DRAFT KERANGKA ACUAN KA- ANDAL HOTEL.pptx

ginamaslahat 0 views 48 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

draft kerangka acuan AMDAL


Slide Content

DRAFT KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) PEMBANGUNAN HOTEL GINA MASLAHAT (2202191007) NURUL HIDAYAH (2201191010) RATU MELISA AGUSTINA (2202191005) RINA YULIANTI MANDASARI (2202191001) ANGGOTA KELOMPOK :

BAB 1 PENDAHULUAN

Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana . Untuk itu sejak awal perencana kegiatan sudah harus memperkirakn perubahan rona lingkungan akibat pembentukan suatu kondisi yang merugikan akibat di selenggarakannya pembangunan . Setiap kegiatan pembangunan , dimana pun dan kapanpun , pasti akan menimbulkan dampak . Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas yang dapat bersifat alamiah , baik kimia , fisik maupun biologi . 1.1 Latar Belakang

Dampak positif pembangunan terhadap lingkungan hidup , misalnya terkendalinya hama dan penyakit , tersedianya air bersih , terkendalinya banjir , dan lain-lain, sedangkan dampak negatif akibat pembangunan terhadap lingkungan yang sangat menonjol adalah masalah pencemaran lingkungan . Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran agar pelaksanaan pembangunan bidang lingkungan hidup dapat berhasil apabila administrasi pemerintah berfungsi secara efektif dan terpadu . Sistem perizinan adalah salah satu sarana yuridis administratif yang digunakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan . Secara formal Analisis Dampak Lingkungan (ADL) berasal   dari Undang-undang National Environmenal Protection Act (NEPA) 1969 di Amerika Serikat . Dalam Undang-undang ini ADL dimaksudkan sebagai alat   untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan . 1.1 Latar Belakang

Dalam pasal 1 ayat 1 PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkuungan dikatakan bahwa izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan / atau kegiatan yang wajib AMDAL/UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai pra syarat untuk memperoleh izin usaha dan / atau kegiatan . Pasal 1 ayat 1 PP No 27 Tahun 2012 jelas mengatakan bahwa setiap izin pembangunan yang keluar dari pemerintah wajib memiliki AMDAL/UKL-UPL. Persoalan yang terkait AMDAL dapat terjadi di banyak sektor termasuk di bidang pariwisata . Perkembangan kepariwisataan yang sangat cepat tersebut mendorong timbulnya usaha-usaha akomodasi pariwisata , baik hotel, home stay , art shop , restoran dan rumah makan dengan berbagai jenis prasarana dan sarana pariwisata lainnya . 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar yang terletak di Asia Tenggara yang memiliki kurang lebih 18.000 pulau menyebar sekitar khatulistiwa,1 dengan jumlah kepulauan yang begitu besar , Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan sumberdaya alam yang melimpah . Beragam kebudayaan dan sumberdaya alam ini merupakan modal yang sangat besar untuk daya tarik pariwisata . Kedua hal tersebut dapat dijadikan modal dasar dalam pengembangan pariwisata di Indonesia serta peningkatan ekonomi masyarakat . salah satu potensi pariwisata yang ada di Indonesia dapat kita temukan di kota Cilegon , Banten . 1.1 Latar Belakang

Banten merupakan provinsi termuda di Tatar Pasundan , serta wilayah paling barat di Pulau Jawa , Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000. Kota Cilegon merupakan salah satu daerah di provinsi Banten yang selain dikenal dengan kota industri terkenal pula dengan kota yang kaya akan pariwisatanya , dari wisata alam , budaya , religi bahkan kuliner khasnya . Banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri berbondong-bondong datang ke daerah ini untuk berlibur maupun melakukan perjalanan bisnis . Sebagai kota yang kaya akan pariwisatanya , kota Cilegon selalu melakukan pembenahan dan pembangunan fasilitas-fasilitas pariwisata guna memberikan kenyamanan dan kemudahan wisatawan yang datang dari berbagai daerah di indonesia maupun dari mancanegara . Salah satu pembangunan yang sedang giat dilakukan pada akhir-akhir ini adalah pembangunan hotel-hotel yang dibangun hampir di setiap sudut kotanya . Mengingat hal tersebut , serta banyaknya permintaan masyarakat khususnya para wisatawan , di mana mereka sudah pasti memerlukan tempat tinggal dan hal tersebut juga merupakan sumber pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat terutama di daerah Kota Cilegon . 1.1 Latar Belakang

Hotel adalah usaha atau kegiatan yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan . Menurut lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 tentang daftar usaha dan / atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup , upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup , maka dari itu dampak yang mungkin terjadi akibat pembangunan hotel adalah pembebasan lahan , daya dukung lahan , tingkat kebutuhan air sehari-hari , pencemaran udara , penurunan kualitas air permukaan , limbah yang dihasilkan , efek pembangunan terhadap lingkungan sekitar ( getaran , kebisingan , polusi , udara , dll ) jumlah pohon yang mungkin hilang , konflik sosial akibat pembebasan lahan . 1.1 Latar Belakang

Pembangunan hotel yang tidak terkontrol menyebabkan terbatasnya ruang terbuka karena ada kecenderungan penduduk lokal berusaha memanfaatkan secara maksimal lahan pekarangan rumahnya untuk pembangunan akomodasi usaha-usaha lainnya berupa rumah makan, warung dan berbagai jenis sarana dan prasarana pendukung lainnya. Untuk mencegah dampak negatif yang terjadi akibat dari pembangunan hotel yang semakin meningkat, maka pemerintah mengeluarkan PERWAL No.3 Tahun 2017 tentang pelimpahan sebagian kewenangan di bidang perizinan kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu. Salah satu masalah yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam kelestarian lingkungan di Kota Serang adalah meningkatnya volume limbah hotel dan berkurangnya kuantitas air tanah. Di samping itu, pertumbuhan hotel juga berdampak pada turunnya kualitas air tanah. Hal ini karena limbah hotel umumnya memiliki konsentrasi bahan pencemar yang relatif tinggi. 1.1 Latar Belakang

Untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran, setiap manajemen hotel harus memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan lingkungan hotel. Pihak hotel seharusnya menunjukkan tanggung jawabnya terhadap kelestarian fungsi lingkungan dengan melakukan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan. Tidak semua manajemen hotel memiliki kesadaran untuk mengolah air limbah sebelum di buang ke lingkungan. Dengan demikian diperlukan suatu upaya pengawasan dan penataan lingkungan yang harus dilaukan instansi terkait. 1.1 Latar Belakang

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) hanya merupakan salah satu dokumen dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Perkembangan aspek sosial dalam AMDAL lebih dinamis dari perkembangan AMDAL itu sendiri . Dalam bab pembukaan dari Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup , disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda , daya , keadaan , dan makhluk hidup , termasuk manusia dan perilakunya , yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 1.1 Latar Belakang

Rencana pembangunan hotel dengan konsep pengelolaan hotel direncanakan akan dibangun di lokasi Kec . Ciwandan Kota Cilegon dengan luas tanah 15.000 m2, luas bangunan 7.000 m2. Adapun rencana dan konsep hotel yang akan dibangun adalah kawasan hotel yang memadai dan representatif dengan jumlah kamar sekitar 100 kamar . Mengingat lokasi hotel yang dekat dengan tempat pemukiman penduduk , maka rencana kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang lingkungan Bab 3 pasal 13 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 22 dan pasal 23, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2021 tentang daftar usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). 1.1 Latar Belakang

PT. Chandra Jaya yang bergerak dibidang usaha industri perhotelan , akan melakukan pembangunan hotel dalam rangka mengembangkan perekonomian di sektor pariwisata di Kecamatan Ciwandan , Kota Cilegon . Hal ini didasari atas izin prinsip dari Walikota Cilegon berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2012 tentang bangunan gedung . Pembangunan hotel yang akan dikembangkan oleh PT. Chandra Jaya akan dibangun di lokasi Kec . Ciwandan Kota Cilegon dengan luas tanah 2.500 m2, dengan kamar berjumlah 253 kamar , 8 ruang pertemuan , 3 restoran , ruang gym, kolam renang , ruang rapat dan ballroom. . 1.1.1 Persetujuan Prinsip

Salah satu kewajiban PT. Chandra Jaya sebelum melakukan aktivitas perlu mendapat izin kelayakan lingkungan yang diwujudkan dalam penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai dengan amanat Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan lainya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan . Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 04 Tahun 2021 tentang daftar rencana usaha dan / atau kegiatan yang wajib AMDAL, rencana pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya , yang akan dilakukan oleh PT. Chandra Jaya wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Syarat wajib AMDAL bagi rencana kegiatan pembangunan hotel adalah limbah dari proses kegiatan usaha perhotelan . 1.1.2 Alasan Wajib AMDAL

Pelaksanaan pembangunan hotel, dengan fasilitas penunjangnya yang dilakukan oleh PT. Chandra Jaya di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon , berpeluang memberikan dampak lingkungan yang dapat mengubah rona lingkungan hidup , sehingga PT. Chandra Jaya wajib menjunjung tinggi azas keberlanjutan pembangunan yang berwawasan lingkungan . Olehnya itu , diperlukan usaha-usaha perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup guna mengoptimalkan dampak positif serta menekan dampak negatif dari kegiatan tersebut . Implementasi dari hal itu , PT. Chandra Jaya akan mematuhi semua regulasi yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup . 1.1.2 Alasan Wajib AMDAL

Dokumen AMDAL berisikan uraian tentang rencana kegiatan usaha , rona lingkungan hidup awal , pelingkupan komponen /parameter lingkungan yang diduga akan terkena dampak akibat adanya kegiatan pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya , serta upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan . Dokumen AMDAL diharapkan menjadi pedoman bagi pemrakarsa maupun instansi / lembaga yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan . Selanjutnya untuk melihat kelengkapan administrasi dan konsistensi dan kedalaman studi AMDAL, maka dokumen AMDAL Terpadu ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL (KPA) Propinsi Banten sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tatalaksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan . Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pembangunan hotel termasuk jenis kegiatan strategis . 1.1.3 Komisi Penilaian AMDAL

1.2 Tujuan Penyusunan KA-ANDAL 01 Untuk terciptanya pembangunan yang berwawasan lingkungan serta pembangunan sarana pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus tetap memperhatikan keseimbangan kelestarian lingkungan. 02 Menunjukkan tingkat kepedulian pihak pemrakarsa dalam upaya menjalankan. 03 Memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan dan pihak terkait tentang rencana kegiatan pembangunan hotel yang bersifat spesifik untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sehingga masyarakat memberikan masukan, saran dan tanggapan atas rencana kegiatan tersebut.

1.2 Tujuan Penyusunan KA-ANDAL 04 Masyarakat berhak mengetahui setiap rencana usaha dan kegiatan yang wajib UKL-UPL. 05 Mengetahui kualitas rona lingkungan di lokasi rencana pembangunan dan sekitarnya. 06 Mengetahui dan memperkirakan dampak lingkungan serta mengevaluasi dampak terhadap lingkungan hidup dari rencana kegiatan pada tahap pra kontruksi, kontruksi, dan pasca kontruksi terhadap komponen lingkungan hidup serta mengidentifikasi dampak muncul akibat kegiatan pembangunan.

1.2 Manfaat Penyusunan KA-ANDAL 01 02 Menjadi tempat peristirahatan . Hotel juga bermanfaat sebagai tempat peristirahatan sementara bagi para wisatawan . Dengan kata lain, hotel dapat dikatakan sebagai bentuk layanan dari daerah tersebut kepada para wisatawan yang sudah berkunjung . Memberikan lapangan pekerjaan . Hotel juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar , sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka . Hal ini berarti hotel turut andil membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran .

1.2 Manfaat Penyusunan KA-ANDAL 03 04 Kehadiran kawasan Hotel Cemiwiw akan menjadi salah satu kawasan bisnis terintegrasi yang berdampak positif bagi sektor pajak dan pemasukan retribusi lainnya . Menjadi daya tarik serta dapat meningkatkan jumlah wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Kota Cilegon , Banten

1.3 Pelaksanaan Studi 1.3.1 Identitas Pemrakarsa Pemrakarsa kegiatan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) pembangunan Hotel Cemiwiw berlokasi di Ciwandan , Cilegon adalah sebagai berikut Nama : PT Chandra Jaya Penanggung jawab : Bayu Aji Alamat : Jl. Letnan Jidun No.25, Lontarbaru , Kec . Serang , Kota Serang , Banten 42115

1.3 Pelaksanaan Studi 1.3.2 Tim Penyusun dokumen AMDAL No Nama Posisi Registrasi Kompetensi Alamat 1 Gina Maslahat ., S.T., M.T Ketua Tim Sertifikat kompetensi ketua tim penyusun Amdal (KTPA) Kp Bungur Indah, Serang 2 Nurul Hidayah., S.T., M.T Anggota/ Teknik Lingkungan Sertifikat kompetensi anggota tim penyusun amdal Ciomas, Serang 3 Ratu Melisa Agustina ., S.T., M.T Anggota/ Teknik Lingkungan Sertifikat kompetensi anggota tim penyusun amdal Ciomas, Serang 4 Rina Yulianti Mandasari ., S.T., M.T Anggota/ Teknik Lingkungan Sertifikat kompetensi anggota tim penyusun amdal Kelapa Dua , Serang Penyusunan dokumen AMDAL pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya dilakukan oleh pemrakarsa dengan bantuan pihak lain secara perorangan sesuai dengan pasal 10 Ayat (2) peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012. Komposisi penyusun studi AMDAL sebagai berikut :

1.3 Pelaksanaan Studi 1.3.2 Tenaga Ahli No Nama Jabatan 1 Handoyono , S.T., M.T Tenaga Ahli Bidang Lingkungan 2 Putra Aji , S.T., M.T Tenaga Ahli Bidang Hidrologi/Tanah 3 Trisna, S.Si., M.Si Tenaga Ahli Bidang Hidrogeologi/Kimia/Biologi 4 Beni Ariyadi, S.T., M.T Tenaga Ahli Bidang Sipil 5 Erhan Setiawan, S.Sos Tenaga Ahli Bidang Sosial Ekonomi/ Kebijakan Publik 6 Ugi Febrian, S.T., M.T Tenaga Ahli Bidang Pemetaan dan Analisis Spasial (GIS) 7 Mila Amalia, S.Sos Administrasi

1.4 Dasar Hukum UNDANG – UNDANG Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya . Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan . Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup ( terkait dengan kegiatan pemrakarsa untuk menjaga kelestarian lingkungan dan melaksanakan upaya pengelolaan ). Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang kesehatan ( terkait dengan pengelolaan bagi tenaga kerja dan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan ). Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang No. 32 Tahun 2019 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1.4 Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997, tentang pendaftaran tanah ( terkait dengan kepemilikan lahan oleh pemrakarsa dan pengurusan ijin kegiatan pembangunan (IMB). Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, tentang pengendalian pencemaran udara ( terkait dengan pengaturan dan pengendalian pencemaran udara yang mungkin ditimbulkan oleh rencana kegiatan ). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2000, tentang pengelolaan bahan beracun dan berbahaya ( terkait dengan pengelolaan limbah B3 pada tahap operasi hotel kasongan ). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012, tentang izin lingkungan ( sebagai pedoman dalam penyusunan AMDAL). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah , Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota.

1.4 Dasar Hukum Peraturan Menteri Peraturan Menteri Kesehatan nomor 80 tahun 1990 tentang Persyaratan Kesehatan Hotel Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang SyaratSyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum . Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1098 Tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Ruang Makan dan Restoran . Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 4 tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan / atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan . Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup . Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tatalaksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan .

1.4 Dasar Hukum Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2012 tentang bangunan gedung . Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2020 - 2040 Peraturan Walikota Cilegon Nomor 27 Tahun 2017 tentang Izin Pembuangan dan / atau Pemanfaatan Air Limbah

BAB 2 PELINGKUPAN

Hotel Cemiwiw beserta fasilitas penunjangnya yang akan dibangun oleh PT. Chandra Jaya merupakan hotel bintang 5 (lima) di Kota Cilegon . Dasar kegiatan ini adalah izin mendirikan banggunan (IMB) dan dasar yang mewajibkan pembangunan ini membutuhkan AMDAL mengacu pada Lampiran 1 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup / Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP-11/MENLH/3/1994, hotel dengan jumlah 200 kamar diwajibkan menyusun AMDAL Lokasi rencana pembangunan hotel Cemiwiw secara administratif berada di Fatahillah Link Sak-Sak Asem, Randakari, Kec. Ciwandan, Kota Cilegon, Banten 42446 . Hotel akan dibangun pada luas wilayah 2.500 m 2 , dengan kamar berjumlah 253 kamar , 8 ruang pertemuan , 3 restoran , ruang gym , kolam renang , ruang rapat dan ballroom . 2.1 Deskripsi Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan

Setelah dilakukan pengamatan lapangan , sisa-sisa hasil kerja proyek / pembangunan seperti limbah cair akan dibuat IPAL ( instalasi pembuangan air limbah ). IPAL ini tidak hanya digunakan untuk proses pembangunan , namun juga akan digunakan jangka panjang untuk hasil pembangunan , sehingga limbah cair yang akan dibuang ke lingkungan tidak menimbulkan dampak terhadap kelestarian sungan dan lingkungan di sekitar lingkungan masyarakat . Untuk sisa-sisa kegiatan proyek / pembangunan hotel Cemiwiw yang terbuat dari plastik , besi , alumunium , bahan kimia yang akan menimbulkan dampak bagi lingkungan akan di olah sesuai dengan kriteria sampah sehingga tidak mencemari atau merusak lingkungan saat dibuang ke lingkungan , sampah atau hasil sisa kegiatan dapat juga di daur ulang jika masih bisa untuk di daur ulang . 2.1 Deskripsi Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan

Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa setiap orang ataupun badan usaha berkewajiaban untuk menerapkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam menjalankan suatu rencana usaha / kegiatan yang berdampak pada lingkungan hidup . Kewajiban ini harus tertuang dalam bentuk instrument hasil studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Instrument inilah yang selanjutnya menjadi prasyarat atas pelaksanaan kegiatan seperti rencana kegiatan pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya yang akan dilakukan oleh PT. Chandra Jaya di Kecamatan Ciwandan , Kota Cilegon Selain studi AMDAL, studi lain yang telah dilakukan oleh Chandra Jaya adalah studi kelayakan yang menilai kelayakan teknis dan ekonomi terkait dengan rencana pembangunan hotel di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon . Meskipun studi AMDAL tentang rencana kegiatan pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya oleh PT. Chandra Jaya terpisah dengan studi kelayakan teknis dan ekonomi , namun data-data yang diperoleh dari kedua studi tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan studi AMDAL. 2.1.1 Status Studi AMDAL

Salah satu hal penting yang diperhatikan dalam penyusunan amdal pembangnan hotel ini adalah kesesuain lokasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten dan Rencana Tata Ruang Kota Cilegon . Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2020-2040 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2020, lokasi proyek Hotel oleh PT. Chandra Jaya di Desa Randakari , Kec . Ciwandan , Kota Cilegon , Banten termasuk dalam Wilayah Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) h, Kawasan Industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a dan Pusat Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c. 2.1.1 Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha / Kegiatan Dengan Rencana Tata Ruang

Tahap Pra Konstruksi Perizinan PT . Chandra Jaya Telah mengantongi izin prinsip dari Walikota Cilegon Nomor 540/1381 Tahun 20 22 Beberapa jenis perizinan lain yang disusahakan diantaranya izin penggunaan jalan, izin mendirikan bangunan (IMB), izin pemasukan dan pengoperasian alat berat, izin pemanfaatan air permukaan, izin penggunaan alat komunikasi (frekuensi radio), izin penggunaan genset, izin pengolahan limbah B3 dan lain-lain. Semua jenis peri z inan tersebut harus diselesaikan oleh PT. Chandra Jaya sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku. Kegiatan perizinan yang dilakukan oleh PT. Chandra Jaya ini diprediksi menimbulkan dampak potensial peningkatan PAD dan perbuahan sikap dan presepsi masyarakat khususnya masyarakat Desa Randakari Kecamatan Ciwandan . 2.1.3 Deskripsi Rencana Usaha

b. Sosialisasi Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak PT. Chandra Jaya sehubungan dengan kegiatan pembangunan hotel serta fasilitas penunjangnya dimaksudkan untuk memberikan pejelasan secara umum tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan , mulai dari tahapan pra konstruksi sampai pada tahap pasca operasi . Dalam kegiatan sosialisasi ini , PT. Chandra Jaya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Kota Cilegon , khususnya Camat Ciwandan . Kegiatan sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk mengetahui harapan dan tanggapan serta keinginana masyarakat dan pemerintah daerah setempat terhadap kegiatan pembanguna hotel di Kecamatan Ciwandan .

Salah satu bentuk sosialisasi adalah kegiatan konsultasi publik dalam kegiatan penyusunan dokumen AMDAL. Bentuk kegiatan konsultasi publik ini adalah tatap muka dan diskusi kepada pemerintah dan masyarakat setempat yang masuk lokasi kegiatan . Dari hasil konsultasi publik diperoleh beberapa masukan atau tanggapan masyarakat atau hal-hal yang menjadi kekhawatiran masyarakat untuk selanjutnya menjadi salah satu informasi tambahan dalam proses pelingkupan dalam rangka studi AMDAL. Selain itu , penyampaian informasi kepada masyarakat luas juga dilakukan melalui media massa , maupun dengan pemasangan papan pengumuman di lokasi proyek . Kegiatan konsultasi publik dalam rangka kegiatan penyusunan dokumen AMDAL telah dilakukan pada Tanggal 1 Desember 2022 di balai pertemuan desa R a ndakari Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon . Penyampaian informasi kepada masyarakat juga dilakukan melalui media massa Banten Pos , Tanggal 2 Desember 2022. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh PT. Chandra Jaya, diprediksi menimbulkan dampak potensial perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya masyarakat Desa Randakari Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon .

c. Pembebasan Lahan Kegiatan pembebasan lahan dilakukan sebelum adanya kegiatan pembanngunan hotel. Kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan lahan yang akan dijadikan lokasi hotel bebas dari aktivitas apapun . Tempat yang akan dibangun hotel berada dekat dengan perumahan penduduk . Oleh karena itu , dilakukan relokasi penduduk ketempat yang lebih aman dan nyaman . Dalam pelaksanaan pembebasan lahan , diperlukan kegiatan pengalihan hak kepemilikan lahan beserta tanaman yang tumbuh diatasnya dengan cara yang disetujuai oleh pihak-pihak yang bersangkutan .

2. Tahap Konstruksi A. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi Dalam rangka pembangunan hotel PT. Chandra Jaya maka diperlukan tenaga kerja pada tahap konstruksi diperkirakan mencapai ± 89 orang unt u k pembangunan hotel di Desa Randakari Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon yaitu dengan spesifikasi dan jumlah masing-masing jenis spesifikasi tenaga disajikan pada tabel 3. Proses penerimaan tenaga kerja PT. Chandra Jaya harus melalui berbagai tahap dan memenuhi Standard Operational Procedur (SOP) yang telah ditetapkan perusahaan maupun peraturan perundangan yang berlaku ( Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan ). Proses penerimaan tenaga kerja diawali dengan mempublikasikan pengumuman secara terbuka melalui media massa , selanjutnya dilakukan proses seleksi sesuai ketentuan yang berlaku . Kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi ini , diprediksi akan menimbulkan dampak potensial yaitu Migrasi penduduk dari luar kecamatan Ciwandan , peningkatan kesempatan berusaha , pening k atan pendapatan masyarakat , serta menimbul ka n dampak perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya Des a Randakari . 2.1.3 Deskripsi Rencana Usaha

B. Mobilisasi Pelalatan Dan Material Konstruksi 1) Mobilisasi Peralatan Kegiatan pengangkutan alat dan bahan untuk konstruksi pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya akan menggunakan jasa angkuatan laut dan d arat ke lokasi rencana kegiatan. Perlatan hotel dan fasilitas penunjang lainnya diangkut menggunakan kapal laut yang selanjutnya dibongkar di pelabuhan khusus. Selanjutnya dari pelabuhan khusus ini per a latan hotel diangkut di lokasi kegiatan mengguna k an jalan darat. Peralatan yang digunakan seb a gai berikut:

Peralatan ore preparation system Mini blast furnace system Cold blast system MBF control cabin Slag granulation system Water system Compressed air sysem Electrical system Instrumentation and control Casting machine

2 ) Mobilisasi Material Konstruksi Pembangunan hotel PT. Chandra Jaya ini memerlukan bahan galian , bahan bangunan dan air. Untuk air yang digunakan , akan disuplai dari S umur bor . Material konstruksi lainnya seerti tanah urukan , batu pondasi , batu bata , dan pasir diperoleh dari daerah sekitarnya di Kecamatan Ciwandan jumlah tepat dan masing-masing lokasi akan ditentukan dalam studi lebih lanjut setelah memperoleh izin dari pemerintah daerah. Kegiatan mobilisasi peralatan dan material konstruksi ini menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungan hidup berupa penurunan kualitas udara akibat gas buangan kendaraan dan sebaran debu jalanan , peningkatan kebisingan dari suara mesin kendaraan , potensi terjadinya penyakit misalnya ispa . Disamping itu , kegiatan ini menimbulkan dampak potensial kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat , serta menimbulkan dampak perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya masyarakat yang bermukim pada jalur mobilisasi peralatan dan material konstruksi.

C. Pembersihan Dan Pematangan Lahan Kegitaan pembersihan lahan dilakukan terhadap lahan yang vegetasinya masih tersisa. Kegiatan ini dimulai pada pembersihan lahan untuk wet ore stock yard, dry ore stockyard, coke stockyard, limestone stockyard, ware house, perkantoran dan lokasi instalasi hotel . Peralatan yang dipergunakan untuk pembersihan lahan adalah loader, excavator dan bulldozer. Pembersihan areal tapak proyek meliputi kegiatan pen e bangan pepohonan dan tanaman, pengerukan tanah penutup. Sementara itu pematangan lahan meliputi kegiatan perataan dan pemadatan tanah areal pembangunan pabrik. Kegiatan pembersihan dan pematangan lahan ini diperkirakan menimbulkan dampak potensial terhadap penurunan kualitas udara akibat gas buang alat berat dan sebaran debu jalanan , peningkatan kebisingan dari suara mesin alat berat . Lahan yang terbuka berpotensi meningkatkan debit aliran permukaan sehingga mengakibatkan penurunan kualitas air yang mengakibatkan gangguan biota perairan. Dampak lain yaitu penuruanan indeks keragaman atau kerapatan vegetasi perubahan iklim mikro, migrasi fauna, limbah padat dan cair, kesempatan kerja , penignkatan pendapatan masyarakat , penurunan sanitasi lingkungan , potensi terjadinya penyakit serta peubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya pekerja konstruksi dan masyarakat Desa Randakari

D. Pembangunan Hotel Sebelum dilakukan pembangunan Hotel dan fasilitas pendukungnya, PT. Chandra Jaya menetapkan lokasi atas dasar kriteria keperluan kel u ar masuknya bahan/material olahan, antara lain Topografi, daya dukung tanah marginal, iklim/musim, curah hujan, hidrologi, pertanahan dan kondisi sosial. Aksebilitas: jalan penghubung masuk-keluar lokasi hotel ke dermaga khusus (out side batrrery limit (OSBL)), jalan-jalan dalam kompleks hotel dan perumahan (in side batrrery limit (ISBL)), lokasi pembuatan tailing/waste. Pelabuhan: bongkar perlatan untuk pembangunan hotel , bongkar bahan baku pendukung .

Sesuai dengan basic design dari pemegang lisensi proses yang akan ditetapkan, dibuat lay out yang menghubungkan ISBL dengan OSBL, k e mudian dibuat design non plant infr astruktur dan infrastr uktur lainnya. Lokasi pembangunan hotel beserta fasilitas penunjangnya dipilih lahan yang secara ontogenis adalah yang stabil dan diran c ang untuk dapat menghindari polusi, terutam a oleh polusi kebisingan, polusi debu, pencemaran air dan sebagainya. Pemilihan lokasi hotel juga harus memperimbangkan kriteria sebagai berikut : Struktur geologi tanah stabil Dekat dengan wilayah p ariwisata dan pusat kota Kemudahan pemenuhan kebutuhan air Lahan yang tersedia akan dipergunakan untuk bangunan seluas 2.500 m 2

1) Instalasi P erhotelan Pembangunan hotel meliputi pembangunan konstruksi fisik dan pemasangan peralatan perhotelan . Kegiatan konstruksi meliputi pembuatan fondasi, pembangunan rangka baja, penataan areal kegiatan hotel , pemasangan peralatan perhotelan , pemasangan dinding dan partisi, serta pemasangan jaringan mekanikal dan e lektrikal . Perencanaan hotel merupakan unsur yang penting untuk kelancaran operasional serta meminimalkan pergerakan maupun gangguan pada saat operasional hotel . Kegiatan didalam hotel terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1. Kegiatan Utama Kegiatan utama tamu yang menginap atau beristirahat pada suatu ruang hotel memiliki beberapa sifat, sifat ini terdiri dari dua golongan yaitu: kegiatan dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerakan, misalnya melihat pemandangan luar melalui bukaan, makan,minum, mandi, duduk. kegiatan yang tidak melakukan gerak aktif misalnya tidur. 2. Kegiatan Pelengkap kegiatan pelengkap/penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang misalnya rekreasi, olahraga. 3. Kegiatan Pelayanan merupakan kegiatan yang melayani aktivitas utama pengunjung kegiatan tambahan merupakan kegiatan yang melayani fasilitas pendukung kegiatan pokok seperti laundry, parkir.

2) Pembangunan Fasilitas Pendukung a. Konstruksi Kolam Air Untuk mendukung kebutuhan air dalam pengoperasian hotel , maka disekitar lokasi hotel akan dibangun kolam air. Kolam air ini akan disuplai dari air tanah. Terkait dengan pen anga nan air ini, maka PT. Chandra Jaya akan mengurus izin pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah pada instansi terkait. b. Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Layout IPAL untuk hotel PT. Chandra Jaya secara skematik disajikan pada gambar 2.2 , terdiri dari kolam aerator, kolam pengendapan dan kolam kontrol . kolam aerator adalah kolam untuk pengolahan limbah secara biologi, kolam pengendapan adalah kolam untuk mengendapkan lumpu-lumpur dari air limbah, seangkan kolam kontrol adalah untuk mengontrol kualitas air sebelum dibunag ke badan air. Pada kolam pengontrol ini digunakan ikan sebagai pengontrol kualitas air.

Bangunan sistem IPAL ini harus dide sa in berdasarkan luas catchment area, curahan hujan, karakteristik air limbah, dan lain-lain. Lokasi sistem IPAL ditempatkan pada daerah yang landai, dekat dengan gedung hotel . Saran a ini mempunya dua fungsi yaitu sebagai tempat pengendapan sedimen yang terbawa dari lokasi hotel serta mengembalikan kualitas air limbah agar layak un t uk dialirkan ke badan air. Gambar IPAL Hotel

3. Tahap Operasi a. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional Pelaksanaan penerimaan tenaga kerja berdasarkan peraturan yang berlaku . Masyarakat setempat yang memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan tertentu akan direkrut . Ada kemungkinan sejumlah tenaga kerja akan didatangkan dari daerah lain bila tenaga dengan kualifikasi tertentu tidak dapat dipenuhi dari penduduk Iokal . Kebutuhan tenaga kerja operasional hotel oleh PT. Chandra Jaya sekitar 80 orang tenaga kerja .

Proses penerimaan tenaga kerja PT. Chandra Jaya harus melalui berbagai tahap dan memenuhi Standard Operational Procedor (SOP) yang tetap ditetapkan perusahaan maupun peraturan perundangan yang berlaku ( Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ). Proses penerimaan tenaga kerja diawali dengan mempublikasikan pengumuman secara terbuka melalui media masa , selanjutnya dilakukan Proses seleksi sesuai ketentuan yang berlaku . Kegiatan penerimaan tenaga kerja operasi ini , diprediksi akan menimbulkan dampak potensial yaitu berupa migrasi penduduk , kesempatan kerja , kesempatan berusaha,peningkatan pendapatan masyarakat , serta menimbulkan dampak perubahaan sikap dan persepsi masyarakat khususnya masyarakat Desa Randakari .
Tags