Delivery Model Cloud Computing. Platform as a Service (PaaS) · Software as a Service (SaaS) · Infrastructure as a Service (IaaS) · Data-Storage as a Service (DaaS).
DiyaulFikri
9 views
9 slides
Sep 08, 2025
Slide 1 of 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
About This Presentation
Cloud delivery models define how cloud services are provided to users. Understanding these models is essential for effectively leveraging cloud technologies to meet various business needs. Whether you're deploying applications, managing data, or ensuring security, knowing the right delivery mode...
Cloud delivery models define how cloud services are provided to users. Understanding these models is essential for effectively leveraging cloud technologies to meet various business needs. Whether you're deploying applications, managing data, or ensuring security, knowing the right delivery model can optimize performance, cost, and scalability.
Size: 63.73 MB
Language: none
Added: Sep 08, 2025
Slides: 9 pages
Slide Content
Kelompok 4 DELIVERY MODEL
CLOUD COMPUTING CLOUD
COMPUTING
Andini Septyani Sihombing
Nissa Safitri
Nur Intan Sinaga
Dira Safira
Azura Sakhi Salsabila
Anggota
Kelompok
Salah satu aspek penting dalam Cloud Computing adalah bagaimana layanan
tersebut disampaikan kepada pengguna, yang dikenal dengan istilah Delivery Mode.
Delivery Mode ini mencakup dua dimensi utama, yaitu model layanan (service
delivery models) seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service
(PaaS), dan Software as a Service (SaaS), serta model penerapan (deployment
models) seperti public cloud, private cloud, community cloud, hybrid cloud, hingga
multicloud. Pemahaman terhadap delivery mode menjadi penting karena
menentukan tingkat kontrol, keamanan, fleksibilitas, serta biaya yang harus
ditanggung oleh pengguna. Latar
Belakang
Masalah
Pengertian Delivery Mode dalam
Cloud Computing
Cloud Computing menyediakan layanan melalui delivery mode,
yaitu cara penyampaian layanan dari penyedia cloud ke pengguna.
Delivery mode terdiri dari dua dimensi utama: model layanan dan
model penerapan. Model layanan meliputi IaaS (infrastruktur),
PaaS (platform pengembangan), SaaS (aplikasi siap pakai), serta
model modern seperti serverless/FaaS, yang menentukan jenis
layanan yang digunakan.
Model penerapan menjelaskan lokasi dan cara layanan dijalankan,
seperti public cloud, private cloud, community cloud, hybrid cloud, hingga
multicloud. Pemilihan delivery mode berpengaruh pada tingkat kendali,
fleksibilitas, biaya, dan tanggung jawab pengguna, sehingga penting
untuk dipahami agar organisasi atau individu dapat memilih layanan
cloud yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
3.Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah model layanan dengan aplikasi yang sudah siap
digunakan secara online melalui internet, biasanya
menggunakan sistem berlangganan. Layanan ini memudahkan
pengguna karena tidak perlu instalasi atau pemeliharaan,
meskipun fitur aplikasi tidak bisa diubah. Contohnya seperti
Google Workspace dan Microsoft 365.
5.Function as a Service (FaaS) / Serverless
FaaS atau serverless memungkinkan pengguna hanya menulis
fungsi tertentu, sementara pengelolaan server dilakukan
sepenuhnya oleh penyedia cloud. Model ini efisien biaya
karena pengguna membayar sesuai penggunaan fungsi, cocok
untuk aplikasi berbasis event, tetapi ada keterbatasan
pengaturan dan risiko ketergantungan pada penyedia.
Contohnya AWS Lambda dan Google Cloud Functions.
1.Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan cloud yang menyediakan infrastruktur
dasar seperti server virtual, penyimpanan, dan jaringan.
Pengguna memiliki kontrol penuh untuk mengatur sistem
operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan, namun membutuhkan
pengetahuan teknis yang cukup. Contohnya adalah Amazon EC2
dan Google Compute Engine.
2.Platform as a Service (PaaS)
PaaS menyediakan tidak hanya infrastruktur, tetapi juga
platform pengembangan seperti sistem operasi, middleware, dan
basis data. Dengan PaaS, pengembang dapat langsung fokus
membuat aplikasi tanpa perlu mengelola infrastruktur,
walaupun ada batasan dalam konfigurasi lingkungan.
Contohnya termasuk Google App Engine dan Heroku.Model Layanan
(Service Delivery Models)
Modelan Penerapan
(Deployment Models) 1.Public Cloud
Public Cloud adalah layanan cloud yang
disediakan oleh penyedia pihak ketiga dan dapat
digunakan bersama oleh banyak pelanggan.
Pengguna membayar sesuai pemakaian, dengan
keuntungan biaya rendah, mudah diakses, dan
skalabilitas tinggi. Namun, kontrol data terbatas
dan ada risiko keamanan.
2.Private Cloud
Private Cloud digunakan secara eksklusif oleh
satu organisasi dengan kontrol penuh atas data
dan infrastruktur. Cocok untuk organisasi yang
membutuhkan tingkat keamanan dan kepatuhan
tinggi. Kekurangannya adalah biaya
pembangunan dan pemeliharaan yang relatif
mahal.
3.Community Cloud
Community Cloud adalah cloud yang digunakan bersama
oleh beberapa organisasi dengan kebutuhan serupa,
seperti universitas atau rumah sakit. Model ini efisien
secara biaya karena pengeluaran dibagi, namun
membutuhkan koordinasi lintas organisasi.
4.Hybrid Cloud
Hybrid Cloud menggabungkan Private Cloud dan Public
Cloud dalam satu sistem. Organisasi dapat menyimpan
data sensitif di private cloud dan menggunakan public
cloud untuk kebutuhan komputasi besar. Model ini
memberikan fleksibilitas dan keamanan, meski
pengelolaannya lebih kompleks.
5.Multicloud
Multicloud adalah penggunaan layanan cloud dari
beberapa penyedia sekaligus untuk menghindari
ketergantungan pada satu vendor dan memanfaatkan
keunggulan masing-masing. Model ini lebih andal dan
fleksibel, tapi memerlukan manajemen yang lebih rumit
karena berbagai platform harus dikelola serentak.
Di sektor ritel, perusahaan e-commerce bisa menggunakan SaaS
seperti Shopify untuk toko online, IaaS dari AWS untuk penyimpanan
data pelanggan, dan hybrid cloud untuk keamanan transaksi
keuangan. Di sektor pendidikan, kampus menggunakan Google
Workspace atau Microsoft Teams sebagai SaaS untuk pembelajaran
daring, sementara data akademik sensitif dijaga di private cloud.
Dalam sektor kesehatan, rekam medis disimpan di private cloud
demi keamanan dan regulasi, sedangkan analisis big data
dijalankan di public cloud agar lebih hemat biaya dan cepat. Dalam cloud computing, terdapat model tanggung
jawab bersama (shared responsibility model) antara
penyedia dan pengguna layanan. Penyedia cloud
bertanggung jawab mengamankan infrastruktur
dasar seperti pusat data, perangkat keras, dan
jaringan. Sementara itu, pengguna bertanggung
jawab atas data, pengaturan identitas, konfigurasi
layanan, dan perlindungan aplikasi. Pemahaman
model ini penting agar pengguna tidak salah mengira
bahwa penyedia cloud mengurus semua aspek
keamanan.Pola Konsumsi
dan Tanggung Jawab Contoh Implementasi
Delivery Mode Cloud Computing Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Delivery Mode IaaS sangat fleksibel namun membutuhkan keahlian teknis. PaaS
mempercepat pengembangan aplikasi namun kurang fleksibel dalam
penyesuaian. SaaS mudah digunakan tapi membuat pengguna
tergantung pada penyedia. Public Cloud murah dan skalabel namun
rawan soal keamanan, sedangkan Private Cloud lebih aman namun
biayanya tinggi. Hybrid dan Multicloud menawarkan fleksibilitas dan
ketangguhan, tetapi pengelolaannya rumit. Memahami kelebihan dan
kekurangan ini membantu organisasi memilih delivery mode yang
tepat sesuai kebutuhan bisnis, keamanan, dan anggaran.
Any Questions ?
Cloud Computing dengan berbagai delivery mode-nya
memberikan fleksibilitas tinggi bagi organisasi dalam
memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan. Service delivery
models (IaaS, PaaS, SaaS, dan FaaS) menawarkan tingkat
kendali dan kemudahan yang berbeda-beda, sementara
deployment models (Public, Private, Community, Hybrid, dan
Multicloud) memberikan pilihan dalam hal keamanan, biaya, dan
pengelolaan. Pemahaman yang tepat mengenai delivery mode
memungkinkan pengguna menentukan strategi yang paling
sesuai, sehingga pemanfaatan cloud dapat berjalan efektif,
efisien, dan aman. Kesimpulan