disorganisasi keluarga adalah proses memudarnya nilai nilai dalam keluarga, delikuensi adalah aktivitas yang dilakukan remaja yang bertentangan dengan norma, alkoholisme adalah ketidakmampuan mengontrol minuman" keras
Size: 5.06 MB
Language: none
Added: Sep 22, 2025
Slides: 25 pages
Slide Content
Disorganisasi keluarga , delekuensi anak & alkoholisme Kelompok 4 : Velika Maurelia Masayu Jihan Salmaliya M. Rey Kautsar Nizelia Khairunisa M. Nathan Abel Perdana Aulia vandera Nizelia Khairunisa Davina Chalysta
Disorganisasi keluarga Disorganisasi keluarga bisa diartikan sebagai sebuah keluarga yang memiliki banyak konflik internal, seperti persaingan antarsaudara kandung, kekerasan dalam rumah tangga, konflik antara anak dan orangtua , gangguan mental, orangtua tunggal ( single parent ), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), masalah penyalahgunaan zat terlarang (alkohol atau narkoba), hingga perselingkuhan yang mempengaruhi kebutuhan dasar dari sebuah keluarga . Menurut bapak sosiologi Indonesia, Soerjono Soekanto , disorganisasi adalah proses memudarnya atau menurunnya nilai- nilai dan norma- norma dalam tatanan struktur masyarakat karena adanya perubahan di dalam kehidupan
Penyebab disorganisasi keluarga 1. Orang tua yang mengalami masalah kecanduan bisa berupa kecanduan minuman keras,obat terlarang, belanja, judi, bahkah gila kerja. Bila terus berlangsung di depan anak, kondisi ini akan sangat mempengaruhi mereka. 2.Kekerasan fisik Tidak jarang salah satu atau kedua orang tua menggunakan ancaman atau melakukan tindak kekerasan fisik sebagai cara mengontrol anggota keluarga, terutama anak. Anak-anak yang pernah menyaksikan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga akan hidup dalam ketakutan. Kondisi ini tentu akan berpengaruh pada perkembangan mental mereka. 3.Eksploitasi anak orang tua bisa saja mengeksploitasi anak-anaknya dengan memperlakukan mereka seperti barang miliknya. Kebiasaan ini menuntut agar anak merespons pada kebutuhan fisik atau emosional orang tuanya. Padahal, orang tualah yang seharusnya mencukupi kebutuhan fisik atau emosional anaknya. Bukan sebaliknya.
4.Masalah finansial Disorganisasi keluarga dapat terjadi ketika salah satu atau kedua orang tua tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok, finansial, maupun emosional dari keluarganya. 5.Pola asuh otoriter Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter seperti ini sering memegang teguh norma-norma tertentu, misalnya norma agama dan budaya.Mereka akan menuntut anak-anaknya untuk senantiasa tunduk pada norma-norma tersebut tanpa pengecualian. Kondisi ini bisa memicu pemberontakan dari anak hingga berujung menjadi penyebab disorganisasi keluarga. 6. Sifat perfeksionis Sifat perfeksionis dianggap bisa menjadi penyebab disorganisasi keluarga. Sebab, orang tua yang memiliki sifat ini kerap memberikan tekanan ekstra terhadap pasangan atau anaknya untuk melakukan hal-hal yang sulit digapai. 7.Komunikasi yang buruk Penyebab disorganisasi keluarga yang perlu diatasi segera adalah komunikasi yang buruk antaranggota keluarga, jika ada masalah di dalam keluarga, komunikasi yang terbuka dan jujur bisa menjadi solusinya. Disorganisasi keluarga menyebabkan anggota keluarga tidak bisa atau bahkan tidak mau mendengar apa yang dikatakan oleh anggota lainnya.
Dampak disorganisasi keluarga Dipaksa untuk memihak Dampak disorganisasi keluarga salah satunya anak bisa dipaksa untuk memihak pada ayah atau ibu saat terjadi konflik di antara orang tuanya Mengalami reality shifting Reality shifting adalah kondisi ketika apa yang dikatakan atau dipercaya bertentangan dengan kenyataan . Misalnya saat orang tua yang menyangkal kasus kekerasan dalam keluarga yang disaksikan oleh anak dengan menyatakan keluarganya baik-baik saja .
Dampak disorganisasi keluarga Pengabaian anak Orang tua yang bersikap tidak peduli dan tidak mau tahu urusan anaknya akan membuat ia merasa diabaikan , tidak dianggap , dan selalu dikritik . Orang tua juga tidak mempertimbangkan perasaan serta pemikiran mereka Sikap terlalu protektif Sikap yang mengganggu Orang tua bisa saja terlalu protektif atau memiliki ikut campur yang berlebihan sampai mengganggu keleluasaan anak . Misalnya , hanya bisa memerintah tanpa memberikan alasan atau bimbingan yang memadai .
Dampak disorganisasi keluarga Pilih kasih Pada orang tua yang gemar membanding-bandingkan anak dengan saudara-saudara kandungnya sendiri , anak akan merasa seolah-olah ditolak atau mengalami pilih kasih . Pola asuh seperti ini bisa membuat anak saling bersaing seumur hidup tanpa penyelesaian Kekerasan fisik Anak bisa mengalami kekerasan fisik oleh orang tua , seperti ditampar , dipukuli , atau diusir dari rumah . Kondisi ini bisa membuat sang anak balas dendam dengan mempraktikkannya di luar rumah , misalnya melakukan bullying di sekolah .
Solusi untuk m e ngatasi Disorganisasi keluarga Mulailah dengan berhenti mengomeli dan mengkritik anggota keluarga lain. Orangtua perlu memberikan respons dengan sikap hormat tanpa melangkahi batasan pribadi anak , terutama pada remaja . Dengan ini , anak akan cenderung berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab . Orang tua mesti berusaha untuk mengurangi sikap overfocusing pada anak-anaknya . Fokus pada anak memang tak bisa ditinggalkan . Namun , orang tua perlu membagi perhatiannya pada relasi antara suami-istri supaya keintiman dan keharmonisan tetap terjaga .
Solusi untuk m e ngatasi disorganisasi keluarga Hindari sikap menghakimi dan menyalahkan . Begitu juga dengan kebiasaan selalu ingin menyelamatkan , mengorbankan diri , maupun rela disalahkan Tetapkan batasan dalam relasi antara anggota keluarga Hormati batasan dari anggota keluarga lainnya supaya tidak terlalu ikut campur dalam urusan mereka
Delinkuensi adalah segala macam atktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh remaja dimana aktifitas yang dilakukannya bertentangan dengan norma-norma sosial terutama norma hukum Juga termasuk kenakalan remaja yang merupakan suatu bentuk ketimpangan penanganan terhadap pendidikan anak akibat ketidak mampuan orang tua,lingkungan sekolah , Delinkuensi anak
P enyebab delinkuensi anak Delinkuensi anak terjadi karena faktor internal dan faktor eksternal . Faktor internal kegagalan sistem pengontrol diri anak terhadap dorongan-dorongan instingtifnya, mereka tidak mampu mengendalikan dorongan-dorongan instingtifnya dan menyalurkan kedalam perbuatan yang bermanfaat. berkaitan dengan gangguan kejiwaan seorang anak sejak dilahirkan . Faktor eksternal dibentuk melalui sosialisasi tidak sempurna yang dilakukan oleh keluarga , kelompok bermain , sekolah , dan lingkungan masyarakat .
1. Lingkungan Keluarga Banyak sekali kenakalan remaja yang disebabkan oleh lingkungan keluarga. Penyebab tersebut antara lain : a. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan Hal ini dapat terjadi jika seorang remaja mengalami proses sosialisasi yang tidak sempurna. Kasus ini tampak jelas pada seorang remaja yang berasal dari keluarga yang berantakan/ tidak harmonis. B. Dorongan kebutuhan ekonomi Seseorang yang terdesak kebutuhan ekonominya/ ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan materiil akan menjadikan seorang remaja melakukan kenakalan remaja. Jiak remaja tersebut tidak memiliki iman yang kuat/ tidak dapat mengendalikan diri/ tidak mau bekerja keras dapat terdorong menjadi penjahat. Faktor lainnya penyebab delinkuensi anak
C. Keinginan untuk dipuji/ gaya-gayaan Hal ini banyak terjadi pada masyarakat golongan atas/ kaya yang kurang memberikan waktu dan perhatiannya kepada anak-anaknya. Karena masyarakat golongan kaya mampu memfasilitasi anak-anak dengan uang, kendaraan, dan fasilitas lain yang jauh lebih memadai akan memicu mereka untuk melakukan perbuatan menyimpang Contoh :
Aksi kebut-kebutan dengan menggunakan sepeda motor/ mobil
Aksi mabuk-mabukan dan alkoholisme
Aksi perkelahian pelajar dengan melibatkan genk dalam jumlah besar 2. Lingkungan Pendidikan Kenakalan remaja bisa disebabkan pengaruh lingkungan pendidikan. Contohnya seperti meniru teman yang berperilaku menyimpang. Hal ini dilatar belakangi adanya keinginan untuk lebih diperhatikan oleh orang lain dan dapat diterima oleh kelompoknya. Faktor lainnya penyebab delinkuensi anak
3. Lingkungan Pergaulan Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh : a. Ikatan sosial yang berlainan Hubungan dengan kelompok-kelompok yang berlainan cenderung membuat para remaja mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling dihargainya. Dengan hubungan ini ia akan memperoleh pola-pola sikap dan perilaku kelompoknya. Jika pergaulan ini memiliki sikap dan perilaku menyimpang, maka ia juga akan menunjukkan pola-pola perilaku menyimpang. B. Lingkungan sosial dan pergaulan yang tidak baik Misalnya kawasan kumuh di kota-kota besar, lingkungan di sekitar kompleks lokalisasi, daerah remang-remang/ rawan kejahatan, daerah mangkalnya para preman, tempat-tempat hiburan umum, dan lain-lain. Faktor lainnya penyebab delinkuensi anak
4. Media massa Dewasa ini peranan media massa berpengaruh besar sebagai media informasi masyarakat yang efektif. Kenakalan remaja juga dapat disebabkan oleh media massa. Contohnya seperti tayangan yang berunsurkan kekerasan ataupun tindak kejahatan lainnya, hal ini akan memotivasi remaja untuk berperilaku seperti yang ditontonnya itu. Faktor lainnya penyebab delinkuensi anak
Dampak d elinkuensi anak Timbulnya kriminalitas di lingkungan masyarakat Merusak ketentraman dan kedamaian masyarakat Merusak bangunan milik umum Dapat mengganggu ketertiban umum Terjadinya pergaulan bebas di lingkungan masyarakat Bagi remaja yang sering mabuk-mabukan, akan berdampak negatif terhadap syaraf sehingga berakibat seorang remaja kurang mampu mengendalikan diri secara fisik, sosial, maupun psikologis.
1. pengawasan antar individu, Hal ini yang paling berperan adalah orang tua. Orang tua wajib memperingatkan anaknya apabila melakukan perilaku menyimpang.
2. Memberikan peringatan keras apabila teguran halus tidak diindahkan para remaja. Tujuannya adalah agar para remaja menyadari kesalahannya dan segera kembali ke jalan yang lurus.
3. Memberi hukuman kepada para remaja baik itu dengan cara represif maupun coercive / kekerasan.
4. Mengembangkan rasa takut dan rasa malu untuk berbuat menyimpang/ melanggar aturan. S olusi delinkuensi anak
Alkoholisme . Alkoholisme adalah ketidakmampuan untuk mengontrol minum minuman keras karena ketergantungan fisik dan emosional pada alkohol . Penyakit kronis yang ditandai dengan minum dan ketertarikan tak terkendali terhadap alkohol
Penyebab alkoholisme Banyak faktor yang dapat memengaruhi seseorang mengalami kecanduan alkohol, antara lain: Faktor psikologis seperti stres, depresi, dan kesulitan beradaptasi Faktor sosial seperti dorongan dari orang lain untuk minum alkohol, serta ketersediaan alkohol di sekitar Faktor lingkungan misalnya berada di lingkungan yang menganggap normal konsumsi alkohol secara berlebihan Faktor genetik seperti memiliki orang tua dengan masalah kecanduan alkohol
1. Tidak dapat membatasi jumlah alkohol yang dikonsumsi 2. Ingin membatasi konsumsi alkohol tetapi tidak berhasil 3. besar waktu habis untuk minum alkohol atau memulihkan diri dari efek alkohol 4. Memiliki keinginan yang sangat kuat untuk minum alkohol 5. Tidak mampu menyelesaikan kewajiban di sekolah, kantor, atau rumah akibat konsumsi alkohol Gejala yang menandakan seseorang telah kecanduan alkohol
6.Tetap mengonsumsi alkohol meski kebiasaan ini telah menyebabkan masalah kesehatan atau sosial 7.Menghentikan atau membatasi kegiatan sosial, pekerjaan, atau hobi, karena mengutamakan waktu untuk minum alkohol
8.Mengonsumsi alkohol pada kondisi yang diketahui dapat membahayakan dirinya, seperti saat sedang berkendara atau berenang 9.Mengalami peningkatan toleransi alkohol, sehingga perlu mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih banyak untuk merasakan efek yang sama seperti sebelumnya 10.Mengalami gejala putus alkohol, seperti mual, berkeringat, dan gemetar, saat tidak mengonsumsi alkohol, sehingga merasa perlu untuk mengonsumsinya secara terus-menerus dan dalam jumlah yang banyak guna menghindari gejala tersebut Gejala yang menandakan seseorang telah kecanduan alkohol
Gangguan otak dan saraf . Penyakit liver. Penyakit jantung dan pembuluh darah . Masalah pencernaan . Gangguan menstruasi dan fungsi seksual . Masalah kehamilan . Dampak alkoholisme
D ampak alkoholisme Masalah penglihatan Komplikasi diabetes Kerusakan tulang Kanker Rentan terserang infeksi .
S olusi alkoholisme Program detoks dan lepas dari alcohol Minta Dukungan Orang Terdekat Keluar dari Lingkungan Sesama Pecandu Alkohol Temukan Minuman Favorit Baru Prioritaskan Kesehatan. Lakukan Hobi yang Menyenangkan Minta Pertolongan Psikolog.