DEEP LEARNING-ALI MUTASAR.pptx kurikulum kbc

ferianandaputra2306 0 views 96 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 96
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96

About This Presentation

Ppt deeplearning


Slide Content

& Mu nawir Am Pengawas PAI Kementerian Agama Penulis Bupel PAI SMK Erlangga Pembelajaran Mendalam (PM) Implementasinya dalam Pembelajaran 081374444049 ALI MUTASAR, M.Pd . ( Kepala Seksi Pendidikan Madrasah) Kantor Kemenag Kab . Agam

OVER VIUEW Apakah Bapak/Ibu sudah membaca dan mendalami Pembelajaran Mendalam (PM)?? Apa yang dimaksud dengan PM? Bagaimana Kerangka PM? Apa saja DPL? Apa prinsip PM? Bagaimana Pengalalan belajara dalam PM? Apakah PM merupakan Kurikulum ? Kapam PM Mulai dilaksanakan ?

Target Kegiatan: Memahami Hakikat Pembelajaran Mendalam ( Deep Learning ). Memahami Model Pembelajaran yang Relevan Memahami Strategi Implementasi nya dalam Pembelajaran .

Apa yang Anda pahami tentang Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)? Brainstorming

adalah sebutan untuk sebuah Pendekatan Pembelajaran yang diduplikasi dari Pembelajaran Mendalam (P M ) Deep Learning โ€œ Diperlukan inisiatif dan upaya yang lebih kuat dan kreatif untuk mengakselerasi dampak pendidikan melalui berbagai pendekatan pembelajaran , yang salah satunya pendekatan Deep Learning yang selanjutnya akan disebut sebagai Pembelajaran Mendalam (PM)โ€ ( Naskah Akademik , Feb. 2025, hal.3)

d alam Pembel ajaran Men (Deep Learning)

Pendekatan pembelajaran yang melibatkan pemahaman konsep secara mendalam , bukan sekadar menghafal informasi , menekankan pada kemampuan untuk menghubungkan ide-ide yang lebih besar , menganalisis informasi , serta menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi baru . Pendekatan yang memperkuat koneksi antar neuron dalam otak yang membantu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan memperkuat kemampuan untuk memindahkan pengetahuan ke konteks yang berbeda. ( Barbara Oakley, Terry Sejnowski, & Alistair Mcconville ) Pembelajaran Mendalam

Pedekatan pembelajaran untuk memahami bagaimana siswa dapat membangun pengetahuan yang lebih mendalam melalui pengalaman belajar yang bermakna . S iswa tidak hanya menghafal informasi atau fakta , tetapi juga mampu menghubungkan konsep-konsep , berpikir kritis , dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda . U ntuk mencapai deep learning, tujuan pembelajaran , metode pengajaran , dan penilaian harus selaras sehingga siswa dapat membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran . ( John Biggs dan Catherine Tang ) Pembelajaran Mendalam

P endekatan pembelajaran yang mendalam , yang fokus pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran , bukan hanya pada penghafalan informasi . M engarah pada pengembangan keterampilan kritis , kreatif , kolaboratif , dan komunikasi yang kuat , yang sangat relevan dengan tantangan dunia modern. (penekanan pada proyek yang lebih bermakna dan nyata , yang tidak hanya fokus pada penguasaan materi , tetapi juga pada pengembangan kemampuan 6C ( Critical thinking , Creativity , Communication , Collaboration , Citizenship , Character education ) . ย  ( Michael Fullan and Geoff Scott, 2014 ). Pembelajaran Mendalam

Pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran , bermakna , dan menggembirakan melalui olah pikir , olah hati , olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu . Pendekatan ini mendorong peserta didik untuk belajar secara sadar dan penuh perhatian , menikmati proses pembelajaran dengan antusias dan semangat serta menemukan makna dan relevansi dari apa yang dipelajari terhadap kehidupan mereka . Memungkinkan peserta didik untuk terlibat aktif , menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya , dan membangun pemahaman yang berdampak jangka panjang . ( Nasmik PM Menuju Pendidikan Bermutu Untuk Semua , feb 2025. hal . 16) Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran Mendalam

Critical thinking . Mengevaluasi informasi dan argumen secara kritis , melihat pola dan hubungan , membangun pengetahuan yang bermakna , dan menerapkannya di dunia nyata . Creativity . Memiliki โ€˜ pandangan kewirausahaan โ€™ terhadap peluang ekonomi dan sosial , mengajukan pertanyaan yang tepat untuk menghasilkan ide-ide baru , dan menunjukkan kepemimpinan untuk mewujudkan ide-ide tersebut dalam praktik . Communication . Komunikasi memerlukan penguasaan tiga kefasihan : digital, menulis , dan berbicara yang disesuaikan untuk berbagai audiens . Pilar Utama PM ( Kompetensi Global)

Collaboration . Mengacu pada kapasitas untuk bekerja secara saling bergantung dan sinergis dalam tim dengan keterampilan interpersonal dan terkait tim yang kuat termasuk manajemen dinamika tim yang efektif , membuat keputusan substantif bersama , dan belajar dari dan berkontribusi pada pembelajaran orang lain. Citizenship . Berpikir seperti warga dunia , mempertimbangkan isu-isu global berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai yang beragam dengan minat yang tulus untuk terlibat dengan orang lain untuk memecahkan masalah kompleks yang berdampak pada keberlanjutan manusia dan lingkungan . Character . Mengacu pada kualitas individu yang penting untuk menjadi pribadi yang efektif dalam dunia yang kompleks termasuk keberanian , keuletan , ketekunan , ketahanan , keandalan , dan kejujuran . Pilar Utama P M ( Kompetensi Global)

Prinsip Pembelajaran Mendalam

Mindful learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan prinsip-prinsip mindfulness ( kesadaran penuh ) ke dalam proses belajar . Konsep ini melibatkan perhatian yang penuh dan sadar pada pengalaman belajar yang sedang berlangsung , dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman , konsentrasi , dan keterlibatan dalam materi yang dipelajari . Ciri-cirinya: Kehadiran dalam pembelajaran Menerima pengalaman tanpa menghakimi M eningkatnya kesadaran diri Pengelolaan Emosi Keterlibatan dan Motivasi Prinsip Pembelajaran Mendalam

Meaningful learning adalah konsep pembelajaran yang mengacu pada proses di mana informasi atau pengetahuan yang dipelajari oleh siswa dapat dipahami dengan cara yang lebih mendalam , dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya , dan dapat diterapkan dalam situasi yang nyata . Dalam pembelajaran bermakna ini , siswa tidak hanya menghafal informasi , tetapi juga mengerti konsep-konsep yang diajarkan , serta dapat mengintegrasikannya dengan pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki sebelumnya . Ciri-cinya: Berh ubungan dengan pengetahuan sebelumnya . Pemahaman sangat mendalam . Aplikasi dalam kehidupan nyata . Keterlibatan aktif siswa Prinsip Pembelajaran Mendalam

Joyful L earning adalah pendekatan dalam proses belajar yang menekankan pada menciptakan suasana yang menyenangkan , menggembirakan , dan penuh semangat bagi peserta didik . Tujuannya adalah untuk membuat siswa merasa senang dan termotivasi selama proses pembelajaran , sehingga mereka dapat lebih mudah memahami materi , mengembangkan keterampilan , dan memiliki sikap positif terhadap belajar . . Ciri-cinya: Aktivitas yang menarik . Keterlibatan emosional . Lingkungan yang mendukung . Pemberian penghargaan dan pujian Prinsip Pembelajaran Mendalam

07 01 02 3 PM bukan kurikulum melainkan suatu pendekatan pembelajaran . Pembelajaran Mendalam juga bukan pendekatan baru dalam sistem pendidikan Indonesia. Sejak tahun 1970-an telah dikenalkan pendekatan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif ( CBSA ), Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ( PAKEM ), Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ( PAIKEM ), Contextual Teaching and Learning ( CTL ). Akan tetapi , semua pendekatan tersebut masih banyak menghadapi kendala baik dalam tataran konsep maupun implementasi . Oleh karena itu , PM berfungsi sebagai fondasi utama dalam peningkatan proses dan mutu pembelajaran . Nasmik PM Menuju Pendidikan Bermutu, feb 2025. hal v Pembelajaran Mendalam Sebagai Kebijakan Baru

Pembelajaran Mendalam Dimensi profil lulusan merupakan fokus profil lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan ketakwaan kepada YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan dan komunikasi Prinsip Pembelajaran merupakan dasar karakteristik pembelajaran mendalam yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan Pengalaman belajar sebagai proses yang dialami peserta didik dalam pembelajaran yaitu memahami, mengaplikasi, merefleksi Kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital Dimensi Profil Lulusan Prinsip Pembelajaran Pengalaman Belajar Kerangka Pembelajaran Empat Kerangka Pembelajaran diadaptasi dari Four Elements of Learning Design ยฉ copyright 2018 Education in Motion (New Pedagogies for Deep Learning) https://deep- learning.global Kerangka Kerja

Delapan Dimensi Profil Lulusan 1 Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan YME dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari- hari. 2 Kewargaan Individu yang memiliki rasa cinta tanah air serta menghargai keberagaman budaya, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan keberlanjutan kehidupan, lingkungan, dan harmoni antarbangsa dalam konteks kebhinekaan global. 3 Penalaran Kritis Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyelesaikan masalah. 4 Kreativitas Individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.

Delapan Dimensi Profil Lulusan 5 Kolaborasi Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab. 6 Kemandirian Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain. 7 Kesehatan Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin ( well- being ). 8 Komunikasi Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.

Prinsip Pembelajaran Mendalam Berkesadaran Kenyamanan peserta didik dalam belajar Fokus, konsentrasi, dan perhatian Kesadaran terhadap proses berpikir Keterbukaan terhadap perspektif baru Keingintahuan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru Bermakna Kontekstual dan/atau relevan dengan kehidupan nyata Keterkaitan dengan pengalaman sebelumnya Kebermanfaatan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam konteks baru Keterkaitan dengan bidang ilmu lain Pembelajar sepanjang hayat Menggembirakan Lingkungan pembelajaran yang interaktif Aktivitas pembelajaran yang menarik Menginspirasi Tantangan yang memotivasi Tercapainya keberhasilan belajar ( AHA moment ) Ketiga prinsip pembelajaran tersebut dilaksanakan melalui : olah pikir , olah hati , olah rasa dan olah raga

Pengalaman Belajar Pengalaman belajar dilakukan secara bertahap untuk mencapai level PM Pengetahuan Esensial Pengetahuan Aplikatif Pengetahuan Nilai dan Karakter Regulasi Diri Pendalaman Pengetahuan

Pengalaman Belajar Memahami Tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks . Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter. Mengaplikasi Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual . Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan. Merefleksi Proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri , meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.

1. Memahami Jenis Pengetahuan Pengetahuan Esensial Pengetahuan Aplikatif Pengetahuan Nilai dan Karakter Karakteritik Contoh Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya Menstimulasi proses berpikir peserta didik Menghubungkan dengan konteks nyata dan/ atau kehidupan sehari-hari Memberikan kebebasan eksploratif dan kolaboratif Menanamkan nilai-nilai moral dan etika dan nilai positif lainnya ย  Mengaitkan pembelajaran dengan pembentukan karakter peserta didik Mengeksplorasi pengalaman - pengalaman peserta didik terhadap permasalahan sosial di masyarakat sebelum menyampaikan topik permasalahan sosial pada pembelajaran IPS Memberikan data kemiskinan di Indonesia serta meminta peserta didik untuk memahami dan memberikan tanggapa

1. Memahami Pengetahuan Esensial Pengetahuan dasar yang fundamental dalam suatu bidang atau disiplin ilmu , yang harus dipahami dan dikuasai untuk membangun pemahaman yang lebih kompleks dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks Contoh : Bahasa ( Kosa kata, tata bahasa dasar , pengetahuan wacana , dan empat keterampilan berbahasa ) Pengetahuan Aplikatif Pengetahuan Nilai dan Karakter Pengetahuan yang berfokus pada penerapan konsep , teori , atau keterampilan dalam situasi nyata . Pengetahuan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah , membuat keputusan , atau menciptakan sesuatu yang berdampak . Contoh : Bahasa ( Memahami cara menggunakan keterampilan menulis untuk membuat laporan atau bahan presentasi yang efektif ) Pengetahuan yang berkaitan dengan pemahaman tentang nilai-nilai moral, etika , budaya , dan kemanusiaan yang berperan penting dalam membentuk kepribadian , sikap , dan perilaku seseorang ย  Contoh : Bahasa ( Memahami cara menggunakan bahasa untuk membangun hubungan baik , menghindari konflik , serta menunjukkan empati dan kepedulian )

2. Mengaplikasi Pendalaman Pengetahuan Memperluas atau mengembangkan pemahaman terhadap konsep dengan menghubungkannya ke situasi baru , pengalaman lain, atau bidang ilmu yang berbeda Karakteristik Contoh Menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan sebelumnya . Menerapkan pengetahuan ke dalam situasi nyata atau bidang lain. Mengembangkan pemahaman dengan eksplorasi lebih lanjut . Berpikir Kritis dan mencari solusi inovatif berdasarkan pengetahuan yang ada ) Topik : Persamaan Linear Dasar: Peserta didik memahami bentuk umum persamaan linear dan cara menyelesaikannya . Pendalaman Pengetahuan : Peserta didik menerapkan persamaan linear dalam masalah keuangan , seperti menghitung keuntungan bisnis atau menentukan titik impas dalam penjualan produk

3. Merefleksi Regulasi Diri Individu mampu mengendalikan pikiran , emosi , dan perilaku dalam mencapai tujuan tertentu . Dalam konteks pendidikan , regulasi diri sangat penting bagi peserta didik untuk mengelola proses belajar mereka secara mandiri dan efektif . Karakteristik Contoh Memotivasi diri sendiri untuk terus belajar bagaimana cara belajar Refleksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran ( evaluasi diri ) Menerapkan strategi berpikir ย  Memiliki kemampuan metakognisi ( meregulasi diri dalam pembelajaran ) Meregulasi emosi dalam pembelajaran ย  Menyampaikan motivasi belajar sesuai pengalaman yang diperoleh Penilaian diri sendiri terhadap pencapaian tujuan pembelajaran Peserta didik dapat ย  membuat ringkasan materi yang dipahami untuk menguji pemahaman mereka sendiri Peserta didik mampu mengendalikan emosi negatif seperti kecemasan , stres , dan frustasi saat belajar dengan strategi coping seperti bernapas dalam-dalam , istirahat sejenak , atau mencari dukungan sosial , dan lain-lain.

PM dalam TAKSONOMI SOLO vs Bloom (SOLO: Structure of Observed Learning Outcomes)

KERANGKA PEMBELAJARAN 1 Praktik Pedagogis Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan . Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik , mengutamakan praktik nyata , mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik , orang tua , komunitas , dan mitra profesional . Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif , kolaboratif , dan kontekstual . Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik 3 Lingkungan Pembelajaran 2 Kemitraan Pembelajaran 4 Pemanfaatan Digital

1. Praktik Pedagogis Pembelajaran Mendalam dapat dilaksanakan menggunakan berbagai praktik pedagogis dengan menerapkan tiga prinsip yaitu berkesadaran , bermakna , menggembirakan , Pembelajaran Berbasis Inkuiri / Diskovery , Pembelajaran Berbasis Proyek , Pembelajaran Berbasis Masalah , Pembelajaran Kolaboratif , Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic), Pembelajaran Berdiferensiasi , dan sebagainya Diskusi , peta konsep , advance organiser, kerja kelompok , dan sebagainya

2. Kemitraan Pembelajaran Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang kolaboratif untuk memberikan pengalaman belajar , kebaruan informasi / serta umpan balik kepada peserta didik melalui pengetahuan yang kontekstual dan nyata Lingkungan Sekolah : Kepala sekolah , pengawas sekolah , guru, dan peserta didik , dan lainnya Lingkungan Luar Sekolah : MGMP, Mitra Profesional , Dunia Usaha, Dunia Industri , dan Dunia Kerja , Institusi / lembaga Pendidikan, Media, dan lainnya Masyarakat: Orang tua , Komunitas , Tokoh Masyarakat, Organisasi Keagamaan dan/ atau Budaya , dan lainnya

3. Lingkungan Pembelajaran Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara budaya belajar , ruang fisik , dan ruang virtual untuk mendukung PM budaya belajar yang dikembangkan agar tercipta iklim belajar yang aman , nyaman , dan saling memuliakan untuk pembelajaran yang kondusif , interaktif , dan memotivasi peserta didik bereksplorasi , berekspresi , dan kolaborasi . optimalisasi ruang fisik sebagai proses interaksi langsung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif , meningkatkan kenyamanan , serta mendukung PM seperti ruang kelas , laboratorium , ruang konseling , lingkungan sekolah , perpustakaan , lingkungan / alam sekitar , ruang seni , ruang praktik keterampilan , ruang ibadah, aula/auditorium, museum, dan lainnya . pemanfaatan ruang virtual untuk interaksi , transfer ilmu , penilaian pembelajaran tanpa keterbatasan ruang fisik , seperti desain pembelajaran daring, platform pembelajaran daring/hybrid, dan penilaian daring, dan lainnya .

4. Pemanfaatan Digital Teknologi digital dapat dimanfaatkan dalam perencanaan , pelaksanaan , dan asesmen pembelajaran . Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif , fleksibel , dan kolaboratif . Perencanaan Pembelajaran : merancang dan mengelola kelas digital, manajemen perencanaan pembelajaran berbasis proyek ), desain bahan ajar visual dan infografis , pembuatan konten interaktif seperti kuis dan simulasi , pemanfaatan kecerdasan artifisial , serta aplikasi desain instruksional , dan perencanaan pembelajaran lainnya . Pelaksanaan Pembelajaran : pembelajaran sinkronus , kolaborasi daring, pembelajaran asinkronus , laman sumber belajar , perpustakaan digital, pemanfaatan kecerdasan artifisial , video edukasi , multimedia Interaktif , simulasi dan animasi , gamifikasi dan kuis , serta sumber lainnya . Asesmen Pembelajaran : pembuatan tes otomatis , evaluasi orisinalitas dan kualitas tulisan , tes formatif berbasis interaktif , pemanfaatan kecerdasan artifisial , pengelolaan portofolio digital, dan sebagainya .

Implementasi Pembelajaran Mendalam 1 Perencanaan Perencanaan PM melalui refleksi guru terhadap diri sendiri, karakteristik peserta didik, materi pelajaran, sumber daya dan mitra pembelajaran 2 Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui pengalaman belajar memahami, merefleksi 3 Asesmen Asesmen tidak hanya berfokus pada penguasaan teori, tetapi juga pada pemahaman konseptual yang mendalam, keterampilan berpikir kritis, serta penerapan dalam kehidupan nyata 1

Contoh PM dalam Mapel AGAMA Pembelajaran agama yang berfokus pada pengembangan spiritual, karakter , akhlak dan atau moral melalui penanaman keyakinan dan nilai agama, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari . Contoh : Experiential Learning yang mengajarkan nilai-nilai agama melalui pengalaman kehidupan sehari-sehari seperti peserta didik diberikan isu atau realita kenakalan remaja , kemudian diminta untuk mencermati dan mengajukan solusi berdasarkan nilai-nilai agama Pendidikan Pancasila Pembelajaran yangย  membentuk peserta didik menjadi ย  warga negara yang baik , bertanggung jawab , memiliki kesadaran terhadap hak serta kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara , dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat , contoh : Studi Kasus yang memberikan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan pada isu sosial , politik , atau hukum dengan mencari solusi berdasarkan prinsip demokrasi dan Pancasila.

Contoh PM dalam Mapel Matematika Pembelajaran yang mengembangkan pola pikir logis , pemecahan masalah , dan keterampilan analitis dan komputatif , contoh : Pembelajaran Berbasis Masalah ย  yang memberikan peluang peserta didik untuk memecahkan masalah nyata seperti komposisi dan nilai kalori makanan bergizi dengan menggunakan konsep proporsi , persentase dan pengukuran untuk makanan sehat dan bergizi BAHASA Pembelajaran yang mengembangkan keterampilan komunikasi , pemahaman teks , berpikir kritis , ekspresi gagasan , dan pemahaman budaya , contoh : Pembelajaran Berbasis Inkuiri yang memberikan kesempatan peserta didik mengeksplorasi bahasa dengan mengumpulkan , mengolah dan mengevaluasi informasi terkait permasalahan sosial di masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan baru

Contoh PM dalam Mapel IPA Pembelajaran yang berfokus pada pemahaman tentang alam semesta , fenomena alam , dan prinsip ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan , keterampilan berpikir ilmiah , bekerja ilmiah , serta sikap peduli terhadap lingkungan , contoh : Pembelajaran Berbasis Proyek dengan memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk membuat proyek energi terbarukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan IPS Pembelajaran yang menekankan pada kehidupan sosial , interaksi manusia , dan dinamika masyarakat untuk membentuk wawasan kebangsaan serta keterampilan berpikir kritis , contoh : Pembelajaran Kontekstual dengan membandingkan nilai-nilai dan permasalahan pasar modern dan pasar tradisional pada sudut pandang sosial dan ekonomi dan memberikan solusi permasalahan tersebut

Perencanaan Pembelajaran Mendalam 1 Identifikasi Mengidentifikasi kesiapan peserta didik Memahami karakteristik materi pelajaran Menentukan dimensi profil Lulusan 2 Desain Pembelajaran Menentukan capaian pembelajaran Menentukan topik pembelajaran yang kontekstual dan relevan Mengintegrasikan lintas disiplin ilmu yang relevan dengan topik Menentukan tujuan pembelajaran Menentukan kerangka pembelajaran (praktis pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital) 4 Asesmen Asesmen pada awal pembelajaran Asesmen pada proses pembelajaran Asesmen pada akhir pembelajaran 3 Pengalaman Belajar Merancang pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan Merancang tahapan pembelajaran dengan langkah- langkah kegiatan awal, inti dan penutup. Mendeskripsikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi

Identifikasi Peserta Didik: Identifikasi kesiapan peserta didik sebelum belajar, seperti pengetahuan awal, minat, latar belakang, dan kebutuhan belajar, serta aspek lainnya Materi Pelajaran: Tuliskan analisis materi pelajaran seperti jenis pengetahuan yang akan dicapai, relevansi dengan kehidupan nyata peserta didik, tingkat kesulitan, struktur materi, serta integrasi nilai dan karakter, dan lainnya Dimensi Profil Lulusan: Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran Desain Pembelajaran Capaian Pembelajaran : Tuliskan capaian pembelajaran sesuai fase Lintas Disiplin Ilmu : Tuliskan disiplin ilmu dan/atau mata pelajaran yang relevan Tujuan Pembelajaran : Merupakan pernyataan yang merumuskan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu proses pembelajaran. Tujuan ini mencakup aspek utama, yaitu subjek belajar, pengetahuan keterampilan atau sikap yang harus dikuasai dengan kata kerja operasional yang terukur, kondisi atau konteks peserta didik mendemonstrasikan kompetensinya, serta tingkat pencapaian yang menjadi indikator keberhasilan. Jika lebih dari satu pertemuan maka tuliskan tujuan pembelajaran setiap pertemuannya Topik Pembelajaran: Tuliskan topik pembelajaran yang relevan dengan capaian dan tujuan pembelajaran Praktik Pedagogis: Model/Strategi/Metode yang ditentukan oleh guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. Contoh: pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran inkuiri, pembelajaran kontekstual, dan sebagainya Kemitraan Pembelajaran: Mitra kerjasama untuk berkolaborasi dan berperan dalam pembelajaran (lingkungan sekolah, lingkungan luar sekolah, masyarakat). Misalnya guru bidang studi lain, peserta didik lain, orang tua, komunitas, tokoh masyarakat, dunia usaha dan dunia industri kerja, institusi, atau mitra profesional Lingkungan Pembelajaran: Lingkungan pembelajaran yang mengintegrasikan antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Contoh: lingkungan sekolah, Learning Management System (LMS), dukungan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik Pemanfaatan Digital: Pemanfaatan teknologi digital menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Contoh: perpustakaan digital, forum diskusi daring, dan penilaian daring

Pengalaman Belajar Langkah- Langkah Pembelajaran AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan) Pembuka dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebelum memasuki inti pembelajaran. Kegiatan dalam tahap ini meliputi orientasi yang bermakna, apersepsi yang kontekstual, dan motivasi yang menggembirakan INTI Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan Memahami (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan) 1. 2. Mengaplikasi (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan) 1. 2. Merefleksi (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan) 1. 2. PENUTUP (Tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan) Tahap akhir dalam proses pembelajaran yang bertujuan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa atas pengalaman belajar yang telah dilakukan, menyimpulkan pembelajaran, dan siswa terlibat dalam perencanaan pembelajaran selanjutnya. Asesmen Pembelajaran Asesmen pada Awal Pembelajaran: Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment fior learning, dan assessment ofi learning . Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Selfi Assessment , penilaian berbasis kelas, dan sebagainya Asesmen pada Proses Pembelajaran: Asesmen pada Akhir Pembelajaran:

Implementasi Pembelajaran Mendalam

Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam

Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran Mendalam

ASESMEN PEMBELAJARAN PADA PM Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).

1. Assessment as Learning (Asesmen Sebagai Pembelajaran) Penekanan Utama Fokus pada refleksi diri siswa atas proses dan hasil belajarnya. Siswa dilibatkan secara aktif dalam proses menilai dan memantau pemahaman dan strategi belajar mereka. Mendorong kesadaran metakognitif, yaitu berpikir tentang cara mereka berpikir dan belajar.Contoh: jurnal refleksi, self-assessment, peer assessment, portofolio.

2. Assessment for Learning (Asesmen untuk Pembelajaran) Digunakan guru untuk memberikan umpan balik formatif yang membantu siswa berkembang. Menyesuaikan pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa, sehingga pembelajaran lebih terdiferensiasi. Menjadi dasar guru untuk merancang strategi intervensi atau penguatan.

3. Assessment of Learning (Asesmen terhadap Pembelajaran) Asesmen sumatif untuk mengukur pencapaian hasil belajar akhir. Biasanya dalam bentuk ujian akhir, tes akhir proyek, nilai rapor.

12 MODEL PEMBELAJARAN YANG RELEVAN DENGAN PEMBELAJARAN MENDALAM PROBLEM-BASED LEARNING (PBL ) DISCOVERY LEARNING PROJECT-BASED LEARNING ( PjBL ) INQUIRY LEARNING

INQUIRY LEARNING Peserta didik aktif mengeksplorasi masalah . Guru berperan sebagai fasilitator , bukan pemberi informasi . Pembelajaran dimulai dari pertanyaan , bukan dari jawaban . Menekankan pada proses, bukan hanya hasil Model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menemukan pengetahuan secara aktif melalui pertanyaan , pengamatan , eksperimen , dan refleksi Ciri-Ciri :

INQUIRY LEARNING Mendorong pemahaman konseptual mendalam . Menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Melatih peserta didik untuk menghubungkan pengetahuan lama dan baru . Menumbuhkan sikap ilmiah : kritis , terbuka , reflektif . Relevansinya dengan PM

INQUIRY LEARNING Langkah penerapan Merumuskan Hipotesis Dugaan awal terhadap masalah Menyimpulkan Merumuskan kesimpulan dari hasil inquiry Menguji Hipotesis Menganalisis data untuk menjawab pertanyaan Mengumpulkan Data Melalui observasi , diskusi , literatur , dll Merumuskan Masalah Murid menyusun pertanyaan Orientasi Pengenalan masalah atau fenomena S I N T A K S 4 1 5 2 6 3

Tahap Peran Guru Peran Murid 1. Orientasi Menyajikan fenomena / materi pemantikk Mengamati dan tertarik pada fenomena 2. Rumusan Masalah Memandu dengan pertanyaan terbuka Menyusun pertanyaan atau masalah 3. Rumusan Hipotesis Mendorong berpikir kritis Mengemukakan dugaan atau prediksi 4. Pengumpulan Data Menyediakan sumber atau alat observasi Mengobservasi , berdiskusi , mencari informasi 5. Pengujian Hipotesis Memfasilitasi analisis data & diskusi Menganalisis dan membandingkan hasil 6. Simpulan Menuntun penyimpulan reflektif Menyusun kesimpulan dan merefleksi proses Peran Guru dan Murid INQUIRY LEARNING

INQUIRY LEARNING ๐Ÿ”Ž Asesmen ๐Ÿ› ๏ธ Instrumen : Rubrik observasi sikap ilmiah . Rubrik presentasi hasil . Kuesioner refleksi diri . Jenis Asesmen Formatif : Observasi proses inkuiri , rubrik kerja kelompok , jurnal refleksi . Sumatif : Laporan hasil inkuiri , presentasi, tes esai analitis .

DISCOVERY LEARNING Model pembelajaran yang menekankan pada penemuan konsep atau prinsip oleh peserta didik sendiri melalui proses eksplorasi dan analisis Ciri-Ciri : Fokus pada penemuan konsep dari fakta atau data. Proses belajar bersifat aktif , bukan pasif menerima . Peserta didik didorong untuk mengorganisasi dan menyusun informasi sendiri . Guru hanya menyediakan bahan mentah dan stimulus

DISCOVERY LEARNING Relevansinya dengan PM Mendorong peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuan . Membentuk pemahaman mendalam , bukan sekadar hafalan . Menumbuhkan rasa ingin tahu dan problem solving. Meningkatkan transfer pengetahuan ke situasi baru

DISCOVERY LEARNING Langkah penerapan Pengumpulan Data Murid mencari dan mengumpulkan informasi Menarik Kesimpulan (Generalization) Menyusun generalisasi dari hasil temuan Pembuktian (Verification) Menguji kesimpilan berdasarkan bukti Pengolahan Data Data dianalisis dan dikaitkan dengan pengetahuan yang ada Identifikasi Masalah (Problem Statement) Murid merumuskan masalah dari situasi yang diamati Stimulasi Guru memberikan rangsangan atau masalah kontekstual S I N T A K S 4 1 5 2 6 3

DISCOVERY LEARNING Peran Guru dan Murid Tahap Peran Guru Peran Murid 1. Stimulasi Menyajikan fakta atau masalah kontekstual Mengamati dan tertarik pada permasalahan 2. Identifikasi Masalah Memandu peserta didik menyusun masalah Merumuskan masalah dari fenomena 3. Pengumpulan Data Menyediakan sumber informasi Mencari dan mencatat data 4. Pengolahan Data Memfasilitasi analisis sederhana Mengorganisasi data, menyusun informasi 5. Pembuktian Mendorong pembuktian hipotesis Menguji kebenaran hasil penemuan 6. Simpulan Menuntun refleksi dan generalisasi Menyusun prinsip atau konsep yang ditemukan

๐Ÿ› ๏ธ Jenis Asesmen Formatif : O bservasi proses berpikir , diskusi , catatan belajar . Sumatif : laporan hasil penemuan , kuis konseptual , proyek mini. ๐Ÿ› ๏ธ Instrumen : Rubrik analisis dan pemecahan masalah . Penilaian sikap ilmiah dan keterlibatan aktif . Tes pemahaman konsep . ๐Ÿ› ๏ธ Jenis Asesmen Formatif : O bservasi proses berpikir , diskusi , catatan belajar . Sumatif : laporan hasil penemuan , kuis konseptual , proyek mini. DISCOVERY LEARNING ๐Ÿ”Ž Asesmen

INQUIRY vs DISCOVERY LEARNING Aspek Discovery Learning Inquiry Learning Fokus Penemuan konsep secara mandiri Pemecahan masalah dan pencarian jawaban Inisiasi masalah Dari guru (stimulasi awal) Dari peserta didik (pertanyaan awal) Tingkat eksplorasi Cenderung terstruktur Cenderung terbuka dan bebas Penekanan Proses mental menemukan konsep Proses ilmiah dan investigasi mendalam

PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Mo del pembelajaran yang dimulai dengan penyajian masalah nyata ( konkret ) sebagai titik awal untuk membangun pengetahuan dan keterampilan . Ciri-Ciri : Masalah sebagai pemantik pembelajaran . Proses belajar dilakukan melalui diskusi dan kerja kelompok . Pengetahuan dikonstruksi sendiri oleh peserta didik. Hasil belajar mencakup aspek kognitif , afektif , dan keterampilan .

PROBLEM-BASD LEARNING Langkah penerapan Menyelidiki secara mandiri / kelompok Siswa mencari informasi dari berbagai sumber . Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Siswa dan guru merefleksikan pembelajaran . Mengembangkan dan menyajikan hasil Siswa menyusun solusi dan mempresentasikan temuan Mengorganisasi belajar Siswa membentuk kelompok dan merancang strategi penyelesaian Orientasi pada masalah Guru menyajikan masalah otentik dan menantang . S I N T A K S 4 1 5 2 3

PROBLEM-BASED LEARNING Peran Guru dan Murid Tahap Peran Guru Peran Murid 1. Orientasi pada Masalah Menyajikan kasus yang relevan dan menantang Menganalisis masalah , menanggapi dengan rasa ingin tahu 2. Organisasi Belajar Membentuk kelompok , memberi arahan strategi Berdiskusi , menentukan langkah pencarian Solusi 3. Investigasi Mandiri Memfasilitasi sumber dan referensi Mencari data, menggali informasi 4. Pengembangan Solusi Membimbing analisis dan penyajian hasil Menyusun solusi dan menyampaikan secara lisan /tulisan 5. Refleksi dan Evaluasi Menuntun evaluasi proses dan hasil Mengevaluasi peran , proses, dan hasil belajar

PROBLEM-BASED LEARNING ๐Ÿ”Ž Asesmen ๐Ÿ› ๏ธ Instrumen : Rubrik kerja tim. Penilaian presentasi dan produk akhir . Refleksi pribadi . ๐Ÿ› ๏ธ Jenis Asesmen Formatif : P engamatan proses kolaborasi , refleksi individu . Sumatif : presentasi proyek , laporan solusi masalah .

PBL vs INQUIRY LEARNING Aspek PBL (Problem Based Learning) Inquiry Learning Titik awal belajar Masalah nyata ( konkret ) Pertanyaan atau fenomena ilmiah Fokus Pemecahan masalah praktis Penemuan informasi dan pemahaman konsep Kolaborasi Sangat menekankan kerja tim Bisa individu maupun kelompok Peran guru Fasilitator , penyaji masalah Fasilitator , pemandu proses berpikir ilmiah

PROJECT-BASED LEARNING ( PjBL ) Model pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui pengerjaan proyek nyata atau simulasi yang relevan dengan dunia nyata . . Ciri-Ciri : Dimulai dari pertanyaan esensial dan tantangan nyata . Pembelajaran dilakukan dalam waktu yang cukup panjang . Peserta didik membuat produk nyata sebagai bukti belajar. Kegiatan mencakup penelitian , diskusi , revisi , dan presentasi .

PROJECT-BASED LEARNING Langkah penerapan Menyusun jadwal pelaksanaan Proyek dilakukan secara sistematis dengan tahapan waktu Evaluasi pengalaman belajar Guru dan murid melakukan refleksi atas proses dan hasil Menguji hasil proyek Siswa mempresentasikan produk dan solusi Memonitor kemajuan proyek Guru memberikan bimbingan dan refleksi berkala . Merancang perencanaan proyek Siswa membuat rencana kerja : tugas, jadwal , peran , dan sumber Menentukan pertanyaan mendasar Guru dan murid merumuskan pertanyaan / tantangan proyek . S I N T A K S 4 1 5 2 6 3

PROJECT-BASED LEARNING Peran Guru dan Murid Tahap Peran Guru Peran Murid 1. Pertanyaan Mendasar Menggali tantangan nyata dan relevan Mengusulkan ide dan merumuskan masalah 2. Perencanaan Proyek Membimbing rencana tugas dan sumber belajar Menyusun rencana kerja proyek bersama tim 3. Penyusunan Jadwal Menyepakati timeline bersama murid Mengatur waktu dan tanggung jawab proyek 4. Monitoring Memberi umpan balik, memfasilitasi proses Melakukan kegiatan proyek sesuai jadwal 5. Presentasi Produk Memberikan ruang dan alat presentasi Menyampaikan hasil proyek dan solusi 6. Evaluasi Memfasilitasi refleksi dan revisi Merefleksikan pembelajaran dan proses proyek

PROJECT-BASED LEARNING ๐Ÿ”Ž Asesmen ๐Ÿ› ๏ธ Instrumen : Rubrik penilaian proyek (proses, produk , kerjasama ). Observasi peran dan keterlibatan murid. Penilaian diri dan antar teman (peer assessment) ๐Ÿ› ๏ธ Jenis Asesmen Formatif : R efleksi harian , diskusi kelompok , logbook proyek . Sumatif : K ualitas produk , presentasi, dan laporan akhir .

Contoh Penerapan PjBL ๐Ÿ“Œ Membumikan Nilai Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari . Murid diminta membuat kampanye anti- plagiarisme dan kejujuran dalam bentuk poster digital, video pendek , atau podcast. Proyek dilakukan dalam kelompok kecil dengan pembagian tugas. Mereka mencari referensi dari Al-Qurโ€™an dan Hadis ( misal : Q.S. Al-Ahzab:70, Hadis tentang kejujuran ). Produk dipresentasikan dalam kegiatan โ€œExpo Kejujuran di Sekolah โ€. Topik Kegiatan ๐ŸŽฏ Hasil Murid memahami nilai jujur secara kontekstual dan kreatif . Terbentuk karakter dan kebiasaan reflektif terhadap nilai agama

Model Pembelajaran LOK - R Literasi Orientasi Kolaborasi Refleksi

Kata Penutup Pembelajaran mendalam menuntun siswa mengenali makna di balik ilmu, sebagaimana Islam mengajarkan bahwa ilmu harus membawa manfaat dan mendekatkan diri kepada Allah; Dengan memahami secara utuh , siswa tidak hanya cerdas akalnya , tetapi juga bersinar hatinya , menjadi insan berilmu yang berakhlak mulia ; Mari kita wujudkan pembelajaran yang menggugah pikiran dan menyentuh jiwa , agar ilmu menjadi cahaya yang membimbing amal dan kehidupan

Terima K asih ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนู„ู…ูŠู†
Tags