FINAL Presentasi Kemiskinan Dan Stunting 2025.pptx

ssuser09023d 0 views 15 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Kemiskinan


Slide Content

PERCEPATAN PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PENURUNAN STUNTING BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU Mataram , 23 Ju l i 202 5 Oleh : SYIRAJUDDIN, SH (Wakil Bupati )

TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN DOMPU (20 20 -202 4 )

Tren penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Dompu menunjukan adanya fluktuasi. Meskipun ada upaya penurunan, angka stunting mengalami peningkatan pada periode tertentu, lalu menurun lagi pada periode tertentu. Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 angka prevalensi stunting kabupaten Dompu sebesar 14,6% mengalami kenaikan dibandingkan dengan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 yaitu sebesar 12,4% . Gap kenaikannya sebensar 2,2% . Penurunan yang progresif terjadi pada tahun 2023 dengan angka hasil survey sebesar 12,4% , bila di bandingkan dengan hasil survey tahun 2022 sebesar 34,5% maka penurunannya sebesar 22,1% CAPAIAN PREVALENSI STUNTING KABUPATEN DOMPU Naik 3,0% Turun 22,1% Naik 2,2%

RENCANA KERJA PENANGANGAN KEMISKINAN DAN KEMISKINAN EKSTREM SERTA PENURUNAN PREVALENSI STUNTING TAHUN 202 5-2026 TAHUN TINGKAT KEMISKINAN KEMISKINAN EKSTRIM PREVALENSI STUNTING 2025 11% 1% 11,05% 2026 10.5% 0.5% 9%

RENCANA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN, KEMISKINAN EKSTRIM 2025 2026 STRATEGI JUMLAH ANGGARAN JUMLAH PROGRAM/ KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN JUMLAH PROGRAM/ KEGIATAN MENGURANGI BEBAN PENGELUARAN Rp 1 12 ,2 54 , 3 53,283 18 Rp 123.479.788.611 23 MENINGKATKAN PENDAPATAN Rp 6 , 783 , 1 78,700 13 Rp. 8.139.814.440 17 MEMINIMALISIR KANTONG KEMISKINAN Rp 44 , 688 ,167,087 17 Rp. 51.391.392.150 20

Rencana Kegiatan Intervensi Stunting Tahun 2025 Berdasarkan hasil rekomendasi intervensi disusun rencana kegiatan tahun 2025 terdiri dari 630 uraian sub kegiatan dengan total pagu indikatif Rp 87.122.560.000,- bersumber dari PAD, DAU (DAU BLOCK GRANT, DAU SPESIFIK GRAND), DAK FISIK, DAK NON FISIK, APBDESA, DANA LAINYA (APBN, DBH, dll). Telah di integrasikan kedalam dokumen perencanaan daerah. Persentase Anggaran Berdasarkan Cakupan Intervensi

Rencana Kegiatan Intervensi Stunting Tahun 2026 Berdasarkan hasil rekomendasi intervensi disusun rencana kegiatan tahun 2026 terdiri dari 640 uraian sub kegiatan dengan total pagu indikatif Rp 90.225.700.000,- bersumber dari PAD, DAU (DAU BLOCK GRANT, DAU SPESIFIK GRAND), DAK FISIK, DAK NON FISIK, APBDESA, DANA LAINYA (APBN, DBH, dll). Telah di integrasikan kedalam dokumen perencanaan daerah. Persentase Anggaran Berdasarkan Cakupan Intervensi

Best Practice Kemiskinan Kabupaten Dompu: Inovasi dan Program Unggulan Program BPJS Untuk 58.000 melalui skema pembiayaan APBD Dalam Rangka Pencapaian UHC 98% Pembiayaan BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PEKERJA RENTAN 3.800 Untuk Petani Tembakau, Buruh Tani dan Nelayan Penguatan Data Pensasaran KEMISKINAN EKSTRIM Melalui SK BUPATI No. 460/181/DINSOS/2023 Pemberian BLT Pada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) 1.165 (orang)

BEST PRACTICE Kerjasama dengan PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) berupa 45.000 butir telur bagi sasaran anak stunting dan keluarga resiko stunting di 8 Kecamatan Kerjasama dengan PT. Charoen Pokhpand Indonesia berupa 100.000 butir telur bagi sasaran anak stunting dan keluarga resiko stunting di 8 Kecamatan Pelayanan Stunting Terintegrasi (Penyuluhan Stunting, Demo Masak, Identitas Kependudukan) dilaksanakan di 8 Kecamatan dengan sasaran anak stunting dan keluarga resiko stunting Pemberian Protein Hewani Telur oleh PKK Kabupaten Dompu Pada Keluarga Resiko Stunting, dilaksanakan di 8 Kecamatan Kegiatan PANA’A NDIHA dan Parenting kerjasama Dikes dan Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP-PAUD) Kab. Dompu Kegiatan SERULING DIMAS ( Seruan Keliling di Masjid Dan Mushola ) Untuk penurunan angka Stunting Pemberian Paket Intervensi Stunting oleh, PKK, GOW, Dharma Wanita dan PP-PAUD dan Baznas Kab. Dompu Pemberian PMT Dengan Telur d i SD d an Posyandu Oleh PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA CABANG XXVIII DIM 1614 DOMPU Pemberian Multi Mikronutrien Supplement (MMS) Laduni pada catin dan ibu hamil Menjadi orang tua Asuh bagi balita stunting (Kerjasama dengan DIKES PKK, GOW dan Dharma wanita) Kelas Stunting Di Desa/Kelurahan Lokus Gerakan Semesta Jum’at Bersih Pemberian bantuan paket bahan makanan tinggi protein pada ibu hamil KEK dan Anemia terdiri dari: Telur, Susu, Kacang hijau, Garam Beryodium, Abon Kegiatan Aksi Bergizi di SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat Dengan Melakukan Senam bersama, Sarapan Bersama, Edukasi Gizi, Minum Tablet Tambah Darah Bersama dan skrining Anemia IPeKB Go To School dengan Tema Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia Pada Usia Remaja Kegiatan Kondom Delivery bagi PUS, salah satu bentuk Kegiatan Untuk Meningkatkan Jumlah Akseptor KB. Kegiatan diprakarsai oleh UPT KB Kec Woja Kursus Catin, Kerjasama dengan KUA Kecamatan dengan Melibatkan PKM, UPT KB di masing – masing Kecamatan Kegiatan GEMARIKAN (Gemar Makan Ikan di Sekolah – Sekolah dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting)

Faktor Pendukung Penurunan KEMISKINAN dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim Faktor Internal Leadership yang Kuat: Komitmen Bupati (Visi Misi RPJMD Kab. Dompu) , koordinasi TKPKD, dukungan DPRD. Kelembagaan yang Baik dan terkoordinasi , database terpadu . Faktor Eksternal Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi: Alokasi anggaran, program nasional tersinkronisasi, bimbingan teknis. Partisipasi Masyarakat: Gotong royong, dukungan tokoh masyarakat, organisasi keagamaan aktif.

Faktor Penghambat Penurunan KEMISKINAN dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim 1 . Kemiskinan Kultural; orang miskin mempertahankan status kemiskinannya ( Ketergantungan Subsidi )   2. Kondisi Rentan Bencana, terutama Kekeringan dan Banjir   3. Ketimpangan Akses Pekerjaan 4. Keterbatasan Infrastruktur & Akses Pasar 5. Padupadan Data Kemiskinan Belum Optimal  

Faktor Pendukung Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting : Peraturan Daerah ( Perda )  Kabupaten Dompu   Nomor 5 Tahun 2020 tentang Percepatan Pencegahan dan Penanganan  Stunting Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2021 tentang Peran Desa dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi Terbentuknya Kelembagaan TPPS Kabupaten , Kecamatan , Desa/ Kelurahan Penguatan kelembagaan psoyandu sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita .  Adanya pelaksanaan Rembuk Stunting tiap tahun Alokasi anggaran yang memadai untuk program intervensi spesifik , sensitif dan koordinasi Peningkatan Kapasitas bagi tenaga kesehatan , kader posyandu , dan Masyarakat (Kader Pembangunan Manusia /KPM, Tim Pendamping Keluarga /TPK) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dan edukasi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Penunjukan P D /Organisasi Asuh Untuk Program Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Dompu Gerakan Semesta   Jum'at   Bersih Perluasan JKN bagi keluarga beresiko stunting Kemitraan dengan swasta (CSR) bantuan PMT  Penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang , terutama pada ibu hamil dan anak-anak , termasuk pemberian makanan tambahan yang bergizi Pengukuran dan Penimbangan menggunakan alat antropometri tiap bulan dan di laporkan pada aplikasi e-PPGBM

Faktor Penghambat Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting : Belum optimalnya peran TPPS Kecamatan dan Desa dalam mengawal pelaksanaan percepatan pencegahan dan penurunan stunting di wilayah kerjanya Tingkat Pemahaman Tupoksi TPPS Belum optimalnya peran koordinasi lintas sektor penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif di semua tingkatan terkait dengan perencanaan dan penganggaran, penyelenggaraan, dan pemantauan dan evaluasi Belum efektif dan efisiennya pengalokasian dan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana Sistem manajemen data stunting yang belum tersaji dengan baik (satu data) Rendahnya pendidikan (literasi stunting) bagi pasutri, pola asuh dan pola makanan keluarga yang tidak berkualitas Faktor lingkungan (Sanitasi yang buruk) Akses Air Bersih yang terbatas Status gizi yang buruk sebelum dan selama kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan berpotensi mengalami stunting Masih belum optimalnya b ayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif Masih banyak Remaja Putri yang tidak mengonsumsi TTD karena TTD tidak langsung diminum ditempat Tingginya persalinan SC sehingga bayi tidak langsung dirawat gabung dengan ibuny a Dukungan APBDes dalam perencanaan dan penganggaran RKPDes untuk pencegahan dan penurunan stunting belum optimal. Semua desa/kel sudah melaksanakan pengintegrasian, namun pada jumlah usulan dan prorposi pendanaan masih relatif kecil Masih rendahnya keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Terimakasih
Tags