Counterconditioning adalah prosedur pengondisian klasik untuk melemahkan sebuah
CR dengan menghubungkan rangsangan penyebab ketakutan dengan respons baru yang tidak
sesuai dengan ketakutan. Contoh: Mary Cover Jones mampu menghilangkan ketakutan anak
berusia 3 tahun bernama Peter. Peter takut terhadap tikus putih, kelinci, mantel berbulu,
katak, ikan, dan mainan mekanik, tetapi ketakutan tersebut bukan disebabkan oleh penelitian
Jones. Untuk menghilangkan ketakutan Peter, Jones membawa seekor kelinci ke hadapan
Peter namun dibuat jarak yang tidak terlalu dekat. Dan disaat bersamaan, Peter diberikan susu
dan biskuit. Selama beberapa hari, kelinci didekatkan kepada Peter selama Peter makan
biscuit dan minum susu. Akhirnya, Peter sampai pada saat ia makan dengan tangan satu
tangannya dan tangan yang lainnya memberi makan kelinci tersebut. Perasaan senang yang
dihasilkan tidak sesuai dengan ketakutannya terhadap kelinci, sehingga rasa takut tersebut
hilang melalui counterconditioning.
Pengondisian klasik juga bisa pada kondisi yang menyenangkan, misalnya pelangi,
matahari cerah, atau lagu favorit. Contoh: jika anda memiliki pengalaman dinner bersama
pasangan,lokasi pengalaman tersebut dapat menjadi sebuah rangsangan yang terkondisi,
contohnya yaitu alunan music dengan suasana hati tertentu, pakaian yang menggoda, dan
restoran yang romantic.
Namun terkadang pengondisian klasik meliputi pengalaman yang menyenangkan
sekaligus menyimpang dari norma. Contoh: seorang fetish (hasrat seksual terhadap suatu
bagian tubuh atau barang) terangsang karena melihat dan menyentuh pakaian dalam atau rok
mini. Objek fetish tersebut menjadi rangsangan terkondisi yang menghasilkan rangsangan
seksual hanya dari penampakannya.
Banyak praktisi periklanan menggunakan pengondisian klasik dalam beberapa cara,
contoh:
-Wanita cantik (UCS) -> rangsangan emosional (UCR) pada laki-laki
- Wanita cantik (UCS) dipasangkan dengan mobil (belum menjadi CS) selama
beberapa kali
-Mobil (CS) -> rangsangan emosional (CR)
Jadi, pengondisian klasik dapat bekerja dengan baik pada produk yang jarang ditemui
dan UCS hanya dipasangkan dengan satu merk, bahkan bisa juga ketika CS mendahului UCS
pada iklan.
Pengondisian klasik juga berperan dalam beberapa aspek penggunaan obat. Pavlov
mengatakan bahwa tubuh memulai proses pencernaan sebelum makanan tiba (hanya dengan
melihat atau mencium makanan). Begitupula ketika obat diberikan pada suatu kondisi
tertentu (waktu, lokasi, atau prosedur tertentu), tubuh bereaksi dalam mengantisipasi
penerimaan obat.
Contoh: seorang pengguna obat-obatan terlarang mengonsumsi obat di kamar mandi,
dan memiliki respons yang dikondisikan terhadap lokasi tersebut. Pengondisian klasik
menyebabkan tubuh pengguna obat mulai mengantisipasi dosis obat saat mulai berjalan