7. Validasi MA kimia farmasi kualitatif.pptx

Nofrizal18 0 views 36 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

a


Slide Content

Validasi Metode Analisis Tim Analisis Farmasi 2023 1

QS. Yasin: 79-80 2 Surat Yasin ayat 80: Pohon kurma yang hijau ini Allah keluarkan darinya api bagi kalian, yang dapat kalian manfaatkan . Allah yang mengeluarkan api yang menyala pada pohon ini , maka Allah pulalah yang menghidupkan kalian dari kubur-kubur kalian, dan Allah kembalikan kalian untuk kali yang lain.

Tujuan Pembelajaran: Mampu melakukan validasi suatu metode analisa ditinjau dari parameternya INDIKATOR PEMBELAJARAN Ketepatan dalam menjelaskan prinsip dasar validasi Ketepatan dalam menjelaskan Tipe-tipe validasi Ketepatan dalam menjelaskan Parameter validasi Mampu memahami melakukan validasi suatu metode analisa ditinjau dari linearitas, akurasi dan presisisnya MATERI Definisi/prinsip dasar dan Tipe/jenis validasi Persyaratan validasi untuk jenis metoda analisa 3

Validasi Metode Analisis Validasi metode analisa adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu , berdasarkan percobaan laboratorium , untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya . Tujuan validasi : menjamin bahwa metode analisa yang digunakan mampu memberikan hasil yang dapat dipercaya 4

Verifikasi Metode Analisis 5

6

7 Sesuai FI VI Validasi MA dibagi menjadi 4 katagori

Kapan suatu metode analisis dilakukan? Jika metode analisis atau prosedur bukan berasal dari metode yang resmi / kompendial Apa yang dimaksud metode resmi ? Metode Resmi adalah metode analisis atau prosedur Analisa yang dikeluarkan oleh suatu badan/ institusi yang legal yang diakui oleh suatu negara misalnya : Farmakope , SNI, Prosedur dari WHO Apa yang dimaksud dengan metode tidak resmi ? Metode tidak resmi adalah metode yang dikembangkan oleh perorangan / jurnal / publikasi ilmiah . 8

Katagori validasi metode sesuai FI VI: 9

Parameter validasi yang perlu dilakukan sesuai Farmakope Indonesia ed VI 10

Revalidasi/Validasi Ulang Menurut dokumen International Conference on Harmonization (ICH) revalidasi perlu dilakukan jika terjadi perubahan dalam sintesis senyawa obat , perubahan dalam komposisi sediaan farmasi perubahan dalam prosedur analisis . 11

PARAMETER VALIDASI 12

1. PRESISI Presisi prosedur analisis adalah tingkat kedekatan diantara hasil uji individu bila prosedur diterapkan berulangkali terhadap sampel yang homogen Menurut ICH Presisi ditentukan dengan cara : menggunakan minimal 9 penetapan dengan rentang konsentrasi khusus untuk prosedur ( misalnya 3 konsentrasi dan 3 replikasi untuk masing-masing konsentrasi , atau minimal 6 penetapan pada konsentrasi uji 100%) Secara umum untuk analisis PK senyawa obat dalam sediaan kriteria penerimaan : Nilai RSD < 2% 13

Analyte concentration vs precision Analyte % Analyte ratio Unit RSD (%) 100 1 100 % 1.3 ≥ 10 10 -1 10 % 2.7 ≥ 1 10 -2 1 % 2.8 ≥ 0.1 10 -3 0.1% 3.7 0.01 10 -4 100 ppm 5.3 0.001 10 -5 10 ppm 7.3 0.0001 10 -6 1 ppm 11 0.00001 10 -7 100 ppb 15 0.000001 10 -8 10 ppb 21 0.0000001 10 -9 1 ppb 30 AOAC manual for the Peer-Verified Methods program

Istilah dalam presisi 15

2. Akurasi Akurasi suatu prosedur analisis adalah tingkat kedekatan antara hasil pengujian dengan prosedur yang sedang divalidasi terhadap nilai yang benar . Untuk penetapan senyawa obat , akurasi ditetapkan dengan penerapan prosedur analisis tersebut pada analit yang diketahui kemurniannya ( misalnya bahan pembanding ) atau dengan pembandingan hasil analisis dengan prosedur lain yang telah ditetapkan akurasinya . 16

Cara Menentukan Akurasi Akurasi dihitung sebagai persentase perolehan kembali dari penetapan sejumlah analit yang ditambahkan dan diketahui jumlahnya kedalam sampel Dinyatakan sebagai % recovery ( perolehan kembali ) analit yang ditambahkan Dokumen ICH merekomendasikan bahwa akurasi ditetapkan dengan menggunakan minimal 9 penetapan meliputi 3 tingkat konsentrasi berbeda yang telah ditetapkan ( misalnya 3 konsentrasi dan 3 replikasi untuk masing-masing konsentrasi ). Untuk menentukan akurasi dapat dilakukan melalui a. Metode simulasi (spiked placebo recovery) b. Metode penambahan baku ( standart addition method) 17

Cara Menentukan Akurasi Untuk menentukan akurasi dapat dilakukan melalui Metode simulasi ( spiked placebo recovery ) Caranya : menambahkan analit pada plasebo ( bahan tambahan sediaan ) kemudian campuran dianalisis , dan jumlah analit hasil analisis dibandingkan dengan hasil teoritis b. Metode penambahan baku ( standard addition method ) Caranya : menganalisis sampel lalu menambahkan sejumlah analit yag diketahui konsentrasinya ke dalam sampel . Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya 18

Akurasi P ersen perolehan kembali (% recovery) Persyaratan untuk assay validation = 98-102% Dianjurkan menggunakan tiga macam konsentrasi masing-masing 3 kali replikasi Adisi standar pada blanko/plasebo  dianjurkan konsentrasi 80% - 120 % 19

Persyaratan Nilai Akurasi berdasarkan Konsentrasi Analit Dalam Sampel Analyte Ingred . (%) Analyte ratio Unit Mean recovery (%) 100 1 100 % 98-102 ≥ 10 10 -1 10 % 98-102 ≥ 1 10 -2 1% 97-103 ≥ 0.1 10 -3 0.1% 95-105 0.01 10 -4 100 ppm 90-107 0.001 10 -5 10 ppm 80-110 0.0001 10 -6 1 ppm 80-110 0.00001 10 -7 100 ppb 80-110 0.000001 10 -8 10 ppb 60-115 0.0000001 10 -9 1 ppb 40-120 20

3. Linieritas Linieritas adalah adalah kemampuannya untuk menunjukkan hasil uji yang proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel dalam rentang yang diberikan ( dihitung menggunakan persamaan Regresi Linier) Rentang metode adalah batas terendah dan tertinggi konsentrasi analit pada metode yang sedang di validasi ( dinyatakan dalam satuan yang sama dengan hasil uji misalnya %, mg, ppm dsb ) ICH merekomendasikan bahwa linearitas ditetapkan dengan menggunakan minimal 5 konsentrasi 21

3. Linieritas Penetapan kadar senyawa obat : dari 80% hingga 120% dari konsentrasi uji. Penetapan cemaran : dari 50% hingga 120% dari kriteria keberterimaan . Keseragaman kandungan : minimal 70% hingga 130% dari konsentrasi uji (sangat tergantung pada sifat alami bentuk sediaan ). Uji Disolusi : + 20% dari rentang spesifik ( misalnya pada sediaan pelepasan terkendali , setelah 1 jam 20%, dan setelah 24 jam lebih dari 90%, maka rentangnya dari 0% hingga 110% dari konsentrasi yang dinyatakan pada etiket ). 22

4. Selektifitas / Spesifitas 23

4.Selektifitas/ Spesifitas Metode dikatakan selektif jika nilai parameter kualitatif (Rf, Rt, panjang gelombang maksimal) tidak menunjukkan adanya gangguan /interferensi dari matriks ataupun senyawa lain yang terdapat pada sampel 24

5. Limit of detection & limit of quantitation ( LOD dan LOQ) Limit of detection & limit of quantitation Limit of detection (LOD) adalah jumlah terkecil analit yang dapat dideteksi oleh suatu metode analisa dengan memberikan respon signifikan terhadap blanko . Limit of quantitation (LOQ) adalah jumlah terkecil analit yang dapat diukur oleh suatu metode Analisa Nilai LOD dan LOQ pada masing-masing instrumen untuk zat yang sama dapat berbeda - beda 25

Based on Signal-to Noise-Ratio 26

6. KETEGARAN/ Robustness 27

28 Contoh Validasi Metode Analisis

PROSEDUR 29

Sistem KCKT 30 Fase gerak : Campuran Metanol- air (65 :35), Kolom : Panjang 25 0 mm, diameter dalam 4,6 mm berisi gugus oktadesilsilana ( C18 ) dengan ukuran partikel 5 µm Laju alir : 1,0 m L per menit Suhu kolom : 40 C Volume penyuntikan : 20  L Detektor : Photo Diode Array (PDA) , UV –Vis 254 nm

PRESISI 31

Perhitungan Presisi 32

2.Akurasi PENJELASAN PELAKSANAAN UJI AKURASI Akurasi dilakukan menggunakan Metode S imulasi ( spiked placebo recovery ) Konsentrasi kerja 80%, 100% dan 120% terhadap konsentrasi kerja ( kadar 0,04mg/mL) Sejumlah zat aktif 80%, 100% dan 120% ) ditimbang dan ditambahkan placebo dan dihomogenkan kemudian dialkukan analisis menggunakan metode penetapan kadar ( presisi ) 33

Akurasi Dan Linearitas 34 Rerata RSD SD

Robustness dapat dilakukan dengan cara: 35

36
Tags