ebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki atau suara yang mengganggu kenyamanan, kesehatan, serta aktivitas manusia. Secara fisik, kebisingan merupakan getaran mekanis di udara yang ditangkap telinga manusia, tetapi intensitas, frekuensi, serta pola waktunya membuat suara tersebut menimbulkan gangguan.

2. MANAJEMEN BISINGMANAJEMEN BISING

BERTUJUAN UNTUK MENEKAN BERTUJUAN UNTUK MENEKAN
BISING DARI SUMBERNYA SERENDAH BISING DARI SUMBERNYA SERENDAH
MUNGKIN DENGAN CARA MUNGKIN DENGAN CARA
MEREKAYASA DESAIN MESIN DAN MEREKAYASA DESAIN MESIN DAN
PERALATANNYA ATAU PERALATANNYA ATAU
MEMODIFIKASINYAMEMODIFIKASINYA

3. KEBISINGAN (NOISE)KEBISINGAN (NOISE)

SUARA (SOUND) YANG TIDAK SUARA (SOUND) YANG TIDAK
DIINGINKAN OLEH PENDENGARAN DIINGINKAN OLEH PENDENGARAN
MANUSIAMANUSIA

SUARA YANG MEMPUNYAI MULTI SUARA YANG MEMPUNYAI MULTI
FREKUENSI DAN MULTI AMPLITUDOFREKUENSI DAN MULTI AMPLITUDO

4. MACAM KEBISINGANMACAM KEBISINGAN

CONSTANT NOISECONSTANT NOISE

FLUKTUATING NOISEFLUKTUATING NOISE

CONTINUOS NOISECONTINUOS NOISE

INTERMITTENT NOISEINTERMITTENT NOISE

IMPULSIVE NOISEIMPULSIVE NOISE

RANDOM NOISERANDOM NOISE

WHITE NOISEWHITE NOISE

BACKGROUND NOISEBACKGROUND NOISE

ANNOYANCEANNOYANCE

SPEECH INTERFERENCESPEECH INTERFERENCE

5. KARAKTERISTIK KEBISINGANKARAKTERISTIK KEBISINGAN

NOISE PROPAGATIONNOISE PROPAGATION

FREE FIELDFREE FIELD

REVERBERATIONREVERBERATION

NOISE SOURCE INREVERBERANT NOISE SOURCE INREVERBERANT
FIELDFIELD

RESONANCERESONANCE

6. ALAT PENGUKUR KEBISINGANALAT PENGUKUR KEBISINGAN

SOUND LEVEL METER (SLM)SOUND LEVEL METER (SLM)

SLM CALIBRATOR ADAPTORSLM CALIBRATOR ADAPTOR

NOISE DOSIMETERNOISE DOSIMETER

NOISE DOSIMETER CALIBRATOR NOISE DOSIMETER CALIBRATOR
ADAPTORADAPTOR

MICROPHONEMICROPHONE

7. SUMBER KEBISINGANSUMBER KEBISINGAN

MESINMESIN

VIBRASIVIBRASI

PRESSURE – REDUCING VALVEPRESSURE – REDUCING VALVE

8. METODEMETODE

AKUSTIK DISAINAKUSTIK DISAIN
1.MENGURANGI ENERGI YANG MENYEBABKAN
VIBRASI
2.MENGUBAH ATAU MENGURANGI KOPLING
ANTARA ENERGI DAN BAHAN YANG DAPAT
MENJADI SUMBER SUARA
3.MENGUBAH STRUKTUR YANG DAPAT
MERADIASIKAN SUARA

SUBSITUSISUBSITUSI

UBAH CARA PROSESUBAH CARA PROSES

9. METODE KONTROLMETODE KONTROL

REKAYASA TEKNIKREKAYASA TEKNIK

REKAYASA ADMINISTRASIREKAYASA ADMINISTRASI

ALAT PELINDUNG DIRIALAT PELINDUNG DIRI

10. REKAYASA TEKNIKREKAYASA TEKNIK
1. 1. MAINTENANCEMAINTENANCE
PENGGANTIAN “PARTS” YANG AUS
LUBRIKASI
PENGGUNAAN ALAT YANG SESUAI DENGAN
PERUNTUKANNYA
2. SUBSTITUSI MESIN2. SUBSTITUSI MESIN
MESIN YANG KECIL DAN CEPAT DIGANTI
DENGAN MESIN BESAR YANG LEBIH LAMBAT
MESIN PRES MENGGANTIKAN HAMMER
MESIN MEKANIS DIGANTI DENGAN MESIN
HIDROLIK

11. 3. SUBSITUSI PROSES3. SUBSITUSI PROSES

PRES MENGGANTIKAN ROLLING

HOT WORKING DIBANDING COLD WORKING
4. MENGURANGI ENERGI PENYEBAB 4. MENGURANGI ENERGI PENYEBAB
VIBRASIVIBRASI

MENGURANGI KECEPATAN

ISOLASI
5. MENGURANGI RESPON VIBRASI DARI 5. MENGURANGI RESPON VIBRASI DARI
PERMUKAANPERMUKAAN

PEREDAM

PENYANGGAH DIPERKUAT

12. REKAYASA ADMINISTRASIREKAYASA ADMINISTRASI

PENGATURAN PENJADWALAN KERJAPENGATURAN PENJADWALAN KERJA

PENGATURAN PENJADWALAN PENGATURAN PENJADWALAN
PENGGUNAAN MESINPENGGUNAAN MESIN

PERENCANAAN DALAM PENGADAAN PERENCANAAN DALAM PENGADAAN
MESIN MESIN

13. JENIS ALAT PELINDUNG DIRIJENIS ALAT PELINDUNG DIRI

ENCLOSURE/HELMET TYPEENCLOSURE/HELMET TYPE

AURAL INSERT/EARPLUGSAURAL INSERT/EARPLUGS
FORMABLE
CUSTOM MOLDED
PRE MOLDED

SUPERAURAL/CANAL CAPSSUPERAURAL/CANAL CAPS

CIRCUMAURAL/EAR MUFFSCIRCUMAURAL/EAR MUFFS

14. UNTUK SUSKSESNYA PENGGUNAAN APD MAKA UNTUK SUSKSESNYA PENGGUNAAN APD MAKA
DIPERLUKAN PELATIHAN YANG MENCAKUP :DIPERLUKAN PELATIHAN YANG MENCAKUP :
1. TUJUAN PENGGUNAAN APD
2. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN APD
3. CARA MEMILIH APD YANG SESUAI
4. CARA MENGGUNAKAN APD YANG BENAR
5. CARA MERAWAT APD

15. SURVEI BISINGSURVEI BISING

SURVEI AWALSURVEI AWAL
UNTUK MENGUKUR TEMPAT KERJA
YANG BISING, DIMANA PERCAKAPAN
HARUS DILAKUKAN SECARA KERAS
ATAU SETELAH BEKERJA TERASA
AGAK TULI UNTUK SEMENTARA
ATAU TELINGAN TERASA
MENDENGING

16. 
SURVEI DETILSURVEI DETIL
DILAKUKAN UNTUK :
1.MENDAPATKAN TWA
2.MEMBUAT PETUNJUK REKAYASA
TEKNIK, KONTROL ADMINISTRASI DAN
APD
3.MENENTUKAN DAERAH BISING
4.MENENTUKAN KARYAWAN YANG
TERPAJAN

17. TIGA LANGKAH DALAM MELAKUKAN TIGA LANGKAH DALAM MELAKUKAN
SURVEI DETILSURVEI DETIL

PENGUKURAN AREA

PENGUKURAN TEMPAT KERJA

LAMA PAJANAN

18. 
SURVEI PERIODIKSURVEI PERIODIK
DILAKUKAN BILA BISING DIATAS 85 DbaDILAKUKAN BILA BISING DIATAS 85 Dba

DILAKUKAN SETIAP 2 TAHUN

DILAKUKAN BILA ADA PERUBAHAN
KONDISI MESIN

DILAKUKAN DALAM 3 BULAN SETELAH
ADA PENGGANTIAN MESIN

19. NILAI AMBANG BATAS KEBISINGANNILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN
Lamanya pemaparan yang Lamanya pemaparan yang
diperkenankan (Jam)diperkenankan (Jam)
Intensitas Kebisingan (dBA)Intensitas Kebisingan (dBA)
OSHAOSHA ACGIHACGIH OSHAOSHA ACGIHACGIH
-- 1616 -- 8080
88 88 9090 8585
66 44 9292 9090
44 -- 9595 --
33 22 9797 9595
22 -- 100100 --
1,51,5 11 102102 100100
11 0,50,5 105105 105105

20. KEP.MENAKER 51/1999KEP.MENAKER 51/1999
Waktu Terpapar (Jam)Waktu Terpapar (Jam) Intensitas Kebisingan (dBA)Intensitas Kebisingan (dBA)
88 8585
44 8888
22 9191
11 9494
½½ 9797
¼¼ 100100
Tidak boleh terpapar pada bising > 140 dBATidak boleh terpapar pada bising > 140 dBA

21. EFEK KEBISINGAN PADA INDERAEFEK KEBISINGAN PADA INDERA
PENDENGARANPENDENGARAN

TRAUMA AKUSTIKTRAUMA AKUSTIK

KETULIAN SEMENTARA (TEMPORARY KETULIAN SEMENTARA (TEMPORARY
THRESHOLD SHIFT)THRESHOLD SHIFT)

KETULIAN PERMANEN (PERMANENT KETULIAN PERMANEN (PERMANENT
THRESHOLD SHIFT)THRESHOLD SHIFT)

22. EFEK KEBISINGAN BUKAN PADA EFEK KEBISINGAN BUKAN PADA
INDERA PENDENGARANINDERA PENDENGARAN

GANGGUAN KOMUNIKASIGANGGUAN KOMUNIKASI

GANGGUAN TIDURGANGGUAN TIDUR

GANGGUAN PELAKSANAAN TUGASGANGGUAN PELAKSANAAN TUGAS

KENYAMANANKENYAMANAN