Dafa Azmi Syauqi Shihab_DM K39 RS UMM_ Stase IPD_Journal Reading.pptx

DafaAzmiSyauqiShihab 0 views 28 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Jurnal reading IPD


Slide Content

Journal Reading Availability of Malaria Diagnostic Tests, Anti-malarial Drugs, and The Correctness of Treatment: A Systematic Review And Meta-analysis Pembimbing: dr. Isbandiyah,Sp. PD Dafa Azmi Syauqi Shihab 202220401011085 DM K39 RS UMM SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2024

Abstract 01

Identitas Jurnal Judul Availability of Malaria Diagnostic Tests, Anti-malarial Drugs, and The Correctness of Treatment: A Systematic Review And Meta-analysis Penulis Hosein Azizi, Elham Davtalab Esmaeili, and Fariba Abbas Penerbit Malaria Journal Tahun terbit 2023 DOI https://doi.org/10.1186/s12936-023-04555-w

PICO Problem Problem : penurunan kesiapan healthcare dalam kasus malaria (diagnostik/terapi) Populasi : pasien malaria / demam Intervention Pemeriksaan diagnostik malaria- Pengobatan lini 1 malaria (menggunakan terapi kombinasi) Comparison - Outcome - Ketersediaan tes diagnostik malaria (tes RDT dan/atau mikroskopis) dan AMD - Ketepatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan pengobatan dengan AMD lini pertama untuk kasus positif malaria.

Latar belakang Meta-analisis dan studi empiris menunjukkan bahwa penurunan kesiapan sistem layanan kesehatan dan praktik penyedia layanan kesehatan dalam manajemen kasus malaria yang tepat, tidak tersedianya tes diagnostik cepat (RDT), AMD (Anti malarial drug ), dan kurangnya deteksi kasus dini dengan tes diagnostic malaria yang tepat merupakan kekhawatiran utama.

Sangat penting untuk mengevaluasi ketersediaan fasilitas kesehatan termasuk AMD dan tes diagnostik dan penyedia layanan kesehatan praktik dalam pengobatan malaria yang tepat untuk deteksi kasus dini, surveilans malaria, dan program eliminasi.

Method 02

Metode Penulis menggunakan Jurnal Web of Science, Scopus, Medline, Embase, dan Jurnal malaria dicari secara sistematis hingga 30 Januari 2023 Studi ini mencari literatur apa pun yang melaporkan ketersediaan tes diagnostik dan Obat anti malaria, dan pengobatan malaria yang benar

Kata kunci Penulis menggunakan MeSH terms and text words yang berhubungan dengan malaria and demam dengan kata kunci : (((((((((((((((malaria{Title/ Abstract}) OR (fever{Title/Abstract})) OR (febrile{Title/Abstract})) AND (treatment{Title/Abstract})) ) OR (case management)) OR (test)) OR (diagnosis)) OR (rapid diagnostic)) OR (antimalarial)) OR (anti-malarial)) AND (health worker)) OR (healthcare)) OR (provider)) OR (performance)) OR (practice) AND ((exclude preprints{Filter} AND (humans{Filter}) AND (English{Filter}))

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Studi cross sectional atau deskriptif mengenai ketersediaan tes diagnostic malaria (uji RDT dan/atau mikroskopis) dan/atauAMD di fasilitas kesehatan untuk kasus malaria dan/atau pasien demam, dan menilai ketepatan pengobatan petugas kesehatan pada semua kelompok umur. Editorials, letters, reviews, conference abstracts, dan commentaries. Knowledge, attitude, and practices (KAP) Studi kualitatif, Studi yang dilakukan untuk penemuan kasus aktif dan/atau skrining, dan menilai dampak intervensi spesifik apa pun terhadap manajemen kasus malaria

Analisis data menggunakan STATA version 14.0 (Stata Corp, College Station, TX, USA) Cochran’s Q test & I2 digunakan untuk uji heterogenitas Penilaian Bias menggunakan New Ottawa Scale Risiko rendah (9-12 poin), risiko sedang (5-8 poin), dan risiko tinggi (<5 poin.

Result 03

Dari 18 artikel, Ketepatan pengobatan malaria dilaporkan dalam 16 artikel, Ketersediaan obat anti malaria dalam 12 penelitian Ketersediaan tes diagnostik malaria (RDT atau mikroskopis) dalam 10 penelitian

Meta-analisis menggunakan model efek acak untuk 10 penelitian menunjukkan proporsi ketersediaan tes diagnostik malaria (RDT dan/atau mikroskopis) di fasilitas kesehatan sebanyak 76%

Proporsi gabungan ketersediaan AMD lini pertama di bidang kesehatan fasilitas menggunakan random effect untuk 12 artikel penelitian adalah 83%

Sebuah meta-analisis gabungan dari 16 penelitian yang menggunakan efek acak menunjukkan secara keseluruhan ringkasan kebenaran proporsi pengobatan malaria 62% Gambar ini menunjukkan proporsi meta-analisis mengenai ketepatan pengobatan malaria dengan AMD lini pertama.

Secara keseluruhan , ketepatan tatalaksana malaria meningkat dari tahun 2009-2023

Mengenai proporsi kebenaran meta-analisis subkelompok pengobatan malaria menurut jenis petugas kesehatan, Meta-analisis menggunakan efek acak adalah 53% (10 penelitian) untuk penyedia layanan kesehatan non-dokter dan 69% (95% CI 55–84%; 6 penelitian) untuk dokter

Discussion

Kewaspadaan sistem kesehatan dan kesiapan petugas kesehatan termasuk kesadaran dan praktik dalam penatalaksanaan suspek malaria yang tepat pada negara-negara dengan tingkat penularan malaria yang rendah tercatat menurun.

Untuk mencapai kriteria eliminasi malaria, sistem surveilans malaria harus mampu mendeteksi, mengelola dan melaporkan setiap kasus malaria baru ke sistem kesehatan, dan sistem surveilans malaria harus mencakup kewaspadaan yang efektif, yang jika digabungkan dengan komponen lain dapat mencegah masuknya kembali penularan malaria

Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis, kepatuhan petugas kesehatan terhadap RDT dipengaruhi secara langsung oleh pengalaman kerja, harapan pasien, jenis petugas kesehatan, dan efektivitas pengobatan Studi meta analisis kattenberg, et al merekomendasikan RDT dan PCR untuk pemeriksaan penunjang kasus malaria pada ibu hamil

Ketepatan pengobatan malaria dengan AMD lini pertama dan ACT merupakan komponen utama manajemen kasus malaria WHO menyarankan untuk segera memberikan AMD lini pertama pada 24 jam pertama setelah terdiagnosis WHO 2006 menyarankan menggunakan ACT untuk pengobatan namun dalam beberapa studi tidak menggunakan ACT. Studi menunjukkan bahwa rasio kematian dari kasus malaria berat yang tidak ditangani sekitar 13-21 %

Kesimpulan Temuan tinjauan ini menunjukkan bahwa ketepatan dari pengobatan malaria dan ketersediaan obat anti malaria dan tes diagnostic masih perlu ditingkatkan

Di daerah dengan transmisi rendah dan negara-negara dalam fase eliminasi, investigasi dan pelatihan in-service diperlukan untuk mengevaluasi sistem kesehatan dan kesiapan dalam praktik penyedia layanan kesehatan khususnya manajemen kasus suspek malaria yang tepat dan pencegahan kambuhnya kembali penyakit malaria Saran

Kritisi Jurnal Kelebihan Kekurangan Jurnal ini menggunakan mesin pencarian yang relevan, seperti Web of Science, Scopus, Medline, Embase, & Malaria Journal Heterogenitas antar studi karena termasuk penelitian (dengan desain cross-sectional) dari berbagai negara dengan sistem surveilans malaria dan tingkat penularan yang berbeda dapat menyebabkan bias. Jurnal ini mencantumkan penilaian Bias menggunakan New Ottawa Scale. Tidak ada penelitian yang dilakukan ditemukan dari negara dengan transmisi rendah dan/atau area yang jelas dalam fase eliminasi, dan semua studi termasuk dilakukan pada daerah dengan penularan malaria yang rendah. Jurnal ini terindeks internasional Q1 dan terdaftar dalam Scopus. Jurnal ini tidak menjelaskan hasil dari meta analisis masing masing sub group.

TERIMA KASIH
Tags