Asesmen Awal, Formatif, Sumatif & Umpan Balik.pptx

SutrisnoNurhadiAli1 9 views 31 slides Aug 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

Dokumen ini menjelaskna tentang penilaian awal, formatif dan sumatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Mulai dari kegiatan awal sampai akhir


Slide Content

ASESMEN AWAL, FORMATIF & SUMATIF Ali Syaid , S, Ag.

Asesmen Awal , Formatif & Sumatif Bentuk Asesmen Umpan Balik AGENDA SESI AGENDA SESI

Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan, perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi (Ki Hajar Dewantara) Asesmen Awal Asesmen awal seperti ibu yang akan memasak untuk sarapan (Ada bahan apa, akan dimasak apa) Hobinya apa, dari lingkungan keluarga seperti apa, kapan biasanya belajar. Perlengkapan belajar di rumah apa saja. Dilakukan secara natural, seperti diskusi ringan, pemantik di awal kegiatan, permainan, kuis dll Jadi bisa diketahui kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran Identifikasi : Kemampuan murid, minat murid, profil murid, Kelebihan & Kekurangan

Asesmen Awal Anak-anak , ujian kita hari ini adalah menghindari bahaya

5 Asesmen Diagnostik Asesmen diagnostik merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya . A sesmen , dengan tujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa . Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan Asesmen Diagnostik Non-kognitif Kognitif Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah Mengetahui kondisi keluarga siswa Mengetahui latar belakang pergaulan siswa Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata

6 Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut : Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa Aktivitas siswa selama belajar di rumah Kondisi keluarga dan pergaulan siswa Gaya belajar , karakter , serta minat siswa Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah: Persiapan Pelaksanaan Tindak Lanjut Tips: Ketrampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting pada asesmen ini!

7 Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Contoh kegiatan persiapan Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi Siapkan pertanyaan panduan seperti berikut: Apa yang sedang kamu rasakan saat ini? Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah? Buat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa Siapkan pertanyaan kunci seperti berikut : Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah ? Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah ? Apa harapanmu ?

8 Asesmen Diagnostik Non- Kognitif Contoh kegiatan pelaksanaan Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya Ber c e r ita Menulis Menggambar

9 Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Strategi tanya jawab Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan Saat siswa menjawab pertanyaan Berikan penguatan Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang Langsung menjawab pertanyaan siswa Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaannya sendiri Saat siswa balik bertanya Saat siswa menjawab pertanyaan Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami Menunggu beberapa saat

10 Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Tindak Lanjut Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negati ve dan ajak berdiskusi empat mata Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran

11 Asesmen Diagnostik Kognitif Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala , pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. . Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah: Persiapan Pelaksanaan Diagnosis dan Tindak Lanjut Penting! Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum .

12 Asesmen Diagnostik Kognitif Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan Buat jadwal pelaksanaan asesmen Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang d isediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Susun pertanyaan sederhana yang meliputi: 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah (sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang) Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di rumah

13 Asesmen Diagnostik Kognitif Contoh kegiatan tindak lanjut 1. Lakukan pengolahan hasil asesmen Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham” Hitung rata-rata kelas 2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru , untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif ( dengan bentuk dan strategi yang variatif ), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan

Jenis Asesmen Asesmen As (sebagai) Asesmen sebagai refleksi proses pembelajaran For (untuk) Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran Of (terhadap) Asesmen sebagai evaluasi pada akhir proses pembelajaran Learning (pembelajaran) Asesmen Sumatif Asesmen Formatif

Asesmen yang dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran Asesmen dalam Pembelajaran Jenis Asesmen

Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran . Maka dari itu , pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini : Asesmen dalam Pembelajaran

Asesmen Formatif SWOT

Hal Penting dalam Meyusun Asesmen Formatif

Contoh pelaksanaan asesmen formatif Pendidik memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan konsep atau topik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik untuk menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru mereka pelajari, 2 hal yang ingin mereka pelajari lebih mendalam, dan 1 hal yang mereka belum pahami. Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil percobaan, kemudian pendidik memberikan umpan balik terhadap pemahaman peserta didik. Pendidik memberikan pertanyaan tertulis. Selesai menjawab pertanyaan, peserta didik diberi kunci jawabannya sebagai acuan melakukan penilaian diri. Penilaian diri, penilaian antar teman, pemberian umpan balik antar teman dan refleksi. Sebagai contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan secara lisan atau tulisan, misalnya: menulis surat untuk teman tentang konsep yang baru dipelajari.

Asesmen Sumatif Sebagai Alat Ukur Asesmen sumatif sebagai alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu ;. Untuk Capaian Hasil Belajar Asesmen Sumatif bisa untuk mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan ; Asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/ atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/ atau kelulusan dari satuan pendidikan . Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran . Penentuan Kelanjutan Asesment Sumatif untuk menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya .

Asesmen Sumatif Untuk Guru Mengukur apakah murid sudah memenuhi capaian pembelajaran dan sejauh mana sudah mencapai akhir unit pembelajaran Meningkatkan pengajaran dan pembelajaran selanjutnya Untuk Murid Memahami performa di akhir unit pembelajaran Memahami apakah mereka sudah memenuhi capaian pembelajaran dan sejauh mana sudah mencapai akhir unit pembelajaran Asesmen Formatif Untuk Guru Mengawasi pembelajaran murid Memastikan perkembangan murid Mengecek pemahaman murid Untuk Murid Mengevaluasi pembelajaran sendiri Membangun pengetahuan Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Meningkatkan kemampuan Kedua Asesmen Merupakan cara untuk menilai pembelajaran murid Merupakan kesempatan untuk menerima dan memberikan umpan balik Merupakan cara untuk mengevaluasi keefektifan pengajaran dan pembelajaran

Kondisi saat ini Harapan dengan kurikulum baru Assessment of Learning Assessment for Learning Assessment as Learning Assessment of Learning Assessment for Learning Assessment as Learning Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru Mengutamakan assessment as learning dan assessment for learning Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif Penekanan pada Asesmen Formatif

Contoh bentuk asesmen tidak tertulis Diskusi kelas Drama Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid. Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid. Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll. Mengembangkan kreativitas Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan pendapat. Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis. Produk Presentasi Mengembangkan kemampuan berkomunikasi Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam Tes Lisan Kuis tanya jawab secara lisan Mengonfirmasi pemahaman murid Menerapkan umpan balik Bentuk Asesmen Formatif

Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri. Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid Contoh bentuk asesmen tertulis Refleksi Jurnal Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan. Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan berpikir kreatif. Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan. Esai Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti mengembangkan argumen, menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat. Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid. Poster Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin Tes Tertulis Kuis pilihan ganda Kuis pertanyaan Menerapkan umpan balik Bentuk Asesmen Sumatif

Mengapa umpan balik penting? Umpan balik merupakan kumpulan informasi mengenai bagaimana seseorang melakukan suatu kegiatan. Umpan balik biasanya berisi hal baik yang sudah dilakukan, hal yang butuh perbaikan dan hal yang bisa dikembangkan untuk aktivitas selanjutnya Bagi guru Memberi informasi perkembangan murid untuk memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di masa depan. Bagi Murid Membantu murid untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka sehingga murid dapat mengatur dan merasa berperan dalam proses pembelajaran mereka. Memberikan umpan balik kepada sesama teman juga memberikan kesempatan bagi murid untuk belajar dari satu sama lain. Umpan Balik

10 Prinsip Pemberian Umpan Balik yang Efektif Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari Model Pemberian Umpan Balik yang dua arah ( dialogical ) dari Nicol, D. (2010) From monologue to dialogue: improving written feedback processes in mass higher education. Assessment & Evaluation in Higher Education , 35(5), 501- 517

Membuat umpan balik yang efektif Harus terdiri dari ✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid), ✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka) ✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari feedback). Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru. Memungkinkan murid untuk mengidentifikasi: ✔ apa yang mereka ketahui, ✔ apa yang mereka pahami, ✔ di mana mereka membuat kesalahan, ✔ di mana mereka memiliki kesalahpahaman ✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran. Umpan Balik

Membuat umpan balik yang efektif Umpan Balik Guru (Teacher Feedback) Pertanyaan panduan untuk guru: Apa saja komponen penting yang perlu ada? Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk menjadi acuan penulisan umpan balik yang efektif dan objektif? Apakah ada format umpan balik yang sederhana dan mudah dipahami oleh murid? Seberapa sering umpan balik harus diberikan? Seberapa panjang dan detail penulisan umpan balik yang efektif (apabila diberikan tertulis)? Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca umpan balik dan mendapatkan manfaat yang maksimal? Umpan Balik Teman (Peer Feedback) Pertanyaan panduan untuk murid: Apa saja komponen penting yang perlu ada? Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu memberikan umpan balik yang efektif dan objektif bagi temanmu? Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh temanmu? Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi oleh temanmu? Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari? Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat untuk membantu pengembangan diri temanmu? Umpan Balik

Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/ Klarifikasi Apa yang kamu maksud dengan … Bisa tolong jelaskan lagi tentang … Bagaimana itu bisa terjadi? Penilaian Bagian ini efektif karena … Ini menarik karena … Ini ide yang bagus untuk … Perhatian Saya membayangkan bagaimana jika … Apakah mungkin jika … Saya belum paham bagaimana … Bagaimana kamu bisa… Saran Pernahkah kamu berpikir tentang … Bagaimana kalau menambahkan … Bisakah kamu menghapus bagian … Apresiasi Idemu mengingatkan saya pada … Saya bisa melihat pekerjaan …ini bisa saya gunakan juga Saya belajar … dari jawabanmu Ladder of Feedback

Bahan Diskusi Kelompok No Aspek Kemampuan Tindak lanjut pembelajaran Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan 1 Menjelaskan konsep hukum newton 2 3 Asesmen awal Asesmen Formatif No Aspek Kemampuan Tindak lanjut saat pembelajaran Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan 1 Mengambil air wudhu dengan sempurna 2 3

Terima Kasih