Diabetic cardiomyopathy pilot study.pptx

pilot study

1. DCM Model

2. Introduction Burden klinis: diabetes mellitus → komplikasi jantung → diabetic cardiomyopathy (DCM). Mekanisme: hiperglikemia kronis → stres oksidatif, disfungsi metabolik, remodeling miokard. Kebutuhan model hewan: penting untuk memahami patogenesis DCM dan uji terapi potensial. Model yang digunakan: Sprague-Dawley + HFHF diet + STZ → meniru kondisi T2DM progresif. Tujuan studi pendahuluan: memastikan keberhasilan teknik induksi (parameter: BB, glukosa, profil lipid, echocardiography, histo-PA, NT-proBNP).

3. Methods Subjek: 8 ekor SD male rats (7–8 minggu, 200–250 g). Intervensi: diet HFHF 8 minggu + injeksi STZ (25 mg/kg). Kontrol: kelompok tikus tanpa perlakuan. Parameter yang diukur: Metabolik: berat badan, kadar glukosa darah, profil lipid. Kardiak: echocardiography (fungsi sistolik & diastolik), NT-proBNP (biomarker). Histopatologi: pemeriksaan miokard (fibrosis, hipertrofi, infiltrasi inflamasi). Waktu pengukuran: baseline vs setelah intervensi

4. Results BB: apakah ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan? Glukosa darah: kelompok STZ+HFHF menunjukkan hiperglikemia konsisten → validasi model. Profil lipid: kenaikan trigliserida, kolesterol total, LDL, penurunan HDL → mendukung dislipidemia diabetik. Echocardiography: disfungsi jantung. NT-proBNP: peningkatan pada kelompok perlakuan → biomarker disfungsi ventrikel. Histopatologi: fibrosis interstisial, hipertrofi kardiomiosit, perubahan struktur miokard → sesuai gambaran DCM.

5. Discussion Validasi model: diet HFHF + low-dose STZ berhasil menimbulkan fenotipe T2DM + kardiomiopati. Perubahan metabolik: hiperglikemia + dislipidemia → berkontribusi pada kerusakan miokard. Korelasi biomarker & fungsi jantung: NT-proBNP meningkat sejalan dengan disfungsi ventrikel dari echocardiography. Histologi: fibrosis dan hipertrofi mendukung gambaran klasik DCM. Signifikansi: model ini relevan untuk studi mekanisme DCM & uji intervensi. Limitasi: jumlah sampel kecil (n=8), follow-up singkat, belum ada analisis molekuler detail. Future direction: perlu replikasi dengan jumlah hewan lebih banyak, analisis biomarker tambahan (stres oksidatif, inflamasi), serta intervensi farmakologis untuk menguji reversibilitas.

6. Ref https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0753332223016414?via%3Dihub https://sci-hub.se/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11092499/ https://sci-hub.se/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15979893/ https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0024320524007513?via%3Dihub