Latar Belakang Data Riskesdas menunjukkan prevalensi penyakit Kardiovaskular seperti hipertensi meningkat dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil (2013) menjadi 10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018), penyakit gagal ginjal kronis, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018) Data Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5% World Health Organization (WHO), diperkirakan 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit jantung pembuluh dan 7,4 juta diantaranya diperkirakan karena Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta adalah karena stroke AHA (American Heart Association) pada tahun 2013, menyatakan bahwa lebih dari 2.200 warga Amerika meninggal karena Penyakit Jantung Koroner (PJK) setiap harinya rata-rata 1 orang setiap 40 detik. Dan sekitar 155.000 orang warga Amerika yang meninggal karena PJK berusia kurang dari 65 tahun. Beberapa kasus kritis tidak bisa diselamatkan karena orang disekitar tidak tahu harus berbuat apa Umumnya karyawan lebih dahulu mengetahui ada karyawan lain cedera /kritis dibandingkan tenaga medis
Mengapa Anda di sini ? Kondisi di atas dapat terjadi kapanpun Seorang korban memerlukan Penolong Pertama yang terlatih
Tidak ada Tindakan!
Golden Time Waktu Emas dalam memulai pertolongan Tiap menit berharga Kesempatan hidup korban menurun 10% tiap keterlambatan 1 menit dalam penanganan Otak dapat mengalami kerusakan Permanen 4 Menit
Prinsip Dasar Menolong JANGAN MEMBAHAYAKAN!! . Berikan penanganan yang terbaik pada korban. Memperoleh persetujuan dari korban sebelum anda melakukan pertolongan pertama. Lindungi diri anda dari kuman yang dapat disebarkan melalui darah saat menolong korban.
Alat-Alat Pelindung Diri Untuk melindungi penolong terkena langsung cairan tubuh korban Hepatitis B (HBV) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah dua penyakit yang dapat ditularkan melalui cairan tubuh Jika tidak mempunyai alat diatas, dapat menggunakan plastik atau apa saja agar tidak kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah korban Sarung tangan Masker Pelindung Face Shield
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Panduan American Heart Association 2020
JANTUNG : Berdetak: 60 – 100 x per menit (dewasa) Sekali pompa 70 cc darah PARU-PARU: Bernafas 8 – 20 x per menit OTAK: Makanan utamanya adalah Oksigen KADAR OKSIGEN DI UDARA : 21% yang dibutuhkan oleh tubuh 5% JUMLAH DARAH SEKITAR 7% X BB
Langkah RJP Gunakan Singkatan Sederhana D R C A B DANGER RESPONSE COMPRESSION AIRWAY BREATHING SHOUTH FOR HELP S
Danger ( Bahaya ) Pastikan area aman untuk penolong , orang lain dan korban . Jangan jadi korban berikutnya
Respons ( Kesadaran ) Tepuk bahu korban , Panggil nama tanyakan : “ Apakah Anda baik-baik saja ?”
Panggil Bantuan J ika korban tidak berespon : Panggil bantuan atau minta seseorang menghubungi nomor darurat Ambil AED ( jika ada ) Lakukan Look, Listen, Fell Cek Napas selama 6-10 detik , apabila korban tidak bernapas maka dilakukan CPR
Compression / Kompresi Dada Lakukan 30 kompresi Lokasi:di tengah bawah tulang dada Kecepatan : 100-120x/ mnt Kedalaman : 5-6 cm Biarkan dada kembali pada posisi awal (chest recoil) Minimalkan interupsi
Airway (Jalan Napas ) Buka jalan nafas dengan : Head tilt ( tekan dahi ) Chin lift ( angkat dagu ) Benarkan posisi jalan napas dan tutup dengan kain
Breathing ( Pernapasan ) Pertahankan posisi tengadah (head tilt, chin lift) Berikan 2 bantuan nafas 1 detik untuk 1 nafas Pastikan dada mengembang dalam setiap bantuan nafas
Lanjutkan RJP Korban berespon (batuk, muntah, bergerak) AED datang dan siap digunakan kepada korban Bantuan medis mengambil alih 30 kali kompresi Hentikan RJP jika: 2 napas
Posisi Miring Posisi stabil untuk korban yang tidak sadar dan masih bernafas . Menjaga saluran nafas tetap terbuka . Mencegah masuknya muntahan ke dalam jalan napas .
Langkah Pemakaian AED Nyalakan mesin AED. Dapat dilakukan dengan membuka mesin AED atau menekan tombol ”ON”. Pasang pad AED pada tubuh korban sesuai dengan petunjuk gambar pada pad. 1 2
Langkah Pemakaian AED Tunggu mesin AED melakukan analisa irama. Pastikan tidak ada yang menyentuh korban. Tekan tombol SHOCK jika mesin AED memerintahkan Anda untuk melakukan shock. Pastikan tidak ada seorangpun yang menyentuh korban. 3 4
KONDISI TERTENTU DADA BERBULU DADA BASAH DADA ADA OBAT TEMPEL (KOYO) DADA KOTOR DAPAT MENGGUNAKAN ALAT TAMBAHAN UNTUK MEMBERSIHKAN DADA DARI KONDISI DIATAS, SEPERTI : ALAT CUKUR, GUNTING, KAIN MITELA
TERSEDAK Benda di jalan nafas
Tersedak Ringan Dapat mengeluarkan suara Dapat batuk dengan keras Apa Yang Harus Anda Lakukan? Dampingi korban dan biarkan korban batuk Jika khawatir dengan pernafasan korban , hubungi command Centre atau bantuan medis terdekat .
Tersedak Berat Tidak bisa bernafas Batuk lemah atau tanpa suara Napas berbunyi dan nyaring Bibir atau kulit kebiruan Memberikan tanda tersedak. Lakukan Penekanan Perut (Abdominal Thrusts)
Situasi Khusus Hamil ? Kegemukan? Penekanan Dada (Chest Thrusts)
ABDOMINAL-THRUSTS PADA ORANG DEWASA TIDAK SADAR CHEST-THRUSTS PD. ORG DEWASA TDK. SADAR (WANITA HAMIL)
MENEPUK PUNGGUNG BAYI SEBANYAK 5 KALI
LUKA & PERDARAHAN Penanganan Perdarahan Ringan dan Berat
Luka Sayat , Luka Gores, Luka Lecet Tujuan Mencegah infeksi Langkah a. Pakai sarung tangan b. Jika berdarah , tekan langsung . c. Cuci dengan sabun antibakteri d. Oleskan krim antibakteri e. Tutup dengan perban steril
Perdarahan Berat 3 TB Balut Tekan Tekan Langsung Tinggikan Tekan Titik Tekan B T T T
Penyangga Lengan Sebagai penyangga untuk lengan atas, pergelangan tangan dan lengan bawah Penyangga Sederhana Penyangga Elevasi
Luka & Perdarahan Spesifik 3 TB Torniket (jika 3 TB tidak berhasil) LUKA AMPUTASI Penanganan ?
Luka & Perdarahan Spesifik Kompres dingin ( dengan es ) di daerah yang terkena selama 20-30 menit Jika terjadi memar luas pada kaki atau telapak kaki, kaki harus di ditinggikan pada 24 jam pertama Luka Memar Penanganan ?
LUKA BAKAR Penanganan Luka Bakar Ringan dan Berat
Penyebab Panas kering Panas lembab Kimia Listrik Radiasi
Klasifikasi Luka Bakar Nyeri Kemerahan Luka bakar derajat satu :
Klasifikasi Luka Bakar Nyeri Kemerahan Tanda inflamasi (Bengkak) Ada Gelembung Kritis jika luas luka bakar >30% Luka bakar derajat dua :
Klasifikasi Luka Bakar Tidak nyeri Nampak putih dan keras. Kritis jika luas luka bakar >10% Luka bakar derajat tiga :
Penanganan Dinginkan luka bakar dengan air mengalir Jika mungkin lepaskan perhiasan. Tutup area luka bakar dengan kasa steril atau penutup bersih.
Luka Bakar Serius Luka bakar pada wajah Jalan nafas juga terkena dan terjadi pembengkakan . Luka Bakar Listrik Jika arus listrik kuat mengenai tubuh kita , akan terjadi kerusakan organ dalam , seperti gangguan irama jantung atau henti jantung . Luka Bakar Kimia Dapat menyebabkan kerusakan organ dalam .
PINGSAN & SYOK Penanganan Pingsan dan Syok
Pingsan Pingsan adalah kehilangan kesadaran secara tiba-tiba karena kurangnya aliran darah ke otak .
Penyebab Pingsan Lingkungan panas dan lembab . Lingkungan yang padat . Stress yang berlebihan . Faktor fisik : berdiri terlalu lama, baju terlalu ketat,posisi statis . Sebab lain: kelelahan , gula darah rendah dan dehidrasi .
Penanganan Pingsan DR CAB. Tahan tubuh korban supaya tidak terjatuh ke lantai. Baringkan korban terlentang dan angkat kedua kaki lebih tinggi dari kepala kurang lebih 8-12 inchi (20 – 30 cm). Longgarkan pakaian yang ketat . Beri kompres air dingin di dahi korban. Tetap baringkan korban sampai sadar penuh kemudian bantu korban untuk berdiri secara perlahan . Jangan memberikan apapun melalui mulut jika korban tidak sadar
Patah Tulang Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya. Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras. Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter. Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.