Classical Learning - Psikologi Belajar dan Kognitif

citrayunianti1 4 views 6 slides Apr 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 6
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6

About This Presentation

Tugas Psikologi UNJ - Psikologi Belajar dan Kognitif


Slide Content

MAKALAH
PSIKOLOGI BELAJAR DAN KOGNITIF
CLASSICAL LEARNING
Dosen:
Deasyanti, M.Si.
Disusun oleh Kelompok 1:
Citra Yunianti (1801617129)
Silfa Monica T (1801617126)
Safira Sholihah (1801617143)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14, Rawamangun, Jakarta Timur, Kode Pos: 13220
Telepon:(021) 4898486
-2018-

Pendahuluan
Psikologi adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari oleh kebanyakan orang. Sebab
dengan mempelajari psikologi manusia lebih bisa mengenali orang lain maupun dirinya
sendiri. Psikologi adalah ilmu yang terus berkembang seiring berjalannya waktu, sehingga
berbagai macam teori mengenai psikologi bermunculan. Teori-teori tersebut muncul sebagai
pelengkap atau perbaikan terhadap teori psikologi sebelumnya yang belum sempurna.
Di dalam teori psikologi belajar dan kognitif, ada yang dinamakan teori belajar
pengkondisian klasik. Tokoh yang terkenal dalam mempopulerkan teori ini adalah seorang
fisiolog asal Rusia bernama Ivan Pavlov. Teori belajar pengkondisian klasik merupakan teori
dasar makhluk hidup dalam mempelajari sesuatu sebab makhluk hidup tersebut mempunyai
respon yang tidak dikondisikan sebelumnya dan otomatis dihasilkan oleh stimulasi tertentu.
Untuk mengendalikan respon terhadap stimulasi itu maka dipelajarilah teori belajar
pengkondisian klasik.
Sebelum membahas teori belajar kognitif yang di populerkan oleh Ivan Pavlov lebih
jauh, alangkah lebih baik jika membahas jenis pembelajaran lebih dulu. Terdapat dua jenis
pembelajaran, yaitu pembelajaran asosiasi dan pembelajaran melalui observasi. Pembelajaran
asosiasi ini muncul karena adanya sebuah hubungan yang dibuat untuk menhubungkan dua
buah peristiwa. Jenis pembelajaran ini terjadi karena si individu mengalami sebuah peristiwa
secara langsung dan dia belajar menyimpulkan sebab dan akibat dari peristiwa yang dia
alami. Ada dua jenis pengkondisian pada pembelajaran asosiasi, yaitu klasik dan
instrumental. Bedanya antara pengkondisian klasik dan instrumental yaitu pada
pengkondisian klasik kita dilatih refleksnya sedangkan pada pengkondisian instrumental kita
dilatih kebiasaannya. Kalau pada pengkondisian klasik kita terlatih secara tidak sadar
sedangkan pada pengkondisian instrumental kita dilatih secara sadar.
Beda lagi dengan pembelajaran melalui observasi. Jika di pembelajaran asosiasi si
individu berperan aktif dalam proses belajarnya, maka di pembelajaran melalui observasi
individu belajar dengan memperhatikan dan mengamati sebuah peristiwa. Si individu tidak
perlu terlibat langsung dengan peristiwa untuk mempelajari sesuatu.
Penelitian Pavlov

Pengkondisian klasik adalah suatu pembelajaran dari sebuah rangsangan netral yang
diasosikan dengan rangsangan bermakna dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan
respons yang sama.
Pada tahun 1900-an, Pavlov mengadakan sebuah eksperimen terhadap seekor anjing.
Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui mengapa anjing bereaksi mengeluarkan air liur.
Awalnya Pavlov memberi bubuk daging pada anjingnya dan anjing itu mengeluarkan air liur.
Lalu Pavlov memberi bel pada anjingnya tapi si anjing malah tak bereaksi. Selanjutnya
Pavlov memberikan bubuk daging dan bel secara bersamaan selama beberapa waktu. Dan
akhirnya si anjing mengeluarkan air liur jika dibunyikan bel. Dapat disimpulkan bahwa
respon refleks dapat dilatih dengan rangsangan dan metode tertentu.

Keterangan : *CS (Conditioning Stimulus) berupa bel atau lonceng. *UCS
(Unconditioned Stimulus) berupa makanan yaitu daging. *CR ( Conditioning
Respons) berupa air liur anjing.
Prinsip Utama dalam Penelitian Pavlov
Akuisi merupakan pembelajaran awal dari hubungan antara stimulus-respons. Pada
pembelajaran ini UCS diubah menjadi CS yang menghasilkan CR. Sebagai contoh, Dandi
memiliki seorang pacar bernama Nada. Namun Nada memutuskan hubungannya dengan
Dandi saat perasaan Dandi lagi sayang-sayangnya pada Nada. Dandi merasa sangat sakit hati
akibat peristiwa tersebut.
Saat sebelum pengkondisian:
US               >                  UR
makanan                anjing berliur
 
Stimulus netral     >  tidak ada respon
Bel anjing tidak
berliur
 
Pengkondisian:
 Stimulus + US          >      UR
Bel + makanan       anjing
berliur
 
Setelah pengkondisian:
CS               >             CR
Bel                       anjing berliur

Generalisasi merupakan kecenderungan sebuah rangsangan yang baru mirip dengan
rangsangan yang dikondisikan (CS) dan menghasilkan respon yang sama pula (CR).
Contohnya, Dandi masih sakit hati sebab ditinggal pacarnya. Dia enggan membangun
hubungan dengan wanita manapun karena takut akan berakhir sama dengan pengelaman dia
sebelumnya.
Diskriminasi adalah proses belajar dengan menerima rangsangan baru dan
mengabaikan rangsangan sebelumnya yang mirip dengan rangsangan baru. Hal ini penting
karena jika kita menggeneralisasi semua rangsangan menjadi satu pengertian yang sama
maka akan sangat tidak menguntungkan. Misalnya, Dandi memutuskan untuk move on dari
Nada. Ia mulai membuka hatinya pada wanita lain yang lebih baik. Lalu ia berkenalan dengan
Maria dan menjalin hubungan baru dengan Maria. Dandi menyadari bahwa tidak semua
wanita sama seperti mantan pacarnya.
Pelenyapan adalah melemahnya respon yang dikondisikan (CR) terhadap rangsangan
yang dikondisikan (CS). Contohnya, Dandi berhasil melupakan perasaan sayangnya terhadap
Nada karena sudah lama tidak saling berkomunikasi satu sama lain.
Pemulihan secara spontan adalah proses pengkondisian klasik saat CR muncul
kembali secara tiba-tiba. Contohnya lagi, saat Dandi sedang jalan-jalan ke Dufan, ia bertemu
Nada. Lalu Dandi berbincang-bincang akrab dengan Nada. Tiba-tiba ia teringat akan
kenagan-kenagan manisnya dulu saat ia masih menjalin hubungan dengan Nada.
Pengondisian Klasik pada Manusia
Sejak Pavlov melakukan penelitiannya, individu telah dikondisikan untuk merespons
bunyi dari sumbernya, kilatan cahayan, kelembaban udara, atau sentuhan tangan.
Pengondisian klasik pada kehidupan contohnya yaitu ketika tangan kita hampir terbakar api,
kita langsung reflex menarik tangan kita sesaat sebelum terbakar. Ataupun ketika seorang
eksekutif membaca sebuah deskripsi novel tentang situasi pantai dengan ombak yang
berdebur di pasir, ia dapat ikut merasakan seolah-olah ia ada dipantai yang santai dan tenang.
Pengondisian klasik dapat menjelaskan mengenai phobia, dimana phobia merupakan
ketakutan yang tidak masuk akal. John B. Watson dan Rosalie Rayner melakukan penelitian
dengan Albert. Mereka mencoba melihat reaksi Albert jika diberikan seekor tikus. Ternyata
Albert tidak takut. Saat Albert bermain dengan tikus tersebut, ada sebuah suara keras yang
berbunyi dibelakangnya dan membuatnya menangis. Dengan keadaan bersama tikus putih
dan mendengar 7 kali suara keras, ia pun menjadi takut terhadap tikus tersebut, bahkan saat
suara keras dibunyikan. Ketakutan Albert menjadi meluas pada hewan lain, yaitu kelinci,
anjing, dan mantel berbulu.
Watson menyimpulkan bahwa kita mempelajari banyak ketakutan melalui
pengondisian klasik. Contoh: ketakutan terhadap dokter gigi melalui pengalaman yang
menyakitkan, ketakutan mengemudi setelah mengalami kecelakaan, dan ketakutan memulai
hubungan percintaan yang baru karena pernah dikecewakan.

Counterconditioning adalah prosedur pengondisian klasik untuk melemahkan sebuah
CR dengan menghubungkan rangsangan penyebab ketakutan dengan respons baru yang tidak
sesuai dengan ketakutan. Contoh: Mary Cover Jones mampu menghilangkan ketakutan anak
berusia 3 tahun bernama Peter. Peter takut terhadap tikus putih, kelinci, mantel berbulu,
katak, ikan, dan mainan mekanik, tetapi ketakutan tersebut bukan disebabkan oleh penelitian
Jones. Untuk menghilangkan ketakutan Peter, Jones membawa seekor kelinci ke hadapan
Peter namun dibuat jarak yang tidak terlalu dekat. Dan disaat bersamaan, Peter diberikan susu
dan biskuit. Selama beberapa hari, kelinci didekatkan kepada Peter selama Peter makan
biscuit dan minum susu. Akhirnya, Peter sampai pada saat ia makan dengan tangan satu
tangannya dan tangan yang lainnya memberi makan kelinci tersebut. Perasaan senang yang
dihasilkan tidak sesuai dengan ketakutannya terhadap kelinci, sehingga rasa takut tersebut
hilang melalui counterconditioning.
Pengondisian klasik juga bisa pada kondisi yang menyenangkan, misalnya pelangi,
matahari cerah, atau lagu favorit. Contoh: jika anda memiliki pengalaman dinner bersama
pasangan,lokasi pengalaman tersebut dapat menjadi sebuah rangsangan yang terkondisi,
contohnya yaitu alunan music dengan suasana hati tertentu, pakaian yang menggoda, dan
restoran yang romantic.
Namun terkadang pengondisian klasik meliputi pengalaman yang menyenangkan
sekaligus menyimpang dari norma. Contoh: seorang fetish (hasrat seksual terhadap suatu
bagian tubuh atau barang) terangsang karena melihat dan menyentuh pakaian dalam atau rok
mini. Objek fetish tersebut menjadi rangsangan terkondisi yang menghasilkan rangsangan
seksual hanya dari penampakannya.
Banyak praktisi periklanan menggunakan pengondisian klasik dalam beberapa cara,
contoh:
-Wanita cantik (UCS) -> rangsangan emosional (UCR) pada laki-laki
- Wanita cantik (UCS) dipasangkan dengan mobil (belum menjadi CS) selama
beberapa kali
-Mobil (CS) -> rangsangan emosional (CR)
Jadi, pengondisian klasik dapat bekerja dengan baik pada produk yang jarang ditemui
dan UCS hanya dipasangkan dengan satu merk, bahkan bisa juga ketika CS mendahului UCS
pada iklan.
Pengondisian klasik juga berperan dalam beberapa aspek penggunaan obat. Pavlov
mengatakan bahwa tubuh memulai proses pencernaan sebelum makanan tiba (hanya dengan
melihat atau mencium makanan). Begitupula ketika obat diberikan pada suatu kondisi
tertentu (waktu, lokasi, atau prosedur tertentu), tubuh bereaksi dalam mengantisipasi
penerimaan obat.
Contoh: seorang pengguna obat-obatan terlarang mengonsumsi obat di kamar mandi,
dan memiliki respons yang dikondisikan terhadap lokasi tersebut. Pengondisian klasik
menyebabkan tubuh pengguna obat mulai mengantisipasi dosis obat saat mulai berjalan

menuju kamar mandi. Ini bertujuan untuk mengurangi efek serangan obat. Tetapi, jika
pengguna mengonsumsi obat misalnya di tempat konser, efek dari obat akan lebih besar
karena tidak ada respons yang dikondisikan pada tempat konser sehingga tubuh tidak
mengantisipasi diri terhadap obat. Kasus lain yaitu heroin yang dapat menyebabkan
kematian, peneliti sering meneukan orang yang mengonsumsi heroin tersebut berada pada
situasi, waktu, atau tempat yang berbeda dari tempat obat tersebut biasa digunakan.
Tags