BASMALAH dalam persepektif ulama 4 MADZHAB.pptx

mohirawan 9 views 7 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 7
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7

About This Presentation

Basmalah dalam hukum 4 madzhab


Slide Content

PENDAPAT IMAM MADZHAB TENTANG BACAAN BASMALAH (SURAT AL-FATIHAH) DIDALAM SHALAT 2. MADZHAB IMAM MALIKI 3. MADZHAB IMAM SYAFI’I 1. MADZHAB IMAM HANAFI 4. MADZHAB IMAM HAMBALI BASMALAH

1. MADZHAB HANAFIYAH HUKUM BACAAN BASMALAH Berpendapat bahwa hukumnya Sunnah URAIAN Dibaca dengan suara yang sirr atau lirih ALASAN Menurut Al-Kasni, menuliskan didalam kitab Badai’ As-Shanai’ menjelaskan basmalah itu bukan termasuk surat Al-Fatihah dan juga bukan termasuk awal dari surat DALILNYA Al-Marghinani (w. 593 H) di dalam kitab Al-Hidayah fi Syarhi Bidayah Al-Mubtadi menuliskan sebagai berikut 1 – 49 ويقرأ بسم الله الرحمن الرحيم هكذا نقل في المشاهير ويسر بهما Dan membaca bismillahirrahmanirrahim -demikian dinaqal dalam al-masyahhir- dengan melirihkannya.

2 . MADZHAB MALIKIYAH HUKUM BACAAN BASMALAH Adapun membacanya maka hukumnya makruh. URAIAN B asmalah  bukan bagian dari surat Al-Fatihah ALASAN Makruh hukumnya membaca Basmalah di dalam shalat fardhu baik dibaca secara keras maupun samar, kecuali jika si mushalli (orang yang shalat) berniat untuk keluar dari khilaf (perbedaan pendapat) ulama’, maka dia membaca Basmalah di awal surat Al Fatihah secara samar yang hukumnya sunnah, atau dibaca keras yang hukumnya makruh pada tingkah ini. Adapun pada shalat sunnah maka boleh bagi mushalli untuk membaca Basmalah ketika membaca Al Fatihah”. (Fiqh ‘ala Madzahib Arba’ah I/301) DALILNYA وليست البسملة عند المالكية آية من الفاتحة، فلا يقرؤها في الصلاة المكتوبة، جهراً كانت أو سراً، لا في الفاتحة، ولا في غيرها من السور . “ Dan menurut Mazhab Maliki, Basmalah bukan ayat dari Al Fatihah. Maka tidak dibaca pada shalat maktubah (shalat lima waktu) baik keras maupun samar, tidak pula dibaca pada Al Fatihah dan pada surat-surat lain”. (Fiqh Islami wa Adillatuhu II/30).

3 . MADZHAB SYAFI’IYAH HUKUM BACAAN BASMALAH wajib dibaca ketika shalat. URAIAN Basmalah merupakan bagian dari ayat surat Al Fatihah ALASAN Basmalah merupakan ayat dari Al Fatihah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitab Tarikh-nya bahwa sesungguhnya Rasulullah -shallAllahu ‘alaih wa aalih wa sallam- menghitung Al Fatihah sebanyak tujuh ayat dan menghitung ‘Bismillahirrahmanirrahim’ sebagai salah satu ayat daripadanya. DALILNYA أخبرنا أبو طاهر نا أبو بكر نا محمد بن إسحاق الصنعاني أخبرنا خالد بن خداش نا عمرو بن هارون عن ابن جريج عن بن أبي مليكة عن أم سلمة : أن النبي صلى الله عليه و سلم قرأ في الصلاة بسم الله الرحمن الرحيم فعدها آية والحمد لله رب العالمين آيتين وإياك نستعين وجمع خمس أصابعه “ Menceritakan kepadaku Abu Thahir, menceritakan kepadaku Abu Bakar, menceritakan kepadaku Muhammad bin Ishaq As-Shan’ani, menceritakan kepadaku Khalid bin Khadasy, menceritakan kepadaku ‘Amr bin Harun, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abi Mulikah, dari Ummi Salamah: “Sesungguhnya Nabi -shallAllahu ‘alaih wa aalih wa sallam- membaca ‘Bismillahirrahmanirrahim’ di dalam shalatnya, maka beliau menghitungnya sebagai satu ayat, dan ‘Alhamdulillahirabbil’alamin’ dua ayat, dan ‘Iyyakanasta’in’ beliau mengumpulkan lima jarinya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, hadits nomor 493, I/248).

4 . MADZHAB HANABILAH HUKUM BACAAN BASMALAH WAJIB URAIAN basmalah adalah bagian dari surat Al-Fatihah, namun tidak dibaca secara keras (jahr), cukup dibaca pelan saja (sirr). ALASAN Basmalah merupakan ayat dari Al Fatihah dan wajib membacanya di dalam shalat, tapi dibaca secara samar, dan tidak dikeraskan atas bacaannya. DALILNYA Ibnu Qudamah (w. 620 H) menuliskan di dalam kitabnya Al-Mughni sebagai berikut : jilid 1 hal. 344 مسألة: قال: (ويبتدئها ببسم الله الرحمن الرحيم) وجملة ذلك أن قراءة (بسم الله الرحمن الرحيم) مشروعة في الصلاة في أول الفاتحة، وأول كل سورة في قول أكثر أهل العلم Masalah : Beliau berkata : Dan memulainya dengan bismillahirrahmanirrahim. Maka membacanya masyru’ di dalam shalat pada awal Al-Fatihah dan awal tiap surat, menurut pendapat kebanyakan ahli ilmu .

MADZHAB HUKUM URAIAN ALASAN DALIL 1. MADZHAB HANAFIYAH Sunnah Dibaca dengan suara yang sirr atau lirih Menurut Al-Kasni, menuliskan didalam kitab Badai’ As-Shanai’ menjelaskan basmalah itu bukan termasuk surat Al-Fatihah dan juga bukan termasuk awal dari surat Al-Marghinani (w. 593 H) di dalam kitab Al-Hidayah fi Syarhi Bidayah Al-Mubtadi menuliskan sebagai berikut 1 – 49 ويقرأ بسم الله الرحمن الرحيم هكذا نقل في المشاهير ويسر بهما Dan membaca bismillahirrahmanirrahim -demikian dinaqal dalam al-masyahhir- dengan melirihkannya. 2. MADZHAB MALIKIYAH Makruh B asmalah  bukan bagian dari surat Al-Fatihah Makruh hukumnya membaca Basmalah di dalam shalat fardhu baik dibaca secara keras maupun samar, kecuali jika si mushalli (orang yang shalat) berniat untuk keluar dari khilaf (perbedaan pendapat) ulama’, maka dia membaca Basmalah di awal surat Al Fatihah secara samar yang hukumnya sunnah, atau dibaca keras yang hukumnya makruh pada tingkah ini. Adapun pada shalat sunnah maka boleh bagi mushalli untuk membaca Basmalah ketika membaca Al Fatihah”. (Fiqh ‘ala Madzahib Arba’ah I/301) DALILNYA وليست البسملة عند المالكية آية من الفاتحة، فلا يقرؤها في الصلاة المكتوبة، جهراً كانت أو سراً، لا في الفاتحة، ولا في غيرها من السور . “ Dan menurut Mazhab Maliki, Basmalah bukan ayat dari Al Fatihah. Maka tidak dibaca pada shalat maktubah (shalat lima waktu) baik keras maupun samar, tidak pula dibaca pada Al Fatihah dan pada surat-surat lain”. (Fiqh Islami wa Adillatuhu II/30). 3. MADZHAB SYAFI’IYAH wajib Basmalah merupakan bagian dari ayat surat Al Fatihah Basmalah merupakan ayat dari Al Fatihah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitab Tarikh-nya bahwa sesungguhnya Rasulullah -shallAllahu ‘alaih wa aalih wa sallam- menghitung Al Fatihah sebanyak tujuh ayat dan menghitung ‘Bismillahirrahmanirrahim’ sebagai salah satu ayat daripadanya. أخبرنا أبو طاهر نا أبو بكر نا محمد بن إسحاق الصنعاني أخبرنا خالد بن خداش نا عمرو بن هارون عن ابن جريج عن بن أبي مليكة عن أم سلمة : أن النبي صلى الله عليه و سلم قرأ في الصلاة بسم الله الرحمن الرحيم فعدها آية والحمد لله رب العالمين آيتين وإياك نستعين وجمع خمس أصابعه “ Menceritakan kepadaku Abu Thahir, menceritakan kepadaku Abu Bakar, menceritakan kepadaku Muhammad bin Ishaq As-Shan’ani, menceritakan kepadaku Khalid bin Khadasy, menceritakan kepadaku ‘Amr bin Harun, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abi Mulikah, dari Ummi Salamah: “Sesungguhnya Nabi -shallAllahu ‘alaih wa aalih wa sallam- membaca ‘Bismillahirrahmanirrahim’ di dalam shalatnya, maka beliau menghitungnya sebagai satu ayat, dan ‘Alhamdulillahirabbil’alamin’ dua ayat, dan ‘Iyyakanasta’in’ beliau mengumpulkan lima jarinya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, hadits nomor 493, I/248). 4. MADZHAB HANABILAH wajib basmalah adalah bagian dari surat Al-Fatihah, namun tidak dibaca secara keras (jahr), cukup dibaca pelan saja (sirr). Basmalah merupakan ayat dari Al Fatihah dan wajib membacanya di dalam shalat, tapi dibaca secara samar, dan tidak dikeraskan atas bacaannya. Ibnu Qudamah (w. 620 H) menuliskan di dalam kitabnya Al-Mughni sebagai berikut : jilid 1 hal. 344 مسألة: قال: (ويبتدئها ببسم الله الرحمن الرحيم) وجملة ذلك أن قراءة (بسم الله الرحمن الرحيم) مشروعة في الصلاة في أول الفاتحة، وأول كل سورة في قول أكثر أهل العلم Masalah : Beliau berkata : Dan memulainya dengan bismillahirrahmanirrahim. Maka membacanya masyru’ di dalam shalat pada awal Al-Fatihah dan awal tiap surat, menurut pendapat kebanyakan ahli ilmu

TERIMA KASIH
Tags