OLEH : KELOMPOK 4 AFRILIA SUNIA FITRI MIRNAWATI NIRWANA FILEXIA FEBITARIA Tugas Kegawatdaruratan Neonatal : “Hiperbilirubinemia dengan Risiko Ensefalopati” Dosen: LIA AGUSTIN, S.ST.,MPH
Hiperbilirubinemia: peningkatan kadar bilirubin dalam darah, biasanya ditandai dengan ikterus (kulit & sklera kuning). Ensefalopati bilirubin (kernikterus): kerusakan otak akibat penumpukan bilirubin tidak terkonjugasi di jaringan otak. DEFINISI :
Diagnosis : Pemeriksaan klinis: derajat ikterus (zona Kramer). Laboratorium: kadar bilirubin total & direct. Penunjang: uji inkompatibilitas darah, fungsi hati, G6PD. Penatalaksanaan : Fototerapi (standar pertama). Pertahankan hidrasi dan nutrisi baik. Farmakologi/intervensi: Transfusi tukar (pada kadar bilirubin tinggi dengan risiko ensefalopati). Imunoglobulin intravena (jika hemolisis isoimun).
PENCEGAHAN : Deteksi dini ikterus neonatal. Menyusui dini & adekuat. Skrining golongan darah ibu & bayi. Pemantauan bayi risiko tinggi (prematur, inkompatibilitas darah).
Hiperbilirubinemia adalah kondisi serius pada neonatus. Risiko ensefalopati meningkat bila kadar bilirubin tinggi & tidak segera ditangani. Deteksi dini, fototerapi, dan transfusi tukar merupakan kunci pencegahan kecacatan permanen. Kesimpulan