Asistensi Praktikum sediaan solid dan liruidpptx

PANDUMULTIJAYA 1 views 18 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

praktikum sediaan semi solid dan liquid


Slide Content

ASISTENSI PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID & LIKUID Program Studi DIII Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 20 23 /202 4

KRIM PASTA SEDIAAN SEMI SOLID & LIKUID EMULSI ELIXIR SYRUP MIXTURA GUTTAE NETRALISASI, SATURASI, EFFERVESENT GUTTAE

EMULSI Campuran homogen dari dua cairan yang dalam keadaan normal tidak dapat bercampur ( fase air dan fase minyak ). Pencampuran dua fase tersebut dapat terjadi dengan bantuan emulgator . Penyusun Emulsi pada umumnya fase luar , fase dalam dan emulgator . Emulgator adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi . Emulsi dengan minyak lemak terutama OL.RICINI untuk membuat corpus emulsi diperlukan perbandingan antara Minyak : PGA : Air = 3 ; 1 ; 1.5 Emulsi dengan minyak lemak untuk membuat corpus emulsi diperlukan perbandingan antara Minyak : PGA : Air = 2 ; 1 ; 1.5

CONTOH PENIMBANGAN EMULSI Minyak ikan = 10 g PGA = ½ x Minyak = ½ x 10 = 5 Air = 1 ½ x PGA = 1 ½ x 5 = 7,5 Ol . Ricini = 9 g PGA = (1/3 x Minyak) = (1/3 x 9 ) = 3 g Air = 1 ½ x PGA = 1 ½ X 3 = 4,5 g

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMAL KAPAN ???? JIKA DI DALAM RESEP TERDAPAT OBAT YANG MEMPUNYAI DOSIS MAKSIMAL BAGAIMANA ????

Cara Menghitung Dosis Sediaan Larutan Cek pada R/ Adakah Sirup ? Jika ada , maka di cari persentasi dengan Cara : Tentukan Berat Jenis (BJ) Larutan : ** Jika Hasil % Sirup < 16,67% -  BJ = 1 ** Jika hasil % Sirup > 16,67%  BJ = 1,3 3. Tentukan Volume Larutan =    

4. Hitung Jumlah Volume Sendok =  Volume Sendok  Cth : 5 ml. (cochlear theae )  Cp = 8 ml ( cochlear pultis )  C = 15 ml (cochlear) 5. Hitung Kandungan Obat Persendok = 6. Hitung Dosis Pakai (DP): Dosis Pakai 1 x pakai = Hasil hitungan kandungan obat / sendk Dosis Pakai 1 Hari = DP 1 kali Pakai X Signa pada R/ 7. Hitung DM dan Persentasi DM seperti Biasanya    

CONTOH SOAL SOAL A R/ Ephedrin HCL 0,15 Acetaminopen 1,5 CTM 0,05 Sirup Simplex 15 MF.Potio ad. aquades 60 grm S.bdd Cth 1 Ket DM Ephedrin HCL = 0,050/0,150 DM Ctm = -/40 mg SOAL B Ephedrin HCL 0,15 Acetaminopen 1,5 CTM 0,05 Syrp Simplex 8 Mf . Potio ad. aquades 60 grm S.Bdd Cth 1 Ket DM Ephedrin HCL = 0,050/0,150 DM Ctm = -/40 mg

Perhitungan DM    

Dosis Pakai dan DM    

Banjarmasin, 04 Maret 2024     R/ Succus liq 2 NH4Cl 2 Syr.simplex 20 Aqua ad 100   M.f Potio Stdd I C   Pro : Vallen Umur : 15 th Perhitungan DM Ammonium klorida (-/10 g)  DM umur 15 th Untuk 1 hari = = Bj Syr simplex = = ˷ 1,3 hasilnya 20% > 16,67% , maka BJ = 1,3 1 C = 15 ml Total C = 100 ml / ( 15 ml x 1,3 ) = 100 / 19,5 = 5,13 C   Kandungan Obat NH4Cl / total C = 2/ 5,13 = 0,3899 gram   % Dosis 1 hari = = 15,94 % (TOD) Banjarmasin, 04 Maret 2024     R/ Succus liq 2 NH4Cl 2 Syr.simplex 20 Aqua ad 100   M.f Potio Stdd I C   Pro : Vallen Umur : 15 th Contoh PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMAL

NETRALISASI, SATURASI, EFFERVESENT Netralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral Contoh : Solutio Citratis Magnesici , Amygdalas Ammonicus Netralisasi (gas semua dibuang , bagian basa masuk semua , bagian asam dimasukkan pelan2 melewati dinding botol dan biarkan gas habis ) Saturati adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas. (1/3 gas ditahan , bagian basa masuk semua , kemudian 2/3 bagian asam dimasukkan pelan2 melewati dinding botol dan biarkan gas habis , setelah itu 1/3 bagian asam lagsung masukkan dalam botol dan segera ditutup ) Potio Effervescent adalah saturatio yang CO2nya lewat jenuh . gas semua ditahan , bagian basa masuk semua , bagian asam dimasukkan pelan2 melewati dinding botol dan segera ditutup ). Note: NaHCO3 sebagai basa digerus tuang kemudian masuk botol .

NETRALISASI, SATURASI, EFFERVESENT Hal- hal yang perlu diperhatikan : Dimasukkan dalam botol yang kuat , berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat . Kemudian diikat dengan sampagne knop. Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut , karena tidak boleh dikocok . Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar .

POTIO Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut dimaksudkan untuk pemakaian dalam (peroral). Selain berbentuk larutan , potio dapat juga berbentuk emulsi atau suspensi ( Ilmu Resep , 2006 ).

SIRUP dan ELIXIR Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa ). Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64 - 66%, kecuali dinyatakan lain Larutan hidroalkoholik yang jernih dan mengandung etanol ----------- oral Fungsi etanol yang sebagai kosolven ( pelarut ) dan untuk mempertinggi kelarutan obat ELIXIR Biasanya elixir mengandung 5-10% etanol

GUTTAE Sediaan cair berupa larutan emulsi atau suspensi yang dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan dihasilkn penetes baku yang disebutkan dalam Farmakope Indonesia. ➢ 1 mL = 20 drops/tetes Guttae : untuk penggunaan oral Guttae oris : tetes mulut Guttae Auriculares : Tetes telinga Guttae Nasales : Tetes hidung Guttae Ophthalmicae : Tetes mata

KETENTUAN PRAKTIKUM SEMI SOLID & LIQUID Sediaan dengan peleburan TIDAK PERLU KAIN KASA di + 10% pada penimbangan bahan ( krim , pasta, salep ) Emulsi dengan minyak lemak terutama OL.RICINI untuk membuat corpus emulsi diperlukan perbandingan antara minyak : PGA : air = 3 ; 1 ; 1.5 Emulsi dengan minyak lemak untuk membuat corpus emulsi diperlukan perbandingan antara minyak : PGA : air = 2 ; 1 ; 1.5 Perhatikan botol ditara / dikalibrasi Tetes telinga tidak perlu disaring , tidak perlu di+10% Gargarisma tidak perlu disaring , tidak perlu di+10% Netralisasi (gas semua dibuang , bagian basa masuk semua , bagian asam dimasukkan pelan2 melewati dinding botol dan biarkan gas habis ) Saturasi (1/3 gas ditahan , bagian basa masuk semua , kemudian 2/3 bagian asam dimasukkan pelan2 melewati dinding botol dan biarkan gas habis , setelah itu 1/3 bagian asam lagsung masukkan dalam botol dan segera ditutup ) Effervesent (gas semua ditahan , bagian basa masuk semua , bagian asam dimasukkan pelan2 melewati dinding botol dan segera ditutup ).

SELAMAT PRAKTIKUM SUKSES SELALU
Tags