Apa yang dimaksud dengan probabilita empirik tidak lain adalah
probabilita munculnya suatu gejala dari sejumlah besar observasi. Misalnya dari
10 kali percobaan diperoleh 7 K dan 3 E, berarti probabilita empirik muncul K =
7/10 = 0,7 dan E = 3/10 = 0,3. Namun demikian jika percobaan kita lakukan
lebih banyak lagi, perbedaan probabilitas teoritik dan probabibiltas empiriknya
semakin kecil. Misalnya kita lemparkan 10 kali lagi coin tersebut dan diperoleh 5
K maka probabilitas empirik muncul K dari 20 kali lemparan adalah (0,7 + 0,5) : 2
= 0,6. Jika coin kita lemparkan 10 kali lagi, dan muncul 4 K, maka probabilitas
muncul K dari 30 kali percobaan adalah (0,7 + 0,5 + 0,4) : 3 = 0,533.
C.Distribusi Probabilitas Gejala Diskrit dan Probabilitas Gejala
Kontinum.
Jika sebuah coin dilempar secara bebas maka ada 2 kemungkinan,
yaitu muncul 0 K atau 1 K. Perbandingan peluang ke duanya adalah 1 : 1 atau
besarnya peluang masing-masing adalah ½, artinya peluang muncul 0 K = ½
dan peluang muncul 1 K juga = ½. Bilangan pecahan ½ + ½ = 1 disebut
probabilitas.
Jika kita melemparkan dua buah coin secara bebas, maka ada 2
2
kemungkinan kejadian yaitu KK, KE, EK, EE, dengan perbandingan
kemungkinannya 1 : 1 : 1 : 1. Karena EK sama dengan KE, maka probabilitas
muncul 2K, 1K dan 0K adalah ¼, 2/4, dan ¼.
Tiga pembilang dari distribusi probabilitas tersebut, yaitu 1, 2, 1
dengan penyebut yang sama yaitu 4 = 2
2
.
Tabel 7.1.
Gejala (G) Probabilitas (P)
KK = 2KP1 = ¼
KE, EK = 1KP2 = 2/4
EE = 0KP3 = ¼
87