ILMU TASAWUF tqn tasikmalaya testttt.pptx

AlifIhsanMutaqin 8 views 33 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

Tasauf


Slide Content

ILMU TASAWUF

QS. Al-baqarah ayat 208 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ Artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan , dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Islam - Iman - Ihsan

Islam, Iman & Ihsan Hadits Arbain no.2 Ayahku, Umar bin Khattab, bercerita: “Ketika kami sedang bersama Rasulullah s.a.w. pada suatu hari, datanglah ketengah kami seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih bersih, rambutnya sangat hitam kelam, tak nampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh – namun tak satu pun dari kami yang mengenalnya. Lalu orang itu duduk menghadap Nabi s.a.w. begitu dekatnya, sehingga kedua lututnya bersentuhan dengan lutut Nabi, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha Nabi s.a.w. حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ/ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ/ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ/ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ/ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ/ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ/ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ/ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ

1. Rukun Islam Lalu orang itu berkata: ‘Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang ISLAM’. Rasulullah s.a.w. menjawab: ‘Islam adalah: Kesaksian tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah Shalat Zakat Puasa Ramadhan Hajji, jika mampu.’ Lalu orang itu berkata: ‘Benar engkau’. Kami pun terheran-heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ: أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ

2. Rukun Iman Lalu orang itu berkata lagi: ‘Jelaskan padaku tentang IMAN’. Rasul menjelaskan: ‘Iman adalah percaya akan: Allah Malaikat-malaikatNya Kitab-kitabNya Rasul-rasulnya Hari Akhir Taqdir Baik dan Buruk.’ Lalu orang itu berkata: ‘Benar engkau.’ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ

3. Rukun Ihsan Orang itu berkata lagi: ‘Sekarang jelaskan padaku tentang IHSAN’. Rasul menjelaskan: ‘Ihsan adalah: 1. Dalam ibadahmu engkau seakan-akan melihat Allah, dan kalaupun engkau tidak melihat Allah engkau merasa sedang dilihat oleh Allah s.w.t.’ Lalu orang itu berkata: ‘Benar engkau.’ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ صَدَقْتَ

Jibril Mengajarkan Agama Lalu orang itu bertolak pergi, tinggal aku terheran-heran. Rasul pun berkata: ‘Hai Umar, tahukah engkau siapa orang yang datang bertanya tadi?’ Aku menjawab: ‘Allah dan RasulNyalah yang lebih tahu.’ Rasul : ‘Dia adalah Jibril, datang kepadamu untuk mengajarimu tentang agamamu .’ “ (HR Muslim) ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ (مـسلم)

Rukun IHSAN Rasa melihat Allah, atau dilihat Allah Rukun IMAN 1. Allah 2. Malaikat 3. Kitab 4. Rasul 5. Kiamat 6. Taqdir Rukun ISLAM 1. Syahadat 2. Shalat 3. Zakat 4. Puasa 5. Hajji AGAMA

Islam Prosedur Ibadah Jismani Syari’ah Fiqh Iman Dasar Ibadah Aqal Aqidah Ushuluddin Ihsan Sikap Ibadah Dzawq & Syu`ur Thariqah Tashawwuf A G A M A Wacana Ilmu

PENGERTIAN TASAWUF Tasawuf berasal dari bahasa Arab: تصوف ( Tashawwuf ) akar katanya shafa artinya bersih , suci , jernih . Sufi adalah orang yang hatinya bersih dari dosa-dosa dan segala sesuatu selain Allah, sehingga perilakunya mencerminkan ketakwaan dan layak diteladani .

PENGERTIAN TASAWUF Zakaria Al-Anshari : “ Tasawuf sebagai cara menyucikan diri, meningkatkan akhlak, dan membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi ”. Ilmu Tasawuf adalah “ Ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi Jiwa ( ahwal an- nafs ) yang terpuji dan tercela , cara penyucian jiwa dari sifat-sifat tercela , serta cara menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji , dan cara menempuh suluk menuju Allah dan berlari kepada -Nya” .

RUANG LINGKUP KAJIAN TASAWUF Mengetahui Kondisi Jiwa yang terpuji dan tercela . Cara Penyucian Jiwa dari sifat-sifat tercela . Cara Menghiasi Jiwa dengan Sifat-sifat Terpuji . Cara Menempuh Suluk menuju Allah dan berlari kepada -Nya.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ # وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ “Sesungguhnya beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman) dan mengingat nama tuhannya, lalu dia shalat” (QS. Al-A’la, 87: 14-15)

OBYEK dan buah ILMU TASAWUF “ Obyeknya adalah Perbuatan-perbuatan Hati dan Indera Lahir , serta cara Penyucian dan Pemurniannya ”. “ Buahnya adalah Akhlak al- karimah , mendidik hati dan mengetahui Alam Gaib , dengan perasaan ruhani maupun hati , serta keselamatan di Akhirat , meraih Ridha Allah dan kebahagiaan Abadi ”.

KARAKTERISTIK TASAWUF Ajarannya benar-benar menurut Al-Quran dan Sunnah, terikat dan tidak keluar dari ajaran-ajaran syariah Islamiyah. Lebih cenderung pada perilaku atau moral keagamaan dan pada pemikiran. Banyak dikembangkan oleh kaum salaf. Termotivasi untuk membersihkan jiwa yang lebih berorientasi pada aspek dalam yaitu cara hidup yang lebih mengutamakan rasa, dan lebih mementingkan keagungan Tuhan dan bebas dari egoisme.

Keutamaan ILMU TASAWUF Ilmu Tasawuf merupakan Ilmu yang paling mulia karena hubungannya dengan Ma’rifat dan Cinta pada Allah. Jika ilmu-ilmu lain adalah jasad / tubuh , maka tasawuf laksana ruh baginya . Tasawuf diciptakan oleh Allah dan di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, Serta para Nabi Sebelumnya . Tasawuf adalah Ruh bagi seluruh syari’at Agama Allah.

“ Jika seorang hamba mendekatkan kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekatinya sehasta, jika dia mendekat sehasta, maka Aku mendekat sedepa, jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya berlari ” (HR. Bukhari) .

Sikap Ulama terhadap Tasawuf & Thariqah

Imam Abu Hanifah (85 H.-150 H) Imam Abu Hanifah (Nu'man bin Tsabit - Ulama besar pendiri mazhab Hanafi) adalah murid dari Ahli Silsilah Thariqat Naqsyabandiyah yaitu Imam Jafar as Shadiq ra Abu Hanifah : "Jika tidak karena dua tahun, Nu'man telah celaka. Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Imam Jafar as Shadiq, maka saya mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar .“ ( Jalaluddin as Suyuthi didalam kitab Durr al Mantsur )

Imam Maliki (93-179 H) ( Malik bin Anas - Ulama besar pendiri mazhab Maliki) yang juga murid Imam Jafar as Shadiq ra : "Barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasawuf tanpa fiqih maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fiqih tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dengan disertai fiqih dia meraih kebenaran .“ ( Ali al-Adawi dalam kitab Ulama fiqih, vol. 2, hal. 195 yang meriwayatkan dari Imam Abul Hasan).

Imam Syafi'i 150-205 H ( Muhammad bin Idris, ; Ulama besar pendiri mazhab Syafi'i ) : " Saya berkumpul bersama orang-orang sufi dan menerima 3 ilmu: 1. Mereka mengajariku bagaimana berbicara 2. Mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan kelembutan hati 3. Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf." ( Riwayat dari kitab Kasyf al-Khafa dan Muzid al Albas, Imam 'Ajluni, vol. 1, hal. 341)

Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H ) berkata : " Anakku, kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah mata air ilmu dan mereka selalu mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka adalah orang-orang zuhud yang memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi. Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka" ( Ghiza al Albab, vol. 1, hal. 120 ; Tanwir al Qulub, hal. 405, Syaikh Amin al Kurdi)

U lama kaum salaf sangat menghormati dan mengikuti ajaran T asawuf

Syaikh Fakhruddin ar Razi (544-606 H ; Ulama besar dan ahli hadits) : " Jalan para sufi adalah mencari ilmu untuk memutuskan hati mereka dari kehidupan dunia dan menjaga diri agar selalu sibuk dalam pikiran dan hati mereka dengan mengingat Allah pada seluruh tindakan dan perilaku .“ ( I'tiqad al Furaq al Musliman, hal. 72, 73)

Ibn Khaldun (733-808 H) ; Ulama besar dan filosof Islam) " Jalan sufi adalah jalan salaf, yakni jalannya para ulama terdahulu di antara para sahabat Rasulullah SAW, tabi’in dan tabi'it-tabi'in. Asasnya adalah beribadah kepada Allah dan meninggalkan perhiasan serta kesenangan dunia .“ ( Muqadimah ibn Khaldun, hal. 328).

Imam Jalaluddin as Suyuti (Ulama besar ahli tafsir Qur'an dan hadits) didalam kitab Ta'yad al haqiqat al 'Aliyyah, hal. 57 berkata : "Tasawuf yang dianut oleh ahlinya adalah ilmu yang paling baik dan terpuji. Ilmu ini menjelaskan bagaimana mengikuti Sunah Nabi SAW dan meninggalkan bid'ah."

Ibnu Taimiyyah (661-728 H) salah seorang ulama yang dikenal keras menentang tasawuf , pada akhirnya mengakui bahwa tasawuf adalah jalan kebenaran, sehingga beliaupun mengambil bai'at dan menjadi pengikut thariqah Qadiriyyah .

Ibnu Taimiyyah berkata : " Kalian harus mengetahui bahwa para syaikh yang terbimbing harus diambil dan diikuti sebagai petunjuk dan teladan dalam agama, karena mereka mengikuti jejak Para Nabi dan Rasul. Thariqah para syaikh itu adalah untuk menyeru manusia kepada kehadiran dalam Hadhirat Allah dan ketaatan kepada Nabi." ( Majmu al Fatawa Ibn Taimiyyah, terbitan Dar ar Rahmat, Kairo, Vol. 11, hal. 497, dalam bab. Tasawuf )

“ dalam berhaji , kita memerlukan petunjuk (dalal) untuk mencapai Ka'bah, para syaikh ini adalah petunjuk kita (dalal) menuju Allah dan Nabi kita." Di antara para syaikh sufi yang beliau sebutkan didalam kitabnya adalah, Syaikh Ibrahim ibn Adham ra, guru kami Syaikh Ma'ruf al Karkhi ra, Syaikh Hasan al Basri ra, Sayyidah Rabi'ah al Adawiyyah ra, guru kami Syaikh Abul Qasim Junaid ibn Muhammad al Baghdadi ra, guru kami Syaikh Abdul Qadir al Jailani, Syaikh Ahmad ar Rifa'i ra, dll. ( Majmu al Fatawa Ibn Taimiyyah, terbitan Dar ar Rahmat, Kairo, Vol. 11, hal . 499 )

" Kita (saat ini) tidak mempunyai seorang Imam yang setara dengan Malik, al Auza'i, at Tsauri, Abu Hanifah, as Syafi'i, Ahmad bin Hanbal, Fudhail bin Iyyadh, Ma'ruf al Karkhi, dan orang-orang yang sama dengan mereka . " Kemudian sejalan dengan gurunya, Ibnu Qayyim al Jauziyyah didalam kitab 'Ar Ruh telah mengakui dan mengambil hadits dan riwayat-riwayat dari para pemuka sufi. ( Syarh al Aqidah al Asfahaniyyah hal. 128. )

Dr. Yusuf Qardhawi, guru besar Universitas al Azhar, “D i dalam kumpulan fatwanya mengatakan, "Arti tasawuf dalam agama ialah memperdalam ke arah bagian ruhaniah, ubudiyyah, dan perhatiannya tercurah seputar permasalahan itu". “ P ara sufi sangat berhati-hati dalam meniti jalan di atas garis yang telah ditetapkan oleh Al-Qur,an dan As-Sunnah. Bersih dari berbagai pikiran dan praktek yang menyimpang, baik dalam ibadat atau pikirannya.

Banyak orang yang masuk Islam karena pengaruh mereka , B anyak orang yang durhaka dan zh alim bertobat karena jasa mereka. Dan tidak sedikit yang mewariskan pada dunia Islam, yang berupa kekayaan besar dari peradaban dan ilmu, terutama di bidang marifat, akhlak dan pengalaman-pengalaman di alam ruhani, semua itu tidak dapat diingkari".
Tags