bep_update perhitungan BEP PKWU SMA .ppt

SriyantiZainal 0 views 30 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

BEP PKWU


Slide Content

Manajemen Keuangan 2
ANALISIS
BREAK EVENT POINT

Analisis Break Even Point

Analisis Break Even Point

Analisis BEP dapat dilihat dari aspek penjualan dan aspek
produksi. Dari aspek penjualan, BEP berarti volume penjualan
di mana total penghasilan (TR) sama dengan total biaya (TC),
sehinggga perusahaan dalam posisi tidak untung maupun
tidak rugi.

Sedangkan bila ditinjau dari segi produksi, BEP adalah titik yang
menunjukkan tingkat produksi barang/jasa yang dijual tetapi
tidak memberikan keuntungan maupun kerugian. Atau tingkat
produksi barang/jasa yang dijual, di mana total penghasilan
dan biaya dalam keadaan impas atau sama besarnya.

Analisis Break Even Point

Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk
mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dan volume kegiatan.

Oleh karena analisis tersebut mempelajari
hubungan antara biaya, keuntungan dan volume
kegiatan, maka analisa tersebut sering pula disebut
“Cost Profit Volume Analysis” (CPV analysis).

Analisis Break Even Point

Analisis BEP adalah alat perencanaan penjualan
sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar
perusahaan secara minimal tidak mengalami
kerugian. Selanjutnya, karena perusahaan
menginginkan keuntungan berarti perusahaan
harus berproduksi/menjual di atas BEP.

Jadi, BEP bukan tujuan tetapi merupakan dasar
penentuan kebijakan penjualan, kebijakan produksi
dan perencanaan laba.

Manfaat Analisis BEP

Menentukan jumlah penjualan minimum yang harus
dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga
jumlah produksi minimum yang harus dibuat.

Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
memperoleh laba yang telah direncanakan. Dapat
diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan
untuk memperoleh laba tersebut.

Menentukan harga jual produk

Menganalisis efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Q
C, R
FC
0
BEP
TC
TR
VC
Profit
Loss
ANALISIS BEP DENGAN GRAFIK

Asumsi-Asumsi
dalam Analisis BEP

Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang
dianalisis.

Seluruh biaya dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.

Besarnya biaya tetap tidak berubah meskipun ada perubahan
volume produksi/penjualan.

Besarnya biaya variabel berubah secara proporsional dengan
volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel
per unitnya adalah tetap sama.

Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila
diproduksi lebih dan satu macam produk, maka sales mix atau
komposisi barang yang dijual adalah tidak berubah (konstan).

Perhitungan BEP

TR = TC

P.Q = FC + VC.Q

P.Q – VC.Q = FC

(P – VC) Q = FC

Q BEP = FC
P – VC
BEP (Rp) = FC
1 – VC
P

dimana :
TR = Total
Revenue
TC = Total Cost
P = Price
Q = Quantity
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost

Contoh Analisis BEP
Selama tahun 2011, perusahaan ABC menjual 100.000 unit
produk dengan harga Rp 20.000,00/unit. Biaya variabel/unit
adalah Rp 14.000,00 dan biaya tetap jumlahnya Rp
79.200.000,00.
1.Tentukan BEP dalam unit dan rupiah
2.Berapa laba operasi yang diperoleh perusahaan pada tahun
2011
3.Berapa unit yang harus dijual agar perusahaan memperoleh
laba operasi Rp 90.000.000,00
4.Berapa unit yang harus dijual jika perusahaan menginginkan
laba bersih setelah pajak 20% adalah Rp 240.000.000,00?

Contoh Analisis BEP
Jawab:
a. Q BEP = FC
P – VC
= 79.200.000
20.000 – 14.000
Q BEP = 13.200 unit
BEP (Rp) = FC
1 – VC
P
= 79.200.000
1 - 14.000
20.000
BEP (Rp) = Rp 264.000.000,00
Jadi, kuantitas yang harus dijual agar perusahaan berada dalam
kondisi impas adalah 13.200 unit atau nilai penjualannya adalah Rp
264.000.000,00

Contoh Analisis BEP
Jawab:
b. Laba operasi = TR – TC
= (P.Q) – (FC+VC.Q)
= (20.000x100.000) –
(79.200.000+(14.000x100.000))
Laba operasi = Rp 520.800.000,00
Jadi, laba operasi perusahaan pada tahun
2011 dimana kuantitas yang dijual sebanyak
100.000 unit adalah Rp 520.800.000,00.

Contoh Analisis BEP
Jawab:
c. Laba operasi= TR – TC
= (P.Q) – (FC+VC.Q)
90.000.000= 20.000Q – (79.200.000 + 14.000Q)
169.200.000 = 6.000Q
Q = 28.200 unit
Jadi, agar perusahaan memperoleh laba
operasi Rp 90.000.000,00 maka kuantitas yang
harus dijual adalah 28.200 unit.

Contoh Analisis BEP
Jawab:
Atau :
c.Q (laba Rp 90 juta) = FC + laba target
P – VC

= 79.200.000 +
90.000.000
20.000 – 14.000
Q (laba Rp 90 juta) = 28.200 unit

Contoh Analisis BEP
Atau:
c. Sales = FC + laba target
1 – VC
P
= 79.200.000 +
90.000.000
1 - 14.000
20.000
Sales = Rp
564.000.000,00

Contoh Analisis BEP
d. Laba set. Pajak = (TR – TC) – Tax
= (TR – TC) – 20% (TR – TC)
= 80% (TR – TC)
240.000.000 = 80% (P.Q – (FC+VC.Q) )
240.000.000/80% = 20.000Q – (79.200.000+14.000Q)
6.000Q = 300.000.000 + 79.200.000
Q = 63.200 unit
Jadi, agar perusahaan memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 240.000.000,00
maka unit yang harus dijual adalah 63.200 unit

Contoh Analisis BEP
Atau:
d. Q (laba bersih Rp 240 jt) = FC + laba target
__ 1 - % pajak
P – VC
= 79.200.000 + 240.000.000
(1 - 20%)
20.000 – 14.000
Q (laba bersih Rp 240 jt) = 63.200 unit

Margin of Safety

Margin of safety adalah batas penurunan penjualan yang
bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita kerugian.

Misalnya margin of safety adalah 30%, artinya realisasi
penjualan dipertahankan jangan sampai turun lebih dari
30%. Apabila realisasi penjualan turun lebih dari 30%, maka
perusahaan akan menderita kerugian, sedangkan bila
penurunan sampai 30% perusahaan dalam kondisi break
event point.

MoS = Anggaran Penjualan – Penjualan pada BEP
MoS Ratio = Anggaran penjualan – Penjualan pd BEP x
100%
Anggaran penjualan

Contoh Margin of Safety
Diketahui bahwa PT. ABC merencanakan
penjualan produk X pada tahun 2009 adalah
sebanyak 1000 unit. Jika harga jual/unit adalah
Rp 500,00 dan BEP-nya adalah 600 unit,
berapakah Margin of Safety-nya?

Contoh Margin of Safety
Jawab:
Anggaran penjualan (1000 unit @ Rp 500,00) = Rp 500.000,00
Penjualan pada BEP (600 unit @ Rp 500,00) = Rp 300.000,00
Margin of Safety = Rp 200.000,00
Margin of safety ratio = 200.000 x 100% = 40%
500.000
Artinya, realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun
lebih dari 40%. Apabila realisasi penjualan turun lebih dari 40%,
maka perusahaan akan menderita kerugian, sedangkan bila
penurunan penjualan hingga 40% dari yang dianggarkan maka
perusahaan dalam kondisi break event point.

BEP Jika Produknya Lebih Dari Satu
Untuk mencari BEP dari dua produk atau lebih
maka perhitungannya agak berbeda sedikit dengan
cara mencari BEP satu jenis produk karena adanya
variable cost dan harga jual per unit yang berbeda
dari masing-masing jenis produk. Di samping itu
tingkat BEP baru dapat dihitung apabila terlebih
dahulu sudah diketahui komposisi penjualan dari
masing-masing produk.

BEP Jika Produknya Lebih Dari Satu
Contoh: Perusahaan A yang bergerak dalam bidang
produksi kain batik dan stagen merencanakan perluasan
daerah pemasarannya meliputi wilayah Jawa Timur, Bali,
Lombok dan Sumbawa. Penjualan kain batik direncanakan
sebanyak 25.000 meter dengan harga jual/meter Rp
3.500,00 dan stagen sebanyak 15.000 meter dengan harga
jual/meter Rp 1.000,00. Variable cost untuk masing -
masing jenis produk adalah Rp 2.000,00/meter untuk kain
batik, dan Rp 600,00/meter untuk stagen, sedangkan fixed
cost untuk kedua jenis produk tersebut adalah Rp
28.275.000,00. Hitunglah break event point untuk kedua
jenis produk tersebut!

BEP Jika Produknya Lebih Dari Satu
Keterangan Kain batik Stagen Total
Penjualan 87.500.000 15.000.000 102.500.000
Fixed Cost 28.275.000
Variabel Cost 50.000.000 9.000.000 59.000.000
BEP = 28.275.000 = 28.275.000 = Rp 66.625.000,00
1- 59.000.000 0,42439024
102.500.000
BEP (kain batik) = 66.625.000 x 25.000 = 16.250 meter
102.500.000
BEP (stagen) = 66.625.000 x 15.000 = 9.750 meter
102.500.000

BEP Jika Produknya Lebih Dari Satu
Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi bahwa sales mix
atau komposisi produk yang dijual atau komposisi penjualannya
adalah tidak berubah (konstan). Dalam hal ini, maka :
Q Penjualan  Kain batik : stagen = 25.000 m : 15.000 m = 5 : 3
BEP  Kain batik : stagen = 16.250 m : 9.750 m = 5 : 3

Dampak Perubahan
Berbagai Faktor Terhadap BEP
Perubahan harga jual per unit terhadap BEP
Analisis BEP menggunakan asumsi bahwa harga jual/unit
konstan.
Bila harga jual/unit naik memiliki dampak yang
menguntungkan karena BEP-nya akan turun. Dalam grafik
BEP, titik break event-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti
untuk tercapainya BEP cukup diperlukan kuantitas yang lebih
kecil.
Bila harga jual/unit turun memiliki efek yang merugikan
karena BEP-nya akan naik. Dalam grafik BEP, titik break event-
nya akan bergeser ke kanan, yang berarti untuk tercapainya
BEP diperlukan kuantitas yang lebih besar.

Dampak Perubahan
Berbagai Faktor Terhadap BEP
Perubahan biaya variabel per unit terhadap BEP
Perubahan pada biaya variabel per unit juga akan
merubah BEP, yakni apabila biaya variabel naik akan
menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP.

Dampak Perubahan
Berbagai Faktor Terhadap BEP
Perubahan biaya tetap terhadap BEP
Perubahan pada biaya tetap juga akan merubah BEP,
yakni apabila biaya tetap naik akan menaikkan BEP
dan bila turun akan menurunkan BEP.

Dampak Perubahan
Berbagai Faktor Terhadap BEP
Perubahan sales mix terhadap BEP
Dalam asumsi disebutkan bahwa perusahaan hanya
menghasilkan satu macam produk, dan bila
menghasilkan lebih dari satu macam produk, maka
tidak boleh ada perubahan dalam sales mix–nya.
Sales mix menunjukkan perimbangan atau
perbandingan penjualan antara beberapa macam
produk yang dihasilkan. Apabila ada perubahan sales
mix-nya akan menyebabkan perubahan pada BEP
secara total.

Latihan Soal 1
Data dari suatu perusahaan XYZ pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Penjualan 1.000 unit
Harga jual/unitRp 500.000,00
Biaya variabel/unitRp 200.000,00
Biaya tetapRp 180.000.000,00

Berapa BEP dalam unit dan rupiah?

Jika perusahaan menginginkan laba operasi sebesar Rp 3.000.000.000,00,
berapa kuantitas yang harus dijual?

Berapa kuantitas yang harus dijual jika perusahaan menginginkan laba
bersih setelah pajak 20% adalah Rp 2.400.000.000,00?

Latihan Soal 2
Perusahaan Cahaya Kertas pada awalnya memproduksi
buku gambar saja, selanjutnya ada produk baru yaitu
buku tulis. Harga jual buku gambar Rp 5.000/unit dan
buku tulis Rp 8.000/unit. Biaya variabel untuk buku
gambar Rp 4.000/unit dan buku tulis Rp 6.000/unit. Biaya
tetap kedua produk adalah Rp 574.000,00. Jika sales mix
kedua produk tersebut adalah 3 (buku gambar) : 2 (buku
tulis), berapakah BEP untuk kedua produk tersebut?