Asuhan Kebidanan Gawat Darurat Maternal Neonatal Pertemuan Hari Pertama Kontrak Perkuliahan & Pengantar
IDENTITAS MATA KU L IAH MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL-NEONATAL SKS : 5 SKS ( Teori 3, Praktik 2) Pertemuan : 40 kali pertemuan Dosen Pengampu : Bdn Dewina Susanti,SST,MKeb Dewi Farida, SST,MKM
DESKRIPSI MATA KU L IAH Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal membekali mahasiswa dengan pengetahuan , keterampilan , dan sikap profesional dalam mengenali , mencegah , serta menangani berbagai kondisi gawat darurat pada ibu hamil , bersalin , nifas , dan bayi baru lahir . Fokus utama mata kuliah ini adalah penerapan prinsip penatalaksanaan kegawatdaruratan secara cepat , tepat , dan aman berdasarkan standar pelayanan kebidanan , protokol kegawatdaruratan (ABCDE, golden hour), serta prinsip rujukan yang efektif .
Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal secara cepat , tepat , aman , dan berbasis bukti , serta mampu mengambil keputusan klinik yang efektif dalam kondisi emergensi .
Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini , mahasiswa diharapkan mampu : Memahami Konsep Kegawatdaruratan Menjelaskan definisi , prinsip dasar , dan prinsip umum penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Mengidentifikasi kondisi kegawatdaruratan maternal dan neonatal yang membutuhkan penanganan segera . Penilaian dan Observasi Klinis Melakukan penilaian cepat ( triase ) terhadap ibu dan bayi dalam kondisi darurat . Menggunakan alat bantu klinik seperti partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin . Pengambilan Keputusan dan Intervensi Mengambil keputusan klinik berbasis bukti dalam situasi kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Melaksanakan intervensi awal sesuai prioritas (ABCDE, golden hour). Komunikasi dan Dokumentasi Berkomunikasi efektif dengan tim kesehatan dan keluarga pasien dalam situasi darurat . Mendokumentasikan asuhan dan tindakan secara lengkap dan akurat . Rujukan dan Kolaborasi Mengenali kasus yang membutuhkan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi . Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain secara efektif dalam menangani kegawatdaruratan .
“ Apa yang terbayang kalau mendengar kata gawat darurat pada ibu hamil ?”
Kompetensi ini nantinya menunjang kompetensi Anda sebagai bidan untuk melakukan penanganan kegawatdaruratan sesuai dengan kewenangan . Dengan memiliki kemampuan untuk mendeteksi kegawatdaruratan pada maternal neonatal, Anda dapat mencegah terjadinya keterlambatan penanganan pada kasus kegawatdaruratan maternal neonatal sehingga kematian ibu dan kematian bayi dapat dicegah .
Konsep Kegawatdaruratan Maternal Neonatal Kondisi yang mengancam nyawa ibu & bayi Membutuhkan tindakan cepat , tepat , dan sistematis Golden Hour: 1 jam pertama sangat menentukan
Prinsip Dasar Penanganan (ABCDE) A: Airway – Pastikan jalan napas terbuka B: Breathing – Nilai pernapasan, beri oksigen C: Circulation – Periksa nadi, hentikan perdarahan, pasang infus D: Disability – Nilai kesadaran (AVPU/GCS) E: Exposure – Periksa seluruh tubuh, cegah hipotermia
Prinsip Umum Penanganan - Cepat, tepat, efisien - Tenang & profesional - Prioritas pada masalah nyawa - Komunikasi efektif dengan tim & keluarga - Dokumentasi & rujukan
Dasar vs Umum Dasar: Fokus medis → ABCDE, resusitasi Umum: Fokus sikap → komunikasi, dokumentasi, rujukan
Kasus Diskusi Seorang ibu hamil 32 minggu datang dengan perdarahan banyak. Diskusikan: 1. Apa masalah utamanya? 2. Apa langkah dasar (ABCDE)? 3. Apa langkah umum (komunikasi, dokumentasi, rujukan)?
Simulasi Mini / Role Play - 1 mahasiswa → pasien (ibu hamil perdarahan) - 1 mahasiswa → bidan (ABCDE) - 1 mahasiswa → keluarga (butuh penjelasan) - Kelas mengamati & memberi masukan
Review & Refleksi - Prinsip Dasar = tindakan medis menyelamatkan nyawa - Prinsip Umum = cara bekerja & bersikap - Akronim mudah: ABCDE - Kuis cepat untuk evaluasi
Penutup Kunci sukses bidan dalam gawat darurat: - Cepat, Tepat, Tenang - Kuasai ABCDE - Komunikasi & Dokumentasi “Detik pertama bisa menentukan nyawa ibu & bayi.”