Hashing enkripsi data dari kampus yang dipakai mahasiswa
jemaatnime
14 views
16 slides
Sep 15, 2025
Slide 1 of 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
About This Presentation
Tidak perlu panjang panjang
Size: 124.19 KB
Language: none
Added: Sep 15, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
Pengertian Hashing Hashing adalah proses untuk mengubah suatu data menjadi data lain yang memiliki ukuran tertentu .
komponen Hashing Data Masukan Hash Function Hash values / digest.
Data Masukan Data masukan untuk hashing bisa berupa apapun. Biasanya , masukan tersebut bisa apa saja asal merupakan data biner. Mau itu file, video, teks, ataupun password, tidak masalah karena data tersebut adalah data biner.
Hash Function A dalah sebuah fungsi yang dapat mengubah data menjadi data lain yang memiliki ukuran tertentu. Fungsi ini adalah fungsi satu arah, artinya kamu tidak bisa mengetahui apa data masukan fungsi ini jika kamu memiliki data keluarannya. Contoh : Data masukkan: kumpulan angka yakni 57, 9, 28, 24, 88 Hash function: penjumlahan dari semua angka masukkan Hasil ( Hash values ) : 57 + 9 + 28 + 24 + 88 = 206
Contoh Data masukkan: kumpulan angka yakni 57, 9, 28, 24, 88 Hash function: penjumlahan dari semua angka masukkan Hasil ( Hash values ) : 57 + 9 + 28 + 24 + 88 = 206 Hash function akan menghasilkan angka 206 jika data yang dimasukkan adalah kumpulan angka 57, 9, 28, 24, dan 88. Fungsi ini juga merupakan satu arah . Bayangkan , jika hanya dimengetahui hash function- nya dan data keluarannya yakni angka 206. maka tidak bisa tahu apa data masukkannya ( walaupun mencoba-coba semua kombinasi angka ).
kriteria hash function Kecepatan Unik Peka Terhadap Perubahan
kriteria Kecepatan Fungsi hash harus cepat . Kalau tidak , tidak ada yang mau menggunakannya . Tapi , kalau fungsinya terlalu cepat cara menghitungnya , bisa jadi fungsi tersebut tidak aman . Jadi harus ada keseimbangan antara kecepatan dan keamanan .
kriteria Unik Sebisa mungkin menghasilkan nilai yang berbeda untuk setiap data masukkan . Namun , memang tidak dipungkiri , data hasil keluaran (digest) jumlahnya terbatas . Karena terbatas , maka tetap ada kemungkinan hasilnya tidak unik . Tapi tetap saja , fungsi harus bisa memastikan keluaran dengan hasil yang sama sangat kecil kemungkinannya . Pada contoh fungsi hash sederhana di atas , keluaran dengan nilai 206 dapat dihasilkan oleh banyak kombinasi angka . Misalnya 206, 0 atau 20, 150, 36. Tentunya ini merupakan indikator bahwa fungsi hash sederhana di atas merupakan fungsi yang buruk .
kriteria Peka Terhadap Perubahan Menghasilkan nilai yang berbeda walaupun data masukan hanya berubah sedikit . Selain itu , perubahan yang sedikit haruslah menghasilkan nilai yang sangat jauh berbeda . Contoh fungsi hash di atas menghasilkan nilai keluaran yang berbeda dengan masukkan yang sedikit berbeda . Misal 1, 2 dan 1, 3 akan menghasilkan 3 dan 4. Namun sayangnya , hasilnya tidaklah jauh berbeda . Hal ini menandakan bahwa fungsi hash sederhana di atas bukan meruapakan fungsi yang baik dan aman .
Hash Values atau Digest Adalah hasil keluaran dari hash function. Digest pada fungsi hash pada umumnya memiliki ukuran yang tetap . Contohnya pada fungsi hash bernama MD5 memiliki ukuran 128 bit. Digest inilah yang biasanya digunakan untuk berbagai jenis kebutuhan dalam software engineering dan security.
Jenis Hash Function MD5 SHA-1 SHA-2
Penggunaan Hash Function Mengecek Kesamaan Implementasi Struktur Data Mengamankan Password Validasi Pesan atau Berkas
Mengecek Kesamaan Melakukan pengecekan kesamaan antara dua data. Jika kedua data tersebut sama , maka seharusnya digest yang dihasilkan juga sama . Begitu pula sebaliknya . Pada penggunaan inilah , masalah collision menjadi berbahaya . Karena , bisa saja dua data yang tidak sama dikatakan sama jika terjadi collision ( tumpukan ).
Implementasi Struktur Data Biasanya digunakan agar akses terhadap suatu data memiliki kompleksitas . Contohnya , pada struktur data ‘Set’. Hash function pada Set digunakan untuk menentukan di indeks mana suatu data diletakkan . Sehingga , dengan mengetahui nilai data masukkan , kamu dapat tau dengan cepat apakah data tersebut ada pada suatu ‘Set’ atau tidak .
Mengamankan Password Jika terjadi kebocoran data, bisa jadi sangat berbahaya . Hash ini digunakan pada password untuk menyamarkan password tersebut kalau terjadi kebocoran data. Data yang bocor hanyalah digest dari password tersebut dan jika dilakukan dengan benar , akan sulit untuk mengembalikannya ke bentuk teks asli . Mengamankan password ini tidak akan berhasil jika kamu menggunakan algoritma hash yang lemah seperti MD5. Penyebabnya adalah sudah banyak alat yang dapat digunakan hacker untuk mengembalikan hash MD5 ke bentuk aslinya . Contohnya dengan menggunakan rainbow table.
Validasi Pesan atau Berkas Hasil dari hash function atau digest dapat digunakan sebagai suatu bentuk ‘ tanda-tangan ’. Dengan membubuhkan nilai hash pada suatu berkas , penerima berkas dapat mengetahui apakah berkas tersebut sudah diubah atau tidak . Penerima akan melakukan hashing pada berkas tersebut dan melakukan pengecekan apakah nilainya sama dengan nilai hash yang dibubuhkan sebagai tanda-tangan . Jika sama , maka berkasnya tidak diubah .