AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT (perawat).pdf

SriyantiLepang 71 views 63 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 63
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63

About This Presentation

Airway breathing management


Slide Content

AIRWAY AND BREATHING
MANAGEMENT
(Profesional)

Tujuan :
Setelah selesai materi ini maka diharapkan
peserta
-Mampu melakukan Deteksi dini
gangguan pernapasan
–Memahami hal-hal yang dapat mengganggu
kepatenan jalan napas.
–Mengetahui jalan napas terganggu dan
bagaimana membebaskan jalan napas.
–Mengetahui teknik pemberian bantuan
pernapasan.
–Memahami terapi oksigen.

AIR WAY
•HIDUNG
•PHARYNX
•EPIGLOTIS
•LARYNX
•TRACHEA
•BRONCHUS
•PARU-PARU

BREATHING
•Upaya utk menciptakan tekanan
negatif dalam ruang intrathoraks
sehingga udara masukparu-paru
•Kemudian mengeluarkan udara
lagi dengan jalan mempersempit
ruang intrathoraks

PERNAPASAN
•Proses pernapasan berlangsung normal bila
Kondisi jalan napas danpernapasan
baik
•Proses pernapasan akan terganggu bila salah
satu atau keduanya tidak berfungsi dengan baik.
•Gangguan dalam proses pernapasan akan
mempengaruhi fungsi optimal dari organ tubuh

PENILAIAN PENAMPILANSECARA
UMUM
•Posisi Pasien :
a. Apakah pasien
membutuhkan posisi tertentu.
b. Apakah pasien bisa
berdiri,duduk atau berbaring
c. Apakah pasien sadar,
kesadaran atau tidak sadar.

WARNA KULIT
•Apakah nampak pucat
•Apakah ada sianosis
•Apakah ada mottlet (cutismarmorata)
•Bagaimana saturasi oksigen

Warna kulit

POSISI SESAK

Semifowler

ASSESMENT AIRWAY AND
BREATHING
•Asessmen airway and breathing
dilakuakan dengan tekhnik
•Look
•Listen
•Feel

LOOK
•Melihat adanya : pucat ,sianosis,
pergerakan dinding dada,
abdomen, bibir, cuping hidung.
•Perhatikan kesimetrisan dinding
dada
•Melihat kondisi jalannapas bebas
atau ada sumbatan
•Adanya pergerakan paradoksal

LISTEN
•Mendengarkan bunyi pernapasan
•Apakah ada bunyi napas tambahan
•Apakah ada obstruksi jalan napas
-Partial
-Total
•Lakukan Auskultasi dengan stetoskop
pada daerah dinding dada.

GEJALA GANGGUAN PERNAPASAN
•Frekuensi pernapasan meningkat
•Pengguanaan otot bantu napas
•Retraksi intercostal
•Batuk
•Bunyi napas tambahan
•Sesak napas
•Nasal flaring (napas cuping
hidung)

SESAK NAPAS

LISTEN/AUSCULTATION
•Mendengarkan bunyi napas tanpa
alat/alat
•Adanya hambatan/sumbatan jalan
napas akan mempengaruhi bunyi
pernapasan.
•Sumbatan :
-Partial :Gargling,Snoring,stridor
-Total : Tidak ada bunyi napas.

Lokasi Auskultasi

Partial Obstruction
•Gargling : Cairan, darah,sekret
•Snoring : Pangkal lidah jatuh
•Stridor : Penyempitan anatomi
•Wheezing: Penyempitan bronkhus

FEEL/PERKUSI
•Merasakan hembusan udara
napas.
•Melakukan ketuk/perkusi di daerah
dinding dada apakah ada bunyi
a. Sonor
b. Hipersonor
c. Dullness

Pneoumo Thoraks
PneuomoThoraks Torakosyntesis

OPEN PNEUMOTORAKS
(SUCKING WOUND)
Terjadi hubungan langsung antara lingkungan luar
dan ruang intrapleura.
Paru akan kolaps dan terjadi pendorongan
mediastinum ke sisi berlawanan, menyebabkan
tekanan tinggi (tension-pneumothorax)

HEMATORAKS

3. Tension Pneumo-
thorax
Pneumothorax 
Tension ?
Ambulans Gawat Darurat 118
BT&CLS
118

Lokasi Auskultasi

Penyebab gangguan
jalan napas
•Benda asing yang masuk ke jalan
napas.
•Jatuhnya pangkal lidah yang
menutup jalan napas.
•Jalan napas :
–Tertekuk.
–Tertekan.
–Tersedak.
–Rusak.

Cara mengetahui gangguan
jalan napas
•Melihat (look) :
–Gerak napas
–Pengembangan dada
–Retraksi
–Benda asing
•Mendengar (listen) :
–Suara napas normal /
≠ normal.
•Meraba (feel) :
–Aliran udara napas

AIRWAY
MANAGEMENT
•TUJUAN
•Agar jalan napas bebas dari
sumbatan.
•Udara dapat keluar masuk tanpa
hambatan.

LIDAH JANTUH
KEBELAKANG
HEAD TILT danCHIN LIFT
Teknik :
Baringkan korban terlentang.
Letakkan telapak tangan menahan dahi korban ke
belakang.
Letakkan jari telunjuk dan jari tengah menahan
dagu korban ke depan, sehingga
Kepala dan muka korban pada posisi netral.
Evaluasi jalan napas.

Pengelolaangangguan
pada jalan napas
JAW TRUST
Teknik :
Baringkan korban terlentang.
Sudah dilakukan head tilt dan chin lift namun jalan
napas belum sempurna.
Dorong ramus vertikal mandibula kiri dan kanan ke
depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan
barisan gigi atas, atau
Gunakan ibu jari masuk ke dalam mulut korban dan
bersama dengan jari-jari yang lain menarik dagu
korban ke depan, sehingga
Otot-otot penahan lidah teregang dan terangkat.
Evaluasi jalan napas.

Membersihkan jalan napas
dari benda asing.
BENDA ASING CAIR
•Baringkan korban terlentang atau miring.
•Bila mungkin kepala lebih rendah.
•Dengan sapuan jari tangan dan menggunakan
bahan yang dapat menyerap cairan, misalnya
kain, kasa, kapas, tissu.
•Memakai pipa :
–Hisap dengan mulut.
–Hisap dengan alat penghisap mekanik /
elektrik.

Membersihkan jalan nafas
Dengan suction portable /
manual.
Suctioning,
menghisap dengan alat
penghisap ditujukan
untuk benda cair, antara lain
muntahan, lendir, darah.

Membersihkan jalan
napas dari benda asing.
BENDA ASING PADAT
•Baringkan korban terlentang.
•Buka mulut korban.
•Terlihat benda asing padat segera ambil
dengan sapuan jari atau menggunakan alat
pengait / penjepit.
BILAbenda asing tidak terlihat, terletak jauh
di dalam dapat menyebabkan sumbatan tetap
pada jalan napas.
Misalnya : korban tersedak.

PMKK Angk I
Gadar
34
PEMERIKSAAN JALAN
NAFAS
Cross fingerFingr sweep

Pengelolaan gangguan pada
jalan napasdengan alat
Bila pengelolaan gangguan jalan napas tanpa
menggunakan alat belum berhasil mencapai
jalan napas bebas sempurna, maka dapat
digunakan alat bantu napas, antara lain :
•Pipa Orofaring.
•Pipa Nasofaring.
•Pipa endotrakeal.
•Krikotiroidotomi.
•Trakeostomi.

Pipa orofaring
Teknik :
•Melalui mulut hingga faring.
•Hanya dipasang pada korban tidak sadar (refleks muntah
tidak ada).
•Pilih ukuran yang tepat.
•Baringkan korban terlentang buka mulut.
•Masukkan pipa orofaring dengan lengkung menghadap ke
langit-langit mulut korban.
•Segera pipa orofaring diputar sehingga melengkung
menghadap ke lidah, dorong pelan-pelan sehingga seluruh
pipa orofaring berada di dalam rongga mulut.

Pipa orofaring -lanjutan
•Atur pangkal pipa orofaring yang keras terletak di antara
kedua barisan gigi yang akan berfungsi sebagai penahan
gigitan gigi.
•Evaluasi apakah jalan napas sudah bebas.
Hati-hati pada bayi !!
Pemasangan pipa orofaring pada bayi dengan bantuan spatel
lidah. Masukkan pipa orofaring dengan arah lengkung
menghadap lidah langsung di bawah penglihatan.
Awas !! Langit-langit bayi masih rapuh.

Pipa nasofaring
Teknik :
•Dapat digunakan pada korban sadar maupun
tidak sadar.
•Dipasang melalui lubang hidung hingga faring.
•Tidak dianjurkan pada korban cedera kepala /
muka.
•Baringkan korban terlentang.
•Pilih ukuran yang cocok untuk lobang hidung
kiri atau kanan.
•Basahi dengan air atau pelicin.

NASOPHARINGEAL AIRWAY

NPA BERBAGI UKURAN

Pipa nasofaring -lanjutan
•Masukkan pipa ke lobang hidung :
–Sesuaikan pipa dengan lubang hidung
sebelah mana.
–Permukaan irisan ujung pipa mengarah
septum nasi.
–Lengkung pipa selalu mengarah ke depan.
–Doron hati-hati hingga seluruh pipa masuk
ke rongga hidung.
•Evaluasi jalan napas.

PERNAPASAN BUATAN
( BREATHING)
Tujuan :
Membawa oksigen ke dalam paru dengan
tekanan positif sebagai pengganti fase
inspirasi aktif CO
2keluar pada fase
ekshalasi secara pasif pada saat tekanan
positif dihentikan.

Alat Napas Buatan
1.Mulut penolong ke mulut / hidung
korban.
2.Mulut penolong ke masker pada korban.
3.Ambu-bag / self inflating bag.
4.Jackson-Reese, Water’s dan alat
anestesi dengan reservoir O
2.
5.Ventilator

Tata Laksana
•Meniupkan udara 500-600 ml
udara ke paru-paru .
•Perlahan waktu jeda antara 2
napas.
•Mata memperhatikan dada sampai
terangkat.

Mulut Penolong ke mulut /
hidung korban
1.Posisi jalan napas bebas.
2.Mulut penolong menempel pada
mulut / hidung korban.
3.Memakai pelapis kasa / tissue.

Mulut penolong ke masker
(sungkup)
1.Mencegah kontak langsung antara
bibir (penolong) dan pasien.
2.Meniupkan udara ke masker.
3.Face barrier dengan plastik.

Ambu-bag / Self
inflating bag
1.Kantong karet elastis, jika
dipompa menghasilkan sejumlah
udara, jika dilepas otomatis
mengembang lagi.
2.Menggunakan katup satu arah.
3.Dapat ditambahkan oksigen 100
% dari luar.
4.Kadar oksigen inspirasi 60 –80
% saja.

Jackson-Reese : alat anestesi
dengan reservoir O
2
1.Kantong karet elastis yang
dikembangkan dengan
aliran oksigen 10 –12
liter/menit.
2.Alat ini mutlak tergantung
oksigen.
3.Tidak menggunakan katup.
4.Udara harus dengan
oksigen 100 %.

JACKSON REESE

Waspada
1.Napas buatan dengan tekanan
udara menimbulkan
barotrauma.
2.Napas buatan tanpa intubasi
trakea udara masuk ke
lambung.
3.Napas buatan 3 –4 jam 
dilembabkan.

Tujuan Terapi oksigen
Meningkatkan kadar oksigen udara napas
kadar oksigen yang ada di paru-paru
menjadi tinggi tekanan pastial oksigen
dialveolus meningkat oksigen yang
berdifusi melalui dinding alveolus lebih
banyak kadar oksigen yang terangkut
melalui peredaran darah cukup dan
persediaan oksigen di jaringan sel dapat
terpenuhi mencegah terjadinya
hipoksia.

Tanda dan gejala penderita
kekurangan oksigen :
•Sesak
•Napas cuping hidung
•Denyut jantung meningkat
•Adanya gerak otot napas tambahan,
retraksi interkostal, suprasternal
•Berkeringat dingin
•Gelisah, bingung, kesadaran menurun
•Jika sudah berat kuku tampak biru

Cara pemberian Oksigen
1.Kanula hidung
2.Sungkup sederhana
3.Sungkup dengan reservoir
rebreathing
4.Sungkup dengan reservoir non
rebreathing
5.Sungkup venturi

CARA PEMBERIAN
Pasien gawat perlu kadar oksigen > 40-50 %
Cara highflow 1.Kadar oksigen tinggi
2.Tanpa retensi CO 2
3.Boros oksigen
Sungkup sederhana 5-8 L/m 40-60%
Sungkup ventury 4-8 L/m 40-60%
Sungkup dgn reservoir 5-10 L/m 60-99%
Sungkup dgn kantong napas 10-15 L/m 100%
Sungkup harus melekat erat
> 30 menit perlu humidifier

TENDA OKSIGEN

Penilaian terapi oksigen
•Penilaian dari memadai dan berhasilnya
terapi oksigen adalah dengan evaluasi fisik
dari fungsi kardiorespirasi dan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan analisis gas
darah.
•Tanda ventilasi diukur dari tidal volume,
jumlah pernapasan dan bantuan otot-otot
pernapasan.
•Tanda vital kardiovaskuler termasuk denyut
nadi, tekanan darah, kondisi perfusi
jaringan, tingkat kesadaran termasuk
produksi urine.
Tags