Positioning for Cranial Surgery Irwan Barlian Immadoel Haq Rahadian Indarto Susilo , Joni Wahyuhadi Neurooncological Division Dept of Neurosurgery Airlangga University Dr. Soetomo General Hospital Surabaya Neuroscience Institute 1
POSISI MENENTUKAN PRESTASI….!!!! Posisi optimal: Akses dan exposure Retraksi yang berlebihan dan meminimalisir perdarahan Menurunkan TIK Mencegah penekanan pada bagian tubuh yang prominent dan kerusakan pada saraf perifer Surgical comfort Tanggung jawab NEUROSURGEON dan ANAESTHESIOLOGIST…!!!
Surgical Planning
3 point penting Posisi tubuh Posisi kepala dan leher Posisi Kepala
1 . Body position 6 posisi dasar : Supine Lateral Prone Concorde Sitting Tiga perempat
a. Supine Posisi paling sering Position for the lazy….!!! 3 posisi supine: Posisi horizontal (A) berbaring telentang di meja lurus . tidak memberikan posisi optimal sendi pinggul dan lutut tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien Posisi lown chair ( Countour ) (B) Modifikasi dari posisi horizontal dengan 15 derajat angulasi dan fleksi pada trunk- paha - lutut dan memberikan posisi fisiologis tulang belakang lumbar, pinggul dan lutut . sedikit elevasi kepala dengan peningkatan drainase vena dari otak dan sedikit elevasi kaki, yang dapat meningkatkan aliran balik vena ke jantung . Posisi reverse Trendelenbourg atau head up tilt (C) reposisi 10-15 o dari sumbu horizontal
setiap 2,5 cm perubahan ketinggian vertikal dari jantung penurunan tekanan arteri rata-rata sebesar 2 mmHg kepala harus diposisikan di atas level jantung
b. Lateral Position Manfaat : Posisi terbaik ke lobus temporal. Risiko : Cedera pleksus brakialis , streaching , pressure palsy, axillary artery compression
Attention Lengan yang tergantung diletakkan pada alas lengan yang empuk , dimasukkan di antara meja dan fixator kepala . Atau , lengan bawah dapat digantung di atas bantal dan handuk yang menutupi lengan dan lengan . Bahu harus abduksi , dan siku ditekuk Bantalan gel atau pad harus ditempatkan di bawah dada bagian atas ( tidak langsung di aksila ). Fiksasi kepala Palpasi a.radialis .
Posisi Park-bench modifikasi dari posisi lateral Akses yang lebih baik ke fossa posterior, dibandingkan dengan posisi lateral. Lengan atas diposisikan di sepanjang lateral trunk dan bahu atas diarahkan ke arah meja . Ekstremitas bawah harus sedikit ditekuk , dan bantal harus diletakkan di antara kaki ( terutama lutut )
Prone position Approach fossa posterior, suboccipital, lobus occipital, etc . Risiko : Posisi yang paling sulit pemberian oksigenasi , memastikan ventilasi , mempertahankan hemodinamik , dan mengamankan IV lines dan ETT. Akses ke jalan napas pasien sulit Pressure sores Kompresi pembuluh darah Cedera pleksus brakialis Emboli udara Kebutaan Quadriplegia
Attention: Mata, hidung , dan telinga harus dilindungi dari tekanan , kelopak mata harus ditutup . Penggunaan bantal mata dan hidung harus diperiksa secara berkala Posisi kepala selevel tubuh , atau lebih tinggi hindari posisi head-down dan kongesti vena. Peningkatan kepala meningkatkan risiko emboli udara . Ekstremitas atas dapat diposisikan di sepanjang tubuh atau abduksi jika abduksi hindari hiperekstensi lengan untuk mencegah cedera pleksus brakialis .
Posisi Concorde Modifikasi dari posisi tengkurap Approach daerah infratentorial transtentorial dan supracerebellar oksipital . Kepala flexy dengan fixasi . Tubuh reverse Trendelenburg Komplikasi obstruksi vena.
2. Posisi kepala dan leher Proper blood flow crusial Optimal blood flow NEUTRAL POSITION P ICP = P CSF + P d P CePP = P a - P ICP = P a - P d - P CSF
2. cont … Manipulasi kepala dan leher konsekuensi serius Putaran aman 0 – 45 o dari tubuh Jaga jarak 2–3 jari saat fleksi Pre OP Test menggerakkan leher parestesia , nyeri , pusing Hindari ….!!!!: Hyperflexion, hyperextension, fleksi lateral atau rotasi Komplikasi : Cervical strain nyeri , tidak nyaman pada leher Nekrosis dagu Pleksus brachialis injury Obstruksi limfatik dan vena yang mengarah ke wajah bengkak di leher , airway, makroglossia mengarah ke obstruksi airway, obstruksi LCS Obstruksi arteri vertebrali atau karotis iskemia brain stem dan quadriplegia.
2. cont …
2. cont …
3. Posisi Kepala Posisi ideal optimal ke area target Lintasan imajiner dari titik tertinggi di permukaan craniotomi harus jarak terpendek antara 2 titik Jika memungkinkan , permukaan craniotomi dan garis kraniotomi imajiner harus sejajar dengan lantai . Fiksasi kepala : Pillow doughnut horseshoe headrest Head frame
1. cont.. Perhatian saat memasang dan mengencangkan pin: Pemantauan tekanan darah Arterial lines harus dipasang sebelum pemasangan pin. Efek stimulasi takikardia dan hipertensi ruptur aneurisma Koordinasi dgn anastesiologist Propofol 0,5-1 mg / kg atau dengan pendalaman anestesi inhalasi Head frame: Imobilisasi kepala Surgical comfort Risiko pendarahan ,fraktur, laserasi kulit kepala dan mata .
Prinsip aplikasi pin: Setiap pin kekuatan 20 lbs dewasa 60-80 lbs ; pediatric 30-40 lbs Anak dibawah 3 tahun sebaiknya menggunakan head rest Hindari area: Bagian squamous Os temporal Sinus Frontalis Area otot yang tebal Supraorbital Dekat implant Superfisial arteri Superficial nerve Dural Venous Sinus Skull fracture Sutura , meningocele dan defek kongenital lain Dekat burhole atau defek craniotomy.
Recommendations of pins pressions in pediatric skull fixation < 2 years Do not recommended use of pins 2 - 3 years 10 - 20 lbs using pediatric pins 3-4 years 21 - 30 lbs using pediatric pins 4 - 5 years 21 - 40 lbs using pediatric pins 5 - 10 years 31- 50 lbs using adult pins > 10 years 60 lbs using adult pins
Basic Skull Clamp Concept Soccer Ball Concept
Female/45yo Headache since 2 years, blurry vision to the left, right Hemiparesis, history of craniectomy decompression Bone and Duramater . 36
PRE OP POST OP 37
Female/40yo 2 year headache. nauseous vomit. weakness of the left side of the body followed by the right side 40
41
PRE OP POST OP 42
Male/45yo Headache since 1 years, balance disorders
45
46 PRE OP POST OP
Female/45yo Headache since 1 years, blurry vision to the left, right Hemiparesis