ASURANSI SYARIAH KELompokkkkk.1 (4).pptx

Farhan504454 1 views 13 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

what is that


Slide Content

1 Kelompok 1 1 . DESY NADYA PUSPITASARI 2. m. Farhan ramadha N i 3. CINDY CINTIA CAHYANI 4. m. RAFA RA h M a DHAN 5. nofia fertikasari 6. m. Rizky nur alif 7. nur nazimah 8. zulfa azizah 9. Shofiah 10. Merida 1

ASURANSI SYARIAH

A. Definisi Asuransi Syariah A suransi syariah atau juga dikenal dengan asuransi takaful yaitu berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar كافلاً. يتكافل- - تكافل yang artinya saling menanggung atau menanggung Bersama. Menurut istilah asuransi syariah atau takaful adalah pengaturan resiko yang memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong (symbiosis mutualisme ) yang melibatkan peserta asuransi dan pengelola , serta berdasarkan pada ketentuan Al-Qur’an dan sunah . Introduction

Unsur-unsur yang terdapat di asuransi 1) Pihak tertanggung & penanggung 4) Kerugian/kerusakan (yang diderita penanggung) Dimana penanggung berjanji akan mengganti kerugian tertentu yg di derita penanggung 2) akad/perjanjian asuransi ​ perjanjian/ kontrak 5) Peristiwa yang tidak bisa di prediksi Kejadian yang tidak bisa di paparkan secara sistematis oleh manusia 3) pembayaran iuran (premi) Pembayaran kepada satu pihak ke pihak yg lain 4 P Orang yg memberikan layanan asuransi syariah dan costumer/ pengguna asuransi syariah

Dasar hukum & KEPUTUSAN asuransi syariah Menurut alqur’an & hadist QS. al- Maidah /5:2 وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الاثم والعدوان - * Artinya : "Dan tolong menolonglah kamu dalam ( mengerjakan ) kebajikan dan takwa , dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan " Menurut para fuqaha Ada golongan ulama fikih yg menyatakan hukum asuransi itu mubah, sementara golongan lain mengatakan haram (karena terdapat adanya aspek riba & gharar) ​ Keputusan negara Fatwa MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 mempertegas kehalalan asuransi syariah yang diantaranya mengatur tetntang prinsip umum dan AKAD asuransi syariah 5

3) Makhful ‘ anhu ; Yaitu orang yang berhutang RUKUN ASURANSI SYARIAH Imam Hanafi menyebutkan bahwa rukun asuransi hanya ada satu , yaitu ijab dan Kabul. Sedangkan memurut ulama fikih yang lain, rukun asuransi adalah terdiri dari dari empat hal yaitu : 2) Makhful lah ; Yaitu orang yang berpiutang disarankan sudah dikenal oleh kafil 1) Kafil ; Yaitu orang yang menjamin ( baligh , berakal , bebas berkendak , tidak tercegah membelanjakan hartanya ) 6 4) Makhful bih ; Yaitu utang, baik barang maupun uang disyaratkan diketahui dan jumlahnya tetap

7 Syarat & larangan 1. baligh 2. berakal 3. bebas berkehendak ( tidak dalam paksaan ) 4.tidak sah transaksi atas sesuatu yang tidak diketahui 5. tidak sah transaksi jika mengandung riba

TUJUAN & PRINSIP ASURANSI

Tujuan & prinsip asuransi syariah 9 Tujuan asuransi syariah adalah untuk melindungi perserta asuransi dari kemungkinan terjadinya resiko yang tidak bisa diprediksi Prinsip dasar asuransi syariah : Tauhid Keadilan Ta’awun ( tolong menolong ) Kerjasama Amanah Kerelaan Larangan praktik riba This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC

10 No Aspek Asuransi Non Syariah Asuransi Syariah 1 Visi dan misi Misi ekonomi 2. Misi sosial Misi aqidah dan syiar islam Misi ibadah( ta’awun ) Misi perekonomian Misi pemberdayaan umat 2 Dewan pengawas Tidak ada Dalam praktiknya tidak diawasi sehingga pelaksanaannya ada yang tidak sesuai dengan kaidah syariah Ada Dewan pengawas Syariah (DPS) bertugas mengawasi pelaksanaan operasional , agar terbebas dari praktik-praktik yang bertentangan dengan syariat Islam 3 Akad / perjanjian Didasarkan pada prinsip jual beli Didasarkan pada prinsip tolong menolong 4 Investasi Dana Melakukan investasi secara bebas dalam batas -bats ketentuan perundang-undangan dan tidak dibatas Melakukan investasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariat Islam. Bebas dari praktik riba dan tempat maksiat Perbedaan Asuransi Non Syariah dan Asuransi Syariah

8/03/20XX PITCH DECK 11 No Aspek Asuransi Non Syariah Asuransi Syariah 5 Kepemilikan Dana Dana yang terkumpul dari pembayaran premi peserta sepenuhnya menjadi milik perusahaan , dan bebas diinvestasikan kemana saja Dana yang terkumpul dari pembayaran premi peserta merupakan milik peserta , perusahaan hanya diberikan amanah untuk mengelola dana tersebut 6 Pengelolaan Dana Tidak ada pemisahan dana. Pada beberapa layanan jasa asuransi tertentu , dapat mengakibatkan dana menjadi hangus / hilang Ada pemisahan dana, yaitu dana tabarru ’ , derma dan dana peserta sehingga tidak mengenal dana hangu , kecuali Sebagian kecil yang diniatkan untuk dana tabarru ’ (dana kebajikan ) 7 Penjamin Risiko Transfer of Risk Sharing of Risk Terjadi proses saling menanggung , antara peserta yang satu dengan peserta yang lain 8 Pembayaran Klaim Sumber biaya klaim adalah rekening perusahaan . Perusahaan yang akan menanggung klaim dari peserta asuransi.Ini terjadi karena segala risiko sudah ditransfer dari peserta kepada perusahaan asuransi Sumber biaya klaim , diambil dari rekening dana tabarru , yaitu petanggungan risiko diantara sesama peserta . Jika salah satu peserta tertimpa musibah , maka peserta yang lain turut pula menanggung risiko Bersama- sama .

12 Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian , maka pada bagian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : - Konsep dan perjanjian asuransi jiwa syariah merupakan jenis akad baru yang belum pernah ada pada masa-masa pertama perkembangan fiqh Islam. Hal ini menimbulkan banyak perbincangan dan pendapat tentang hukum asuransi menurut syariat ( menghalalkan ) asuransi , sebagian yang lain melarangnya ( mengharamkan ). -Ada pula kelompok yang melarang asuransi hanya pada sebagian macam ( jenis-jenis ) asuransi tertentu saja . Pendapat yang menghalalkan ataupun mengharamkan asuransi secara mutlak sangatlah tidak bijaksana jauh dari kebenaran . Fatwa yang menenangkan hati adalah asuransi dibolehkan selama masih berada dalam batas mengasuransikan bahaya riil yang kerap menimpa seseorang serta asuransi tersebut tidak mengandung unsur-unsur penipuan dan kecurangan . Asuransi yang tidak memperhitungkan besar-kecilnya uang ganti rugi bahaya yang terjadi atau asuransi tersebut sarat dengan unsure penipuan seperti asuransi jiwa atau lainnya maka jenis asuransi ini tidak dibenarkan Islam. KESIMPULAN
Tags