Satrio Wibowo Salingkat ALIRAN DALAM FILSAFAT 22 SEPT 2025 TUGAS KE-3
Hakikat MATERIALISME Tokoh-tokoh seperti Thomas Hobbes, Lamettrie, Feuerbach, Spencer, Karl Marx mengembangkan materialisme dalam berbagai bidang, mulai dari antropologi filosofis, biologi, hingga teori sosial. Marx bahkan melahirkan materialisme historis, yang menekankan bahwa kesadaran manusia ditentukan oleh kondisi material-ekonomi Salah satu aliran filsafat yang memandang materi sebagai satu-satunya realitas . Dalam perspektif ini, segala sesuatu yang ada di dunia, baik fenomena alam, kehidupan biologis, maupun aktivitas manusia, pada hakikatnya dapat dijelaskan melalui hukum-hukum fisika dan kimia yang berlaku atas benda material Sementara jiwa, roh, dan kesadaran tidak dipahami sebagai entitas yang berdiri sendiri, melainkan sebagai produk atau fungsi dari materi yang lebih kompleks
History MATERIALISME Periode Ciri Utama Tokoh Kunci Gagasan Pokok Kontribusi Yunani Kuno (± 625–370 SM) Materialisme kosmologis → mencari unsur fisik sebagai asal mula alam Thales, Anaximandros, Anaximenes, Demokritos Alam berasal dari unsur material (air, udara , apeiron, atom) Fondasi awal bahwa realitas bisa dijelaskan tanpa mitos , melainkan dengan prinsip material Abad Pertengahan (± 400–1500 M) Terpinggirkan oleh dominasi teologi Kristen & Islam — Materialisme dianggap bertentangan dengan doktrin keagamaan Membuktikan keterbatasan penerimaan materialisme dalam iklim religius Zaman Pencerahan (Aufklärung, 1600–1700-an) Materialisme mekanistik & biologis Thomas Hobbes, La Mettrie Realitas bersifat mekanis ; manusia sebagai mesin biologis Materialisme dikaitkan dengan perkembangan ilmu alam dan rasionalisme sekuler Abad ke-19 Materialisme historis & dialektis Ludwig Feuerbach, Karl Marx, Friedrich Engels, Herbert Spencer Agama sebagai proyeksi manusia (Feuerbach) Kesadaran ditentukan oleh kondisi material- ekonomi (Marx) Evolusi sosial sebagai hukum universal (Spencer) Menghubungkan materialisme dengan teori sosial , ekonomi , dan sejarah Kontemporer ( abad 20–21) Materialisme ilmiah & reduksionisme biologis Richard Dawkins, Daniel Dennett, Francis Crick Segala fenomena hidup ( termasuk kesadaran ) dijelaskan lewat biologi & neurologi . Teori “selfish gene” (Dawkins) Menjadi landasan filsafat sains , biologi evolusioner , dan kajian otak ( neurosains )
Karakteristik MATERIALISME Pandangan dunia berbasis materi: Segala sesuatu yang dapat diketahui atau ada dianggap sebagai materi Penolakan terhadap entitas non-materi: Tidak ada dasar realitas selain materi, sehingga menolak keberadaan Tuhan, roh, atau jiwa yang independen dari materi Materialisme sebagai dasar penjelasan: Semua fenomena, mulai dari kesadaran, pikiran, hingga peristiwa sejarah, dianggap bergantung pada proses fisik Fokus pada sains dan objektivitas: Materialisme cenderung erat dengan ilmu pengetahuan alam dan mencari penjelasan berdasarkan hukum materi dan gerak
Ontologi Epistemologi Aksiologi MATERIALISME PERSPEKTIF FILSAFAT Realitas berasal dan terbatas pada materi. Materi dipandang kekal, tidak tercipta, dan tidak musnah Menolak spekulasi metafisis& menegaskan bahwa pengetahuan sejati adalah sumber kebenaran Didasarkan pada pengalaman inderawi(empirisme)Dapatdibuktikan secara ilmiah melalui observasi, eksperimen, dan hukum alam Teori, keyakinan atau dogma yang tidak dapat diverifikasi empiris dianggap tidak sahih sebagai pengetahuan Nilai dan norma tidak bersumber dari Tuhan atau entitas transenden. Moralitas dipahami sbg hasil evolusi sosial, ekonomi, kebutuhan hidup bersama. Agama dianggap bukan wahyu ilahi, melainkan refleksi kebutuhan psikologis Kesadaran, ide, bahkan moralitas hanyalah produk sampingan dari proses material Implikasi ontologis: Tidak ada dualisme antara roh dan tubuh, atau materi dan non-materi. Semua fenomena dapat dijelaskan dalam kerangka fisik-mekanis Implikasi aksiologis: Orientasi hidup manusia lebih diarahkan pada perbaikan kondisi material (ekonomi, kesejahteraan, teknologi), bukan pada pencapaian dunia transenden
Antara lain: KRITIK TERHADAP MATERIALISME Materialisme menyatakan alam terjadi dengan sendirinya dari chaos → Hegel: “Chaos tidak bisa mengatur dirinya sendiri; pengatur itu adalah Tuhan” Materialisme menganggap segala peristiwa diatur hukum alam → Kritik: hukum alam sendiri adalah manifestasi dari kehendak ruhani (Tuhan) kahn I kritismisme Materialisme mendasarkan kehidupan pada benda itu sendiri → Kritik: justru hal itu menunjukkan adanya sumber di luar benda, yaitu Tuhan Materialisme tidak mampu menjelaskan fenomena ruhani, bahkan yang paling dasar sekalipun
Materialisme KESIMPULAN Kerangka berfikir filsafat yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern. Dengan menegaskan materi sebagai dasar ontologis , mengutamakan empirisme sebagai sumber epistemologis , dan memandang nilai sebagai konstruksi material- kultural dalam aksiologi , aliran ini menolak segala bentuk metafisika yang bersifat transenden . Namun , aliran ini juga mendapat kritik tajam : ia dianggap reduksionis , tidak mampu menjelaskan pengalaman ruhani serta mengabaikan dimensi spiritual manusia . Meski demikian , materialisme tetap menjadi fondasi penting bagi sains modern, filsafat sosial ( terutama Marxisme ), dan pendekatan sekuler dalam memahami problema dunia
Pengajar : Prof. Dr. Ir. Abdul Rahim, M.P TERIMA KASIH Mahasiswa: Satrio Wibowo Salingkat E2022530014