INSANUL ‘AMAL & THOLABUL ‘ILMI
العَمَلَ
(PERBUATAN)
مُسْلِمٌ كَافِرٌ
(KAFIR) (MUSLIM)
مقبول مردود
(DITOLAK) (DITERIMA)
فى الجنة فى النار
(DINERAKA) (DI SYURGA)
(AMAL YANG BERNILAI IBADAH) : 67:2; 103 : 1-3
الاحسان فى الاعمال
ال...
INSANUL ‘AMAL & THOLABUL ‘ILMI
العَمَلَ
(PERBUATAN)
مُسْلِمٌ كَافِرٌ
(KAFIR) (MUSLIM)
مقبول مردود
(DITOLAK) (DITERIMA)
فى الجنة فى النار
(DINERAKA) (DI SYURGA)
(AMAL YANG BERNILAI IBADAH) : 67:2; 103 : 1-3
الاحسان فى الاعمال
العقيدةالاسلام ية الاخلاص الله تعال الصواب باتباغ الصنه
(Mengikuti Sunah Rasul) (Ikhlas karena Allah) (Aqidah Islam)
Sesuai dengan hukum syara’
Hadist 2) & 3)
Ali Imran :31
An Nisaa : 65, 80
An Nuur : 63
Al Ahzab : 36
Al Hasyr : 7
اِ نَّمَ االْا عْ مَ ل بِالنِّيَاتِ وَاِنَّمَا لِكُلِ امْ رِئمَانَوَى (روه البخا رﯨ ومسلم)
Hadist 1)
مَنْ عَمِلَ عَمَلَا لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْ رُنَا فَهُوَرَدٌ
Hadist 2) “Siapa saja yang beramal, tidak sesuai yang aku contohkan, maka tertolak”
مَنْ اَحْدَثَ فِى اَمْرِنَاهَدَمَالَيْسَ مِنْهُ فَهُوَرَدٌ
Hadist 3) “Siapa saja yang mengadakan hal-hal baru,selainyangakucontohkan,
makatertolak”
ط ا لَبُ الْا عِ لْ مِ
= Menghindari kesalahan dalam beramal
معل قبول الاعمال
(Syarat amal diterima)
ْ
ﻢ
ِ
ﻠ
ْ
ﺴ
ُ
ﻣ ﱢﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ًﺔَﺿِرﺎَﻓ ِﻢْﻠ
ِ
ﻋْﻻا
ُ
ﺐَﻟﺎَﻃ
“Menununtut ilmu wajib bagi setiap muslim”
ِ
ﺔﱠﻨ
َ
ﺠْﻟا ﻰَﻟ
ِ
اﺎًﻘ
ْ
ـﻳِﺮَﻃ
ِ
ﻪِﺑ ُﻪَﻟ
ُ
ﷲا
َ
ﻞ
َ
ﻬ
َ
ﺳ ﺎ
ً
ﻤْﻠ
ِ
ﻋ
ِ
ﻪ
ْ
ﻴ
ِ
ﻓ
ُ
ﺲِﻤَﺘْﻠ
َ
ـﻳﺎًﻘ
ْ
ـﻳِﺮَﻃ َﻚَﻠ
َ
ﺳ
ْ
ﻦ
َ
ﻣ
َ
و
“Barang siapa yang menempuh perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu,
niscaya
ُ
ﷲاakan memudahkan jalannya ke syuga” (HR. Muslim)
TSAQOFAH
Ilmu yang terkait dengan nilai-nilai tertentu (ideologi, falsafah, dll)
Contoh : ilmu sistem ekonomi, ilmu politik dll.
Tidak bebas nilai, artinya hukum mempelajari tsaqofah di luar Islam “boleh” tetapi hukum
mengamalkannya HARAM
Sifatnya subjektif
Hasil dari tsaqofah harom digunakan baik MADANIYAH maupun HADLOROH
ILMU SAINS
Ilmu yang tidak terkait dengan nilai-nilaitertentu
Cara mendapatkannya dari penelitian dan percobaan yang berulang
Contoh : Ilmu kedokteran, ilmu biologi, dll/ sains dan teknologi
Sifatnya objektif
Hasil dari ilmu sains boleh digunakan
ILMU
TSAQOFAH ILMU SAINS
FARDHU ‘AIN
CTH : Tentang Islam
ILMU
CTH : Kedokteran,dll
Jika kita melakukan perbedahan manusia untuk melakukan perbaikan, maka kita harus paham
manusia dari sisi potensi hidupnya bukan dari sisi fakta.
Hadist 1)
(ﻢﻠﺴﻣ ﻩور) ٌما
َ
ﺮ
َ
ﺣ ٍﺮ
ْ
ﻤَﺧ
َ
ﻞَﻛ
َ
و
ُ
ﺮ
ْ
ﻤَﺧ ٍﺮ
ِ
ﻜ
ْ
ﺴ
ُ
ﻣ ﱡﻞُﻛ
“Setiap yang memabukkan adalah khomr dan setiap khomr adalah HARAM.”
Hadist 2)
َ
ﺴْﺒ
ِ
ﻟ
ُ
ﺲ
َ
ﺒْﻠَـﺗ ُتَأ
ْ
ﺮ
َ
ﻤْﻟاو ُتَأ
ْ
ﺮﻤْﻟا َﺔ
َ
ﺴ
َ
ﺒْﻠ
ِ
ﻟ
َ
ﺲ
َ
ﺒْﻠ
َ
ـﺑ
َ
ﻞ
َ
ﺠﺷ
ّ
ﺮﻟا
َ
ﻢَﻠ
َ
ﺳ
َ
و ِﻞﻬْﻴَﻠَﻋ
َ
ﷲا ﻲَﻠ
َ
ﺻ
ِ
ﻪﻠّﻟا ُل
ْ
ﻮ
ُ
ﺳ
َ
ر ﱠﻦ
َ
ﻌَﻟ ِﻞ
ُ
ﺟ
َ
ﺮْﻟا َﺔ
“Rasulullah saw malaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai
pakaian laki-laki.” (HR. Abu Daud, Nasa’i dan Ibnu Majah)
ِ
ﻻا ْﻧ
َ
ﺴ ُنﺎ
(MANUSIA)
Manusia dari sisi potensi
KEHIDUPAN
Al Uqdatul Qubra adalah pertanyaan abadi tentang posisi: manusia, alam semesta dan kehidupan.
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut adalah AQIDAH yang akan dijadikan landasan dan
pandangan hidup.
Aqidah islam menjawab :
1. Manusia, Alam semesta, Kehidupan berasal dari Allah SWT. HubunganKehidupan sebelum
dan saat di dunia : Adanya Penciptaan dan ATURAN.
2. Untuk apa Hidup ? Untuk beribadah / menjalankan ATURAN Allah. QS. Ada- Dzariyat : 56
3. Akan Kemana? Menjalani kehidupan di akhirat (kekal) : SYURGA /NERAKA hubungan
kehidupan saat di dunia & Setelah di dunia : Adanya HISAB
KRITERIA AQIDAH YANG SHOHIH
1. Memuaskan Akal/sesuai dengan Akal
ِﻞْﻘ
َ
ﻌْﻟا
ُ
ﻊَﻨْﻘ
َ
ـﻳ
َ
و
2. Sesuai dengan Fitrah Manusia
ِ
نﺎ
َ
ﺴْﻧِ
ْﻷا ُة
َ
ﺮْﻄ
ِ
ﻓ َﻖ
ِ
ﻓ َﻖ
ِ
ﻓ ا
ْ
ﻮ
ُ
ـﻳ
3. Menentramkan Hati
ُا َﻼ
َ
ﻤ
ْ
ﻴ
ِ
ﻓ ُﺔَﻨ
ْ
ـﻴِﻧْﺄ
َ
ﻤَﻃ
ُ
ﺐْﻠَﻘْﻟا
Beriman dengan akal dapat menghantarkan pada keimanan yang kokoh dan kuat
Tidak Boleh dalam Beriman :
1. Berdasarkan dugaan/ prasangka (Dzon) QS. 53:27-28
2. Berdasarkan TAQLID QS.2:170/QS. 5 :104
FAKTA PANCA INDRA OTAK MAKLUMAT SEBELUM/ INFORMASI
PROSES BERFIKIR
PEMIKIRAN PEMAHAMAN TINGKAH LAKU
SEBELUM
DUNIA
DI DUNIA
Manusia
Alam Semesta
Kehidupan
SESUDAH DUNIA
1. DARIMANA BERASAL 2. UNTUK APA? 3. AKAN KEMANA?
Hubungan
sebelum dan
sesudah
didunia
Hubungan
saat di dunia
dan setelah
di dunia
5
AQIDAH ISLAMIAH
َ
ﻴﱢﻠُﻜْﻟا َة
َ
ﺮْﻜ
ِ
ﻔْﻟَا
ِ
ةﺎ
َ
ﻴ
َ
ﺤْﻟا
َ
و
ِ
نﺎ
َ
ﺴْﻧِ
ْﻷا
َ
و
ِ
ن
ْ
ﻮَﻜْﻟا ِﻦَﻋ َﺔ
َﺎﻫ َﺪْﻌ
َ
ـﺑ ﺎ
َ
ﻤَﻋ و ﺎ
َ
ﻴْـﻧُﺪﻟا ُةﺎ
َ
ﻴ
َ
ﺤْﻟا
َ
ﻞ
ْ
ﺒَـﻗﺎ
َ
ﻤَﻋ
َ
و - ﺎَﻫَﺪْﻌ
َ
ـﺑ ﺎ
َ
ﻣ
َ
و ﺎ
َ
ﻬَﻠ
ْ
ـﺒَـﻗ ﺎ
َ
ﻤِﺑﺎ
َ
ﻬِﺘَﻗ َﻼَﻋ
ْ
ﻦَﻋ
َ
و
“Pemikiran menyeluruh mengenai alam semesta ,manusia dan kehidupan dan apa-apa yang ada
sebelum kehidupan dan apa-apa (yang) sesudahnya, dan hubungannya dengan apa-apa yang
sebelumnya dan apa-apa yang sesudahnya”
Pembenaran yangpasti (Tashdiiqul Jazm) yang sesuai dengan kenyataan yang muncul dari adanya
dalil/bukti
ْنﺎ
َ
ﻤ
ْ
ﻳِ
ْﻷا ُﻖ
ْ
ﻳِﺮَﻃ
PROSES KEIMANAN
Iman kepada adanya Allah SWT
Hasil Proses Berfikir Pemahaman
SULUK ( Tingkah Laku)
Fakta Panca
Indra
Otak
Alam Kehidupan Manusia
Gabungan yg Serba
terbatas sehingga
sifatnya jg terbatas
Penampakannya
individual
Berawal +
berakhir
TERBATAS
TUHAN
Pasti ada yang TIDAK TERBATAS
Mensifati Kholik:
1. Diciptakan……………………………………………………………………..Bathil
2. Menciptakan dirinya sendiri…………………………………………..Bathil
3. Azali Wajibul Wujud………………………………………………………Shahih
Peranan Akal
Terbatas
Hati
(Perasaan, tidak Pasti, Mengira-ngira)
Maklumat Sebelumnya
7
IMAN KEPADA ALLAH
HADIST 1
َﻻ
ْ
ﻢُﻜﱠﻧ
ِ
ﺄَﻓ ِﻖ
ِ
ﻠَﺨْﻟا
ْ
ﻲ
ِ
ﻓ ا
ْ
و
ُ
ﺮﱠﻜَﻔَـﺗ َﻻ
َ
و ِﻖْﻠَﺨْﻟا
ْ
ﻰ
ِ
ﻓ
ْ
و
ُ
ﺮﱠﻜَﻔَـﺗ َـﺗ ْﻘ ُﻩ
َ
ر ْﺪَﻗ َن
ْ
و
ُ
ر
ِ
ﺪ
“Berfikirlah kamu tentang makhluk Allah, dan janganlah berfikir tentang Dzat Allah. Maka tidak
akan mampu mengira-ngira hakikat sebenarnya.”(HR. Abu Nu’am)
QS. AL BAQARAH : 164
Qs. An-Nisa’[4]: 136Bagi orang yang tidak beriman kepada Allah dia akan sesat selama-lamanya
Qs. At-Taubah[9]: 24 Cinta Kepada Allah
KONSEKUENSI IMAN & DAN KECINTAAN KEPADA ALLAH
- Penyerahan diri secara totalitas/terikat dengan syari’at Allah (Qs. Al-Maidah[5]: 50)
- Rela berkorban, sabar mengahadapi ujian dan pengorbanan (Qs. Al-Baqarah[2]: 153)
ِ
ﻩ
ِ
د
ْ
وُﺪ
ُ
ﺣ
ْ
ﻲ
ِ
ﻓ ُﻪﱠﻧَِ
ﻷ
Karena sesuai kapasitas
akal berfikir tentang alam,
manusia dan hidup
ِﻞَﻘ
َ
ﻌْﻟا ُﻪَﻛ
َ
ر ْﺪ
ُ
ﻳ َﻻ
Tidak terpahami
oleh akal
َ
ﻦ
ِ
ﻣ َﺪ
ُ
ﺑ َﻻ
ْ
ﻮ
ُ
ﺳ ﱠﺮﻟا ِل
Harus ada
utusan
ُ
ﻲ
ْ
ﺣ
َ
ﻮْﻟَا
Wahyu
Ada 3 kriteria ﷲ yang
dimunculkan :
BATIL
SHAHIH
(BENAR)
ﷲاﺎﺑ ﻮﻨﻣا
8
ناﺮﻘﻟااﻮﻨﻣا
IMAN KEPADA AL QUR’AN
KEMUNGKINAN ASAL AL QUR’AN ناﺮﻘﻟا (KHAS BERBAHASA ARAB)
َل ﺎ
َ
ﻌَـﺗ
ِ
ﻪّﻠﻟا
َ
ﻦ
ِ
ﻣ ﺪﱠﻤ
َ
ﺤ
ُ
ﻣ
َ
ﻦ
ِ
ﻣ اﺮﻌﻟا ﻦﻣ ِب
(Dari Allah SWT)) (Karangan Nabi Saw) (Karangan Bangsa Arab)
QS. YUNUS : 37 QS. YUNUS : 38 BATIL
QS. AL MAIDAH : 48 GAYA BAHASA HADIST
BERBEDA DENGAN AL QUR’AN
QS. HUD : 13
QS. AL HIJR : 9
AL BAQARAH : 285 KARANGAN JABR
DISADUR MUHAMMAD BATIL
QS. AN NAHL : 103
QS. YUNUS : 38
QS. AN NISAA : 136
IMAN KEPADA RASULULLAH MUHAMMAD
ْ
ﻲِﺒﱠﻨﻟا
َ
و َل
ْ
ﻮ
ُ
ﺳ ﱠﺮﻟا
ْ
ﻮُـﻨ
َ
ﻣَا
(IMAN KEPADA NABI DAN RASUL)
ﷲا
ُ
ﻣ ُﺔ
َ
ﻌ
َ
ـﺑ ﺎَﺘ ل
ْ
ﻮ
ُ
ﺳ ﱠﺮﻟا
(MENCONTOH RASUL)
Syari’at Nabi Muhammad berlaku untuk seluruh manusia sampai hari kiamat.
Syari’at Nabi terdahulu tidak berlaku, kecuali yang disyari’atkan kembali
َنَﺎﻛ ُﺔ
َ
ﻣ َﺎﻋ ِس ﺎﱠﻨﻟا ﻲَﻟ
ِ
ا ُﻪُﺸ
َ
ﻌ
ْ
ـﺒ
َ
ـﻳ ﺎ
َ
ﻤﱠﻧ
ِ
ا
َ
و ًﺔ
َ
ﺻ ﺎَﺧ
ِ
ﻪ
ِ
ﻣ
ْ
ﻮَـﻗ ﻲَﻟ
ِ
ا ُﺚ
َ
ﻌ
ْ
ـﺒ
َ
ـﻳ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا
نَﺎﺴْﻧِﻷَا
ٌ
ﺮ
ِ
ﻓ ﺎَﻛ
ٌ
ﻢ
ِ
ﻠ
ْ
ﺴ
ُ
ﻣ
9
“Nabi terdahulu di utus bagi kaumnya sendiri, sedang aku di utus untuk seluruh umat”
10
ْ
رَﺪَﻘْﻟا
َ
و ءﺎَﻀَﻘْﻟَا
(QODLO DAN QODAR)
Banyak pemahaman Qodlo dan Qodar yang berangkat dari pemahaman beberapa ayat Al Qur’an
dan menyimpulkan seakan-akan manusia terpaksa/ dipaksa berbuat baik/ buruk.
Untuk memahami itu harus dilihat dulu : fakta perbuatan manusia secara teliti.
Ayat tersebut membahas topik lain bukan membahas masalah pahala/ siksa terhadap
perbuatan atau manusia bebas berbuat atau dipaksa/ terpaksa?
QODLO
Perbuatan manusia : 2 lingkaran
DIKUASAI MANUSIA MENGUASAI MANUSIA
Bebas
Memilih
DIHISAB
Menurut aturan yang telah diturunkan Allah
Wajib mengetahui syariat Allah
QODAR : ketetapan Allah yang berkaitan dengan potensi suatu benda/ manusia
Manusia hidup dengan cara memanfaatkan potensi kehidupan (benda/manusia) dalam
mewujudkan aktfitasnya.
Yang melakukan perbuatan adalah manusia bukan khasiatnya manusia telah diberi akal Dihisab
(QS. 74 : 38)
(QS. 90 : 10, QS. 91 : 8)
Manusia tidak
punya andil, tidak
tahu/ tidak mampu
Terikat Nidzomul
Wujud QS. 25 : 2
QS. 15 :21
Tidak Dihisab
Wajib Mengimani
Diluar Nidzomul
Wujud
Qodlo’nya Allah
11
ُﻪﱠﻠﻟا ﻲَﻠَﻋ
ْ
ﻞَﻛ
َ
ﻮَـﺗ
TAWAKAL KEPADA ALLAH
Secara bahasa : Tawakal berasal dari lafadz :
َ
ﻞَﻛ
َ
ﻮَـﺗ-
ُ
ﻞﱠﻛ
َ
ﻮَـﺘ
َ
ـﻳ mewakili seseorang dalam urusan
tertentu.”
Saat kita mengangkat wakil, maka yang kita angkat harus memenuhi 3 syarat :
1. Diyakini wakil kita tidak punya kelemahan dan kekurangan
2. Mempercayai wakil sepenuhnya
3. Merasa puas dengan wakil
Untuk bisa memenuhi kriteria diatas maka hanya Allah yang pantas di angkat menjadi wakil
Imam Al Ghozali menyatakan :ﻞ
ْ
ﻴ
ِ
ﻛ
َ
ﻮﱠـﻧا
َ
و ٌﺪ
ِ
ﺣ
ْ
ﻮﱠـﺗَا ﻲ
ِ
ﻓ
“ TAWAKAL merupakan pintu ke-2 setelah AQIDAH/ IMAN “
Secara Istilah : Tawakal artinya menyerahkan SEGALA URUSAN hanya kepada Allah SWT
Posisi Tawakal : Jika dikaitkan dengan ikhtiar, tawakal ada sebelum ikhtiar, konsekuensi: saat
ikhtiar harus memperhatikan hukum Allah sebagai wujud tawakal kepada Allah.
َاذ
ِ
ﺎَﻓ
ِ
ﻪﱠﻠﻟا
َ
ﻞَﻋ
ْ
ﻞﱠﻛ
َ
ﻮَـﺘَـﻓ َﺖ
َ
ﻣ
َ
ﺰَﻋ
َ
ﻦ
ْ
ﻴ
ِ
ﻠﱢﻛ
َ
ﻮَـﺘ
ُ
ﻤﻟا ﱡﺐ
ِ
ﺤ
ُ
ﻳ
“Dan jika kamu mempunyai Azam, maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertawakal”
Hukum Tawakal kepada Allah secara qath’I adalah “WAJIB”
Qs. At-Taubah : 51, QS. At-Taghabun: 13
“Akan masuk syurga dari kalangan ummatku 70.000 kelompok tanpa dihisab.Mereka adalah
orang-orang yang tidak pernah mencuri, tidak menjadi peramal, tidak memuji dirinya dan orang-
orang yang bertawakal kepada Allah”.(HR: Bukhari)
Syarat-syarat/ ciri-ciri orang yang tawakal kepada Allah :
1) Ikhtiar sesuai dengan syari’at Allah (hukum ikhtiar: wajib)
2) Menerima keputusan Allah, apapun itu
3) Menggunakan kaidah Assababiyah (KAIDAH KAUSALITAS)/ hukum sebab akibat pada saat
ikhtiar artinya menjalankan faktor-faktor yang bisa merealisasikan target tujuan, cita-cita
atau agenda-agenda besar yang hendak dicapai.
BEDAKAN! Azam dan tawakal adalah aktivitas hati = WILAYAH AQIDAH
Ikhtiar adalah masalah/ wilayah hukum syara/ syari’at
12
RIZKI = ِق ْز ﱢﺮﻟَا
Pengertian rizki harus dipahami berdasarkan realitas makna lafadz dan syaranya. Secara bahasa :
قز
ّ
ﺮﻟا– َق َز
َ
ر– ُق
ْ
وُز
ْ
ﺮ
َ
ـﻳ
Artinya “PEMBERIAN”
Secara ISTILAH SYARA’ :
Rizki adalah apa saja yang bisa diperoleh (dikuasai) oleh makhluk, baik yang bisa dimanfaatkan
atau tidak. Misal : sehat, sakit, kecerdasan, ketidakcerdasan, cantik, jelek, halal, haram,positif,
negatif, dll.
Bedakan!
1) Antara hal/ kondisi dengan SEBAB
2) Antara rizki dengan HAK MILIK
KESALAHAN PEMAHAMAN RIZKI : Rizki tergantung usaha manusia, rizki, usaha, akal, jabatan, BUKAN
SEBAB datangnya rizki, tapi hanyalah faktor-faktor kondisional (Al Halah) yang bisa diusahakan agar
“rizki di tangan Allah datang”
Rizki di tangan Allah = SEBAB datangnya rizki adalah Allah (QS. Hud : 6, QS. Adz-Dzariyat : 22-23)
Penjelasan Rizki Halal dan Haram :
QS. AL BAQARAH : 57, QS. AN NAHL : 75
Saat Allah mengatakan ada rizki yang halal, maka rizki yang halal itulah yang menjadi “HAK
MILIK”
Penjelasan halal/ kondisi dengan sebab
Faktanya dalam masalah rizki tidak setiap ikhtiar yang kita lakukan akan menghasilkan segala
sesuatu yang kita inginkan
Jangan takut akan kelaparan, Allah yang menjamin (QS. Al An’an : 151, QS. Al Isra : 31)
RIZKI
َل ﺎَﺣْﻟَا ُة
(Hal/Kondi
Sebab= َبَﺑﱠﺳﻟَا
ّﷲ
Pasti =
Ungkapan sebab mati ada seribu (karena penyakit, tabrakan, tua,dll) dan hasilnya satu yaitu MATI
adalah konsep yang keliru yang benar adalah :
“sebab kematian adalah SATU yaitu DATANGNYA AJAL dan hasilnya juga satu yaitu MATI.”
Hal-hal yang perlu dijabarkan dalam masalah mati :
1) Realitas agung kematian ini pada dasarnya sama dengan rizki artinya sandarannya pada yang
maha menghidupkan (Al Muhyi) dan mematikan (Al Mumit)
ﱠﻠﻟا ِن ْذ
ِ
ﺄِﺑ ﱠﻷ
ِ
أ
َ
ت
ْ
ﻮَُﲤ ْنَا ِﺲْﻔَـﻨ
ِ
ﻟ َنﺎَﻛ ﺎ
َ
ﻣ
َ
و ًﻼﱠﺟ
َ
ﺆ
ُ
ﻣ ﺎ
َ
ﺑ َﺎﺘ
ِ
ﻛ
ِ
ﻪ
“Dan tidak satu jiwa pun akan meninggal, kecuali atas izin Allah (yang telah ditentukan)
dalam catatan yang ditetapkan.”(Qs. Ali-Imran[3]: 145)
Firman Allah yang lain : QS. Az Zumar : 42/ QS. Al Baqarah : 258/ QS. Al Baqarah : 28/ QS. An
Nisaa : 78/ QS. Al Jumu’ah: 8
2) Allah swt juga menjelaskan satu-satunya sebab kematian adalah ketika ajal (tempo)
kematiannya telah berakhir.
َﺎﻬُﻠ
َ
ﺟ َ َأ
َ
ء ﺎ
َ
ﺟ اَذ
ِ
أ ﺎ
َ
ﺴْﻔَـﻧ
ُ
ﻪّﻠﻟا
َ
ﺮﱢﺧ
َ
ﺆ
ُ
ـﻳ
ْ
ﻦَﻟ
َ
و
“Dan sekali-kali Allah tidak akan menangguhkan (kematian) manusia, jika ajal (tempo) nya
telah tiba.”(QS. Al Munafiqun : 11)
QS. An-Nahl : 61 dan QS. As-Sajdah : 11
3) Karena manusia tidak ada yang mengetahui kapan dan dimana dan dalam kondisi seperti
apa ajalnya akan menemuinya, maka kita harus berusaha untuk menjaga diri agar meninggal
dalam keadaan khusnul khotimah bukan su’ul khotimah.
14
SUMBER-SUMBER SYARI’AT ISLAM
Pembahasan ini termasuk ushul (Masalah Pokok)
Penetapan Sumbernya harus Qoth’I
QS. Al Isra 17 : 36
QS. Yunus 10 : 36
KETERANGAN
A. AL QUR’AN
Al Qur’an sampai kepada kita dengan At Tawattur
Yang memenuhi pengertian tersebut
AL QUR’AN AS SUNAH IJMA’ SHAHABAT QIYAS
Definisi :
Al Qur’am adalah Kalam Allah yang
difirmankan melalui Malaikat kepada
Rasulullah.
1. Jadi hujjah kerasulan
2. Pedoman hidup manusia
3. Ibadah bagi pembacanya
Kehujjahannya
1. Bahasa Arab QS. 17: 88, 2 : 23
2. Isi (kandungannya) QS. Al Fath
48 : 27, Ar Rum 30 : 1-7
3. Sejarah terdahulu sesuai
dengan fakta (Iptek,dll)
B. Nasakh
Makna Lughowi
1. Izalah (menghapus) QS. 22 : 52
2. Tabdil (menggantikan) QS. 6 : 110
Perubahan arah kiblat QS. 2 : 142-145
C. Al Muhkamat dan Al Mutasyabihat (QS. Ali Imran 3 : 7)
Al Muhkamat : Jelas maksudnya, contoh syurga, neraka, haramnya
zina, riba, qishas, rajam, dll
Al Mutasyabihat : punya arti terselubung
D. Tafsir Al Qur’an Hanya dengan bahasa arab memahami, menghayati,
dan mengamalkan QS. Ar Ra’du 13 : 37
15
B. SUNNAH
C. IJMA’ SAHABAT
Perkumpulan menjadi Mushaf (QS. 22 : 9, 41 : 42)
Keharusan adanya seorang khalifah
D. QIYAS
Definisi :
Perkataan, perbuatan dan diamnya
Rasulullah SAW
QS. An Najm 53 : 3-4, QS. Al An’am 6 :50
QS.Ali Imran 3 : 164,QS. Al Jumual 62: 3
QS.Al Ahzab 33 : 34
Definisi :
Perkataan, perbuatan dan diamnya
Rasulullah SAW
QS. An Najm 53 : 3-4, QS. Al An’am 6 :50
QS.Ali Imran 3 : 164,QS. Al Jumuah 62: 3
QS.Al Ahzab 33 : 34
Fungsinya terhadap Al Qur’an
Menguraikan keumuman Al Qur’an
Pengkhususan Al Qur’an (QS. 4 : 11)
Pengsyaratan terhadap ayat Al Qur’an
yang mutlak (QS. 5: 38)
Pelengkap keterangan sebagian dari
hukum-hukum Al Qur’an (QS. 4 : 23)
Sunnah menetapkan hukum-hukum
yang tidak terdapat dalam Al Qur’an
Definisi :
Tekad yang konsisten terhadap sesuatu
atau kesepakatan suatu kelompok
terhadap suatu permasalahan.
Mengapa Ijma’ sahabat????
1. Banyak pujian terhadap sahabat (QS.
48 : 29,9 : 100, 59 : 8)
2. Generasi yang mengumpulkan,
menghapal dan menyampaikan Al
Qur’an
3. Mustahil bersepakat dalam kekeliruan
atau kesesatan
Menyamakan suatu kejadian yang tidak
ada nashnya dengan sesuatu kejadian
yang sudah ada nashnya atau hukumnya.
Karena adanya persamaan illatnya (sebab)
hukumnya.
Contoh :
QS. Al Jumu’ah 62 : 9
Ilatnya : melalaikan sholat. Selain jual beli
asal melalaikan sholat jum’at hukumnya
haram
16
HUKUM SYARA
Fadhu Kifayah
Hukum Wajib Harus terlaksana secara sempurna (hilang kewajiban)
Fardhu kifayah tidak gugur ketika “sedang”
dilaksanakan dan gugur jika “telah”
dilaksanakan secara sempurna
Fardhu ‘Ain Fardhu Kifayah
Qorinah QS. 17 : 32, QS. 24 : 2
Mis: Hadist
1. HR. Imam Malik, Imam Ahmad tentang sholat berjamaah
(tidak dalam bentuk perintah)
2. HR. Al Hakim tentang ziarah kubur.
Qorinah: - Diamnya Nabi ketika sahabat sholat sendiri
- Diamnya Nabi ketika sahabat tidak berziarah
Makruh
Mis: HR. Imam Thabrani tentang seseorang yang mampu menikah
tetapi tidak menikah
Qorinah(indikasi): diamnya Rasul ketika melihat sahabat
yang tidak menikah walaupun sebenarnya mampu
Mubah
Mis :
- QS. 5 : 2
- QS. 62 : 10
Qorinah Allah yang melarang melakukannya ketika ihrom
17
KETERIKATAN TERHADAP HUKUM SYARIAT ISLAM
Manusia tidak dibebani hukum apapun
sebelum diutus seorang Rasul QS. 17 : 15
Setelah Rasul diutus/ diturunkan
QS. 4 : 165, QS. 59 : 7
Mewajibkan umatnya mengikatkan diri
dengan hukum syariat
Definisi Hukum Syara
ْد ﺎ
َ
ﺒ
ِ
ﻌْﻟا ِﻞ
َ
ﻌْـﻓَﺄِﺑ ُﻖﱠﻠ
َ
ﻌَـﺘ
ُ
ﻤﻟا ُعِرﺎﱠﺸﻟا
ُ
ب ﺎَﻄ
ِ
ﺧ
“Seruan sang pembuat hukum (Allah) yang berkaitan dengan
perbuatan seorang hamba”
QS. 59 :7 bukan berarti
Tidak berarti diperintahkan dan tidak dilarang
Manusia bebas karena
Sifat Syara’am QS. 7 : 158
Tidak ada ketentuan syaranya
Manusia bebas memilih
Islam tidak diturunkan secara terperinci
Teknis QS. 5 : 3, 16 : 19
Untuk hal-hal yang baru di
syariatkan melakukan
ISTIBATH
contoh: hal –hal yang baru
yang sebelumnya tidak ada
SETIAP MUSLIM WAJIB MENGETAHUI HK. SYARA
Setiap perbuatan
akan dimintai
pertanggung
jawabannya
Masa Rasulullah SAW Masa Abu Bakar
S d
Runtuhnya Daulah
S d
Harun Ar Rosyid
18
Qaidah Ushul Fiqih
Hukum Asal benda :
َْﻷا
ْ
ﻲ
ِ
ﻓ
ُ
ﻞْﺻَْﻻَا ْﺷ
َ
ﻴ ِﻢ
ْ
ﻳِﺮ
ْ
ﺤﱠﺘﻟا
ُ
ﻞ
ْ
ﻴ
ِ
ﻟ َدْدِﺮ
َ
ﻳ
ْ
ﻢَﻟﺎ
َ
ﻣ ُﺔ
َ
ﺣ ﺎ
َ
ﺑ ِ
ْﻷَا
ِ
ءﺎ
“Hukum asal benda adalah mubah, sebelum ada dalil yang mengharamkannya”
“Hukum asal perbuatan”
َْﻷَا َﻘﱠـﺘﻟا ِﻞ
َ
ﻌْـﻓَْﻻا
ْ
ﻲ
ِ
ﻓ
ُ
ﻞْﺻ
َ
ﻴ ُﺪ ﻲ
ِ
ﻋ
ْ
ﺮﱠﺸﻟا ِﻢَﻜ
ْ
ﺣَﺄِﺑ
“Hukum asal perbuatan terikat dengan hukum syara”
Penentuan suatu hukum perbuatan tidak bisa hanya
dengan membaca satu perintah/ larangan
Kewajiban bagi kaum muslim untuk memehami jenis khitob
19
ﺔ
َ
ﻳ ِم َﻼ
ْ
ﺳِﻷْا َأَﺪ
ْ
ﺒ
َ
ﻤْﻟَا
(ISLAM SEBAGAI MABDA= IDEOLOGI)
SYARAT MABDA: Memiliki FIQROH DAN THORIQOH (PEMIKIRAN DAN METODE)
ISLAM
Adalah agama yang mengatur 2 hubungan manusia
ِ
ﻪ
ِ
ﺴْﻔَـﻨِﺑ
(Dengan dirinya
sendiri)
Makanan
Pakaian
Akhlaq
ِن ﺎ
َ
ﺴْﻧِ
ْﻷَا
(Dengan manusia lain)
Meliputi :
Mu’amalah
uqubat
ِ
ﻪ
ِ
ﻘ
ِ
ﻟ ﺎَﺨِﺑ
(Dengan Tuhannya)
Meliputi :
Aqidah
Ibadah
Aqidah Islam
Pemikiran (Thought)
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat
Iman kepada Kitab
Iman kepada Rasul
Iman kepada Qadha-Qadar
Penyelesaian Masalah
Kehidupan
Hukum Ibadah
Hukum sosial
kemasyarakatan
Hukum Perekonimian
Hukum Pemerintahan
Hukum Pendidikan
Sistem Pengadilan
dan Hukum
ISLAM
Metode
menerapkan Islam
Metode (Method)
Khilafah Islamiyah
Metode
MempertahankanIslam
Metode Menyebarkan
Islam
Sanksi Hukum dan Khilafah
Dakwah, Khilafah
dan Jihad
Hukum Akhlaq
20
KEWAJIBAN BERDAKWAH
KONDISI UMAT ISLAM SAAT INI
KEMUNDURAN DALAM BERBAGAI ASPEK
Besar/ masyarakat :
- Politik
- Pemerintahan
- Ekonomi
- Peradaban
- Hankam
Besar/ masyarakat :
- Politik
- Pemerintahan
- Ekonomi
- Peradaban
- Hankam
Kecil/ individu :
- Akhlak
- Ibadah Praktis
- Peraturan keluarga
- Hukum waris
- Tata pergaulan
MASALAH MENDASAR
Kemunduran tingkat berfikir umat
Dengan pemikiran yang jeli
Dan jernih
SOLUSI ISLAM
QS. 3 : 110
DAKWAH :
Jawaban dan Kewajiban
Membentuk Masyarakat Islami
(HR. Bukhari)
Pemikiran Perasaan Manusia
Sistem Islam
Dakwah yang harus dilakukan
Tujuan Tahapan Usaha Target
SHAHIH
Menuju Kembalinya Masyarakat Islam
Gambarkan kondisi umat
Islam sekarang yang jauh
dari nilai-nilai Islam akibat
ghazwulfikri,
ghazwutsaqofi, dan
ghazwusiyasi
Ancaman bagi yang
tidak melaksanakan :
QS. 8 : 25
HR. Abu Daud
HR. Al Bazzar dan
Thabrani
*Ibarat darah dalam
tubuh manusia
*Ceritakan gambaran
peranan dakwah dalam
masyarakat
QS. 16 : 125, QS. AT TAUBAH : 71, QS. 41: 33
* Ceritakan konsep masyarakat
Islam selama 14 Abad hingga
runtuhnya Khilafah Turki Islami
masa pemerintakan Sultan Abdul
Hamid II pada Maret 1924
21
THORIQOH DAKWAH RASULULLAH SAW
Sejarah Da’wah Rosulullah
Da’wah Askariyah Da’wah Fikriyah Da’wah Siyasah
Da’wah Islam yang menuju masyarakat
yang Islami
Periode Madinah Periode Mekah
Pembinaan pemikiran dan
ruh serta pengkaderan
Penuh rintangan, tantangan,
hambatan dan gangguan
Membangun
Masjid
K
H
I
L
A
F
A
H
I
S
L
A
M
I
Y
A
H
Membina ukhuwah
Islamiyah (QS. 8 :63)
Strategi Politik
dan Militer
Rasulullah sebagai pemimpin
masyarakat Islam
Pertimbangan
Iman
(Fitrah untuk) penegak kebnaran
Mengarah pada kekuatan
pelindung demi
kesinambungan da’wah
Menyebarkan aqidah yang
membongkar pemikiran
jahiliyah
Taktik dan strategi
Jihad fisabilillah
Perasaan
Individu
Pemikiran
ISLAM
Penyebaran da’wah
kemasyarakatan secara
jahriah (10 thn)
Secara sirriyah (3 thn)
Di Darul Arqam
Periode pelaksanaan
syariat islam
QS. 74 : 1-2
- Usaha/ Ikhtiar
- Program &
pemikiran
Qs. 15 : 94
QS. 26 : 213-215
*ceritakan sejarah/ kisah
Nabi menghadapi
tahapan da’wah ini,
ujian, cobaan, siksa
terhadap beliau
Gambarkan fungsi
masjid waktu itu
- Bathil
- Salah
* Ceritakan perjalanan Da’wah Rasul
selama periode ini hingga datang suku
Aus dan Kharaj dari yastrib (madinah)
Baitul Aqabah 1 (12 orang)
Baitul Aqabah II (25 orang)
Rasulullah
sebagai
Da’I
Muballiqh,
imam,
tokoh
politik,
pemimpin
Jamaah
Kaum
Muslimin
- Da’wah fikriyah
- Mengatur barisan
- Menyusun kekuatan
Menyusun piagam
perjanjian
15 pokok UUD
Dr. Mustafa asy-syibai
- Haq
- Benar
22
ﺔﻴﻣ ﻼﺳﻻا ﺔﻴﺼﺨﺸﻟا
(KEPRIBADIAN ISLAM)
Kepribadian
ﺔﻴﺼﺨﺸﻟا
Pola Sikap/ ﺔﻴﺴﻔﻧ Pola Pikirﺔﻴﻠﻘﻋ :
ﺔﻘﺑﺎﺳ تﺎﻣﻮﻠﻌﻤﺑ ﻊﻗاﻮﻟا ﻂﺑر ﺔﻴﻔﻛ ﻲﻫ
Tata cara seseorang mengaitkan antara fakta
dengan maklumat sebelumnya berdasarkan
kaidah tertentu
Cara seseorang memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan
kaidah tertentu
ﻗﺪﻋاﻮ
ةﺪﻴﻘﻋ
ﺎﻄﻟاﻗﻟا ﺔﺔﻳﻮﻴﺤ
ﻞﻘﻋ
ﻟاﻐﺰﺋاﺮ
ﺔﻳﻮﻀﻌﻟﺎﺗﺎﺟﺎﺣ
عﻮﻨﻟاةﺰﻳﺮﻏ
ﻰﻘﺒﻟاةﺰﻳﺮﻏ
نﻮﻳﺪﺘﻟاةﺰﻳﺮﻏ DASARNYA
ﺔﻴﻣﻼﺳﻻا ةﺪﻴﻘﻋ
كاردا
ﻢﻴﻫﺎﻔﻣ
ﺮﻴﻜﻔﺗ
ﻞﺒﻣ
ﻞﻘﻋ
كﻮﻠﺳ
غﺎﻣﺪﻟا
ﺔﻳﻮﻀﻌﻟا نﺎﺟﺎﺣ
ةﺰﻳﺮﻏ
Meningkatan Syaksiyah Islamiyah
Sifat dan kekhasan syakhsiyah Islamiyah QS.
48 : 29, 9 : 89, 100 :40: 1-11, 25 : 63-74
Catatan : gambarkan teladan syakhsiyah
para sahabat dan tabi’in
Melakukan ketaatan,
menjalankan perintah ibadah
dari Allah (QS. 2: 147)
Perbanyak ma’lumat/
informasi
QS.20 : 114
ﻪﻘﺑﺎﺳ تﺎﻣﻮﻠﻌﻣ
ساﻮﺤﻟا ﻊﻓاﻮﻟا
Muyul :
Keinginan yang mendorong
manusia untuk memenuhi
kebutuhannya
Suluk :
Sekumpulan perbuatan
manusia yang dilakukan
untuk memenuhi naluri
dan hajatul udhowiyah