Fauzan Wafi_2210922053_Baja 1_Tugas 2.pptx

fauzanwafi305 5 views 16 slides Oct 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Konsep Desain Perencanaan Struktur Baja


Slide Content

Konsep Desain Perencanaaan Struktur Baja By Fauzan Wafi (2210922053) Struktur Beton 1

Table of contents Allowable Stress Design (ASD) Load and Resistance Factor Design (LRFD) Beban dan Kombinasi Pembebanan Perbandingan LRFD dan ASD 01 03 02 04

Allowable Stress Design (ASD) 1

ASD Merupakan perencanaan yang menggunakan beban kerja Kombinasi pembenanan tanpa beban terfaktor tapi tahanan nominal diperkecil

Ra ≤ Rn/ Ω Ru = Kekuatan perlu yang menggunakan kombinasi beban DKI Rn = Kekuatan Nominal Ω = Faktor Keamanan Rn/ Ω = Kekuatan izin

Load and Resistance Factor Design (LRFD) 2

LRFD Merupakan perencanaan yang mengacu pada kondisi batas Kombinasi pembenanan berdasarkan beban terfaktor yang memperhitungkan kondisi batas, yaitu kondisi maksimum yang dapat diberikan suatu penampang di luar batas elastis

Ru ≤ Փ Rn Ru = Kekuatan perlu yang menggunakan kombinasi beban LRFD Rn = Kekuatan Nominal Փ = Faktor Ketahanan Փ Rn = Kekuatan Desain

Beban dan Kombinasi Kebebanan berdasarkan SNI 1727:2020 3

Beban Mati Beban Tanah dan Tekanan Hidrostatis Berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung / beban sendiri struktur Beban yang diakibatkan oleh pengguna atau struktur yang tidak termasuk beban konstruksi Beban Hidup

Kombinasi Beban 1. Beban Kombinasi beban terfaktor yang digunakan dalam metode desain 1,4D 1,2D + 1,6L + 0,5 ( Lr,S,R ) 1,2D + 1,6( Lr,S,R ) + (L atau 0,5W) 1,2D + 1,0W + L + 0,5( Lr,S,R ) 1,2D + 1,0E + L + 0,2S 0,9D + 1,0W 0,9D + 1,0E Ket : D ( beban mati ), L ( beban hidup ), Lr ( beban atap), S ( beban salju ), R ( beban hujan ), W ( beban angin ), E ( beban gempa )

2. Kombinasi beban nominal yang menggunakan desain tegangan izin D D + L D + ( Lr,S,R ) D + 0,75L + 0,75( Lr,S,R ) D + (0,6W atau 0,7E) D + 0,75L + 0,75(0,6W) + 0,75( Lr,S,R ) D + 0,75L + 0,75(0,7E) + 0,75S 0,6D + 0,6W 0,6D + 0,7E Ket : D ( beban mati ), L ( beban hidup ), Lr ( beban atap), S ( beban salju ), R ( beban hujan ), W ( beban angin ), E ( beban gempa )

3. Kombinasi beban untuk kejadian luar biasa (0,9 atau 1,2)D + Ak + 0,5L + 0,2S Ket : D ( beban mati ), L ( beban hidup ), Lr ( beban atap), S ( beban salju ), R ( beban hujan ), W ( beban angin ), E ( beban gempa ), Ak ( beban luar biasa ) 4. Kapasitas sisa (0,9 atau 1,2)D + 0,5L + 0,2( Lr,S,R )

Perbandingan LRFD dan ASD 4

Perbandingan LRFD dan ASD Pendekatan ASD lebih sederhana dan telah digunakan selama bertahun-tahun dalam praktik teknik . Meskipun ASD lebih mudah dipahami dan diterapkan , pendekatan ini cenderung lebih konservatif karena mengandalkan faktor keamanan yang besar , yang bisa menyebabkan penggunaan material yang lebih banyak . Pendekatan LRFD lebih canggih dan mencerminkan pemahaman yang lebih baik tentang probabilitas dan ketidakpastian dalam desain . LRFD cenderung memberikan desain yang lebih ekonomis karena pendekatan ini memungkinkan penghematan material melalui pengaturan faktor beban dan tahanan yang lebih tepat .

TERIMA KASIH
Tags