823263521-Materi-2-Penerapan-Deep-Learning-Dalam-Modul-Ajar.pdf

yulliendey86 5 views 24 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

sebagai bahan acuan pembelajaran deep learning


Slide Content

Penerapan Deep
Learning dalam Modul
Ajar
Dr. Fitria Martanti,
M.Pd

Rancangan Pembelajaran dituangkan dalam Modul Ajar
yang tidak hanya efektif, tetapi juga bermakna,
menyenangkan dan mampu memberikan pemahaman
mendalam bagi siswa

Modul Ajar merupakan perangkat pembelajaran yang
dirancang untuk membantu guru mengelola proses
belajar di kelas.

Penerapan Deep learning dalam Modul Ajar tentu dapat
memasukkan prinsip pembelajaran mendalam pada
bagian Modul Ajar.

Prinsip Pembelajaran
Berkesadaran
Pengalaman belajar peserta
didik yang diperoleh Ketika
memiliki kesadaran untuk
menjadi pembelajar yang
aktif dan mampu
meregulasi diri. Peserta
didik memahami tujuan
pembelajaran, termotivasi
secara intrinsik untuk
belajar, serta aktif
mengembangkan strategi
belajar
Bermakna
Peserta didik dapat
menerapkan pengetahuannya
ke dalam dunia nyata. Proses
belajar peserta didik tidak
hanya sebatas memahami
informasi /penguasaan konten,
namun berorientasi pada
kemampuan mengaplikasikan
pengetahuan
Menggembirakan
Pembelajaran yang
menggembirakan
merupakan suasana belajar
yang positif, menantang,
menyenangkan dan
memotivasi. Rasa senang
dalam belajar membantu
peserta didik terhubung
secara emosional, sehingga
lebih mudah memahami,
menginggat, dan
menerapkan pengetahuan

Beberapa hal yang harus dipahami guru dalam
Menyusun Modul Ajar
1.Pembelajaran yang memuliakan: pembelajaran yang memuliakan menghargai
setiap proses belajar siswa bukan hanya pada hasil akhirnya. Guru memberikan
dukungan dan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk berkembang
sesuai dengan potensinya
2.Mindful learning: Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh pada saat
peserta didik memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan
mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran,
termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi
belajar

Beberapa hal yang harus dipahami guru dalam
Menyusun Modul Ajar
3. Meaningful learning: Mendorong peserta didik untuk dapat berfikir kritis dan
menghubungkan materi dengan dunia nyata
4. Joyful learning: membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan
memotivasi
5. Holistik: Memastikan siswa berkembang secara utuh mencakup aspek intelektual,
moral, kreativitas, dan fisik

Guru perlu memetakan indikator dari setiap prinsip
pembelajaran mendalam:
1. Indikator Mindful learning:memahami tujuan
pembelajaran, termotivasi secara instrinsik untuk
belajar, aktif mengembangkan strategi belajar untuk
mencapai tujuan
2. Indikator Meaningful learning: keterlibatan aktif
siswa, keterhubungan pengetahuan baru dengan
pengetahuan lama, pemahaman yang mendalam,
penerapan pengetahuan, refleksi dan evaluasi diri,
motivasi dan minat yang tinggi, serta kreativitas dan
keterampilan berfikir Tingkat tinggi

9
3. Indikator Joyful learning: keterlibatan
emosional positif, lingkungan pembelajaran yang
mendukung, kegiatan pembelajaran yang
variatif, penggunaan media pembelajaran yang
menarik, partisipasi aktif siswa, rasa pencapaian
dan keberhasilan, pemberian umpan balik yang
positif, interaksi sosial yang menyenangkan,
penghargaan atas kreativitas dan inovasi

10
Indikator-indikator prinsip pembelajaran
yang telah dipetakan dapat dijadikan
acuan dalam pengembangan kegiatan
pembelajaran mulai dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup

11
Merancang informasi umum dalam Modul
Ajar: mendeskripsikan identitas Modul
Ajar dan menentukan metode atau
model pembelajaran yang sesuai

12
Merancang komponen Inti: menetukan
tujuan pembelajaran, pemahaman
bermakna, pertanyaan pemantik
(disesuaikan dengan prinsip deep learning
yang akan dikembangkan), kegiatan
pembelajaran, asesmen, pengayaan dan
remedial, refleksi guru dan peserta didik

13
Menentukan lampiran yang dibutuhkan
dalam Modul Ajar:
lembar kerja peserta didik, bahan bacaan
guru dan peserta didik, glosarium dan
daftar pustaka

14
Menentukan metode atau model
pembelajaran: pada bagian awal untuk
menentukan metode atau model
pembelajaran yang tepat harus didasarkan
pada hasil asesmen awal dan materi yang
akan diajarkan

15
Kegiatan pembelajaran harus dirancang
untuk memaksimalkan tiga prinsip deep
learning, sehingga harus nampak pada
bagian-bagian yang perlu dikembangkan
terutama dalam kegiatan inti pembelajaran

16
Menyusun Tujuan pembelajaran:
tujuan pembelajaran harus mencakup
aspek kognitif, emosional dan sosial

17
Contoh tujuan pembelajaran: Memahami
skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
konteks kehidupan nyata

18
Merumuskan pertanyaan pemantik yang
mendasarkan para prinsip pembelajaran
mendalam
contoh pertanyaan pemantik:
1. Mengapa menentukan skala prioritas dalam
kehidupan sehari hari sangat penting
dilakukan? (mindful learning)
2. Apa yang terjadi bila skala prioritas
kebutuhan tidak dilakukan? (meaningful
learning)

19
Menentukan kegiatan pembelajaran:
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
menyesuaikan pada metode atau model
pembelajaran yang ditentukan, sehingga
aktivitas pembelajaran menyesuaikan
dengan Langkah-Langkah pembelajaran
yang sesuai.

20
Contoh kegiatan awal pembelajaran:
Guru membuka Pelajaran yang reflektif yang
mengundang siswa untuk merenungkan
pengalaman pribadi dalam menentukan skala
prioritas kebutuhan. Guru juga menggali
pemahaman siswa dengan menanyakan apa yang
diharapkan dari pembelajaran ini? (mindful
learning)
Guru mengembangkan game prioritas kebutuhan
untuk mengetahui pengalaman peserta didik
dalam menentukan prioritas kebutuhan
(meaningful learning, Joyful learning)

21
Contoh kegiatan inti pembelajaran:
kegiatan 1 : Orientasi masalah
Guru merangsang pemahaman peserta
didik tentang skala prioritas kebutuhan
melalui video youtube dan menggunakan
simulasi menentukan skala prioritas
kebutuhan sesuai dengan gaya belajar
peserta didik (diferensiasi konten)

22
Contoh kegiatan inti pembelajaran:
kegiatan 2 :Mengorganisasi peserta didik
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok
terbatas dengan teman sebangku
Peserta didik Bersama teman sebangku
diminta untuk mendiskusikan ssala prioritas
kebutuhan dan diminta mengkaitkan dalam
kehidupan sehari-hari (bernalar kritis)

23
Contoh kegiatan inti pembelajaran:
kegiatan 2 :Mengorganisasi peserta didik
Peserta didik dalam kelompok membuat hasil
diskusi berdasarkan studi kasus yang akan
dipresentasikan menggunakan media yang dipilih
oleh peserta didik (diferensiasi produk,
keterampilan relasi, joyful learning)
peserta didik melakukan diskusi pengerjaan
pertanyaan di studi kasus selama 20 menit (mandiri
dan bernalar kritis)

Terima Kasih
Tags