UJI NORMALITAS: Pindahkan Variabel yang Akan Diuji Normalitasnya Pastikan Kotak Test Distribution “Normal” tercentang (√)
OUTPUT UJI NORMALITAS: Data terdistribusi normal jika nilai Asymp . Sig (2-tailed) > nilai alpha (0,05) Data yang diuji pada simulasi ini terbukti terdistribusi normal.
Kelas A (E) Kelas B (K) Data 1 E ………. ………. Data 2 E ………. ………. Data 1 K ………. ………. Data 2 K ………. ………. Kelas Nilai 1 Nilai 2 Paired Sample T test Independent Sample T test UJI PERBEDAAN RATA-RATA DUA KELOMPOK DATA Paired Sample T test Independent Sample T test Homogenity Test A & B
UJI PERBEDAAN RATA-RATA DUA KELOMPOK DATA 1. Paired Sample T test = Uji T untuk Data Berpasangan Misal : Membandingkan nilai UH dan UTS siswa . Analyze Compare Means Paired-Samples T Test Pada Kotak Dialog, Masukkan Variabel yang Dianalisis , OK.
OUTPUT UJI T UNTUK DATA BERPASANGAN (PAIRED SAMPLE T TEST): Terdapat perbedaan rata-rata secara nyata /signifikan jika nilai Sig. (2-tailed) < Alpha (0,05) atau t hitung > t tabel
UJI PERBEDAAN RATA-RATA DUA KELOMPOK DATA 2. Independent Sample T test = Uji T untuk Data Bebas Misal : Membandingkan nilai UAS dari Kelas A dan Kelas B. Analyze Compare Means Independent-Samples T Test Pada Kotak Dialog, Masukkan Variabel dan Grup Kelasnya , OK.
OUTPUT UJI T UNTUK DATA BEBAS: Terdapat perbedaan rata-rata secara nyata jika nilai Sig. (2-tailed) < Alpha (0,05) atau t hitung > t tabel Uji Homogenitas Kelas A & B ( Homogen = Equal Variance, jika nilai Sig. > Alpha (0,05) atau F hitung < F tabel
UJI PERBEDAAN RATA-RATA LEBIH DARI DUA KELOMPOK DATA One-Way Anova Misal : Membandingkan Nilai UAS Kelas A, B, dan C. Analyze Compare Means One-Way ANOVA
Masukkan Nilai_UAS pada Kolom Dependent List dan Kelas pada Kolom Factor . Post Hoc… Centang (√) Duncan dan Games-Howell, Continue, OK.
OUTPUT ONOVA: Terdapat perbedaan rata-rata secara nyata / signifikan jika nilai Sig. < Alpha (0,05) atau F hitung > F tabel
KORELASI, Analyze Correlate Bivariate Masukkan variabel-variabel yang akan dikorelasikan ke kolom “ Variables ” Pada menu Options, centang (√) Means and standard deviations, untuk menampilkan rata-rata dan simp. baku, Continue, OK
Hubungan Positif Tidak Signifikan, koefisien korelasi = 0,164. Hubungan Positif Signifikan, koefisien korelasi = 0,958. Koefisien korelasi bernilai antara -1 hingga 1. Koefisien negatif menunjukkan hubungan berbanding terbalik antar kedua variabel. Koefisien positif menunjukkan hubungan berbanding lurus antar kedua variabel.
REGRESI LINIER SEDERHANA, Analyze Regression Linear Masukkan variabel terikat (yang dipengaruhi) ke kolom “ Dependent ” dan variabel bebas (pengaruh) ke kolom “ Independet ” Pada menu Statistics, centang (√) Estimates, Model fit, dan R squared change, Continue, OK
Regresi, determinasi hasil belajar (HB) oleh Intelegensi Siswa (IQ), dengan persamaan: Y = Variabel Terikat, a = Konstanta, b = Koefisien X, X = Variabel Bebas. Regresi adalah kelanjutan dari korelasi. Jika ingin menampilkan hasil korelasi pada menu analisis regresi dapat di centang (√) pilihan “Part and partial Correlations” Y = a + b X HB = 30,213 + 0,389 IQ Persamaan ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai HB dari IQ yang diketahui. R = Koefisien Korelasi. R Square (R 2 ) menunjukkan kekuatan determinasi (penjelasan), di mana Hasil Belajar dijelaskan sebanyak 91,9% oleh IQ. OUTPUT REGRESI LINIER SEDERHANA
REGRESI LINIER MAJEMUK, Analyze Regression Linear Masukkan variabel terikat ke kolom “ Dependent ” dan variabel-variabel bebas ke kolom “ Independet(s) ” Pada menu Statistics, centang (√) Estimates, Model fit, dan R squared change, Continue, OK
Regresi, determinasi hasil belajar (HB) oleh Intelegensi Siswa (IQ) dan Tingkat Keterlambatan (L), dengan persamaan: Y = Variabel Terikat, a = Konstanta, b 1 = Koefisien X 1 , X 1 = Variabel Bebas Pertama, b 2 = Koefisien X 2 , X 2 = Variabel Bebas Kedua. (Jumlah Variabel Bebas bisa banyak, persamaan regresi menyesuaikan jumlahnya) Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 HB = 47,556 + 0,285 IQ - 0,096 L Persamaan ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai HB dari IQ dan L yang diketahui. R = Koefisien Korelasi. R Square (R 2 ) menunjukkan kekuatan determinasi (penjelasan), di mana Hasil Belajar dijelaskan sebanyak 92,9% oleh IQ dan Keterlambatan. Ini bukan berarti sumbangan Keterlambatan hanya 1% (meningat sebelumnya IQ 91,9%), namun kemungkinan IQ dan Keterlambatan memiliki hubungan (korelasi) yang signifikan. OUTPUT REGRESI LINIER MAJEMUK