Pengertian Etika Digital Etika digital adalah seperangkat nilai, norma, dan prinsip moral yang mengatur bagaimana seseorang bertindak, berinteraksi, dan menggunakan teknologi informasi serta internet secara bertanggung jawab. Intinya: menggunakan teknologi dengan bijak, aman, dan bertanggung jawab.
Tujuan Etika Digital Melindungi pengguna dari penyalahgunaan teknologi. Menjaga keamanan dan kenyamanan bersama di dunia maya. Menghormati hak orang lain dalam penggunaan informasi digital. Membentuk budaya digital yang sehat dan produktif.
Prinsip-Prinsip Etika Digital Kejujuran → Tidak melakukan plagiarisme, manipulasi, atau penipuan online. Tanggung jawab → Bertanggung jawab atas setiap konten, komentar, atau data yang dibagikan. Menghormati privasi → Tidak menyebarkan data pribadi orang lain tanpa izin. Menghormati hak cipta → Menggunakan karya digital dengan atribusi yang benar. Kesantunan → Menjaga bahasa, tidak melakukan cyberbullying, ujaran kebencian, atau hoaks. Keamanan → Bijak dalam melindungi data pribadi dan tidak melakukan peretasan ilegal.
Perilaku Etis di Dunia Siber Berkomunikasi sopan di media sosial, forum, atau email. Mengutip sumber saat menggunakan data, gambar, atau tulisan orang lain. Menyebarkan informasi benar dan memverifikasi sebelum membagikan berita. Menghormati perbedaan pandangan dalam diskusi online. Melindungi data pribadi dengan tidak sembarangan membagikan password, alamat, atau informasi sensitif. Tidak melakukan spam atau menyalahgunakan platform digital.
Contoh Perilaku Tidak Etis di Dunia Siber Menyebarkan hoaks/berita palsu. Melakukan plagiarisme digital (copy-paste tanpa izin/sumber). Cyberbullying (menghina/menyudutkan orang di internet). Membajak akun media sosial orang lain. Menggunakan software bajakan. Menyebarkan konten SARA, pornografi, atau ujaran kebencian.
Manfaat Mematuhi Etika Digital Terjaga reputasi pribadi di dunia maya. Lingkungan digital lebih aman dan nyaman. Mencegah konflik sosial akibat penyalahgunaan teknologi. Mendukung terciptanya masyarakat digital yang berbudaya dan berintegritas .
Contoh Kasus Nyata & Analisis Etika Digital Kasus 1: Penyebaran Hoaks di Media Sosial Situasi: Seseorang membagikan berita tentang bencana alam tanpa memverifikasi sumber. Ternyata berita itu palsu dan menimbulkan kepanikan. Perilaku Tidak Etis: Menyebarkan informasi tanpa cek fakta → menyebabkan kepanikan. Perilaku Etis: Memverifikasi berita melalui sumber resmi (BNPB, BMKG, media terpercaya) sebelum membagikan. Kasus 2: Plagiarisme Tugas Kuliah Situasi: Mahasiswa mengumpulkan makalah dengan menyalin penuh dari internet tanpa menyebut sumber. Perilaku Tidak Etis: Copy-paste tanpa atribusi → melanggar hak cipta & integritas akademik. Perilaku Etis: Menulis ulang dengan pemahaman sendiri, mencantumkan sitasi, serta daftar pustaka.
Contoh Kasus Nyata & Analisis Etika Digital Kasus 3: Cyberbullying di Grup Chat Situasi : Dalam grup WhatsApp kelas , seorang siswa mengejek fisik temannya dan anggota lain ikut menertawakan . Perilaku Tidak Etis : Menghina , mengejek , dan mempermalukan orang lain di ruang digital. Perilaku Etis : Menggunakan bahasa sopan , mendukung teman yang dirundung , melapor ke guru. Kasus 4: Penggunaan Software Bajakan Situasi : Seorang karyawan kantor menggunakan software desain grafis bajakan untuk bekerja karena tidak mau membeli lisensi . Perilaku Tidak Etis : Menggunakan software ilegal → melanggar hukum dan merugikan developer. Perilaku Etis : Menggunakan software berlisensi resmi atau mencari alternatif open-source ( misalnya : GIMP, Inkscape, LibreOffice).
Contoh Kasus Nyata & Analisis Etika Digital Kasus 5: Penyalahgunaan Data Pribadi Situasi: Seorang pegawai bank membocorkan nomor telepon dan data nasabah ke pihak ketiga untuk tujuan iklan. Perilaku Tidak Etis: Membocorkan data pribadi tanpa izin → melanggar privasi. Perilaku Etis: Menjaga kerahasiaan data nasabah dan hanya menggunakannya sesuai peraturan.
Kesimpulan Etika digital bukan sekadar aturan teknis, melainkan panduan moral untuk hidup di era digital. Dengan perilaku etis di dunia siber, kita bukan hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga menciptakan ekosistem internet yang sehat, aman, dan bermanfaat bagi semua.
Tugas Pilih salah satu kasus nyata pelanggaran etika digital, misalnya : Plagiarisme digital (copy-paste tanpa sumber ). Penyebaran hoaks di media sosial . Cyberbullying. Penggunaan software bajakan . Penyalahgunaan data pribadi . Deskripsikan kasus secara jelas : siapa , apa , kapan , di mana, dan bagaimana terjadinya . Analisis kasus dengan menjawab pertanyaan berikut : Bentuk pelanggaran etika digital apa yang terjadi ? Aspek etika apa saja yang dilanggar ( kejujuran , tanggung jawab , privasi , hak cipta , dll )? Apa dampak dari pelanggaran ini bagi individu , institusi , dan masyarakat ? Apa perilaku etis yang seharusnya dilakukan dalam kasus tersebut ? Bagaimana solusi atau pencegahan agar pelanggaran ini tidak terulang ? Format Laporan Tugas Tulis laporan di Google Docs, Panjang: 3–4 halaman Sertakan referensi bila menggunakan berita / artikel online.