Definisi Tafsir dan pemabgiannya.docx

yusnarpurba19 19 views 3 slides Mar 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 3
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3

About This Presentation

teruslah membaca


Slide Content

Definisi Tafsir
Secara etimologis, tafsir berarti penjelasan, penampakan, dan klarifikasi. Dalam
konteks ilmu agama, tafsir merujuk pada disiplin ilmu yang bertujuan untuk
memahami Al-Qur'an secara mendalam, termasuk menjelaskan makna-makna yang
terkandung di dalamnya, mengungkap hukum-hukum yang ditetapkan, dan
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dari ayat-ayatnya.
Jenis-jenis Tafsir
Tafsir bil Ma'tsur/Tafsir Riwayah: Metode penafsiran Al-Qur'an yang bersumber dari
Al-Qur'an itu sendiri, hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, atau perkataan para
sahabat.
Tafsir bi Ra'yi/Tafsir Dirayah: Penafsiran Al-Qur'an yang menggunakan akal pikiran
dan ijtihad, dengan tetap berlandaskan pada kaidah-kaidah ilmu yang benar.
Tafsir Bil-isyarah/Tafsirul Isyari: Penafsiran Al-Qur'an yang didasarkan pada isyarat-
isyarat spiritual yang diperoleh melalui latihan rohani.
Tafsir Fuqaha: Penafsiran Al-Qur'an yang fokus pada penggalian hukum-hukum fikih
yang terkandung di dalamnya.
Tafsir Kontemporer: Penafsiran Al-Qur'an yang dilakukan oleh para ulama masa kini,
dengan mempertimbangkan konteks zaman modern.
Tafsir Maudhu'I (Tematik): Metode penafsiran Al-Qur'an dengan cara mengumpulkan
dan menganalisis ayat-ayat yang berkaitan dengan tema tertentu.
Penjelasan Lebih Rinci Mengenai Jenis Tafsir
1.Tafsir bil Ma’tsur/Tafsir Riwayah
oMetode ini mengandalkan sumber-sumber otentik seperti ayat-ayat Al-Qur'an,
hadis-hadis Nabi, dan penjelasan para sahabat yang menyaksikan langsung
turunnya wahyu. Para sahabat seperti Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, dan
Abdullah bin Mas'ud dikenal sebagai ahli dalam bidang ini.
oTafsir bil-ma'tsur dianggap sebagai metode yang paling dapat dipercaya dan
wajib diikuti, karena bersumber dari pengetahuan yang benar dan melindungi
dari kesesatan.
oBeberapa kitab tafsir yang tergolong dalam kategori ini antara lain Tafsir Ath-
Thabary, Ma’alimut Tanzil, Al Muharrir al Wajiz, Tafsir Qur’anil Adzim, dan
Darul Mansur fi Tafsiri bil Ma’tsur.
2.Tafsir bi Ra’yi/Tafsir Dirayah
oMetode ini terbagi menjadi dua, yaitu:
Tafsir bir-ra'yi al mahmud (diperbolehkan): Penafsiran yang
menggunakan ijtihad berdasarkan ilmu-ilmu ushul, bahasa, dan ulumul
Qur'an. Kitab-kitab seperti Mafatihul Ghaib, Al-jami’ Liahkami
Qur’an, dan Madarikut Tanzil wa Haqa’iqut Ta’wil termasuk dalam
kategori ini.
Tafsir al Mazhmum (tercela/terlarang): Penafsiran yang didasarkan
pada hawa nafsu dan tanpa ilmu, serta menyimpang dari kaidah-kaidah
yang benar. Tafsir Mu’tazilah, Syi’ah, Zayidiyah, dan Khawarij
termasuk dalam kategori ini.
3.Tafsir Bil-isyarah/Tafsirul Isyari

oMetode ini mengandalkan isyarat-isyarat spiritual yang diperoleh melalui
latihan rohani (riyadhah ruhiyah).
oTerdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum tafsir ini,
namun ada ulama yang memperbolehkannya dengan syarat-syarat tertentu.
oBeberapa kitab tafsir yang tergolong dalam kategori ini antara lain Tafsir Al-
Qur'an Al Karim, Haqaiqut Tafsir, AI Kasfwal Bayan, Tafsir Ibnu 'Arabi, dan
Ruhul Ma'ani.
4.Tafsir Fuqaha
oMetode ini fokus pada penafsiran ayat-ayat hukum dalam Al-Qur'an.
oTafsir ini diperbolehkan jika dilakukan oleh ulama yang diakui keahliannya,
namun ada juga yang terlarang jika dilakukan oleh ulama dari mazhab-mazhab
yang menyimpang.
oBeberapa kitab tafsir fuqaha antara lain Ahkamul Quran, Ahkam Al-Qur’an,
dan Aljami’ Li Ahkamil Quran.
5.Tafsir Kontemporer
oTafsir ini ditulis oleh para ulama masa kini, dengan pendekatan yang relevan
dengan perkembangan zaman.
oBeberapa kitab tafsir kontemporer antara lain Jawahir fi Tafsiril Qur'an, Tafsir
Almanar, Fi Zhilalil Qur'an, Tafsir Almaraghy, dan Tafsir Al-Bayani lil
Qur’anil Karim.
6.Tafsir Maudhu’I (Tematik)
oMetode ini mengumpulkan dan menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an yang
berkaitan dengan tema tertentu, untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif.
oSalah satu contoh karya besar dalam kategori ini adalah Al-Futuhat Al-
Rabbaniyyah fi Al-Tafsir.
Kaidah-kaidah Tafsir
Dalam menafsirkan Al-Qur'an, para ulama menggunakan berbagai kaidah, antara lain:
oKaidah qur'aniyah: Kaidah yang bersumber dari Al-Qur'an itu sendiri.
oKaidah sunnah: Kaidah yang bersumber dari hadis-hadis Nabi Muhammad
SAW.
oKaidah bahasa: Kaidah-kaidah linguistik Arab.
oKaidah usul: Kaidah-kaidah ilmu ushul fiqh.
oKaidah ilmu pengetahuan: Kaidah-kaidah yang relevan dengan ilmu
pengetahuan modern.
Ragam Corak Tafsir Al-Qur'an
Tafsir Fiqhi (Hukum): Fokus pada penjelasan hukum-hukum fikih dalam Al-Qur'an.
Tafsir ‘Ilmi (Ilmiah): Menggunakan pendekatan ilmiah untuk memahami kandungan
Al-Qur'an.
Tafsir Tarbawi (Pendidikan): Fokus pada ayat-ayat yang berkaitan dengan
pendidikan.
Tafsir Falsafi: Mengaitkan penafsiran Al-Qur'an dengan persoalan-persoalan filsafat.
Tafsir Akhlaqi: Fokus pada ayat-ayat yang berkaitan dengan akhlak.
Tafsir I’tiqadi (Teologis): Membela sudut pandang aliran teologis tertentu.
Tafsir Sufi: Menggunakan pendekatan tasawuf dalam menafsirkan Al-Qur'an.

Hikmah Ragam Corak Tafsir Al-Qur'an
Keragaman corak tafsir memberikan kemudahan dalam memilih tafsir yang sesuai
dengan kebutuhan.
Keragaman ini juga mengajak kita untuk menggali nilai-nilai Al-Qur'an dari berbagai
sudut pandang.
Penting untuk bersikap selektif dan memiliki pemahaman yang luas, serta bimbingan
dari guru yang kompeten, dalam mempelajari tafsir Al-Qur'an.
Tags