BEP (break event
point-> BEP Unit,
BEP Nominal
BEP (break event
point-> BEP Unit,
BEP Nominal Kelompok 2
Group MembersGroup Members1.Adelia Ramadhani
2.Aulia Nur FebriantI
3.Dhea Efrily R
4.Gebi Azhari
5.Marsha Ayu T
6.M. Aldi Himawan
7.Putri Widia Latifah
Break Even Point (BEP)Break Even Point (BEP)Break Even Point atau disingkat dengan BEP merupakan suatu titik
impas dimana laba yang didapatkan mempunyai nilai setara dengan
yang diperlukan dalam sebuah usaha atau bisa disebut dengan
tidak mengalami kerugian. Dalam posisi tersebut, laba bernilai 0
(nol) berarti tidak untung ataupun tidak rugi atau bagi orang awam
banyak dikenal dengan nama balik modal.
Perhitungan BEP memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Membantu perusahaan/pebisnis untuk mengambil langkah yang lebih
efisien
Sebagai dasar untuk menyusun rencana anggaran dan strategi
pemasaran.
Membantu dalam menentukan harga jual produk yang tepat.
Menjadi acuan untuk mengevaluasi efisiensi biaya produksi.
Mengukur kinerja operasional usaha secara keseluruhan. Manfaat BEPManfaat BEP
Komponen utama dalam perhitungan BEPKomponen utama dalam perhitungan BEP
Ada tiga komponen utama yang dibutuhkan untuk menghitung BEP:
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang jumlahnya tetap dan tidak berubah, terlepas dari volume produksi
atau penjualan.
Contoh: Gaji karyawan tetap, sewa gedung, biaya penyusutan alat, dan biaya
administrasi.
Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya yang berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja tidak tetap, dan biaya kemasan
produk.
Harga Jual per Unit (Selling Price per Unit)
Harga yang ditetapkan untuk setiap unit produk atau jasa yang dijual. 1
BEP Unit:
Menentukan jumlah unit produk yang harus dijual agar mencapai titik impas, dihitung
dengan rumus: BEP Unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit). Jenis Perhitungan BEPJenis Perhitungan BEP
1 BEP Nominal:
Menentukan jumlah pendapatan dalam rupiah yang harus dicapai agar mencapai titik
impas, dihitung dengan rumus: BEP Nominal = Total Biaya Tetap / (1 – Biaya Variabel Unit
Produk / Harga Jual Produk per Unit) Ada dua jenis perhitungan BEP yang umum digunakan:
Contoh soal BEP UnitContoh soal BEP Unit
1 Sebuah usaha kecil minuman sehat ingin mengetahui berapa unit
minuman yang harus terjual agar usahanya mencapai titik impas (Break
Even Point/BEP). • Total Biaya Tetap per bulan: Rp 150.000.000 (mencakup gaji, asuransi, sewa, dll.).
• Biaya Variabel per unit: Rp 75.000 (biaya bahan baku, listrik, air, tenaga kerja langsung, dl)l
• Harga Jual per unit: Rp 100.000.
jawabanjawaban
BEP Unit = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel
per Unit)
1. Hitung Margin Kontribusi per Unit:
Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit Rp 100.000 - Rp 75.000
= Rp 25.000
2. Hitung BEP Unit:
BEP Unit = Rp 150.000.000 / 100.000 - 75.000
BEP Unit = 6.000 Unit
Contoh soal BEP NominalContoh soal BEP Nominal Sebuah perusahaan memiliki data keuangan sebagai berikut:
• Biaya Tetap: (gaji, sewa, dll): Rp 20.000.000 per bulan
• Biaya Variabel: per unit (bahan baku, dll): Rp 15.000
• Harga Jual: per unit: Rp 25.000
JawabanJawaban
1. Hitung Harga Jual per Unit:
Rp 25.000
2. Hitung Biaya Variabel per Unit:
Rp 15.000
3. Hitung Margin Kontribusi per Unit:
Margin Kontribusi = Harga Jual - Biaya Variabel
Rp 25.000 - Rp 15.000 = Rp 10.000
JawabanJawaban 4. Hitung BEP Unit:
BEP Unit = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit
Rp 20.000.000 / Rp 10.000 = 2.000 unit 5. Hitung BEP Nominal (Rupiah):
BEP Nominal = BEP Unit x Harga Jual per Unit
2.000 unit x Rp 25.000 = Rp 50.000.000