HUKUM PERUSAHAAN TERBARU............pptx

arnesrenaldo12 2 views 91 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 91
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91

About This Presentation

.


Slide Content

HUKUM PERUSAHAAN TRI ANGGARA PUTRA

MAKNA PERUSAHAAN TRI ANGGARA PUTRA

ORGANISASI PERUSAHAAN TRI ANGGARA PUTRA

ORGANISASI BISNIS PERSEORANGAN SATU ORANG MEMILIKI BISNIS PEMILIK BISNIS MENDIRIKAN BISNIS TANPA PEMISAHAN KEKAYAAN PRIBADI DENGAN KEKAYAAN BADAN USAHA BIASANYA BADAN USAHA INI ADALAH USAHA KECIL SELURUH MODAL DIMILIKI OLEH PEMILIK BISNIS TRI ANGGARA PUTRA

PERSEKUTUAN PERDATA HUKUM PERUSAHAAN TRI ANGGARA PUTRA

PERSEKUTUAN PERDATA (BURGERLIJK MAATSCHAP/PATNERSHIP) PASAL 1618 KUHPerdata PERJANJIAN ANTARA DUA ORANG ATAU LEBIH YANG MENGIKATKAN DIRINYA UNTUK MEMASUKKAN SESUATU KEDALAM PERSEKUTUAN DENGAN MAKSUD UNTUK MEMBAGI KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT KARENANYA; TRI ANGGARA PUTRA

CONTOH PERSEKUTUAN PERDATA KONTRAK JOKO NITA ADI SUSI PEMASUKAN MODAL (INBRENG) PERSEKUTUAN KEUNTUNGAN DIBAGI KEPADA PARA SEKUTU BISNIS TRI ANGGARA PUTRA

PEMASUKAN (INBRENG) PEMASUKAN (INBRENG) DAPAT BERUPA: UANG BENDA TENAGA KERJA TRI ANGGARA PUTRA

JUMLAH SEKUTU DI INDONESIA, TIDAK ADA BATASAN MAKSIMUM JUMLAH SEKUTU; DI MALAYSIA (SEKSYEN 14 DAN 42 (2) AKTA PERKONGSIAN) : MAKSIMUM 20 SEKUTU UNTUK PERSEKUTUAN DI BIDANG PERDAGANGAN DAN INDUSTRI, SEDANGKAN PERSEKUTUAN YANG MENJALANKAN PROFESI MAKSIMUM 30 SEKUTU. TRI ANGGARA PUTRA

BENTUK-BENTUK PERSEKUTUAN PERDATA PERSEKUTUAN PERDATA YANG MENJALANKAN PROFESI; PERSEKUTUAN PERDATA YANG BERTINDAK KELUAR SECATA TERANG-TERANGAN DAN TERUS MENERUS SERTA MEMILIKI TUJUAN MENCARI KEUNTUNGAN (DIBIDANG PERDAGANGAN DAN INDUSTRI); PERSEKUTUAN PERDATA DARI SEBUAH PERJANJIAN (KONSORSIUM) TRI ANGGARA PUTRA

BENTUK-BENTUK PERSEKUTUAN PERDATA TRI ANGGARA PUTRA

BENTUK-BENTUK PERSEKUTUAN PERDATA GENERAL PATNERSHIP INI SAMA HALNYA DENGAN PERSEKUTUAN PERDATA DENGAN BENTUK FIRMA DI INDONESIA; LIMITED PATNERSHIP , PERSEKUTUAN PERDATA SEMACAM INI SEPADAN DENGAN PERSEKUTUAN KOMANDITER; TRI ANGGARA PUTRA

PENGURUSAN PERSEKUTUAN PERDATA DIATUR SEKALIGUS DALAM AKTA PENDIRIAN (GERANT STATUTAIRE) DIATUR DENGAN AKTA TERSENDIRI SESUDAH PERSEKUTUAN DIDIRIKAN (MANDATAIRE STATUTAIRE) TRI ANGGARA PUTRA

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DITENTUKAN DALAM PERJANJIAN; JIKA TIDAK DIPERJANJIKAN, BERLAKU KETENTUAN PASAL 1633 KUHPerdata : “PEMBAGIAN KEUNTUNGAN –KERUGIAN SEIMBANG DENGAN PEMASUKAN MASING-MASING SEKUTU KE DALAM PERSEKUTUAN, DAN TERHADAP SEKUTU YANG HANYA MEMASUKKAN TENAGA KERJA DISAMAKAN DENGAN PEMASUKAN YANG PALING SEDIKIT” TRI ANGGARA PUTRA

TANGGUNG JAWAB SEKUTU Bila sekutu berhubungan dengan pihak ketiga , hanya ia yang bertanggung jawab , walaupun ia menyatakan bahwa ia bertindak atas nama persekutuan ; Perbuatan itu baru mengikat sekutu lainnya , jika : Ada surat kuasa dari sekutu yang lainnya ; Hasil perbuatannya atau keuntungannya dinikmati oleh persekutuan . TRI ANGGARA PUTRA

TANGGUNG JAWAB SEKUTU Para sekutu dapat dituntut kreditor sama rata, walau pemasukan mereka tidak sama , kecuali diperjanjikan bahwa mereka hanya bertanggung jawab seimbang dengan pemasukannya ; Jika seorang sekutu mengadakan hubungan dengan pihak ketiga atas nama persekutuan , maka persekutuan dapat langsung menggugat pihak ketiga tersebut . TRI ANGGARA PUTRA

BERAKHITNYA PERSEKUTUAN Lewatnya waktu yang diperjanjikan ; Musnahnya barang atau diselesaikan perbuatan yang pokok perjanjian ; Atas kehendak beberapa sekutu atau sorang sekutu ; Jika salah sekutu meninggal dunia atau ditempatkan di bawah pengampuan atau dinyatakan pailit . TRI ANGGARA PUTRA

Pengaturan P asal 1647 KUHPerdata Pembubaran persekutuan yang diadakan untuk jangka waktu tertentu , selain dengan alasan yang sah , tidak diminta pembubarannya sebelum lewatnya jangka waktu itu ; Jika seorang sekutu tidak memenuhi kewajibannya atau sakit terus menerus , sehingga tidak cakap melaksakan perkerjaannya atau hal lain semacam itu , diserahkan kepada pertimbangan hakim. TRI ANGGARA PUTRA

Pasal 1648 KUHPerdata Jika salah seorang sekutu telah berjanji memasukkan miliknya atas suatu barang ke persekutuan , dan barangnya musnah sebelum pemasukan terlaksana , maka persekutuan bubar ; Ketentuan ini berlaku juga terhadap pemasukan berupa kenikmatan atas suatu barang ; Persekutuan tidak bubar karena musnahnya barang , jika barang tersebut telah dimasukkan ke persekutuan . TRI ANGGARA PUTRA

Pasal 1649 KUHPerdata Persekutuan hanya dapat dibubarkan atas kehendak sekutu jika persekutuan diadakan tidak untuk waktu tertentu ; Pembubaran terjadi dengan pemberitahuan penghentian kepada semua sekutu lainnya dan pemberitahuan dilakukan dengan iktikad baik dengan jangka waktu yang cukup . TRI ANGGARA PUTRA

Pasal 1651 KUHPerdata Dalam perjanjian dapat diperjanjikan , apabla salah seorang meninggal dunia , persekutuan terus berlangsung , digantikan oleh ahli warisnya , atau di lanjutkan oleh sekutu lain yang masih ada . TRI ANGGARA PUTRA

BENTUK-BENTUK PERSEKUTUAN PERDATA JOINT OPERATION CONTRACT JOIN MANAGEMENT CONTRACT CONSORSIUM AGREEMENT (PERJANJIAN KONSORSIUM); PERJANJIAN KERJASAMA OPRASI; DLL. TRI ANGGARA PUTRA

JOINT MANAGEMENT, JOINT CONTRACT OPERATION, KONSORSIUM TRI ANGGARA PUTRA

FIRMA HUKUM PERUSAHAAN TRI ANGGARA PUTRA

FIRMA FIRMA MERUPAKAN BENTUK KHUSUS DARI PERSEKUTUAN PERDATA; PERSEKUTUAN PERDATA YANG MENGGUNAKAN NAMA BERSAMA; DI DIRIKAN DENGAN MAKSUD UNTUK MENJALANKAN USAHA/BISNIS; TRI ANGGARA PUTRA

CONTOH NAMA BERSAMA FIRMA SANTOS DAN SAMDI FIRMA SASA FIRMA SS FIRMA SANTOS BERSAUDARA FIRMA SANTOR DAN REKAN FIRMA SANTOR & PATNERS FIRMA SANTOS & CO TRI ANGGARA PUTRA

PERUNTUKAN FIRMA TRI ANGGARA PUTRA

PENDIRIAN FIRMA TIDAK ADA FORMALITAS TENTENTU; DAPAT DI BENTUK PERJANJIAN SECARA LISAN MAUPUN TERTULIS (BAIK DENGAN AKTA OTENTIK MAUPUN AKTA DI BAWAH TANGAN); DALAM PRAKTEK BANYAK DIBUAT DENGAN AKTA OTENTIK; AKTA TERSEBUT DIDAFTARKAN DI KEPANITRAAN PENGADILAN NEGERI. TRI ANGGARA PUTRA

STRUKTUR PENGURUSAN PERSEKUTUAN PENGURUS DILAKUKAN OLEH SEKUTU SALAH SEORANG DAPAT DI AJUKAN MENJADI DIREKTUR; DIREKTUR INILAH YANG MELAKUKAN TINDAKAN PENGURUSAN PERBUATAN RUTIN; PENGURUSAN YANG MENYANGKUT PERBUATAN KEPEMILIKAN HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN DARI SEMUA SAKUTU; TRI ANGGARA PUTRA

TANGGUNG JAWAB SEKUTU PARA SEKUTU BERTANGGUNG JAWAB SAMPAI KEPADA HARTA PRIBADI (PERSONAL LIABILITY) TANGGUNG JAWAB BERSIFAT PRIBADI UNTUK KESELURUHAN TANGGUNG RENTENG TRI ANGGARA PUTRA

PERSEKUTUAN KOMANDITER HUKUM PERUSAHAAN

PERSEKUTUAN KOMANDITER Persekutuan komanditer adalah suatu bentuk badan usaha berupa persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana sebagian para anggotanya memiliki tanggung jawab yang tak terbatas dan sebagian anggota lainnya memiliki tanggung jawab yang terbatas ; TRI ANGGARA PUTRA

PERSEKUTUAN KOMANDITER TRI ANGGARA PUTRA

ISI AKTA PENDIRIAN / ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN KOMANDITER NAMA DAN PEKERJAAN PARA SEKUTU; NAMA PERSEKUTUAN; MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRIKANNYA PERSEKUTUAN; MULAI DAN BERAKHIRNYA PERSEKUTUAN; MODAL PERSEKUTUAN; PENUNJUKAN SEKUTU YANG MENJADI SEKUTU BIASA DAN SEKUTU KOMANDITER; HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB SEKUTU. TRI ANGGARA PUTRA

PENGURUSAN PERSEKUTUAN KOMANDITER PERBUATAN PENGURUSAN PERSEKUTUAN KOMANDITER HARUS DILAKUKAN OLEH SEKUTU AKTIF; JIKA SEKUTU AKTIF LEBIH DARI SATU SEBAIKNYA DITUNJUK SALAH SEORANG SEKUTU YANG BERHAK DAN BERKEWAJIBAN MENGURUS PERSEKUTUAN; SALAH SEORANG SEKUTU ITU DITUNJUK SEBAGAI DIREKTUR; BERKAITAN DENGAN PENGURUSAN PERBUATAN KEPEMILIKAN HANYA PERLU MENDAPAT PERSETUJUAN DARI SEMUA SEKUTU AKTIF, TETAPI SEBAIKNYA JUGA MENDAPAT PERSETUJUAN SEKUTU PASIF. TRI ANGGARA PUTRA

STATUS SEKUTU KOMANDITER Hanya memasukkan inbreng berupa uang atau benda ; Tidak boleh melakukan tindakan pengurusan ; Walaupun mendapat kuasa untuk itu , sekutu komanditer tetap tidak dapat melakukan tindakan pengurusan . Jika ketentuan ini di langgar , ia kehilangan kekebalan tanggung jawab yang bersifat terbatas ( pasal 21 KUHD) TRI ANGGARA PUTRA

PENAMBAHAN SEKUTU Sifat ikatan dalam persekutuan perdata , firma dan persekutuan komanditer sangat pribadi ; Penambahan sekutu hanya dapat dilakukan dengan persetujuan semua sekutu ; Persekutuan perdata , firma dan persekutuan komanditer sepenuhnya dikuasai oleh hokum perjanjian . TRI ANGGARA PUTRA

Badan hukum HUKUM PERUSAHAAN TRI ANGGARA PUTRA

BADAN HUKUM SEBAGAI SUBJEK HUKUM TRI ANGGARA PUTRA

BADAN HUKUM “SUATU BADAN SELAIN ORANG YANG SECARA HUKUM DIPERLAKUKAN SEPERTI ORANG, YANG DAPAT MEMILIKI KEKAYAAN SENDIRI DAN MENGGUGAT DAN DI GUGAT DI HADAPAN PENGADILAN DAN DIWAKILI OLEH ORANG” TRI ANGGARA PUTRA

SYARAT-SYARAT MATERIIL (SYARAT SUBSTANTIF BADAN HUKUM) ADA KEKAYAAN YANG TERPISAH ANTARA KEKAYAAN BADAN DAN KEKAYAAN ANGGOTA, PEMEGANG SAHAM, ATAU PENDIRI; ADA KEPENTINGAN YANG MENJADI TUJUAN BERSAMA; ADA ORGAN DAN ORANG YANG MENJADI PENGURUS BADAN; TRI ANGGARA PUTRA

MACAM-MACAM BADAN HUKUM BADAN HUKUM PUBLIK : NEGARA, PEMERINTAH, PEMERINTAH PROVINSI, PEMERINTAH KOTA, PEMERINTAH KABUPATEN DAN PARTAI POLITIK; BADAN HUKUM PRIVAT : YAYASAN, KOPERASI DAN PERSEROAN TERBATAS. TRI ANGGARA PUTRA

KARAKTERISTIK BADAN HUKUM ADA PEMISAHAN ANTARA BADAN DAN PENDIRI ATAU ANGGOTA ATAU PEMEGANG SAHAM; MEMILIKI KEKAYAAN ATAS NAMA DIRINYA SENDIRI; TANGGUNG JAWAB TERBATAS; MEMILIKI KECAKAPAN KONTRAKTUAL ATAS NAMA DIRINYA SENDIRI; ADA ORGAN YANG MENGELOLA DAN MEWAKILI BADAN. TRI ANGGARA PUTRA

PERSEROAN TERBATAS PERSEROAN adalah menunjukkan modal perusahaan terdiri dari sero atau saham ; TERBATAS adalah menunjukkan terbatasnya tanggung jawab pemegang saham . TRI ANGGARA PUTRA

PENGERTIAN PERSEROAN TERBATAS MENURUT PASAL 1 BUTIR 1 UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS “ Perseroan terbatas adalah badan hokum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian , yang melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan   dalam Undang-Undang   serta peraturan pelaksanaannya ”. TRI ANGGARA PUTRA

UNSUR-UNSUR PERSEROAN TERBATAS BADAN HUKUM; PERSEKUTUAN MODAL; DIDIRIKAN BERDASARKAN PERJANJIAN; MELAKUKAN KEGIATAN USAHA; MODAL DASAR TERBAGI DALAM SAHAM. TRI ANGGARA PUTRA

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS TRI ANGGARA PUTRA Akta pendirian / Anggaran Dasar N otaris Pendiri Kontrak Menteri Hukum dan HAM Pengesahan Tambahan Berita Negara Daftar Perseroan

Pendirian PERSEROAN TERBATAS TRI ANGGARA PUTRA PENDIRI atau PEMEGANG SAHAM HARUS LEBIH DARI 1 ORANG Bagaimana jika setelah berdiri , ternyata kemudian hari pemegang saham hanya tinggal 1 orang saja ???

MODAL PERSEROAN TERBATAS TRI ANGGARA PUTRA MODAL DASAR MODAL YANG DI SETOR MODAL YANG DI TEMPATKAN KESELURUHAN NILAI NOMINAL SAHAM YANG ADA DALAM PERSEROAN SEJUMLAH UANG TUNAI/BENTUK LAIN YANG DISETOR PENDIRI KETIKA PERSERO DIDIRIKAN MODAL YANG DISANGGUPI PARA PENDIRI UNTUK DISETOR KETIKA PERSEROAN DIDIRIKAN

Modal D asar Modal dasar terdiri atas seluruh nilai niminal saham Dalam undang-undang pasar modal dapat di tentukan , modal dasar terdiri atas saham tanpa nilai niminal Modal dasar paling minimal Rp . 50.000.000,00 Di bidang tertentu dapat di tentukan lebih besar . TRI ANGGARA PUTRA

CONTOH MODAL DASAR Modal dasar perseroan berjumlah Rp . 20.000.000.000,00, terbagi atas 20.000 saham , masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp . 1.000.000,00 TRI ANGGARA PUTRA

Modal di tempatkan Paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh ; Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dengan penyetoran yang sah ; Pengeluaran saham lebih lanjut setiap kali menambah modal yang ditempatkan harus di setor penuh ; TRI ANGGARA PUTRA

KEKAYAAN PERSEROAN TRI ANGGARA PUTRA Pemegang saham Perseroan terbatas bisnis keuntungan kekayaan Rp . 20 Milyar (2021) Kekayaan siapa ?

SAHAM Modal perseroan terbagi atas saham Saham perseroan menurut UUPT harus memiliki nilai nominal dan nilai saham tersebut ditentukan mata uang rupiah; UUPT memberi kemungkinan saham diterbitkan tanpa nilai nominal berdasarkan UUPM; TRI ANGGARA PUTRA

KLASIFIKASI SAHAM (class of shares) TRI ANGGARA PUTRA BERDASAR HAK PEMEGANG SAHAM SAHAM Saham Biasa (common stock atau ordinary shares) Saham yang Memiliki Keistimewaan (preference shares)

SAHAM BIASA Saham yang tidak memiliki keistimewaan atau tidak memiliki hak lebih tertentu ; Memiliki hak suara , hak mendapat dividen dan hak untuk mendapat sisa kekayaan setelah pembubaran dan likuidasi . TRI ANGGARA PUTRA

SAHAM YANG MEMILIKI KEISTIMEWAAN SAHAM Preferen Saham preferen kumulatif Saham Prioritas TRI ANGGARA PUTRA

PERALIHAN HAK ATAS SAHAM Jika di alihkan melalui jual beli , berarti pertama -tama harus di adakan perjanjian jual beli saham ; Setelah itu dilakukan peralihan hak yang harus dilakukan dengan akta pemindahan hak ( cessie ); Di pasar modal berlaku keentuan khusus ! TRI ANGGARA PUTRA

MACAM-MACAM PERSEROAN TERBATAS TRI ANGGARA PUTRA PERSEROAN TERBATAS Perseroan terbatas tertutup Perseroan terbatas terbuka

PERSEROAN TERBATAS TERBUKA Pasal 1 ayat 7 UUPT : Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham , sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal . Pasal 1 ayat 8 UUPT : Perseroan Publik adalah Perseroan yang memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. TRI ANGGARA PUTRA

KRITERIA PT TERBUKA Perusahaan Publik   adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 ( tiga ratus ) pemegang saham dan memiliki modal disetor paling sedikit Rp3.000.000.000,00 ( tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah . TRI ANGGARA PUTRA

KARAKTERISTIK UTAMA PERSEROAN TERBATAS Sifat terbatasnya tanggung jawab pemegang saham ; Pemegang saham tidak bertanggung jawab terhadap utang atau kerugian perseroan terbatas ; Utang atau kerugian tersebut semata-mata dipenuhi dari kekayaan perseroan terbatas ; TRI ANGGARA PUTRA

KARAKTERISTIK UTAMA PERSEROAN TERBATAS “ Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang di buat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi saham yang di miliki ” Dapatkah pemegang saham bertanggung jawab sampai pada harta pribadinya ? TRI ANGGARA PUTRA

TANGGUNG JAWAB PRIBADI PEMEGANG SAHAM ( pasal 3 ayat 2 UUPT) Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi ; Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan untuk kepentingan pribadi ; Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perseroan ; atau Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan , yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan TRI ANGGARA PUTRA

ORGAN PERSEROAN Rapat Umum Pemegang Saham ; Direksi , dan Dewan Komisaris ; TRI ANGGARA PUTRA

RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham ) Rapat Umum Pemegang Saham , yang selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan / atau anggaran dasar . TRI ANGGARA PUTRA

MACAM-MACAM RUPS TRI ANGGARA PUTRA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS TAHUNAN RUPS LUAR BIASA PRIODIK Dapat di lakukan sewaktu-waktu jika ada permasalahan mendesak yang harus di putuskan melalui RUPS

PELAKSANAAN RUPS RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan; RUPS PT Terbuka di tempat kedudukan bursa; RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi , video konferensi atau sarana elektronik lainnya ; RUPS dapat juga dilakukan secara sirkuler . TRI ANGGARA PUTRA

PENYELENGGARA RUPS Direksi Dapat juga di selenggarakan atas permintaan 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara sah , kecuali anggaran dasar menentukan jumlah yang lebih kecil dan / atau Dewan komisaris . TRI ANGGARA PUTRA

PERANAN PENGADILAN NEGERI Jika permohonan RUPS yang diajukan oleh pemegang saham ditolak oleh direksi , pemegang saham dapat meminta penetapan PN untuk melaksanakan RUPS; Jika direksi atau komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS, pemegang saham dapat meminta penetapan PN untuk melakukan pemanggilan . TRI ANGGARA PUTRA

DIREKSI Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar . TRI ANGGARA PUTRA

TANGGUNG JAWAB DIREKSI ( pasal 97 UUPT) Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1). Pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilaksanakan setiap anggota Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab . Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Dalam hal Direksi terdiri atas 2 ( dua ) anggota Direksi atau lebih , tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi . Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan : kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya ; telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian ; dan telah mengambil tindakan untuk mencegahtimbul atau berlanjutnya kerugian tersebut . TRI ANGGARA PUTRA

DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan / atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi . TRI ANGGARA PUTRA

TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS Bertanggung jawab atas pengawasan berkaitan dengan kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan ; Wajib dengan iktikad dan kehati-hatian dalam menjalankan tugas ; Bertanggung jawab secara pribadi apabila melanggar prinsip iktikad baik dan kehati-hatian ; TRI ANGGARA PUTRA

PENGGABUNGAN ( Merger ) TRI ANGGARA PUTRA TRI ANGGARA PUTRA

PENGGABUNGAN (Merger) P erbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hokum. TRI ANGGARA PUTRA

PENGGABUNGAN (Merger) Aktiva dan pasiva perseroan yang menggabungkan beralih karena hukum ke dalam perseroan yang menerima penggabungan ; Pemegang saham perseroan yang menggabungkan diri karena hokum menjadi pemegang saham pada perseroan yang menerima penggabungan ; Perseroan yang menggabungkan berakhir karena hokum sejak tanggal penggabungan mulai berlaku . TRI ANGGARA PUTRA

PENGGABUNGAN (Merger) TRI ANGGARA PUTRA PT. NAGA SURYA PT. SURYA NASIONAL Setelah menggabungkan diri , PT. SURYA NASIONAL harus membubarkan dirinya sebagai badan hukum

Pengambilalihan ( Akuisisi ) TRI ANGGARA PUTRA TRI ANGGARA PUTRA

PENGAMBILALIHAN ( A kuisisi ) Perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut . TRI ANGGARA PUTRA

PENGAMBILALIHAN ( Akuisisi ) Pengambilalihan dilakukan dengan pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan atau akan dikeluarkan oleh perseroan melalui direksi perseroan atau langsung dari pemegang saham ; Pengambilalihan dapat dilakukan oleh badan hukum atau perseroan ; Pengambilalihan tersebut adalah pengambilalihan saham yang mengakibatkan beralihnya pengendalian perseroan tersebut . TRI ANGGARA PUTRA

PENGAMBILALIHAN ( Akuisisi ) TRI ANGGARA PUTRA PT. PHILIP MORRIS INDONESIA PT. HM SAMPOERNA Putra sampoerna 39 % Publik 61 % Saham yang dimiliki PUTRA SAMPOERNA dibeli oleh PT. PHILIP MORRIS INDONESIA Perusahaan target masih eksis , tetapi terjadi perubahan susunan kepemilikan saham Dengan proses tender offer di pasar modal PT. PHILIP MORRIS menguasai 99 % saham PT. HM SAMPOERENA

PENGAMBILALIHAN ( Akuisisi ) Dalam hal pengambilalihan dilakukan oleh BH berbentuk PT, direksi sebelum melakukan perbuatan hokum pengambilalihan harus berdasar keputusan RUPS; RUPS harus dihadiri ¾ bagian dari seluruh saham dengan hak suara atau diwakili dalam RUPS; Keputusan sah jika disetujui paling sedikit ¾ bagian dari jumlah dikeluarkan , kecuali AD menentukan jumlah yang lebih besar . TRI ANGGARA PUTRA

Peleburan ( K onsolodasi ) TRI ANGGARA PUTRA TRI ANGGARA PUTRA

PELEBURAN ( Konsolidasi ) Perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum TRI ANGGARA PUTRA

PELEBURAN ( Konsolidasi ) TRI ANGGARA PUTRA PT. SUKA KARYA PT. MANDA SEHAT PT. KITA BERSAMA MELEBURKAN DIRI MENJADI SATU, SEHINGGA LAHIR PERUSAHAAN BARU PT. SUKA SEHAT BERSAMA

PEMISAHAN TRI ANGGARA PUTRA TRI ANGGARA PUTRA

PEMISAHAN P erbuatan hukum yang dilakukan oleh Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 2 ( dua ) Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 1 ( satu ) Perseroan atau lebih . TRI ANGGARA PUTRA

PEMISAHAN TRI ANGGARA PUTRA PT. INDAH BERSAMA PT. INDAH PT. BERSAMA

PEMERIKSAAN TERHADAP PERSEROAN Pemeriksaan terhadap perseroan dapat dilakukan jika ada dugaan : Perseroanmelakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga ; Anggota direksi atau dewan komisaris melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan perseroan atau pemegang saham atau pihak ketiga . Permohonan diajukan kepada pengadilan negeri di mana perseroan berkedudukan . TRI ANGGARA PUTRA

TRI ANGGARA PUTRA
Tags