Hidup dengan pecandu aktif memberikan trauma.
Pada banyak keluarga hidup bersama pecandu
aktif bagaikan hidup dalam ketegangan yang
tidak ada habisnya, selalu mengantisipasi hal-hal
yang tidak terduga. (T.T.GORSKI)
Suasana keluarga yang penuh ketegangan akan
memberikan tekanan/tension), kebuntuan dan
keributan menimbulkan ketergantungan
(Codependent).
Kedamaian dan keharmonisan keluarga pastinya
akan terganggu , bahkan pada kasus-kasus
tertentu akan membawa kehancuran.
Bila salah satu anggota keluarga menjadi
pecandu Narkoba, maka seluruh keluarga ikut
terkena dampaknya (menderita).
REAKSI UMUM :
Bingung, panik, sedih, kecewa, marah, merasa
bersalah, rasa malu, saling menyalahkan, saling
curiga, putus asa
KONDISI “KACAU” DI ATAS SERING DIMANFAATKAN OLEH
PECANDU SEBAGAI PEMBENARAN UNTUK MELANJUTKAN
GAYA HIDUP ADIKSINYA
Pada awalnya sebuah keluarga akan sangat
sulit untuk dapat menerima kenyataan
bahwa terdapat satu dari anggota keluarga
yang menjadi seorang pecandu.
Setelah mengetahui hal tersebut keluarga akan
berusaha untuk menyembunyikannya ,
dengan harapan korban akan sembuh sebelum
di ketahui oleh banyak orang.
Apabila harapan awal meleset, sikap denial
memaksa keluarga untuk mengizinkan korban
memakai di dalam rumah atau bahkan
membelikan drugs untuk si pecandu.
Tanpa di sadari anggota keluarga sulit
melepaskan diri dari tingkah laku yang dis-
fungsional Berbohong, berpura-pura, terlalu
memanjakan, menyalahkan pihak lain, berburuk
sangka dan sebagainya.
Tanpa di sadari terdapat dampak emosional
yang sangat mengganggu di dalam keluarga
Rasa bersalah, murung, malu, marah dan
sebagainya.
Kemudian berjuanglah keluarga untuk
membawa si pecandu menjelajah dari satu
tempat detoksifikasi ke detoksifikasi lain, ke
rumah sakit, pesantren, sinsei, dukun, ke
mekah, luar negeri dan sebagainya.
Sampai pada satu titik keluarga merasa jenuh
dan lelah, semakin bingung dan putus asa
(Desperate). Namun keluarga terus berusaha
sehingga korban kembali di masukan ke dalam
panti rehabilitasi dan keluarga kembali merasa
aman dan lega. Mereka berharap biarlah si
pecandu selama mungkin tidak berada di
dalam rumah.
Jika kita mengamati pola yang terjadi di atas,
kita dapat melihat betapa tidak terkendalinya
sebuah keluarga pencandu.
Addict Drugs
Co-Addict Addict
CO-DEPENDENT
Co - addict adalah individu yang dekat
dengan pecandu dan turut menderita, karena
hubungannya yang dekat dengan pecandu.
Tingkah laku yang dimunculkan dinamakan
dengan “ Co-dependent”
Co-dependent mempengaruhi aspek emosi,
psiklogi dan tingkah laku.
Dalam sebuah keluarga mungkin terdapat
lebih dari satu orang Co-dependent.
PERAN PERATURAN RITUALHIRARKI BATASAN
PERATURAN
Peraturan sering di
langgar oleh si
pencandu, dalam
rangka melindungi
perilaku mereka
yang
menyebabkan
kecanduan
narkoba.
PERAN
Peranan yang
dilakukan dalam
rangka membuat
kecanduan atau
perilaku nampak
normal.
RITUAL
Hilangnya
semua ritual
keluarga yang
bisanya sudah
berjalan.
HIRARKI
Adalah
menempatkan pada
tempatnya yang
sudah
dibakukan, dan
digambarkan
oleh aturan
yang berlaku:
bahwa seseorang
yang
menghadapi
tantangan perlakuan
dari orang lain yang
menyebabkan
pecandu pada
akhirnya diperlakukan
lebih rendah dari
sistem itu.
BATASAN
Adalah
aturan yang
berlaku di
keluarga dan
sangat kaku
diluar keluarga
itu.
PENGACAUAN/Enmeshment
Kodependen begitu terpengaruh secara emosional
dengan penderita seakan-akan masalah penderita
adalah masalahnya sehingga pikiran, perasaan dan
tindakannya terfokus pada masalah penderita.
Bisa disebabkan karena ada rasa perasaan bersalah
atas terjadinya masalah adiksi yang dialami
penderita; karena kedekatan emosional yang
berlebihan; merasa turut bertanggung jawab
PEMBISAAN/Enabling
Tindakan yang bertujuan melindungi
penderita dari situasi-2 yang tidak
menyenangkan, termasuk konsekuensi dari
penyalahgunaan Narkoba.
Contoh : rasionalisasi, berpura-pura
menerima alasan yang tidak masuk akal yang
dikemukakan penderita, memberikan uang,
membela dari kemarahan orang lain
Bertujuan untuk menghindari konflik dengan
penderita.
PROFOKASI/Provoking
Melakukan tindakan mengontrol penderita
dengan cara-cara yang justru mendorong
penggunaan karena emosi negatif yang
ditimbulkan dari perilaku tersebut.
Contoh : mengkritik, memarahi, memaki,
menghukum dengan cara tidak memberikan
kasih sayang, memanipulasi orang lain agar
tidak mau berhubungan dengan
penyalahguna sehingga ia merasa terisolasi,
berargumen dengan penderita saat ia dalam
keadaan terintoksikasi, membiarkan
penderita mengumbar janji-2 dan
memarahinya bila tidak menepati janji.
SITUASI HILANGNYA STRUKTUR
HARIAN/Situational loss of daily structure
◦Kegiatan rutin keluarga mulai terganggu
◦Ketidakseimbangan di dalam keluarga
TIDAK ADA KEPERDULIAN ATAS DIRI /Lack of
Personal care
◦Lebih mengutamakan perhatian kepada orang lain
dari pada diri sendiri.
KETIDAK MAMPUAN UNTUK MENJAGA
BATASAN DAN MENGATUR /Inability to
maintain limits & to set
◦Mulai bereksperimen untu menghadapi perilaku
pencandu.
KEHILANGAN RENCANA YANG SUDAH
DIRANCANG/Loss of constructive planning
◦Mulai tidak terkendali dalam pemenuhan tanggung
jawab.
◦Merasa sangat di butuhkan.
TIDAK BISA MEMBUAT KEPUTUSAN /Indecision
◦Sulit untuk membuat keputusan
◦Saling lempar keputusan
◦Tidak tegas dengan keputusan yang sudah di ambil.
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
KELELAHAN/Lack of rest
◦Sulit untuk beristirahat atau tidur, karena terus
berpikir.
PERILAKU KOMPULSI/Compulsive behavior
◦Tidak pernah merasa cukup
◦Komplain
◦Merasa bimbang atas perilaku orang lain
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
BERTAHAN/Deffensive
◦Closeminded
◦Mengelak pembicaraan tentang dirinya
◦Sukar berbicara jujur dan terbuka
GANGGUAN MAKAN /Eating disorder
◦Kehilangan selera makan
◦Makan berlebihan
MARAH TIDAK BERALASAN /Return to
Unreasonable resentment
◦Mengungkit masalalu yang sesbenarnya dapat
menyebabkan perasaan sakit dan sedih.
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
INGIN MENGENDALIKAN SEGALANYA /Return
to tendency control people, situation and
things
◦Karena tidak mampu untuk mengontrol si pecandu ,
cenderung untuk mengontrol hal lain.
MENGKAMBING HITAMKAN HAL-HAL
LAIN/Scape Goating
◦Menyalahkan hal lain untuk mencari alasan dari
perasaan yang tidak enak.
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
BINGUNG/Confusion
◦Sukar untuk bergembira atau merasa ceria
◦Tidak dapat menyampaikan perasaan yang sedang
di rasakan.
KEHILANGAN KENDALI ATAS
PERILAKU/Behavior Loss Of Control
◦Terlalu menghukum, berteriak, melempari barang.
KACA MATA KUDA/Tunnel Vision
◦Pikiran tertutup/Closed minded
◦Tidak dapat mendengarkan pendapat orang lain.
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
PERASAAN TIDAK MENENTU /Artificial
Emotion
◦Marah tanpa sebab
◦Masalah kecil menjadi masalah besar
◦Tidak ada penyelesaian masalah/Lack of problem
solving
MASALAH KESEHATAN /Health problems
◦Sait kepala, mudah ngantuk, migran, sakit perut
dan lain-lain.
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
PERASAAN KESEPIAN/Feeling Loneliness
◦Spend more time alone
◦Merasionalisasikan kesendiriannya dengan berkata
“Banyak pekerjaan dan sebagainya”
◦Mengisolasi diri
◦Rasa bersalah yang berlebihan
CIRI-CIRI CO-DEPENDENT
MENETAPKAN GOAL YANG REALISTIS
MENCIPTAKAN KESEMPATAN UNTUK MEMBUKTIKAN
PERUBAHAN DAN PERBAIKAN DIRI
MEMBERIKAN DUKUNGAN DAN MOTIVASI SECARA
KONSISTEN
MEMPERHATIKAN DENGAN SUNGGUH-2 PENDAPAT,
PANDANGAN & USUL ANAK
MEMBERIKAN KEPERCAYAAN SECARA BERTAHAP
MEMBERIKAN PENGHARGAAN ATAS SETIAP
PERBAIKAN DAN KEMAJUAN YANG DILAKUKAN
TIDAK MENGUNGKIT MASA LALU DENGAN SENGAJA
DENGAN TUJUAN MENYAKITI HATI ANAK ATAU
MELAMPIASKAN RASA MARAH
Kontrol emosional yang sesuai.
Fokus pada masalah saat itu, tidak mengungkit masa lalu
Dapat melakukan konfrontasi secara tenang, tidak emosional
Dapat asertif menyatakan apa yang diinginkan untuk dilakukan
oleh penderita dengan jelas, tanpa di-ulang2
Dapat menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan
ketika melakukan pembicaraan dengan penderita
Membiarkan pecandu menanggung sendiri konsekuensi dari
perbuatannya
Dapat mengalihkan perhatian dari masalah penyalahgunaan
yang dialami penderita dan memberi perhatian pada
kebutuhan2 diri sendiri (melakukan kegiatan bermanfaat dan
menyenangkan diri)
Meningkatkan kualitas kehidupan spiritual (lebih mendekatkan
diri pada Tuhan)
Hal pertama yang dapat
diberikan kepada keluarga
yang Co-Dependent adalah
belajar untuk memberikan
“TOUGH LOVE”
Suatu cinta kasih yang di berikan kepada anak /
orang lain dengan bentuk disiplin dan atau
pembelajaran (Learning), dengan tujuan
membantu individu untuk menjadi sosok
manusia yang memiliki tanggung jawab
terhadap diri sendiri.
Berikan anak/orang lain penghargaan
Berikan anak/orang lain satu peraturan yang
jelas, konkrit dan konsisten.
Mengajarkan ketrampilan untuk menghadapi
kehidupan nyata.
Berikan dorongan / dukungan sebanyak
mungkin.
Hanya berargumentasi pada hal-hal penting
dan fokus pada masalah yang di bahas.
Jangan memperlakukan remaja seperti
memperlakukan anak kecil.
Dorong mereka untuk mandiri.
Ikut merasakan apa yang mereka rasakan ,
kesedihan maupun kesenangan.
Bersedia untuk di tanya kapan saja, untuk
memberikan informasi dan untuk menemani.
Ingat..!! Jadilah diri anda sendiri disaat anda
berada dengan mereka.
Kiat untuk menjalankan
Tough Love
Berikan pilihan. Setelah itu biarkan mereka
merasakan konsekuensi yang menjadi
pilihannya sendiri.
Dengarkan dan terbuka untuk pendapat
mereka meskipun anda kurang setuju.
Menjadi lebih sadar bahwa dunia anak/orang
lain berbeda dengan dunia kita.
Cari bantuan seorang profesional jika di
perlukan.
Kiat untuk menjalankan
Tough Love
PEMULIHAN
UNTUK KELUARGA
YANG MENGALAMI
CO-DEPENDENCY
Pecandu di dalam keluarga = Tekanan terhadap
keluarga
Pemulihan pada pecandu = Pemulihan pada
keluarganya juga
Dibutuhkan :
◦KESABARAN
◦EKSPEKTASI WAJAR
◦KOMUNIKASI
Kehidupan dalam keluarga menjadi sulit, terasa
menyakitkan, membuat marah.
Menyalahkan anggota keluarga yang pecandu
atau pada drugs-nya
Berpikir bahwa persoalan akan selesai bila si
pecandu itu berhenti mengkonsumsi drugs.
Berhenti pakai drugs baru bagian
awal dari proses pemulihan
Mencapai kehidupan keluarga yang
sehat dan bahagia, semua anggota
keluarga harus bekerja keras
bersama.
PEMULIHAN BUTUH PROSES
•Tidak mudah untuk semua anggota keluarga
mengetahui dan memahaminya.
•Hal di atas harus dilakukan, jika tidak akan tercipta
harapan yang terlalu tinggi/tidak realistis dan akan
timbul kekecewaan/kemarahan jika tidak tercapai.
•Akan sangat membantu apabila semua anggota
keluarga belajar untuk menghargai setiap
perubahan yang terjadi walaupun hanya
perubahan-perubahan kecil yang sehari-hari terjadi
di rumah.
•Bertukar pikiran dan berbagi perasaan dengan
orang yang benar-benar memahami keadaan yang
sedang dihadapi.
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
DALAM KELUARGA
•Pemulihan keluarga dengan peningkatan
cara komunikasi yang baik diantara anggota
keluarga.
•Mulailah setiap kalimat dengan kata “saya”
bukan “kamu” (I message not you message).
•Jujur terhadap apa yang dirasakan tanpa
menyalahkan.
•Berbicara langsung dengan anggota
keluarga yang perilakunya bermasalah,
jangan berbicara di belakang.
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
DALAM KELUARGA
•Hindari pertanyaan dengan kata “kenapa”.
•Belajar mendengarkan dan memahami
sudut pandang orang lain.
•Jujur terhadap apa yang dirasakan tanpa
menyalahkan.
•Perbanyak waktu bersama semua
anggota keluarga di situasi dan lingkungan
yang menyenangkan bagi semua.
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
DALAM KELUARGA
•Gunakan setiap kesempatan yang ada untuk
lebih mengenal satu sama lain dan berbagi
hal yang menyenangkan.
•Pastikan semua anggota keluarga
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengeluarkan ide dan pendapatnya tanpa
ada interupsi dan direndahkan.
•Bicarakan tentang situasi rumah dan apa
yang harus dilakukan secara bersama.
BUAT KONTRAK DALAM
KELUARGA
•Buatlah family contract tentang
tanggungjawab, hak, dan konsekuensinya .
•Kontrak itu sangat membantu pencapaian
kedamaian dalam keluarga, karena setiap
anggita keluarga mengetahui apa yang
diharapkan antara satu dengan yang
lainnya dan mendapatkan penghargaan
apabila tugasnya telah dilaksanakan
dengan baik.