AASUHAN KEBIDANAN_PHANTOM_KEBIDANAN.pptx

sulistiyaningsihsrih 8 views 23 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

Sebagai mata kuliah inti kebidanan, mata kuliah Pelayanan Kebidanan Komunitas memiliki kontribusi terhadap tercapainya salah satu kompetensi dari 9 kompetensi bidan yang tersebar pada 7 (tujuah area kompetensi bidan yaitu kompetensi asuhan pada komunitas


Slide Content

KONSEP/DASAR-DASAR PHANTOM

Partus : Serangkaian proses di mana hasil konsepsi pada usia kehamilan penuh atau hampir penuh dikeluarkan dari tubuh ibu Anamnesis : Menanyakan keluhan pasien , riwayat kehamilan sebelumnya , atau riwayat obstetrik Gerakan Kardinal : Serangkaian gerakan yang terjadi selama persalinan , termasuk penurunan kepala janin , penurunan janin , dan fleksi kepala janin Phantom : Simulasi persalinan yang digunakan untuk belajar mengelola kasus obstetrik Phantom juga digunakan dalam konteks nyeri anggota tubuh , yang merupakan persepsi rasa sakit pada anggota tubuh DASAR-DASAR PHANTOM

Dalam penggunaan phantom, terdapat beberapa sikap yang perlu diperhatikan, seperti: 1 2 3 4 Tunggu : Sikap menunggu dilakukan pada saat persalinan masih berlangsung dan belum mencapai tahap yang memerlukan tindakan . Sikap ini dilakukan untuk memberikan waktu bagi tubuh ibu untuk melakukan gerakan kardinal pada persalinan Vaginal toucher : Sikap ini dilakukan untuk memeriksa pembukaan serviks dan posisi kepala janin Pimpin mengejan : Sikap ini dilakukan untuk membantu ibu dalam melakukan gerakan kardinal pada persalinan dan mempercepat proses persalinan Ambil tindakan : Sikap ini dilakukan jika terdapat indikasi untuk melakukan tindakan , seperti pemberian obat-obatan atau tindakan operasi sesar

Partus dalam phantom adalah simulasi persalinan yang digunakan untuk melatih keterampilan dan pengetahuan para profesional kesehatan dalam menangani kasus persalinan . Beberapa hal yang dapat dipelajari melalui penggunaan phantom dalam partus antara lain: Serangkaian proses persalinan , termasuk gerakan kardinal pada persalinan dan teknik pengelolaan persalinan Sikap-sikap yang perlu diperhatikan dalam penggunaan phantom, seperti sikap tunggu , sikap vaginal toucher , sikap pimpin mengejan , dan sikap ambil tindakan Teknik relaksasi yang dapat membantu memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Pemeriksaan dan pengelolaan tali pusat , pemeriksaan dan pengelolaan plasenta , dan teknik penjahitan perineum setelah persalinan

Partus dalam konteks persalinan phantom merujuk pada simulasi persalinan yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga kesehatan yang disebut phantom. Phantom persalinan digunakan untuk melatih keterampilan dan pengetahuan para profesional kesehatan dalam menangani kasus persalinan . Beberapa hal yang dapat dipelajari melalui penggunaan phantom dalam partus antara lain gerakan kardinal pada persalinan , teknik pengelolaan persalinan , sikap-sikap yang perlu diperhatikan dalam penggunaan phantom, teknik relaksasi , pemeriksaan dan pengelolaan tali pusat , pemeriksaan dan pengelolaan plasenta , dan teknik penjahitan perineum setelah persalinan dengan phantom. Dengan memanfaatkan penggunaan phantom dalam melatih partus , para profesional kesehatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menangani kasus persalinan dengan lebih baik dan benar , sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada pasien .

Partus dalam persalinan phantom dan partus dalam persalinan sebenarnya memiliki perbedaan sebagai berikut : Perbedaan dalam proses persalinan : Pada persalinan sebenarnya , proses persalinan terjadi secara alami dan melibatkan interaksi antara tubuh ibu dan janin , sedangkan pada persalinan phantom, proses persalinan disimulasikan dengan menggunakan alat peraga kesehatan yang disebut phanto m Pada persalinan sebenarnya , proses persalinan dapat berlangsung dalam waktu yang bervariasi , sedangkan pada persalinan phantom, proses persalinan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pelatihan Perbedaan dalam pengalaman : Pada persalinan sebenarnya , ibu mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi pengalaman persalinan , sedangkan pada persalinan phantom, tidak ada rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan Pada persalinan sebenarnya , interaksi antara ibu dan tenaga kesehatan terjadi secara langsung , sedangkan pada persalinan phantom, interaksi terjadi dengan menggunakan alat peraga kesehatan

Dalam pelatihan obstetrik , terdapat beberapa jenis phantom yang digunakan untuk membantu para profesional kesehatan dalam mempelajari dan mempraktikkan penanganan kasus persalinan . Berikut adalah beberapa jenis phantom yang digunakan : Phantom panggul : digunakan untuk melatih teknik pemeriksaan panggul dan teknik persalinan pervaginam Google Slides Phantom payudara : digunakan untuk melatih teknik pemeriksaan payudara dan teknik pemberian ASI PowerPoint Phantom perineum: digunakan untuk melatih teknik penjahitan perineum setelah persalinan Canva Phantom janin : digunakan untuk melatih teknik pengelolaan persalinan yang melibatkan janin, seperti teknik penanganan distosia bahu

Berikut adalah beberapa tujuan dari menggunakan phantom dalam pelatihan obstetrik : Meningkatkan keterampilan praktik : Phantom dapat membantu para profesional kesehatan dalam mempelajari dan mempraktikkan penanganan kasus persalinan dengan lebih baik dan benar . . Menyediakan pengalaman realistis: Phantom dapat memberikan pengalaman realistis dalam menangani kasus persalinan, sehingga para profesional kesehatan dapat lebih siap dalam menghadapi situasi yang sebenarnya Mengurangi risiko kesalahan : Dengan menggunakan phantom, para profesional kesehatan dapat mempraktikkan teknik penanganan kasus persalinan tanpa risiko pada pasien Mempercepat pembelajaran : Dalam pelatihan obstetrik , penggunaan phantom dapat mempercepat pembelajaran para profesional kesehatan karena mereka dapat mempraktikkan teknik penanganan kasus persalinan secara langsung 1 2 3

Melalui penggunaan phantom dalam pelatihan obstetrik , para profesional kesehatan dapat mempelajari beberapa konsep dasar persalinan , di antaranya : Teknik pemeriksaan panggul dan teknik persalinan pervaginam 01. 04. 02. 05. 03. 06. Teknik pengelolaan persalinan yang melibatkan janin , seperti teknik penanganan distosia bahu Teknik pemeriksaan payudara dan teknik pemberian ASI Teknik penjahitan perineum setelah persalinan Gerakan kardinal selama persalinan, termasuk penurunan kepala janin, penurunan janin, dan fleksi kepala janin Anamnesis, yaitu proses menanyakan keluhan pasien , riwayat kehamilan sebelumnya , atau riwayat obstetrik Partus, yaitu serangkaian proses di mana hasil konsepsi pada usia kehamilan penuh atau hampir penuh dikeluarkan dari tubuh ibu 7 .

Melalui penggunaan phantom dalam pelatihan obstetrik , para profesional kesehatan dapat mempelajari beberapa teknik untuk mengelola persalinan , di antaranya : Teknik persalinan pervaginam , yaitu teknik untuk membantu proses persalinan normal melalui jalan lahir Teknik penanganan distosia bahu , yaitu teknik untuk mengatasi kondisi di mana bahu janin terjepit di dalam panggul ibu saat proses persalinan Teknik pemberian ASI, yaitu teknik untuk memberikan ASI kepada bayi yang baru lahir Teknik penjahitan perineum setelah persalinan , yaitu teknik untuk menjahit luka robek pada perineum setelah proses persalinan Teknik manajemen aktif kala III, yaitu teknik untuk mengelola proses persalinan pada saat keluarnya plasenta

01. Anamnesa dalam penggunaan phantom dalam pelatihan obstetrik adalah proses menanyakan keluhan pasien , riwayat kehamilan sebelumnya , atau riwayat obstetrik . Anamnesa dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien dan memastikan bahwa penanganan persalinan yang dilakukan sesuai dengan kondisi pasien . Dalam penggunaan phantom, anamnesa dapat dilakukan sebagai bagian dari simulasi persalinan untuk memastikan bahwa para profesional kesehatan dapat mempraktikkan penanganan persalinan dengan baik dan benar . Dengan melakukan anamnesa secara benar , para profesional kesehatan dapat memastikan bahwa penanganan persalinan yang dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada pasien .

Melalui anamnesa dalam penggunaan phantom dalam pelatihan obstetrik , para profesional kesehatan dapat mendapatkan informasi sebagai berikut : Keluhan pasien terkait dengan persalinan , seperti nyeri , perdarahan , atau keluarnya cairan ketuban Riwayat kehamilan sebelumnya , termasuk jumlah kehamilan , usia kehamilan , dan komplikasi yang terjadi selama kehamilan Riwayat obstetrik , termasuk riwayat persalinan sebelumnya , jenis persalinan , dan komplikasi yang terjadi selama persalinan Kondisi kesehatan pasien , termasuk riwayat penyakit , alergi , atau penggunaan obat-obatan tertentu

Hasil dari anamnesa dapat digunakan dalam simulasi persalinan dengan Phantom sebagai berikut : Menentukan jenis persalinan yang sesuai dengan kondisi pasien , seperti persalinan normal atau persalinan dengan bantuan alat seperti vakum atau forceps Menentukan teknik pengelolaan persalinan yang sesuai dengan kondisi pasien , seperti teknik penanganan distosia bahu atau teknik manajemen aktif kala III Menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam situasi darurat , seperti tindakan resusitasi bayi yang baru lahir dalam keadaan darurat Menentukan jenis intervensi yang harus dilakukan pada pasien , seperti pemberian obat-obatan atau tindakan operasi sesar

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan hasil anamnesa dalam simulasi persalinan dengan Phantom antara lain: Kondisi kesehatan pasien , termasuk riwayat penyakit , alergi , atau penggunaan obat-obatan tertentu Usia kehamilan pasien , karena teknik pengelolaan persalinan dapat berbeda tergantung pada usia kehamilan Riwayat kehamilan sebelumnya , termasuk jumlah kehamilan , usia kehamilan , dan komplikasi yang terjadi selama kehamilan Riwayat persalinan sebelumnya , termasuk jenis persalinan dan komplikasi yang terjadi selama persalinan Kondisi janin , termasuk posisi janin dan kondisi kesehatan janin Kondisi panggul ibu , termasuk ukuran panggul dan kondisi kesehatan panggul

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi hasil anamnesa dalam penggunaan Phantom untuk simulasi persalinan antara lain: Kesesuaian teknik pengelolaan persalinan dengan kondisi pasien , termasuk jenis persalinan dan tindakan yang harus dilakukan dalam situasi darurat Kesesuaian intervensi yang harus dilakukan pada pasien , termasuk pemberian obat-obatan atau tindakan operasi sesar Kesesuaian teknik resusitasi bayi yang baru lahir dalam keadaan darurat dengan kondisi bayi Kesesuaian teknik pemeriksaan panggul , teknik pemeriksaan payudara , dan teknik penjahitan perineum setelah persalinan dengan kondisi pasien Kesesuaian teknik pengelolaan persalinan yang melibatkan janin dengan posisi janin dan kondisi kesehatan janin Kesesuaian teknik manajemen aktif kala III dengan kondisi pasien

Engagement: kepala janin masuk ke dalam pintu atas panggul dan terkunci di sana Penurunan : kepala janin turun ke dalam panggul dan masuk ke dalam pintu tengah panggul Ekspulsi: kepala janin keluar dari jalan lahir Gerakan kardinal selama persalinan adalah serangkaian gerakan yang terjadi saat bayi melalui jalan lahir . Berikut adalah beberapa gerakan kardinal selama persalinan yang dapat dipelajari melalui penggunaan phantom: Fleksi : kepala janin menekuk ke depan sehingga dagu mendekati dada Rotasi dalam : kepala janin berputar sehingga bagian belakang kepala menghadap ke depan panggul Ekstensi : kepala janin menekuk ke belakang sehingga kepala menghadap ke atas Rotasi luar : kepala janin berputar kembali sehingga bagian belakang kepala menghadap ke belakang panggul

B erikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan gerakan kardinal pada persalinan : Ukuran panggul ibu , karena ukuran panggul yang kecil dapat menghambat gerakan kardinal pada persalinan Kondisi janin , termasuk posisi janin dan kondisi kesehatan janin Kondisi kesehatan ibu , termasuk kondisi kesehatan umum dan riwayat penyakit Kondisi jalan lahir , termasuk kondisi serviks dan vagina Tekanan kontraksi uterus, karena kontraksi uterus yang kuat dan teratur dapat membantu gerakan kardinal pada persalinan Keterampilan dan pengalaman profesional kesehatan dalam menangani persalinan

Posisi ibu saat persalinan dapat mempengaruhi gerakan kardinal pada persalinan karena posisi ibu dapat mempengaruhi posisi janin di dalam rahim dan mempengaruhi kemampuan janin untuk melakukan gerakan kardinal . Berikut adalah beberapa faktor posisi ibu yang dapat mempengaruhi gerakan kardinal pada persalinan : Posisi ibu yang tegak dapat membantu mempercepat proses persalinan dan memudahkan gerakan kardinal pada persalinan Posisi ibu yang miring ke samping dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang panggul dan memudahkan gerakan kardinal pada persalinan Posisi ibu yang berbaring terlentang dapat menghambat gerakan kardinal pada persalinan karena tekanan pada tulang panggul lebih besar Posisi ibu yang duduk dapat membantu mempercepat proses persalinan dan memudahkan gerakan kardinal pada persalinan

Beberapa faktor yang dapat menghambat gerakan kardinal pada persalinan antara lain: Ukuran panggul ibu yang kecil atau tidak proporsional dengan ukuran janin Kondisi janin yang tidak memungkinkan untuk melakukan gerakan kardinal , seperti posisi janin yang tidak tepat atau kondisi kesehatan janin yang buruk Kondisi kesehatan ibu yang buruk , seperti adanya penyakit atau komplikasi kehamilan yang dapat menghambat gerakan kardinal pada persalinan Tekanan kontraksi uterus yang tidak kuat atau tidak teratur , sehingga dapat menghambat gerakan kardinal pada persalinan Posisi ibu yang tidak tepat , seperti posisi ibu yang terlalu banyak duduk atau terlalu banyak berbaring

Berikut adalah beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan untuk memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan : Posisi ibu yang tepat , seperti posisi tegak atau miring ke samping , dapat membantu memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Tekanan kontraksi uterus yang kuat dan teratur dapat membantu memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Pemberian dukungan dan bimbingan yang tepat kepada ibu selama persalinan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan ibu untuk melakukan gerakan kardinal pada persalinan Pemberian obat-obatan tertentu , seperti oksitosin , dapat membantu memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Pemberian bantuan alat , seperti vakum atau forceps, dapat membantu memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan jika diperlukan

Beberapa teknik relaksasi yang dapat membantu memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan antara lain: Teknik pernapasan dalam dan meditasi dapat membantu ibu untuk tetap tenang dan rileks selama persalinan , sehingga dapat memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Teknik pijat dan akupresur dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah , sehingga dapat memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Teknik relaksasi otot progresif dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan kemampuan ibu untuk melakukan gerakan kardinal pada persalinan Teknik hipnosis dapat membantu ibu untuk tetap tenang dan rileks selama persalinan , sehingga dapat memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan

Berikut adalah beberapa manfaat teknik relaksasi selama persalinan : Meningkatkan kemampuan ibu untuk mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama persalinan Meningkatkan kemampuan ibu untuk tetap tenang dan rileks selama persalinan , sehingga dapat memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Meningkatkan kemampuan ibu untuk mengontrol pernapasan dan mengurangi ketegangan otot , sehingga dapat memfasilitasi gerakan kardinal pada persalinan Meningkatkan kemampuan ibu untuk berpartisipasi aktif dalam proses persalinan dan mempercepat proses persalinan Meningkatkan kepuasan ibu terhadap pengalaman persalinan

SELESAI !