Bayu Dwi Jadmika - SMKN 2 Temanggung.pdf

BayuDwiJadmika2 9 views 5 slides Dec 20, 2024
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

Jurnal pendidikan BBGP Jawa Tengah


Slide Content

Mengatasi Hambatan Belajar Siswa X AKL SMKN 2 Temanggung
Menggunakan Aplikasi Microlearning Berbasis Nearpod

Bayu Dwi Jadmika
SMK Negeri 2 Temanggun, [email protected]


Abstrak

Generasi Z memiliki hambatan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional karena
mereka sudah terbiasa menggunakan smartphone untuk berbagai macam keperluan. Hambatan yang
dimaksud antara lain adalah kurangnya konsentrasi dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Peneliti melakukan inovasi dengan menggunakan microlearning berbasis Nearpod
dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi hasil
penggunaan media belajar microlearning berbasis Nearpod pada pembelajaran Informatika kelas
X AKL SMK Negeri 2 Temanggung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif dengan pendekatan observasi. Teknik pengumpulan data melalui survei, observasi dan
wawancara saat pembelajaran menggunakan Nearpod. Setelah melalui tahap penelitian,
menunjukkan bahwa penggunaan microlearning berbasis Nearpod sebagai salah satu media belajar
dapat meningkatkan konsentrasi dan keterlibatan siswa dalam belajar sehingga memberikan dampak
positif dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya keterlibatan dan aktivitas
pembelajaran yang berdampak signifikan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan ini
disebabkan karena generasi Z sangat antusias menggunakan media yang modern dan menantang.
Kata Kunci : Microlearning, Nearpod, hambatan belajar.


Abstract

Generation Z faces obstacle in following conventional learning activities because they are
accustomed to using smartphones for various purposes. The barriers in question include a lack of
concentration and student engagement in the learning process. Researchers innovated by using
Nearpod-based microlearning in the learning process. The purpose of this study is to provide a
description of the results of using Nearpod-based microlearning media in Informatics learning for
class X AKL at SMK Negeri 2 Temanggung. The method used in this research is descriptive
qualitative with an observational approach. Data collection techniques through surveys,
observations, and interviews during learning using Nearpod. After going through the research stage,
it shows that the use of Nearpod-based microlearning as a learning medium can increase students'
concentration and engagement in learning, thus having a positive impact on learning. This is
indicated by the increased involvement and learning activities that have a significant impact on
improving student learning outcomes. This increase is due to Generation Z being very enthusiastic
about using modern and challenging media.
Keywords: Microlearning, Nearpod, learning obstacle.

PENDAHULUAN
Siswa generasi Z adalah mereka yang
lahir antara tahun 1995-2010 dan tumbuh
kembangnya diera digital. Siswa yang lahir
pada kurun waktu tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda dari generasi

sebelumnya. Mereka sudah sangat terbiasa
menggunakan teknologi, lebih mandiri, lebih
kreatif, dan lebih multitasking. Mereka hidup
dengan semua kemudahan yang ada karena
perkembagan teknologi. Namun demikian,
generasi ini juga memiliki hambatan dalam
belajar seperti mudah terganggu, kurang
fokus, kurang sabar, kesulitan berkonsentrasi
dan kurang aktif terlibat dalam proses
pembelajaran.
Siswa kelas X AKL di SMK Negeri 2
Temanggung juga merupakan generasi Z.
Memiliki kecenderungan yang secara umum
sama yang menjadi hambatan belajarnya yaitu
kurangnya daya konsentrasi ketika menerima
pembelajaran dengan metode konvensional.
Salah satu solusi untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis
teknologi yang sesuai dengan gaya dan
kebutuhan belajar mereka. Media belajar yang
dimaksud adalah microlearning.
Syaful Bahri Djamarah dan Azwan
Zain (2010:121) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan agar tercapai tujuan pembelajaran.
Microlearning merupakan suatu media belajar
yang dapat membantu untuk menghadirkan
konten yang singkat, sederhana, dan spesifik.
Diera teknologi saat ini, microlearning dapat
mendukung media berdiferensiasi karena
dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti
teks, video, audio, infografis, aneka macam
bentuk quiz sehingga menarik siswa untuk
terlibat dan berpartisipasi dalam
pembelajaran.
Menurut Azhar (2011) media
pembelajaran adalah alat bantu pada proses
belajar baik di dalam maupun diluar kelas,
lebih lanjut dijelaskan bahwa media
pembelajaran adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional di
lingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Sejalan dengan hal
tersebut, microlearning berbasis Nearpod
dapat digunakan realtime di dalam kelas
maupun secala online untuk pembelajaran
dimana saja dan kapan saja selama terhubung
dengan jaringan internet. Hal ini sangat
mendukung guru dalam memberikan materi
maupun penugasan yang lebih fleksibel.
Lasito dalam Prosiding Seminar
Nasional UNY (2022) menerangkan bahwa
Microlearning memberikan beberapa manfaat
bagi peserta didik. Pertama, microlearning
diyakini dapat memfasilitasi kegiatan belajar
dimana microlearning bersifat simpel,
mudah diikuti, dan kolaboratif. Siswa akan
lebih aktif terlibat dengan teman sebaya
untuk bekerjasama dalam kelompok dalam
rangka untuk menawarkan umpan balik
kepada siswa lainnya. Kedua, microlearning
sangat ekonomis, sehingga guru dan siswa
dapat menggunakan teknologi gratis (seperti
media sosial) dan fitur-fitur yang
disematkan untuk membantu pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan manfaat dari penerapan
Microlearning yang dapat meningkatkan
keterlibatan dan partisipasi belajar,
memudahkan mengulang danan mengingat
pelajaran, meningkatkan keterampilan
pemahaman terhadap suatu materi, membuat
lingkungan belajar lebih baik, dan lebih cepat
diselesaikan. Microlearning juga sesuai
dengan karakteristik generasi Z yang
menyukai informasi yang ringkas, menarik,
dan aplikatif.
Ada banyak pilihan untuk
mengembangkan materi ajar berbasis
Microlearning Salah satunya adalah Nearpod.
Ide dasar Nearpod adalah untuk membantu
guru agar dapat merancang pembelajaran
interaktif dengan berbagai aktifitas yang dapat
melibatkan siswa dalam pembelajaran,
membuat aneka macam quiz interaktif dan
sangat mendukung penerapan pembelajaran
berdiferensasi. Dalam satu paket, materi dapat
disajikan dalam bentuk teks, presentasi,
audio, video dan lebih menarik adalah adanya
papan kolaborasi untuk interaksi antar siswa
dan guru. Mesikpun Nearpod merupakan
aplikasi online, namun guru dapat
memastikan keterlibatan siswa dalam belajar.
Sebagai contoh, guru dapat menyisipkan soal
pada menit atau detik tertentu pada konten
video. Hal ini memastikan siswa tidak

melakukan skip pada video yang dilihatnya.
Nearpod menyediakan berbagai fitur dan
manfaat yang menjadikannya pilihan ideal
untuk meningkatkan pembelajaran dan
keterlibatan siswa. Keunggulan lain Nearpod
adalah :
a. Menyediakan template untuk membuat
konten yang menarik dan interaktif;
b. Dapat menyisipkan penilaian dan
feedback realtime;
c. Memungkinkan kegiatan kolaboratif;
d. Fleksibel dan kemudahan pemakaian;
e. Dukungan komunitas yang kuat.
Nearpod adalah aplikasi microlearning
yang lengkap dan serbaguna yang dapat
membantu guru dalam meningkatkan
pembelajaran dan keterlibatan siswa. Dengan
fitur-fitur yang kaya, kemudahan penggunaan,
dan dukungan yang kuat, Nearpod adalah
pilihan ideal untuk guru dan pendidik di
semua tingkatan.
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana implementasi microlearning
berbasis Nearpod sebagai salah satu solusi
mengatasi hambatan belajar siswa ?
2. Apa saja dampak dari microlearning
sebagai media belajar untuk mengatasi
hambatan belajar siswa ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penggunaan microlearning
dalam pembelajaran ?
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan
microlearning berbasis Nearpod sebagai
salah satu solusi mengatasi hambatan
belajar siswa.
2. Untuk mengetahui dampak positif dan
negatif dari microlearning sebagai media
belajar siswa.
3. Untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi keberhasilan microlearning.


METODE
Dalam pembahasan ini, penulis akan
menjawab rumusan masalah dengan
menggunakan data dan informasi yang
diperoleh dari hasil penerapan Microlearning
menggunakan Nearpod yang telah penulis
terapkan dikelas X AKL 1, A AKL 2. Data
dan informasi tersebut akan dianalisis dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan pendekatan observasi.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini melalui hasil
survei, observasi dan wawancara saat
pembelajaran. Hasil survei merupakan hasil
yang didapat melalui kegiatan survei
dengan menyebar angket kepada siswa
untuk diberikan tanggapan terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan dengan
media microlearning berbasis Nearpod. Hasil
observasi didapat melalui kegiatan
pengamatan yang dilakukan oleh guru
dengan pengamatan secara langsung
terhadap proses. Hasil wawancara didapat
dari kegiatan wawancara secara langsung
kepada siswa terhadap pengalaman yang
didapat selama proses pembe lajaran
menggunakan media microlearning berbasis
Nearpod.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Penggunaan microlearning untuk
pembelajaran di kelas X AKL SMK Negeri 2
Temanggung tidak mengalami kendala yang
berarti. Sesuai dengan karakteristik generasi
Z, siswa dengan cepat dapat menyesuaikan
dengan pola penyajian yang ada pada
Nearpod. Terdapat materi berbasis teks,
video, animasi yang membuat mereka sangat
antusias disertai dengan latihan-latihan pada
akhir modulnya.
Penerapan media microlearning
berbasis Nearpod dapat meningkatkan
konsentrasi dan keterlibatan siswa yang
berdampak pada hasil belajar siswa secara
signifikan. Sebelum menggunakan media
microlearning berbasis Nearpod, hanya 25%
siswa yang mendapatkan hasil belajar di atas
KKTP (75) dari 69 siswa. Setelah penggunaan
media microlearning berbasis Nearpod, hasil
belajar siswa meningkat menjadi sebanyak
89% atau 60 siswa dari 69 siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKTP. Hal
tersebut membuktikan bahwa penggunaan

media microlearning berbasis Nearpod dalam
pembelajaran Informatika materi Pengenalan
Sistem Komputer dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan observasi, dampak positif
dari microlearning sebagai media belajar
untuk generasi Z diera digital adalah:
a. Meningkatkan partisipasi, motivasi, dan
keterlibatan belajar.
b. Meningkatkan keterlibatan dan
partisipasi siswa dalam belajar.
c. Memudahkan mengingat dan
mempertahankan informasi dalam
memori jangka panjang.
d. Meningkatkan keterampilan saat bekerja
dan prestasi akademik.
e. Membuat lingkungan kerja lebih baik
dan harmonis.
f. Menghemat waktu, biaya, dan sumber
daya belajar.
Sedangkan dampak negatif dari
microlearning sebagai media belajar untuk
generasi Z di era digital adalah:
a. Menimbulkan rasa bosan atau jenuh jika
konten tidak bervariasi atau menarik.
b. Menyebabkan kesulitan dalam
memahami konsep yang kompleks atau
mendalam jika konten tidak lengkap atau
detail.
c. Menurunkan kualitas interaksi sosial atau
emosional jika konten tidak menyediakan
ruang untuk berdiskusi atau berbagi
pengalaman.
d. Menimbulkan ketergantungan atau
keterisoliran pada teknologi jika konten
tidak dapat diakses atau digunakan tanpa
bantuan teknologi.
e. Menyebabkan kesenjangan atau
ketimpangan akses atau kualitas belajar
jika konten tidak tersedia atau terjangkau
bagi semua kalangan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan
didapatkan beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penggunaan
microlearning sebagai media belajar untuk
generasi Z di era digital, yaitu:
a. Kualitas konten: Konten atau materi
harus relevan, akurat, valid, dan terbaru
sesuai dengan sumber dan kurikulum
yang berlaku.
b. Kualitas penyajian: Penyajian harus
menarik, jelas, mudah dipahami, dan
sesuai dengan tujuan belajar.
c. Kualitas interaksi: Interaksi harus
dinamis, interaktif, dan kolaboratif antara
peserta, pengajar, dan konten.
d. Kualitas evaluasi: Evaluasi harus
objektif, valid, reliabel, dan bervariasi
sesuai dengan indikator pencapaian
belajar.
e. Dukungan harus tersedia, mudah diakses,
dan responsif baik dari pengajar, teman
sejawat, maupun fasilitas teknologi.

SIMPULAN
Microlearning dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu solusi mengatasi hambatan
siswa generasi Z diera digital sehingga
meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran sehingga berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa dengan cara:
a. Menyediakan konten yang singkat,
sederhana, dan spesifik sesuai dengan
topik atau materi yang ingin dipelajari.
b. Menyajikan konten dalam bentuk yang
menarik dan variatif, seperti teks, video
animasi, infografis, atau materi digital
lainnya.
c. Memberikan kuis atau tes setelah setiap
unit konten selesai disampaikan untuk
menguji pemahaman dan mengulang
materi.
d. Memberikan umpan balik atau feedback
yang cepat dan konstruktif untuk
meningkatkan motivasi dan kinerja
belajar.
e. Menyesuaikan konten dengan kecepatan
dan gaya belajar masing-masing individu.
f. Memanfaatkan teknologi seperti
smartphone, tablet, laptop, atau perangkat
lainnya yang mudah diakses dan
digunakan oleh siswa generasi Z.

DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2011. Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Pers

Syaful Bhari Dzamarah dan Arswan Zain.
(2010). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta. Edisi Revisi

Lasito. 2022. Microlearning Sebagai Inovasi
Pembelajaran Di Era Digital:
Konstruksi Teori Dan Riset.
Prosiding Seminar Nasional Bahasa,
Sastra, dan Seni. UNJ.