Analisis STUDI KOHORT yang menggambarkan HSS.pptx

intannurfatihah23 0 views 27 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

Olah data


Slide Content

STUDI KOHORT Fkm Undip

Ringkasan Arah / Directionality 1. Directionality jawab pertanyaan : kepan anda mengamati variabel paparan relatif pd waktu anda mengamati outcome kesehatan ? 2. Directionality dapat forward , backward , atau non-directional . 3. Directionality pengaruhi kemampuan peneliti utk membedakan anteseden dari konsekuen . 4. Directionality juga dapat mempengaruhi apakah studi akan mempunyai bias seleksi / tidak

Ringkasan Waktu / Timing Waktu menjawab pertanyaan : apakah outcome kesehatan yg diamati telah terjadi SEBELUM studi sebenarnya dimulai ? Jika outcome kesehatan terjadi SEBELUM studi dimulai , waktunya RETROSPEKTIF. Jika outcome kesehatan terjadi SESUDAH studi dimulai , waktunya PROSPEKTIF. Timing/ waktu mempengaruhi measurement error dan bias informasi .

PENDAHULUAN - Th 1948, studi pengamatan jangka Panjang dimulai di Framingham Massachusetts. 501 subjek tanpa CVD) dipilih dan diperiksa , dan informasi tentang faktor risiko potensial dicatat . Subyek diperiksa kembali jk memungkinkan setiap 2 tahun selama 50 tahun ke depan . Studi klasik ini dikenal sbg Studi Jantung Framingham )Framingham Heart Study) dan telah menjadi sumber banyak pengetahuan kita ttg faktor risiko PJK. Studi Framingham Heart adalah contoh studi kohort prospektif

Subjek bebas penyakit diikuti utk dinilai status outcome penyakit . Jd subyek dikelompokkan mnrt STATUS KETERPAPARANNYA. Ada 2 tipe : prospektif & retrospektif

RINGKASAN Studi Jantung Framingham : contoh klasik dr studi kohort Desain kohort selalu merupakan studi lanjutan dg arah ke depan . Studi kohort dapat bersifat prospektif atau retrospektif . Studi Framingham adalah studi kohort prospektif krn studi dimulai sebelum hasil kesehatan terjadi .

KEUNTUNGAN - Krn arahnya ke depan kita yakin penyebab mendahului akinat . - status penyakit tidak dapat mempengaruhi cara subjek dipilih , sehingga studi kohort bebas dari bias seleksi - K urang rentan dibandingkan desain studi observasional lainnya utk memperoleh informasi yg salah ttg variabel penting - Dapat mempelajari sekaligus BANYAK OUTCOME - Dapat mempelajari penyakit langka - S tudi kohort retrospektif dapat relatif murah dan cepat mis Studi di tempat kerja yg didasarkan pada catatan pekerjaan dan sertifikat kematian atau asuransi dan catatan perusahaan

KELEMAHAN - Cukup mahal dan lama - H ilangnya subyek ( loss to follow up ) krn migrasi, kurangnya partisipasi, penarikan, dan kematian. - Tak efisien utk pelajari enyakit langka, masa laten panjang krn butuh waktu lama dan jumlah subyek yg harus direkruit besar . Sering paparan diikuti scr lebih intensif shg bias

Ringkasan + (+) Studi kohort prospektif : paling tidak rentan terhadap bias dibandingkan dg desain studi observasional yg lain . (+) Dapat mengatasi beberapa penyakit dlm penelitian yg sama . (+) Studi kohort retrospektif : bisa relatif murah dan cepat ; sering digunakan dlm studi pekerjaan .

Ringkasan - (-) Loss to follow up merupakan sumber bias yg potensial (-) Studi kohort prospektif : cukup mahal dan memakan waktu ; mungkin tidak menemukan cukup kasus jk penyakit jarang terjadi . (-) Jika terpapar diikuti lebih dekat drpd tidak terpapar , hasilnya lebih kemungkinan terdiagnosis pd yg terpapar .

Contoh : Studi Kohort Retrospektif ttg Aborsi Spontan Hubungan antara outcome kehamilan yg merugikan dan penggunaan video terminal display (VDT) menjadi masalah kesmas di th 1980-an Ketika hasil kehamilan yg merugikan dilaporkan di antara bbrp kel wanita yang menggunakan VDT. Sebuah studi yg lebih komprehensif ttg efek VDT dilaporkan di New England Journal of Medicine pd 1991. Penelitian ini dilakukan oleh the Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) digunakan dg : desain kohort retrospektif utk menguji hipotesis bahwa energi elektromagnetik diproduksi oleh VDT dapat menyebabkan aborsi spontan

Dalam studi NIOSH, sekelompok operator telepon Wanita yg dipekerjakan antara 1983-1986 dipilih dr catatan pegawai di dua perusahaan telepon di 8 negara bag tenggara di AS. Dalam kelompok ini , ada 882 wanita yg pernah hamil yang memenuhi kriteria inklusi Dari wanita-2 ini , outcome kehamilan dari 366 pembantu operator yg menggunakan VDT di tempat kerja dibandingkan dg 516 operator telepon umum yg tidak menggunakan VDT

Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan tidak ada risiko aborsi spontan yg berlebihan di antara wanita yg menggunakan VDT selama trimester pertama kehamilan mereka . Tidak ada hubungan respons dosis yg ditemukan dari analisis jam penggunaan VDT Wanita per minggu juga. Juga, tidak ada risiko berlebih yang dikaitkan dg penggunaan VDT saat karakteristik yang relevan dari subjek penelitian diperhitungkan . Itu Oleh karena itu peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan VDT dan paparan medan elektromagnetik yg dihasilkan tidak terkait dg peningkatan risiko aborsi spontan

Ringkasan 1. Sebuah studi tahun 1991 menggunakan desain kohort retrospektif utk menguji hipotesis bahwa energi elektromagnetik yg dihasilkan oleh VDT dapat menyebabkan aborsi . 2. Hasil kehamilan dari 366 operator yg menggunakan VDT di tempat kerja dibandingkan dg 516 operator yang tidak menggunakan VDT 3. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada risiko aborsi spontan yang berlebihan di antara wanita yang menggunakan VDT.

Contoh : Studi Kohort Prospektif Penyakit Alzheimer Aktivitas inflamasi di otak diduga berkontribusi pd perkembangan penyakit Alzheimer. Hipotesis ini menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang obat nonsteroid obat anti- inflamasi (NSAID), dapat mengurangi risiko penyakit ini . Hipotesis ini diselidiki pd Studi Rotterdam, sebuah studi kohort pd ansia yg dimulai di Belanda th1990. Saat itu , 7.000 peserta tidak menderita penyakit alzheimer . Selama 8 tahun masa follow-up, 293 peserta mengalami penyakit tsb .

Untuk menghindari bias informasi pengukuran NSAID, para peneliti menggunakan catatan farmasi terkomputerisasi drpd data wawancara utk menentukan total jumlah bulan di mana peserta telah menggunakan NSAID setelah mulainya penelitian . Mengontrol usia , jenis kelamin , dan status merokok , para peneliti menemukan bahwa risiko Alzheimer utk peserta yang telah menggunakan NSAID > 24 bulan secara signifikan lebih kecil risiko menderita penyakit Alzheimer drpd peserta yang menggunakan NSAID <= 24 bulan . Disimpulkan penggunaan jangka panjang NSAID memiliki efek menguntungkan pada risiko penyakit Alzheimer

Ringkasan 1. Studi Rotterdam menguji hipotesis bahwa penggunaan jangka panjang dari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer. 2. Studi ini menggunakan desain kohort prospektif yg diikuti 7.000 peserta tanpa penyakit Alzheimer pd 1990 selama 8 tahun . 3. Risiko menderita penyakit Alzheimer utk subjek yg menggunakan NSAID selama > 24 bulan secara signifikan lebih kecil drpd subjek yang menggunakan NSAID < = 24 bulan .

Isi Bagian yg Kosong . Utk setiap fitur berikut , pilih pilihan yg berlaku utk studi kohort : 1. Peran penyidik terkait paparan : ??? a. menetapkan b. mengamati 2. Pemilihan mata pelajaran ke dlm kelompok : ??? a. seleksi mandiri b. pengacakan 3. Arah : ??? a. mundur b. ke depan c. tidak terarah 4. Waktu: ??? a. prospektif b. retrospektif c. salah satu 5. Analisis oleh: ??? a. tugas asli b. pengalaman nyata

Utk setiap karakteristik ( kekuatan atau kelemahan ) berikut dari sebuah penelitian , memilih jenis studi kohort dg karakteristik tsb ; pilihannya adalah : Keduanya Bukan leduanya Kohort Prospektif Kohort Retrospektif 6. Lebih murah : . . . . . ??? 7. Lebih cepat : . . . . . . ??? 8. Informasi paparan yang lebih akurat : . . . ??? 9. Cocok utk mempelajari paparan langka : . . . ??? 10. Cocok utk mempelajari penyakit langka : . . ??? 11. Masalah mangkir : . . . ??? 12. Lebih baik untuk penyakit dg latensi panjang : . . . ???

Your best quote that reflects your approach… “It’s one small step for man, one giant leap for mankind.” - Neil Armstrong
Tags