya . Tergantung Dapat berbeda antara satu RS dgn RS Lainnya

Penjelasan Standar , Maksud dan tujuan a. Penyelenggaraan PPI Di Rumah Sakit Standar PPI 1 Standar PPI 1.1 Penetapkan Komite /Tim PPI: Pengkajian Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi kegiatan PPI Dukungan Sumber Daya Penetapkan Komite /Tim PPI: M engelola dan mengawasi kegiatan PPI disesuaikan dengan jenis pelayanan , kebutuhan , beban kerja , dan/ atau klasifikasi rumah sakit sesuai sesuai peraturan perundang undangan STANDAR PPI 1 & 1.1

Bimbingan LAM-KPRS 2022 KOMITE/TIM PPI MEKANISME KOORDINASI PIMPINAN RS SEMUA PIHAK Menetapkan kriteria definisikan infeksi (HAIs) Menetapkan metode pengumpulan data ( surveilans ); Membuat strategi untuk menangani risiko PPI, dan pelaporannya Memastikan bahwa program berkelanjutan dan proaktif Keterlibatan seluruh unit kerja

Bimbingan LAM-KPRS 2022 Penetapan : IPCN ( penuh waktu ) IPCLN Berdasarkan Jumlah dan kualifikasinya sesuai dengan ukuran rumah sakit kompleksitas kegiatan tingkat risiko cakupan program Peraturan perundang undangan Ketersediaan anggaran Sumber daya manusia yang terlatih Sarana prasarana dan perbekalan Sistem manajemen informasi Sarana penunjang lainnya

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Direktur rumah sakit telah menetapkan regulasi PPI meliputi a - m pada gambaran umum Regulasi PPI ( Pedoman PPIRS) meliputi : a.Penyelenggaraan PPI di Rumah Sakit b. Program PPI c. Pengkajian Risiko d. Peralatan medis dan/ atau Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) e. Kebersihan lingkungan f. Manajemen linen g. Limbah infeksius h. Pelayanan makanan i . Risiko infeksi pada konstruksi dan renovasi J.Penularan infeksi k. Kebersihan Tangan l. Peningkatan mutu dan program edukasi m. Edukasi , Pendidikan dan Pelatihan b Direktur rumah sakit telah menetapkan komite / tim PPI untuk untuk mengelola dan mengawasi kegiatan PPI di rumah sakit Dokumen Bukti : SK Komite / Tim PPI Standar PPI .1 : Rumah sakit menetapkan Komite /Tim PPI untuk melakukan pengkajian , perencanaan , pelaksanaan , pemantauan , dan evaluasi kegiatan PPI di rumah sakit serta menyediakan sumber daya untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi STANDAR & EP PPI 1

Bimbingan LAM-KPRS 2022 c Rumah sakit telah menerapkan mekanisme koordinasi yang melibatkan pimpinan rumah sakit dan komite / tim PPI untuk melaksanakan program PPI sesuai dalam maksud dan tujuan . Dokumen Bukti : bukti koordinasi pelaksanaan program PPI tentang : penetapan kriteria untuk mendefinisikan infeksi terkait pelayanan kesehatan,penetapkan metode pengumpulan data ( surveilans ), Pembuatan strategi untuk menangani risiko PPI dan pelaporannya , komunikasi dengan semua unit untuk memastikan bahwa program berkelanjutan dan proaktif d Direktur rumah sakit memberikan dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan kegiatan PPI meliputi namun tidak terbatas pada maksud dan tujuan Dokumen Bukti : Bukti dukungan direktur sumber daya , meliputi tdk terbatas pada: a. Ketersedian anggaran b. Sumber daya manusia yang terlatih c. Sarana prasarana dan perbekalan d. Sistem manajemen informasi e. Sarana penunjang lainnya

PMK 27 TH 2017 Bimbingan LAM-KPRS 2022

Contoh Rencana Anggaran Program PPI

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menetapkan perawat PPI/IPCN purna waktu dan IPCLN berdasarkan jumlah dan kualifikasi sesuai ukuran rumah sakit , kompleksitas kegiatan , tingkat risiko , cakupan program dan sesuai denganperaturan perundang-undangan a. Dokumen Bukti : SK IPCN b. Dokumen Bukti : Jumlah IPCN ( Cek Kapasitas TT), Kualifikasi IPCN Sesuai peraturan perundangan b Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan supervisi pada semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit Dokumen Bukti : Laporan hasil Supervisi IPCN pada semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit Standar PPI 1.1 : Direktur rumah sakit menetapkan Komite /Tim PPI untuk mengelola dan mengawasi kegiatan PPI disesuaikan dengan jenis pelayanan , kebutuhan , beban kerja , dan/ atau klasifikasi rumah sakit sesuai sesuai peraturan perundang undangan STANDAR & EP PPI 1.1

PMK 27 TH 2017

Dst

b. Program PPI Standar PPI 2 Maksud dan Tujuan PPI 2 RS menyusun dan menerapkan program PPI yang terpadu dan menyeluruh berdasarkan pengkajian risiko secara proaktif setiap tahun Pelaksanaan PPI : bertujuan untuk melindungi pasien , petugas kesehatan , pengunjung dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan Isolasi terdiri dari kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi STANDAR PPI 2

Kewaspadaan Standar : Kebersihan tangan APD Dekontaminasi peralatan perawatan pasien Pengendalian lingkungan Pengelolaan limbah Penatalaksanaan linen Perlindungan kesehatan petugas Penempatan pasien Kebersihan pernafasan / etika batuk dan bersin Praktik menyuntik aman Praktik lumbal pungsiyg aman Kewaspadaan Transmisi : Melalui kontak Melalui droplet Melalui udara (Airborne Precautions)

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menetapkan kebijakan Program PPI yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi sesuai maksud dan tujuan diatas Dokumen Bukti : Program PPI meliputi a. Kewaspadaan standar : (1) Kebersihan tangan (2) Alat Pelindung diri (3) Dekontaminasi peralatan perawatan pasien (4) Pengendalian lingkungan (5) Pengelolaan limbah (6) Penatalaksanaan linen (7) Perlindungan kesehatan petugas (8) Penempatan pasien (9) Kebersihan pernafasan / etika batuk dan bersin (10) Praktik menyuntik yang aman (11) Praktik lumbal pungsi yang aman b. Kewaspaan Transmisi (1) Melalui kontak (2) Melalui droplet (3) Melalui udara (Airborne Precautions) b Rumah sakit melakukan evaluasi pelaksanaan program PPI Dokumen Bukti . Pelaporan hasil evaluasi program PPI Standar PPI 2 : Rumah sakit menyusun dan menerapkan program PPI yang terpadu dan menyeluruh untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan berdasarkan pengkajian risiko secara proaktif setiap tahun D D STANDAR & EP PPI 2

PROGRAM PPI (PMK No.27 tahun 2017 tentang PPI) 1. KEWASPADAAN ISOLASI PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs SURVEILANS HAIs PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI PENGGUNAAN AB YANG BIJAK MONITORING DAN EVALUASI : AUDIT MEMASTIKAN MASALAH ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH

c. Pengkajian Risiko Standar PPI 3 Maksud dan Tujuan PPI 3 RS melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan program PPI terpadu Risiko infeksi dapat berbeda antara rumah sakit , tergantung ukuran rumah sakit , kompleksitas pelayanan dan kegiatan klinisnya , populasi pasien yang dilayani , lokasi geografis , volume pasien , dan jumlah staf yang dimiliki . RS secara proaktif setiap tahun melakukan pengkajian risiko pengendalian infeksi (ICRA) yang akan menjadi prioritas fokus Program PPI STANDAR PPI 3

Pengkajian risiko meliputi tidak terbatas pada: Infeksi-infeksi yang penting secara epidemiologis yang merupakan data surveilans ; Proses kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi ; Pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko infeksi ; Prosedur/tindakan-tindakan berisiko tinggi; e. Pelayanan distribusi linen bersih dan kotor; Pelayanan sterilisasi alat ; Kebersihan permukaan dan lingkungan; Pengelolaan linen/ laundri ; Pengelolaan sampah ; Penyediaan makanan ; dan Pengelolaan kamar jenazah

Data surveilans dikumpulkan di rumah sakit secara periodik dan dianalisis setiap triwulan meliputi : Saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi , bantuan ventilasi mekanis , trakeostomi , dan lain-lain; Saluran kemih seperti kateter, pembilasan urine, dan lain lain; Alat invasif intravaskular , saluran vena verifer , saluran vena sentral , dan lain-lain Lokasi operasi , perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan lain-lain; P enyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik seperti Multidrug Resistant Organism dan infeksi yang virulen ; dan Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul kembali penyakit infeksi di masyarakat ( Emerging and or Re-Emerging Disease).

Contoh analisis ICRA water treatment

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit secara proaktif telah melaksanakan pengkajian risiko pengendalian infeksi (ICRA) setiap tahunnya terhadap tingkat dan kecenderungan infeksi layanan kesehatan sesuai poin a) – k) pada maksud dan tujuan dan selanjutnya menggunakan data tersebut untuk membuat dan menentukan prioritas / fokus pada Program PPI Dokumen Bukti : Hasil Pengkajian Risiko Pengendalian Infeksi (ICRA) minimal terhadap : a) Infeksi-infeksi yang penting secara epidemiologis yang merupakan data surveilans ; b) Proses kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi ; c) Pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko infeksi ; d) Prosedur / tindakan-tindakan berisiko tinggi ; e) Pelayanan distribusi linen bersih dan kotor ; f) Pelayanan sterilisasi alat ; g) Kebersihan permukaan dan lingkungan ; h) Pengelolaan linen/ laundri ; i ) Pengelolaan sampah ; j) Penyediaan makanan ; dan k) Pengelolaan kamar jenazah Program PPI prioritas berdasarkan hasil kajian risiko b Rumah sakit telah melaksanakan surveilans data secara periodik dan dianalisis setiap triwulan meliputi a) - f) dalam maksud dan tujuan Dokumen Bukti : Data dan analisis hasil Surveilans : a.Saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi , bantuan ventilasi mekanis , trakeostomi , dan lain-lain; b. Saluran kemih seperti kateter , pembilasan urine, dan lain lain ; c. Alat invasif intravaskular , saluran vena verifer , saluran vena sentral , dan lain-lain; d. Lokasi operasi , perawatan , pembalutan luka , prosedur aseptik , dan lain-lain; e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik seperti Multidrug Resistant Organism dan infeksi yang virulen ; dan f. Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul kembali penyakit infeksi di masyarakat (Emerging and or Re- Emerging Disease). Data surveilans dianalisis setiap triwulan Standar PPI 3 : Rumah sakit melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan program PPI terpadu untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan STANDAR & EP PPI 3

Skema langka-langkah ICRA

Dst Contoh Kajian ICRA (emerging disesease / covid 19)

Prioritas Masalah Contoh Kajian ICRA (emerging disesease / covid 19)

POA Contoh Kajian ICRA (emerging disesease / covid 19)

Surveilans HAIs Metode Surveilans ( Pmk 27 th 2017): Surveilans Komprehensif ( Hospital Wide/ Tradisional Surveillance ) Surveilans Target ( Targetted Surveillance ) Surveilans Periodik ( Periodic Surveillance ) Surveilans Prevalensi ( Prevalence Surveillance ) Langkah2 Surveilans : Perencanaan Pengumpulan data Analisis Interpretasi Pelaporan Evaluasi

Contoh kamus indikator

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA FORMULIR MONITORING PASIEN DENGAN VENTILATOR RUMAH SAKIT…………………………………. Ruang : Bulan / Tahun : Tgl MRS : Diagnosa : Ventilator Bundle Prevention Cheklist Tanggal Total KETR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 (hari) Intubation Date Beri tanda "√" bila dilakukan, tanda "-" bila tidak dilakukan.                                                                   Extubation Date                                                                   Oral care 2-3x/day                                                                   Head Of Bed ≥ 30°                                                                   Daily Sedation Vacation (Tanpa Sedasi)                                                                   Daily Assesment of Readiness to Wean (Proces)                                                                   Daily Spontaneus Breathing Trial / T.Piece                                                                   Peptic Ulcer Drug Profilaksis                                                                   Deep Vein Trombosit Profilaksis                                                                   VENTILATOR ASSOCIATED EVENT   VAC PEEPmin (cmH2O) & FiO2min (%) SKOR Tulis skor harian sesuai tanda dan gejala     Nilai PEEPmin (tulis angka terendah harian)                                                                     Nilai FiO2min (tulis angka terendah harian)                                                                     Selama 2 hari/lebih, nilai PEEPmin atau FiO2min harian stabil atau turun (disebut periode stabil)                                                                   Setelah periode stabil, nilai PEEPmin naik ≥ 3cmH2O atau FiO2min naik ≥ 20% dari nilai PEEPmin atau FiO2min pada periode stabil 1                                                                   Nama : ............................................(L/P) No Register : ................................................... Tanggal Lahir : .................................................... Contoh form bundle VAP

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA IVAC TEMPERATUR                                                                     36°C - 38°C                                                                   >38°C 1                                                                   <36°C 1                                                                   LEUKOSIT                                                                     4000 - 11.999/mm3                                                                   ≥12000/mm 3 1                                                                   ≤4000/mm 3 1                                                                   ANTIBIOTIK YANG DIBERIKAN Beri tanda √ pada antibiotik yang diberikan     Nama Ab1 : ………………….                                                                   Nama Ab2 : ………………….                                                                   Nama Ab3 : ………………….                                                                   VAP SEKRESI TRACHEA (SPUTUM)                                                                     Tidak ada / ada non-purulen                                                                   Ada, purulent 1                                                                   Hasil Pemeriksaan Kultur sputum                                                                     Tidak ada pertumbuhan kuman (tumbuh yeast, Candida)                                                                   Ada pertumbuhan kuman selain yeast, Candida 1                                                                   Tumbuh kuman selain yeast, candida dengan jumlah ≥10 5 CFU/ml 1                                                                   Total Score                                                                   Keterangan : Bila pasien terpasang ventilator, lengkapi form surveilans VAE sesuai kondisi harian pasien dan bundle prevention yang dilakukan.         Formula penghitungan angka kejadian VAP : Bila Score ≥3, curiga VAP. Observasi harian diperlukan untuk mengetahui secara pasti hari ke berapa pasien mengalami pneumonia   Jumlah psn dgn VAP x 1000 VAC: Ventilator Associated Condition akibat pemasangan ventilator dan berapa lama tiap pasien terpasang ventilator.   Jumlah hari pemasangan ventilator IVAC: Infection-related Ventilator-Associated Sebelum diserahkan, harap kolom total hari pemasangan diisi. Total hari pemasangan menjadi   Dibuat oleh, Mengetahui ,   Complication denominator penghitungan.       VAP: Ventilator-Associated Pneumonia Bila diperlukan, tulis data tambahan di bagian keterangan, misalnya nama kuman hasil kultur dan sensitifitasnya.             Ref : CDC/NHSN Surveillance Definition of Healthcare-Associated Infection and Criteria for Specific Types of Infections in the Acute Care Setting (2013) IPCLN   Head Nurse/ICN- Incharge Contoh form bundle VAP

Contoh Analisis VAP

Target: VAP : < 5,8 / 00 ISK : < 4,7 / 00 HAP : < 1 / 00 IAD : 3,5 / 00 IDO : 2 / PLEBITIS : 1 / 00 Contoh Analisis phlebitis & IDO

d. Peralatan medis dan/ atau Bahan Medis Habis Pakai Standar PPI. 4 Maksud dan Tujuan PPI. 4 RS mengurangi risiko infeksi terkait peralatan medis dan/ atau bahan medis habis pakai (BMHP) dengan memastikan kebersihan , desinfeksi , sterilisasi , dan penyimpanan yang memenuhi syarat . Prosedur / tindakan yang menggunakan peralatan medis dan/ atau bahan medis habis pakai (BMHP), dapat menjadi sumber utama patogen yang menyebabkan infeksi . STANDAR PPI 4

Tingkat disinfeksi atau sterilisasi tergantung pada kategori peralatan medis dan/ atau bahan medis habis pakai (BMHP): a) Tingkat 1 - Kritikal : Benda yang dimasukkan ke jaringan yang normal steril atau ke sistem vaskular dan membutuhkan sterilisasi . b) Tingkat 2 - Semi- kritikal : Benda yang menyentuh selaput lendir atau kulit yang tidak intak dan membutuhkan disinfeksi tingkat tinggi . c) Tingkat 3 - Non- kritikal : Benda yang menyentuh kulit intak tetapi tidak menyentuh selaput lendir , dan membutuhkan disinfeksi tingkat rendah .

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR A Rumah sakit telah menerapkan pengolahan sterilisasi mengikuti peraturan perundang-undangan Bukti Pengelolaan sterilisasi ; observasi / Telusur ke ruang Sterilisasi dan wawancara tentang Pengelolaan Sterilisasi B Staf yang memroses peralatan medis dan/ atau BMHP telah diberikan pelatihan dalam pembersihan , desinfeksi , dan sterilisasi serta mendapat pengawasan . Bukti Dokumentasi : Sertifikat Pelatihan & Wawancara dengan Staf yang mengelola BMHP dan alat Medis tentang proses pembersihan , desinfeksi dan sterilisasi , Bukti Supervisi Standar PPI.4 : Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait peralatan medis dan/ atau bahan medis habis pakai (BMHP) dengan memastikan kebersihan , desinfeksi , sterilisasi , dan penyimpanan yang memenuhi syarat c Metode pembersihan , desinfeksi , dan sterilisasi dilakukan secara seragam di semua area di rumah sakit . Telusur di pelayanan untuk mengecek pembersikan , desinfeksi dan sterilisasi peralatan medis dan/ atau bahan medis habis pakai dilakukan secara seragam di semua area di RS L STANDAR & EP PPI 4

d Penyimpanan peralatan medis dan/ atau BMHP bersih dan steril disimpan dengan baik di area penyimpanan yang ditetapkan , bersih dan kering dan terlindungi dari debu , kelembaban , serta perubahan suhu yang ekstrem Telusur ruang penyimpanan peralatan medis dan/atau BMHP bersih dan steril e Bila sterilisasi dilaksanakan di luar rumah sakit harus dilakukan oleh lembaga yang memiliki sertifikasi mutu dan ada kerjasama yang menjamin kepatuhan proses sterilisasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan . Jika Sterilisasi dilakukan diluar RS bukti : PKS/MOU; Kualifikasi Perusahaan (PKS/MOU); Sertifikasi mutu ; Proses Quality Control

Bimbingan LAM-KPRS 2022 Standar PPI 4.1 Maksud dan Tujuan PPI. 4.1 RS mengidentifikasi dan menetapkan proses untuk mengelola peralatan medis dan/ atau bahan medis habis pakai (BMHP) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang (reuse) alat sekali-pakai apabila diizinkan . RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses mengelola peralatan medis dan/ atau BMHP yang sudah habis waktu pakainya . RS menetapkan penggunaan kembali peralatan medis sekali pakai dan/ atau BMHP sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar profesional . Beberapa alat medis sekali pakai dan/ atau BMHP dapat digunakan lagi dengan persyaratan spesifik tertentu . STANDAR PPI 4.1

Bimbingan LAM-KPRS 2022 Ketentuan ttg penggunaan kembali alat medis sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar profesional meliputi: Alat dan material yang dapat dipakai kembali ; Jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik ; Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas ; Pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis ; Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis; dan Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di- reuse

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menetapkan peralatan medis dan/ atau BMHP yang dapat digunakan ulang meliputi a) – g) dalam maksud dan tujuan Regulasi tentang peralatan medis dan/ atau BMHP yang dapat digunakan ulang (Reuse) meliputi : a) Alat dan material yang dapat dipakai kembali ; b) Jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik ; c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai ; d) Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas ; e) Pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis ; f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis ; dan g) Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di-reuse. b Rumah sakit menggunakan proses terstandardisasi untuk menentukan kapan peralatan medis dan/ atau BMHP yang digunakan ulang sudah tidak aman atau tidak layak digunakan ulang Dokumen bukti hasil pemantauan kondisi peralatan medis dan/ atau BMHP yang digunakan ulang sudah tidak aman atau tidak layak digunakan ulang Standar PPI 4.1 : Rumah sakit mengidentifikasi dan menetapkan proses untuk mengelola peralatan medis dan/ atau bahan medishabis pakai (BMHP) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang (reuse) alat sekali-pakai apabila diizinkan . STANDAR & EP PPI 4.1

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR C Ada bukti pemantauan , evaluasi , dan tindak lanjut pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) peralatan medis dan/ atau BMHP meliputi a) – g) dalam maksud dan tujuan . Dokumen Bukti : hasil monitoring dan evaluasi alat medis dan BMHP yang di Reuse sesuai regulasi serta tindak lanjut , meliputi : 1) pelaksanaan supervisi 2) tindak lanjut hasil supervise BMHP, meliputi : a) Alat dan material yang dapat dipakai kembali b) Jml maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai ; d) Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas ; e) Pencantuman identifikasi pasien pada BMHP untuk hemodialisis ; f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis ; g) Evaluasi utk menurunkan risiko infeksi BMHP yang di-reuse

Bimbingan LAM-KPRS 2022 e. Kebersihan Lingkungan Standar PPI. 5 Maksud dan Tujuan PPI. 5 Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan standar PPI yang diakui untuk pembersihan dan disinfeksi permukaan dan lingkungan . Patogen pada permukaan dan di seluruh lingkungan berperan terjadinya penyakit yang didapat di rumah sakit (hospital-acquired illness) pada pasien , staf , dan pengunjung . Proses pembersihan dan disinfeksi lingkungan meliputi pembersihan lingkungan rutin yaitu pembersihan harian kamar pasien dan area perawatan , ruang tunggu dan ruang publik lainnya , ruang kerja staf , dapur , dan lain sebagainya . STANDAR PPI 5

a Rumah sakit menerapkan prosedur pembersihan dan disinfeksi permukaan dan lingkungan sesuai standar PPI Telusur / wawancara prosedur pembersihan dan disinfeksi permukaan dan lingkungan b Rumah sakit melaksanakan pembersihan dan desinfeksi tambahan di area berisiko tinggi berdasarkan hasil pengkajian risiko Bukti hasil pengkajian risiko sebagai dasar pembersihan dan desinfeksi tambahan di area berisiko tinggi , Telusur / wawancara pembersihan dan disinfeksi pada area beresiko tinggi al : OK, ICU, NICU, Unit Luka bakar dll c Rumah sakit telah melakukan pemantauan proses pembersihan dan disinfeksi lingkungan Wawancara atau dokumen bukti hasil proses pemantauan pembersihan dan disinfeksi lingkungan Standar PPI. 5 Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan standar PPI yang diakui untuk pembersihan dan disinfeksi permukaan dan lingkungan  No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR STANDAR & EP PPI 5

f. Manajemen Linen Standar PPI 6 Rumah sakit menerapkan pengelolaan linen/laundry sesuai prinsip PPI dan peraturan perundang undangan Maksud dan Tujuan PPI 6 Penanganan linen, dan laundry di rumah sakit meliputi pengumpulan , pemilahan , pencucian , pengeringan , pelipatan , distribusi , dan penyimpanan . Rumah sakit mengidentifikasi area di mana staf harus untuk mengenakan APD sesuai prinsip PPI dan peraturan perundang undangan . STANDAR PPI 6

a Ada unit kerja pengelola linen/laundry yang menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Regulasi: SK Penetapan unit kerja pengelola linen/laundry b Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan linen/laundry, termasuk pemilahan , transportasi , pencucian , pengeringan , penyimpanan , dan distribusi Observasi pengelolaan linen/laundry sesuai prinsip PPI ( pemilahan , transportasi , pencucian , pengeringan , penyimpanan , dan distribusi ) c Ada bukti supervisi oleh IPCN terhadap pengelolaan linen/laundry sesuai dengan prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit Dokumen Bukti : Hasil Supervisi IPCN dan tindak lanjutnya terhadap pengelolaan linen/laundry ( termasuk jika dilakukan diluar rumah sakit ) Standar PPI 6 Rumah sakit menerapkan pengelolaan linen/laundry sesuai prinsip PPI dan peraturan perundang undangan  No Urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR STANDAR & EP PPI 6

g. Limbah infeksius Standar PPI.7 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius sesuai peraturan perundang undangan Standar PPI.7.1 Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Standar PPI 7.2 Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman. STANDAR PPI 7, 7.1, 7.2

Maksud dan Tujuan PPI.7 , PPI 7,1, PPI 7,2 Setiap hari rumah sakit banyak menghasilkan limbah , termasuk limbah infeksius . Pembuangan limbah infeksius dengan tidak benar dapat menimbulkan risiko infeksi di rumah sakit . Hal ini nyata terjadi pada pembuangan cairan tubuh dan material terkontaminasi dengan cairan tubuh , pembuangan darah dan komponen darah , serta pembuangan limbah dari lokasi kamar mayat dan kamar bedah mayat ( post mortem ). Pemerintah mempunyai regulasi terkait dengan penanganan limbah infeksius dan limbah cair , sedangkan rumah sakit diharapkan melaksanakan ketentuan tersebut sehingga dapat mengurangi risiko infeksi di rumah sakit .

RS menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan risiko infeksi melalui kegiatan sebagai berikut : a) Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius ; b) Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah ; c) Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat ; d) Pengelolaan limbah cair ; e) Pelaporan pajanan limbah infeksius .

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit telah menerapkan pengelolaan limbah rumah sakit untuk meminimalkan risiko infeksi yang meliputi a) – e) pada maksud dan tujuan Bukti dokumen telusur pengelolaan limbah infeksius meliputi a) Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius ; b) Penanganan dan pembuangan darah serta komponendarah ; c) Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat ; d) Pengelolaan limbah cair ; e) Pelaporan pajanan limbah infeksius . b Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah sesuai dengan regulasi, dipantau dan dievaluasi, serta di tindak lanjutnya Telusur tentang penanganan darah dan komponen darah Dokumen Bukti : Laporan hasil Monitoring dan Evaluasi serta Tindak lanjut tentang Pengelolaan Darah dan Komponen darah Standar PPI.7 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius sesuai peraturan perundang undangan c Pelaporan pajanan limbah infeksius sesuai dengan regulasi dan dilaksanakan pemantauan , evaluasi , serta tindak lanjutnya Dokumen Bukti : Laporan hasil Monitoring dan Evaluasi serta Tindak lanjut tentang pajanan limbah d Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus berdasar atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan peraturan perundang-undangan Bila Pengelolaan Limbah oleh pihak luar RS: PKS/MOU; Kualifikasi Perusahaan ( sertifikasi mutu ), Quality Control, Izin transporter, dan Izin pengolah B3 STANDAR & EP PPI 7

Alur Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat sesuai dengan regulasi Bukti tentang laporan kegiatan pemulasaran jenazah dan bedah mayat b Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan Bukti Telusur laporan kegiatan tentang Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat , observasi prosesnya Standar PPI.7.1 Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat sesuai dengan peraturan perundang undangan c Ada bukti pemantauan dan evaluasi , serta tindak lanjut kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan perundang-undangan . Dokumen Bukti : Laporan hasil Monitoring dan Evaluasi serta Tindak lanjut tentang penerapan PPI pada Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat STANDAR & EP PPI 7.1

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan , disimpan di dalam wadah yang tidak tembus , tidak bocor , berwarna kuning , diberi label infeksius , dan dipergunakan hanya sekali pakai sesuai dengan peraturan perundangundangan observasi kepatuhan petugas dan telusur tentang limbah benda tajam dan jarum - Cek Wadah yang digunakan ( bahan dan warna ) - Cek Label penanda , - Wawancara proses pengelolaan limbah benda tajam dan jarum b Bila pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus berdasar atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan peraturan perundang undangan . Bila Pengelolaanbenda tajam dan jarum oleh pihak luar RS: PKS/MOU; Kualifikasi Perusahaan ( sertifikasi mutu ), Quality Control, Izin transporter, dan Izin pengolah B3 Standar PPI 7.2 Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman c Ada bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum Dokumen Bukti : Laporan hasil Monitoring dan Evaluasi serta Tindak lanjut tentang limbah benda tajam dan jarum d Ada bukti pelaksanaan supervisi dan pemantauan oleh IPCN terhadap pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai dengan prinsip PPI, termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit Dokumen Bukti : Laporan hasil Supervisi IPCN terhadap pengelolaan benda tajam dan jarum ( termasuk jika dilakukan pihak luar rumah sakit ) e Ada bukti pelaksanaan pemantauan kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai regulasi Dokumen Bukti : Laporan hasil Monitoring dan Evaluasi serta Tindak lanjut tentang penerapan PPI pada pengelolaan benda tajam dan jarum STANDAR & EP PPI 7.2

h. Pelayanan Makanan Standar PPI 8 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan. Maksud dan Tujuan PPI 8 Penyimpanan dan persiapan makanan dapat menimbulkan penyaklit seperti keracunan makanan atau infeksi makanan . Penyakit yang berhubungan dengan makanan dapat sangat berbahaya bahkan mengancam jiwa pada pasien yang kondisi tubuhnya sudah lemah karena penyakit atau cedera . Rumah sakit harus memberikan makanan dan juga produk nutrisi dengan aman , yaitu melakukan peyimpanan dan penyiapan makanan pada suhu tertentu yang dapat mencegah perkembangan bakteri . STANDAR PPI 8

Kontaminasi silang , terutama dari makanan mentah ke makanan yang sudah dimasak adalah salah satu sumber infeksi makanan . Kontaminasi silang dapat juga disebabkan oleh tangan yang terkontaminasi , permukaan meja , papan alas untuk memotong makanan , ataupun kain yang digunakan untuk mengelap permukaan meja atau mengeringkan piring . Selain itu , permukaan yang digunakan untuk menyiapkan makanan ; alat makan , perlengkapan masak , panci , dan wajan yang digunakan untuk menyiapkan makanan ; dan juga nampan , piring , serta alat makan yang digunakan untuk menyajikan makanan juga dapat menimbulkan risiko infeksi apabila tidak dibersihkan dan disanitasi secara tepat . Rumah sakit menetapkan regulasi yang meliputi : a) pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan , sanitasi dapur , makanan , alat masak , serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang ; b) standar bangunan , fasilitas dapur , dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan termasuk bila makanan diambil dari sumber lain di luar rumah sakit

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelayanan makanan di rumah sakit yang meliputi a) – b) pada maksud dan tujuan Regulasi tentang pelayanan makanan di rumah sakit meliputi : a) pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan , sanitasi dapur , makanan , alat masak , serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang ; b) standar bangunan , fasilitas dapur , dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan termasuk bila makanan diambil dari sumber lain di luar rumah sakit b Ada bukti pelaksanaan yang penyimpanan bahan makanan, pengolahan, pembagian/pemorsian, dan distribusi makanan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan Telusur tentang penyimpanan bahan makanan , pengolahan , pembagian / pemorsian , dan distribusi makanan dengan peraturan perundang-undangan Standar PPI 8 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan c Ada bukti pelaksanaan penyimpanan makanan dan produk nutrisi dengan memperhatikan kesehatan lingkungan meliputi sanitasi , suhu , pencahayaan , kelembapan , ventilasi , dan keamanan untuk mengurangi risiko infeksi . Telusur tentang penyimpanan makanan dan produk nutrisi - Pantau Kebersihan lingkungan penyimpanan - Pantau Suhu ruang penyimpanan - Pantau Pencahayaan , - Pantau Kelembapan - Pantau Ventilasi STANDAR & EP PPI 8

ALUR

i. Risiko infeksi pada konstruksi dan renovasi Standar PPI 9 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis ( mechanical dan enginering controls ) serta pada saat melakukan pembongkaran , konstruksi , dan renovasi gedung . Maksud dan Tujuan PPI 9 Pengendalian mekanis dan teknis ( mechanical dan enginering controls ) seperti sistem ventilasi bertekanan positif , biological safety cabinet, laminary airflow hood, termostat di lemari pendingin , serta pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur adalah contoh peran penting standar pengendalian lingkungan harus diterapkan agar dapat diciptakan sanitasi yang baik yang selanjutnya mengurangi risiko infeksi di rumah sakit . STANDAR PPI 9

Rumah sakit mempunyai regulasi pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering controls) fasilitas yang antara lain meliputi a) Sistem ventilasi bertekanan positif ; b) Biological safety cabinet ; c) Laminary airflow hood ; d) Termostat di lemari pendingin; dan e) Pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur

Untuk menurunkan risiko infeksi maka rumah sakit perlumempunyai regulasi tentang penilaian risiko pengendalianinfeksi (infection control risk assessment/ICRA) untuk pembongkaran , konstruksi , serta renovasi gedung di area mana saja di rumah sakit yang meliputi : a) Identifikasi tipe / jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria ; b) Identifikasi kelompok risiko pasien ; c) Matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan ; d) Proyek untuk menetapkan kelas / tingkat infeksi ; e) Tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat / kelas infeksi ; f) Pemantauan pelaksanaan .

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menerapkan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering control) minimal untuk fasilitas yang tercantum pada a) – e) pada maksud dan tujuan Dokumen Bukti : Bukti penerapan Pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering control) minimal meliputi a) Sistem ventilasi bertekanan positif ; b) Biological safety cabinet; c) Laminary airflow hood; d) Termostat di lemari pendingin ; dan e) Pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur b Rumah sakit menerapkan penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA) yang minimal meliputi a) – f) yang ada pada maksud dan tujuan Bukti dokumen ICRA minimal meliputi : a) Identifikasi tipe / jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria ; b) Identifikasi kelompok risiko pasien ; c) Matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan ; d) Proyek untuk menetapkan kelas / tingkat infeksi ; e) Tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat / kelas infeksi ; dan f) Pemantauan pelaksanaan Standar PPI 9 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan enginering controls) serta pada saat melakukan pembongkaran , konstruksi , dan renovasi gedung c Rumah sakit telah melaksanakan penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA) pada semua renovasi , kontruksi dan demolisi sesuai dengan regulasi Bukti dokumen ICRA pada renovasi , kontruksi dan demolisi STANDAR & EP PPI 9

BSC LAF

CECKLIST PENGENDALIAN MEKANIS DAN TEKNIS (MECHANICAL DAN ENGINERING CONTROLS) RUANG:….............. BULAN JANUARI 2022 NO URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 KET 1 Sistem ventilasi bertekanan POSITIF ( sistem HVAC, airlock, Pengendalian Infeksi )                                                                   tekanan positif udara ruangan (> 2,5 Pa [udara 0,01 inci])                                                                   Ventilasi ruangan untuk mempertahankan > 12 ACH atau 145 liter per detik per pasien.                                                                 2 Thermostat                                                                   Refrigerator -20 ˚C (21 ˚F).utk daging dan unggas yg sdh beku                                                                   Ikan suhu antara -1 ˚C (30 ˚C) Sampai 1˚ C (34 ˚F).                                                                   Telur disimpan pada suhu 1˚-4˚ C (34˚-40˚ F)                                                                   Susu dan krim disimpan di lemari pendingin dibawah suhu 5˚ C (41˚ F)                                                                   keju dan butter pada suhu 5˚ C (41˚ F),                                                                 3 Pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur                                                                 4 LAF                                                                 5 BSC                                                                   Ket : # kalibrasi                                                                

ICRA RENOVASI, KONTRUKSI DAN DEMOLISI Komite /Tim PPIRS melakukan pengkajian resiko dan membuat izin renovasi ( Langkah 1- 14): Identifikasi Tipe Aktivitas Konstruksi ( Tipe A-D) Identifikasi Kelompok Pasien yang Berisiko di sekitar kegiatan konstruksi ( rendah,sedang,tinggi , sangat tinggi ) Menentukan Level/Kelas ICRA Renovasi (I-IV) Identifikasi Area sekitar proyek, untuk mengkaji Potensial Impact Identifikasi Area aktivitas spesifik , Contoh : Kamar Pasien , Kamar Obat , Kamar Tindakan , dll Identifikasi issue terkait ventilasi , sistem plumbing , Kelistrikan dalam hal terjadinya kemugkinan padam Identifikasi tindakan untuk menahan kontaminasi / infiltrasi debu , dengan menggunakan penilaian sebelumnya . Apa jenis Barrier yang digunakan ? Pertimbangkan potensi risiko kerusakan saluran air. Adakah risiko karena mengorbankan integritas struktur bangunan? Jam Kerja Konstruksi : Apakah pekerjaan dapat dilakukan diluar waktu pelayanan pasien /jam kerja ? Apakah rencana membuat sejumlah kamar isolasi / aliran udara yang memadai memungkinkan ? Apakah desain memungkinkan untuk jumlah & jenis wastafel yang dibutuhkan ? Apakah Tim PPI setuju dengan jumlah minimal dari wastafel pada proyek tersebut ? Apakah Tim PPI setuju dengan rencana pembuatan ruangan area bersih dan kotor ? Rencanakan untuk melakukan diskusi lebih lanjut mengenai issue penanganan kontaminasi debu konstruksi bersama tim proyek

Formulir ICRA Renovasi Cecklist monitoring selama renovasi

MONEV KEPATUHAN VENDOR THD ICRA RENOVASI

j. Penularan Infeksi Standar PPI 10 Rumah sakit menyediakan APD untuk kewaspadaan (barrier precautions) dan prosedur isolasi untuk penyakit menular melindungi pasien dengan imunitas rendah (immunocompromised) dan mentransfer pasien dengan airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit serta penempatannya dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif ( ventilasi alamiah dan mekanik ). Standar PPI 10.1 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne . STANDAR PPI 10, 10.1

Maksud dan Tujuan PPI 10, PPI 10.1 Rumah sakit menetapkan regulasi isolasi dan pemberian penghalang pengaman serta menyediakan fasilitasnya . Regulasi ditetapkan berdasar atas bagaimana penyakit menular dan cara menangani pasien infeksius atau pasien immuno-suppressed. Regulasi isolasi juga memberikan perlindungan kepada staf dan pengunjung serta lingkungan pasien . ( lihat juga PP 3) Kewaspadaan terhadap udara penting untuk mencegah penularan bakteri infeksius yang dapat bertahan lama di udara

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menyediakan dan menempatkan ruangan untuk pasien dengan imunitas rendah (immunocompromised) sesuai dengan peraturan perundang undangan Telusur ruang perawatan pasien pasien dengan imunitas rendah (immunocompromised) b Rumah sakit melaksanakan proses transfer pasien airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya Telusur / Wawancara proses transfer pasien pasien airborne diseases Rekam medis : mengecek dokumen proses transfer pasien airborne Standar PPI 10 Rumah sakit menyediakan APD untuk kewaspadaan (barrier precautions) dan prosedur isolasi untuk penyakit menular melindungi pasien dengan imunitas rendah (immunocompromised) dan mentransfer pasien dengan airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit serta penempatannya dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif ( ventilasi alamiah dan mekanik ). c Rumah sakit telah menempatkan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya Telusur / wawancara tentang ruang transit untuk pasien infeksi “air borne” sebelum dirujuk sesuai ketentuan peraturan perundangan d Ada bukti pemantauan ruang tekanan negatif dan penempatan pasien secara rutin Dokumen bukti : Laporan hasil pemantauan / supervisi ruang tekanan negatif STANDAR & EP PPI 10

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan pasien bila terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne. Regulasi tentang pengelolaan pasien jika terjadi outbreak penyakit infeksi air borne b Rumah sakit menyediakan ruang isolasi dengan tekanan negatif bila terjadi ledakan pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan perundangan Telusur ttg penyediaan ruang isolasi dengan tekanan negatif bila terjadi outbreak Standar PPI 10.1 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne c Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne Dokumen Bukti : Program edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne (TOR, laporan pelaksanaan ) STANDAR & EP PPI 10.1

k. Kebersihan Tangan Standar PPI 11 Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi . Standar PPI 11.1 Sarung tangan , masker, pelindung mata , serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara tepat apabila disyaratkan . Maksud dan Tujuan PPI 11 dan PPI 11.1 Kebersihan tangan , menggunakan alat pelindung diri , serta disinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi . Oleh karena itu , harus tersedia di setiap tempat asuhan pasien yang membutuhkan barang ini . Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang tempat di mana alat pelindung diri ini harus tersedia dan dilakukan pelatihan cara memakainya . STANDAR PPI 11, 11.1

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit telah menerapkan hand hygiene yang mencakup kapan , di mana, dan bagaimana melakukan cuci tangan mempergunakan sabun (hand wash) dan atau dengan disinfektan (hand rubs) serta ketersediaan fasilitas hand hygiene Wawancara tentang Propgram Kebersihan tangan - Observasi kepatuhan 5 Moment - Telusur fasilitas untuk mendukung kebersihan tangan - Dokumen Bukti : INM Kepatuhan cuci tangan - simulasi hand higyene b Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat cuci tangan dan tempat melakukan disinfeksi tangan Telusur ketersediaan Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai di tempat cuci tangan dan tempat melakukan disinfeksi tangan Standar PPI 11 Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi . c Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak . Dokumen bukti : TOR dan laporan Pelaksanaan pelatihan tentang hand hygiene kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak STANDAR & EP PPI 11

5 MOMENT HH 6 STEP HH

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menerapkan penggunaan alat pelindung diri , tempat yang harus menyediakan alat pelindung diri , dan pelatihan cara memakainya Dokumen bukti pelaporan INM Kepatuhan pengunan APD b Alat pelindung diri sudah digunakan secara tepat dan benar Telusur / wawancara penggunan APD Standar PPI 11.1 Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara tepat apabila disyaratkan c Ketersediaan alat pelindung diri sudah cukup sesuai dengan regulasi Telusur fasilitas ketersediaan APD d Ada bukti pelatihan penggunaan alat pelindung diri kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak Dokumen bukti : TOR & laporan Pelaksanaan pelatihan tentang penggunaan APD kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak STANDAR & EP PPI 11.1

l. Peningkatan mutu dan program edukasi Standar PPI 12 Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program PMKP ( Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ) dengan menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit . Maksud dan Tujuan PPI 12 Rumah sakit menggunakan indikator sebagai informasi untuk memperbaiki kegiatan PPI dan mengurangi tingkat infeksi yang terkait layanan kesehatan sampai tingkat serendah-rendahnya . Rumah sakit dapat menggunakan data indikator dan informasi dan membandingkan dengan tingkat dan kecenderungan di rumah sakit lain . Semua departemen /unit layanan diharuskan ikut serta menentukan prioritas yang diukur di tingkat rumah sakit dan tingkat departemen /unit layanan program PPI. STANDAR PPI 12

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi antara data surveilans dan data indikator mutu di Komite / Tim Penyelenggara Mutu Regulasi tentang Sistem Manajemen data terintegrasi antara data surveilans dan data indikator mutu b Ada bukti pertemuan berkala antara Komite/ Tim Penyelenggara Mutu dan Komite/Tim PPI untuk berkoordinasi dan didokumentasikan Dokumen bukti kordinasi pertemuan berkala antara Komite / Tim Penyelenggara Mutu dan Komite /Tim PPI Standar PPI 12 Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit c Ada bukti penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi Komite /Tim PPI kepada Komite / Tim Penyelenggara Mutu setiap tiga bulan Dokumen bukti : Penyampaian laporan hasil kegiatan PPI kepada Komite Mutu /Tim Penyelenggara mutu setiap tiga bulan STANDAR & EP PPI 12

Integrasi data surveilans

m. Edukasi, Pendidikan dan Pelatihan Standar PPI 13 Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis , pasien , keluarga pasien , serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien . Maksud dan Tujuan PPI 13 Agar program PPI efektif harus dilakukan edukasi kepada staf klinis dan nonkliniks tentang program PPI pada waktu mereka baru bekerja di rumah sakit dan diulangi secara teratur . Edukasi diikuti oleh staf klinik dan staf nonklinik , pasien , keluarga pasien , pedagang , dan juga pengunjung STANDAR PPI 13

Rumah sakit menetapkan program pelatihan PPI yang meliputi pelatihan untuk a) orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun nonklinis di tingkat rumah sakit maupun di unit pelayanan ; b) staf klinis ( profesional pemberi asuhan ) secara berkala ; c) staf nonklinis ; d) pasien dan keluarga; dan e) pengunjung .

 No urut Elemen Penilaian DATA DAN BUKTI TELUSUR a Rumah sakit menetapkan program pelatihan dan edukasi tentang PPI yang meliputi a) – e) yang ada pada maksud dan tujuan Program pelatihan dan edukasi tentang PPI meliputi : a) orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun nonklinis di tingkat rumah sakit maupun di unit pelayanan ; b) staf klinis ( profesional pemberi asuhan ) secara berkala ; c) staf nonklinis ; d) pasien dan keluarga ; dan e) pengunjung b Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf klinik dan nonklinik sebagai bagian dari orientasi pegawai baru tentang regulasi dan praktik program PPI. Dokumen bukti : TOR & Laporam program orientasi umum ntuk semua staf klinik dan nonklinik ( lihat KPS 7 ) Standar PPI 13 Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis, pasien, keluarga pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien c Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien , keluarga , dan pengunjung Dokumen bukti laporan pelaksanaan edukasi tentang PPI untuk pasien , keluarga , dan pengunjung Wawancara kepada Pasien , keluarga dan pengunjung ttg Edukasi PPI STANDAR & EP PPI 13

TERIMA KASIH Bimbingan LAM-KPRS 2022
Tags