Pendahuluan Permukaan yang belum dipoles masih relatif kasar , dan serangkaian prosedur penyelesaian diperlukan untuk menghasilkan permukaan aksial yang halus . Sebuah restorasi logam yang telah dilepaskan dari cetakannya belum tentu siap untuk langsung dilakukan pemasangan Tujuan dan prosedur penyelesaian berbeda untuk setiap bagian restorasi logam . Pembahasan berikut ini secara berurutan dibagi ke dalam fase-fase yang sesuai ; masing- masing diidentifikasi sebagai zona
Pendahuluan Zona 3 Zona 5 Zona 6 Zona 2 Zona 1 Zona 7 Zona 1 : M argin internal 2 : P ermukaan internal , 3: Sprue, 4: kontak proksimal , 5 : permukaan oklusal , 6 : dinding aksial , 7 : margin eksternal Zona 5 Zona 4 Zona 4 Zona 6 Zona 2 Zona 7 Zona 1 Urutan yang direkomendasikan untuk menyelesaikan restorasi tuang . Semua prosedur untuk satu zona harus diselesaikan sebelum zona berikutnya dimulai .
Zona 1 : Margin Internal Untuk meminimalkan pelarutan bahan sementasi , wide band selebar 1 mm harus diadaptasikan dengan rapat ke permukaan gigi . Ketidaksesuaian dalam zona ini dapat secara signifikan mengurangi umur suatu restorasi . Tujuan Prosedur Jika terdapat cacat pada area marginal, restorasi harus dibuat ulang . Cacat dapat dicegah atau diminimalkan dengan memperhatikan pemanasan ulang tepi pola wax dan proses pencetakan yang hati-hati Bahkan nodul kecil dapat mencegah cetakan terpasang dengan sempurna . Nodul kecil , jika cukup jauh dari margin, dapat dihilangkan di bawah mikroskop binokular dengan sangat hati-hati menggunakan instrumen rotari kecil ( misalnya , bur bulat No. 1/2).
Selalu mendapatkan kontur dan kehalusan pada wax GAMBAR 28-2 ■ Pemanasan ulang pola lilin . Tujuannya adalah untuk menciptakan zona 1 mm yang teradaptasi dengan baik guna mencegah pelarutan semen. Pemanasan ulang yang tepat sebelum proses pencetakan sangat penting .
Tidak boleh ada kontak antara model cetakan dan permukaan internal (intaglio) dari hasil cetakan . Ruang seragam sebesar 25 hingga 35 µm diperlukan agar bahan sementasi dapat tersebar merata . Setiap kontak harus diidentifikasi dan dihilangkan dengan penggerindaan selektif yang hati-hati pada permukaan internal. Zona 2 : Permukaan Internal (Intaglio) Tujuan
jangan pernah memaksakan casting ke dalam cetakan ; berhati - hatilah saat memasang casting. Prosedur GAMBAR 28-3 ■ Nodul pada pengecoran ini diakibatkan oleh investing yang tidak tepat . Untuk memungkinkan pemasangan yang sempurna pada casting, bahkan yang kecil seperti ini harus dihilangkan seluruhnya GAMBAR 28-4 ■ Nodul yang relatif kecil ( tanda panah ) menghasilkan lebar celah marjinal yang tidak terlalu besar
Zona 2 : Permukaan Internal (Intaglio) Prosedur GAMBAR 28-5 ■ A, Permukaan internal dari cetakan . Perhatikan adanya nodul ( panah ) yang menempel di tempat model cetakan telah terabrasi oleh proses pencetakan . B, Agen penanda yang sesuai ( misalnya , rouge dan terpentin ) dapat digunakan untuk mendeteksi area yang harus dihilangkan agar cetakan dapat terpasang sepenuhnya .
Gambar 28-6 : Ketika sebuah nodul dihilangkan , penghilangan sedikit lebih banyak dari area cacat tersebut memastikan pemasangan restorasi secara sempurna .
Zona 2 : Permukaan Internal (Intaglio) Prosedur GAMBAR 28-7 ■ Agen penanda cair dapat membantu jika permukaan internal cetakan memiliki nodul . A, Pemasangan yang tidak sempurna . B, Agen penanda cair . C, Lapisan tipis diaplikasikan pada permukaan internal dan dikeringkan dengan udara . D, Cetakan dengan hati-hati dikembalikan ke model cetakan . E, Area gangguan teridentifikasi . F, Nodul paling baik dihilangkan dengan bur bulat kecil . G, Cetakan terpasang sempurna .
Zona 3 : Sprue Untuk mengembalikan struktur dan fungsi koronal yang tepat , sprue harus dipotong , dan cetakan harus dibentuk ulang di area tempat sprue menempel . Tujuan
Prosedur Cara paling efektif untuk menghilangkan area sambungan (A) adalah dengan memotong di sekitar sprue dan kemudian memutarnya hingga lepas (B). C, Pada saat beberapa cetakan dibuat secara bersamaan , akses menjadi lebih sulit . Jika diperlukan untuk memotong sprue sepenuhnya , harus berhati-hati agar tidak merusak margin secara tidak sengaja . D, Disk dan stones digunakan untuk pembentukan ulang .
Zona 4 : Kontak Proksimal Area kontak proksimal disesuaikan di laboratorium agar tepat ( atau sedikit lebih ketat ) ketika cetakan dievaluasi di dalam mulut pasien . Tujuan Prosedur Kontak proksimal pada gips dapat dikurangi secara minimal dengan pengikisan yang hati-hati dengan pisau bedah ( Gbr . 28-9 ) . Gips kemudian disesuaikan hingga pas.
GAMBAR 28-10 ■ A, Lapisan artikulasi tipis yang disisipkan di antara restorasi logam-keramik dan gigi yang berdekatan . B, Area kontak yang mencegah terjadinya penumpatan yang sempurna dapat terlihat dengan jelas . C sampai E, Articulating film digunakan untuk mendeteksi lokasi kontak proksimal yang berlebihan pada logam tuang
GAMBAR 28-9 ■ Daripada mengambil risiko kontak proksimal yang kurang pada saat evaluasi , teknisi dapat mengurangi gips sedikit dengan mengikis gigi yang yang berdekatan dengan blide .
Zona 4 : Kontak Proksimal Saat menyelesaikan prostesis gigi sebagian tetap , konektor memerlukan perhatian khusus . Jika tidak dibentuk dan dipoles dengan benar , kesehatan periodontal akan terganggu , bahkan dengan kebersihan mulut yang sangat teliti . Secara mesiodistal, konektor yang telah selesai dibuat dengan benar memiliki konfigurasi parabola ( Gbr . 28-11 ) . Konektor GAMBAR 28-11 ■ Ilustrasi penampang konektor yang sudah selesai dengan benar.
Zona 4 : Kontak Proksimal Instrumen rotari seperti rubber wheels, yang memungkinkan akses ke area servikal konektor untuk penyelesaian tanpa merusak margin, Setelah penyelesaian awal dengan rubber wheels, seutas benang yang dilapisi senyawa pemoles dapat digunakan untuk mencapai pemolesan akhir pada area servikal konektor Konektor
GAMBAR 28-12 ■ Pemolesan area konektor . A dan B, Benang yang dilapisi polishing compound adalah cara yang efisien untuk memoles area yang sulit dijangkau ini .
Mendapatkan kontak yang akurat dan stabil tidak memerlukan permukaan logam oklusal yang sangat halus ; hasil akhir permukaan satin sudah memadai . Zona 5 : Permukaan Oklusal Tujuan Prosedur GAMBAR 28-13 ■ Setelah pemasangan lengkap terverifikasi , titik kontak awal ditandai . GAMBAR 28-14 ■ A dan B , Prematuritas oklusal umumnya disebabkan oleh kontak yang terlalu berat pada pola wax
Zona 5 : Permukaan Oklusal Prosedur GAMBAR 28-15 ■ A , Penyetelan oklusal dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointed diamond atau carbide bur . B , Alur dan fisura disempurnakan secara bersamaan
GAMBAR 28-16 ■ Saat penyesuaian oklusal dilakukan (A), Ketebalan sisa logam terus dipantau dengan pengukur ketebalan yang dirancang secara tepat (B). Untuk ketahanan struktural, ketebalan logam yang kurang dari 1,0 mm tidak memadai dan merupakan hasil dari reduksi oklusal yang tidak memadai.
Ketika penyelesaian permukaan aksial , harus berkontur halus, sehingga memungkinkan pasien untuk melakukan kontrol plak yang optimal. Zona 6 : Dinding Aksial Tujuan
Prosedur Urutan bur abrasif dengan tingkat kekasaran yang semakin halus digunakan untuk mencapai permukaan yang diinginkan . c arborundum disk dan stone dengan berbagai tingkat kekasaran (A) biasanya digunakan pertama ; kemudian diikuti dengan garnet paper dan disk kertas amplas (B), rubber points and white Arkansas stones (C), serta rubber wheels and points, bersama dengan bur karbida kecil untuk menghilangkan nodul (D).
Penyelesaian margin sangat penting untuk ketahana restorasi . Tujuan dari penyelesaian restorasi tuang adalah untuk menciptakan permukaan logam yang sangat halus tanpa adanya ledges Zona 7 : Margin Eksternal Tujuan
Prosedur Ketika margin subgingival tidak memungkinkan akses , penyelesaian akhir dilakukan pada model cetakan . Selama pemolesan akhir , margin didukung dengan hati-hati menggunakan jari . A, Memoles dengan hati-hati sepanjang panjang margin (burnishing). B, Menyikat dengan lembut stone grit halus di permukaan untuk menghilangkan kekasaran cetakan . C, Menggunakan rubber wheel atau point rubber yang lembut .