STANDAR AUDIT 200 210 220 Kelompok 1 126242171 - Muhammad Saputra Prasetiyo 126242065 - M Iqbal Haridh 28 Februari 2025
STANDAR AUDIT 200 TUJUAN KESELURUHAN AUDITOR INDEPENDEN DAN PELAKSANAAN SUATU AUDIT BERDASARKAN STANDAR AUDIT
RUANG LINGKUP SA 200 Mengatur tanggung jawab keseluruhan seorang auditor independen ketika melaksanakan audit atas laporan keuangan berdasarkan SA, melalui : menetapkan tujuan keseluruhan auditor independen menjelaskan sifat audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen mencapai tujuan tersebut . menjelaskan ruang lingkup audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen mencapai tujuan tersebut .
RUANG LINGKUP SA 200 Lingkup SA 200 adalah audit Laporan Keuangan SA 200 tidak mengatur tanggung jawab manajemen Konsep materialitas diterapkan pada perencanaan dan pelaksanaan , serta evaluasi dampak kesalahan penyajian dalam audit. Auditor harus memeroleh keyakinan yang memadai bahwa LK disajikan bebas dari salah saji material, baik dari kecurangan maupun kesalahan. Keyakinan yang memadai adalah keyakinan tingkat tinggi, namun bukan absolut
TUJUAN KESELURUHAN AUDITOR Memeroleh keyakinan yang memadai apakah LK yang disusun bebas dari salah saji material Jika auditor tidak memeroleh keyakinan yang memadai , SA mengharuskan auditor tidak menyatakan opini , atau menarik diri dari perikatan , jika memungkinan Melaporkan dan mengomunikasikan atas LK. 1 2
KETENTUAN Auditor tidak diperkenankan untuk mencantumkan kepatuhan terhadap SA di dalam laporan auditor kecuali auditor telah mematuhi ketentuan SA ini dan semua SA lainnya yang relevan dengan audit.
ETIKA Tercantum pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik Prinsip dasar etika profesi , yang terdiri dari : Integritas; Objektivitas; Kompetensi dan kehati-hatian profesional; Kerahasiaan; Perilaku profesional.
SKEPTISISME PROFESIONAL D iperlukan dalam penilaian atas bukti audit. Skeptisisme profesional antara lain mencakup :
PERTIMBANGAN PROFESIONAL Pertimbangan professional diperlukan untuk menyusun: Sumber pertimbangan profesional: pelatihan pengetahuan pengalaman
Bukti Audit diperlukan untuk menarik kesimpulan pada suatu audit. Bukti Audit harus cukup dan tepat . BUKTI AUDIT Cukup , artinya : Kualitas tinggi Kuantitas cukup Tepat artinya : Relevan andal
RISIKO AUDIT Risiko audit merupakan fungsi dari risiko kesalahan penyajian material dan risiko deteksi Risiko kesalahan penyajian material terdiri dari : Risiko bawaan ( inheren ) Risiko pengendalian Kedua Risiko tersebut merupakan risiko entitas Risiko Audit diatur lebih lanjut pada SA 315 Risiko kesalahan penyajian material dapat terjadi pada tingkat : LK keseluruhan , sehingga berdampak luas (pervasive) As ersi , yang digunakan dalam mementukan prosedur audit.
STANDAR AUDIT 210 PERSETUJUAN ATAS SYARAT-SYARAT PERIKATAN AUDIT
RUANG LINGKUP SA 210 SA 210 berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam menyepakati ketentuan perikatan audit dengan manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas ( jika relevan ). Tujuan auditor adalah untuk menerima atau melanjutkan perikatan audit hanya ketika basis yang melandasi pelaksanaan audit telah disepakati , melalui : Penetapan apakah terdapat prakondisi untuk suatu audit; Penegasan bahwa terdapat pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit antara auditor, manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas ( jika relevan )
PRAKONDISI UNTUK SUATU AUDIT Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat diterima Memperoleh persetujuan manajemen terkait tanggung jawab: Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku M enetapkan pengendalian internal yang memadai ; Memberikan akses kepada auditor: semua informasi yang relevan, informasi tambahan, dan akses tidak terbatas kepada individu dalam perusahaan Dalam rangka penentuan apakah terdapat prakondisi suatu audit, auditor harus :
PRAKONDISI UNTUK SUATU AUDIT (lanjutan) Faktor-faktor lain yang Mempengaruhi Penerimaan Perikatan Audit Jika prakondisi untuk suatu audit tidak ada, auditor harus membahas hal tersebut dengan manajemen. Kecuali jika suatu audit diwajibkan oleh Peraturan perundang - undangan, auditor harus tidak menerima perikatan audit : 1. Jika auditor telah menentukan bahwa kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tidak dapat diterima; atau 2. J ika persetujuan manajemen belum diperoleh.
PERSETUJUAN ATAS KETENTUAN PERIKATAN AUDIT Auditor harus menyepakati ketentuan perikatan audit dengan manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola , jika relevan . Ketentuan yang disepakati harus dicatat dalam surat perikatan audit atau bentuk kesepakatan tertulis lain yang tepat dan harus mencakup : Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan Tanggung jawab auditor Tanggung jawab manajemen Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterpkan dalam penyusunan laporan keuangan ; dan Pengacuan ke bentuk dan isi laporan yang akan dikeluarkan oleh auditor dan suatu pernyataan bahwa dalam keadaan tertentu terdapat kemungkinan laporan yang dikeluarkan berbeda bentuk dan isinya dengan yang diharapkan .
AUDIT BERULANG Dalam audit berulang , auditor harus menilai apakah terdapat keadaan yang memerlukan suatu revisi terhadap ketentuan perikatan audit dan apakah perlu mengingatkan entitas yang bersangkutan tentang ketentuan perikatan audit yang masih berlaku .
AUDIT PENERIMAAN PERUBAHAN DALAM KETENTUAN PERIKATAN AUDIT Auditor tidak boleh menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit jika tidak ada alasan yangmemadai untuk melakukan perubahan tersebut . Jika, sebelum penyelesaian perikatan audit, auditor diminta untuk mengubah perikatan audit tersebut ke perikatan yang menyebabkan auditor memperoleh tingkat asurans yang lebih rendah , auditor harus mempertimbangkan apakah terdapat dasar yang wajar untuk melakukan perubahan tersebut . Jika ketentuan perikatan audit diubah , auditor dan manajemen harus sepakat atas ketentuan baru tersebut dan menuangkannya ke dalam suatu surat perikatan baru atau bentuk perjanjian tertulis lainnya yang tepat . Jika auditor tidak dapat menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit dan manajemen tidak mengizinkan auditor untuk meneruskan perikatan semula , auditor harus : Menarik diri dari perikatan audit ( jika dimungkinkan ) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku , dan Menentukan apakah ada kewajiban , baik secara kontrak maupun dalam bentuk lainnya , untuk melaporkan kondisi tersebut kepada pihak lain, seperti pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola entitas , pemilik atau badan pengatur .
PERTIMBANGAN LAIN DALAM PENERIMAAN PERIKATAN Jika timbul suatu benturan antara standar dan ketentuan tambahan , auditor harus membahas dengan manajemen sifat ketentuan tambahan tersebut dan harus menyepakati apakah : – K e t e n tuan t a mb a ha n t e r s e b u t da p a t dipe n u h i d e n g an m e n am b ah k an pengungkapan dalam laporan keuangan ; atau – Deskripsi kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dalam laporan keuangan dapat diubah sesuai dengan ketentuan tambahan tersebut . Jika tidak ada satu pun tindakan di atas yang dapat dilakukan , auditor harus mempertimbangkan apakah diperlukan modifikasi opini auditor berdasarkan SA 705 ( Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen ).
STANDAR AUDIT 220 PENGENDALIAN MUTU UNTUK AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUANG LINGKUP SA 220 mengatur tanggung jawab tertentu auditor dalam memperhatikan prosedur pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan. mengatur tanggung jawab penelaah pengendalian mutu perikatan (jika relevan) Sistem, kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu merupakan tanggung jawab KAP. Implementasi pengendalian mutu bertujuan untuk: KAP dan personel mematuhi standar profesi dan peraturan yang berlaku; Laporan yang diterbitkan KAP telah sesuai dengan kondisinya. SA ini harus dibaca bersamaan dengan ketentuan etika yang relevan
KETENTUAN Tanggung jawab kepemimpinan atas mutu audit: Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas keseluruhan mutu setiap perikatan audit KAP dan rekan perikatan harus tetap memperhatikan ketentuan etika yang relevan pada perikatan audit Penugasan tim perikatan harus memiliki kompetensi dan kemampuan secara kolektif
KETENTUAN D okumentasi audit harus mencakup : Isu terkait ketentuan etika, dan bagaimana isu tersebut diselesaikan Kesimpulan tentang kepatuhan independensi Sifat, ruang lingkup, dan kesimpulan dari konsultasi selama pelaksanaan audit Kesimpulan penerimaan dan keberlanjutan hubungan dan perikatan audit
MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAIN Sistem pengendalian mutu perikatan audit mencakup Tanggung jawab kepemimpinan atas mutu di dalam KAP Ketentuan etika yang relevan Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu Sumber daya manusia Pelaksanaan perikatan Pemantauan
MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAIN Faktor- fakor yang dapat menentukan keputusan dan penerimaan perikatan audit, antara lain: Integritas pemilik utama, manajemen inti, dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas Kemampuan KAP dan tim perikatan untuk mematuhi etika Kompetensi tim perikatan Hal signifikan dari perikata n lalu atau kini