ILP LABKESMAS KAB. PROBOLINGGO 26.5.25.pptx

LabkesdaProlanis 22 views 79 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 86
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86

About This Presentation

Integrasi Layanan Primer


Slide Content

SEKSI TATA KELOLA KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR KAB. PROBOLINGGO, 26 MEI 2025 Contact ILP DALAM PENYELENGGARAAN LABKESMAS LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

POKOK BAHASAN KEBIJAKAN LABKESMAS Penataan , SDM, Standar layanan , Mutu, Perizinan , Pencatatan-Pelaporan KONSEP ILP Struktur Organisasi & Tata Kerja PENYELENGGARAAN LABKESMAS DALAM ILP Klinis dan Lingkungan PENGUATAN ALKES Sophi & InPuls

POKOK BAHASAN KEBIJAKAN LABKESMAS Penataan , SDM, Standar layanan , Mutu, Perizinan , Pencatatan-Pelaporan KONSEP ILP Regulasi , ILP di PKM, UPKD/K, posyandu , contoh PENYELENGGARAAN LABKESMAS DALAM ILP Klinis dan Lingkungan PENGUATAN ALKES Sophi & InPuls

LATAR BELAKANG Permasalahan Kesehatan di Indonesia Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia

Contact UNDANG- UNDANG NO.17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 28 TAHUN 2024 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG- UNDANG NO.17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN KMK NO. HK.01.07-MENKES-1801-2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT-SIGNED REGULASI TERKAIT LABKESMAS

JENIS LABORATORIUM KESEHATAN UU No.17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan ps.33 PP No.28 Tahun 2024 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan LABORATORIUM LAINNYA yang ditetapkan kementerian LABORATORIUM MEDIS (Clinical Laboratory) Lab Medis Mandiri Lab Medis terintegrasi fasyankes lain LABORATORIUM KESMAS ( Public Health Laboratory) 5 Tingkat Labkesmas Menangani pemeriksaan spesimen klinik untuk tujuan penentuan jenis penyakit , penyebab penyakit , kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan Menangani pemeriksaan spesimen klinik , pengujian sampel lingkungan , vektor , binatang pembawa penyakit , pangan dan Fungsi Lainnya untuk tujuan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit serta peningkatan kesehatan masyarakat Termasuk : Laboratorium BGSI dan lab lainnya Laboratorium Kesehatan

Our Vision To be a leading healthcare service center with the best care Our Mission To provide high quality and friendly healthcare services Contact PENATAAN LABKESMAS 2 11 38 514 10.374 Lab Biologi Kesehatan Lab Kesehatan Lingkungan Labkesmas Regional Labkesda Provinsi Labkesda Kab /Kota Labkesmas di Puskemas Labkesda Provinsi Labkesda Kab /Kota* Labkesmas di Puskemas 1 32 973 Pencegahan Penyakit dan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Pemeriksaan Labkesmas bertujuan untuk : Skrining Diagnosis Follow Up Surveillance Quality Assurance Research and Development *6 Kab /Kota belum memiliki Labkesda yaitu Kab . Samoang (DAK FISIK 2025), Kab . Madiun ( sudah ada bangunan per tahun 2025), Kab . Bangkalan , Kota Batu, Kota Madiun , Kota Pasuruan

FUNGSI PER TINGKATAN Tingkat 4 Regional Pemeriksaan spesimen klinis Pengujian sampel Surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan serta respon KLB, wabah , dan bencana Pengelolaan dan analisis data Komunikasi dengan pemangku kepentingan Penguatan kapasitas SDM Pengelolaan logistik khusus laboratorium Penjaminan mutu laboratorium Pengorganisasian jejaring laboratorium kesehatan Kerja sama dengan Lembaga/institusi nasional dan/atau internasional Pengelolaan biorepositori spesimen klinis dan sampel Pengembangan teknologi tepat guna Merumuskan rekomendasi kebijakan dan pengembangan program kesehatan Fungsi Tingkat 1 Puskesmas dan BKK Tingkat 2 Kab/Kota Tingkat 3 Provinsi Tingkat 5 Nasional Analisis masalah kesehatan masyarakat berbasis laboratorium 5 8 12 13 14

PENJELASAN FUNGSI Pemeriksaan Spesimen Klinis Pengujian Sampel Labkesmas melakukan pemeriksaan laboratorium pada spesimen yang berasal dari manusia . Bertujuan untuk skrining , deteksi dini , diagnosis dan konfirmasi diagnosis, khususnya pada penyakit berpotensi KLB/ wabah / bencana . Pengelolaan biosafety dan biosecurity . Melaksanakan rujukan spesimen , termasuk transport spesimen . Pelayanan uji diagnostik in vitro ( tingkat 4 dan 5). Melakukan pengujian terhadap sampel vektor , reservoir, zoonosis, dan lingkungan . Rujukan transport sampel . Konfirmasi hasil pemeriksaan , khususnya faktor risiko KLB/ wabah / bencana . Pengelolaan biosafety dan biosecurity . Pelayanan uji produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga . Surveilans Penyakit & Faktor resiko kesehatan serta respon KLB, wabah & bencana Analisis data surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium . Investigasi KLB, wabah dan bencana berbasis laboratorium . Pengelolaan & Analisa Data Pengelolaan data dan informasi laboratorium termasuk analisis komputasional dan bioinformatik . Komunikasi dgn Pemangku Kepentingan Mengomunikasikan kepada pemangku kepentingan mengenai analisis hasil pemeriksaan . Diseminasi , rekomendasi intervensi masalah kesehatan masyarakat dengan pemangku kepentingan terkait . 5

PENJELASAN FUNGSI Penguatan Kapasitas SDM Pengelolaan Logistik Khusus Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan , kegiatan magang , studi banding, dan evaluasi pasca pelatihan . Pembinaan teknis dilakukan secara berjenjang . Mengelola logistik pada kondisi rutin dan kondisi tertentu , seperti kondisi KLB, wabah , dan bencana . Logistik dapat berupa bahan kontrol , bahan dan reagen esensial , kit diagnostik , APD, termasuk proses pengiriman . Penjaminan Mutu Lab Pelaksanaan penjaminan mutu internal (PMI) laboratorium . Pelakksanaan penjaminan mutu eksternal (PME) laboratorium . Penyelenggaraan PME melalui uji profisiensi /uji banding dan/ atau uji kalibrasi . Pemantauan tindak lanjut hasil PME. Pemeliharaan sarana dan prasarana , dan peralatan lab. 8

PENJELASAN FUNGSI Pengorganisasi Jejaring Kerjasama dgn Lembaga/ Institusi Nasional dan/ atau Internasional Mengoordinasikan jejaring labkes di wilayahnya untuk tujuan pencegahan dan pengendalian penyakit serta upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Melakukan penguatan jejaring dengan Lintas Sektor dan organisasi internasional dalam rangka surveilans penyakit menular , tidak menular , faktor risiko kesehatan lingkungan , keamanan pangan , uji validasi alat kesehatan dan PKRT untuk mencapai sistem kesehatan yang tangguh . Pengelolaan Biorepositori Pengelolaan biorepositori spesimen dan/ atau sampel penyebab penyakit tertentu untuk kepentingan konfirmasi penjaminan mutu (uji konfirmasi ) dan kegiatan riset serta inovasi . Pengelolaan dilakukan sesuai standar untuk menjaga kualitas spesimen dan/ atau sampel dan kultur/ biakan agar tetap dapat digunakan kembali serta memenuhi biosafety dan biosecurity . Repositori juga mencakup penyimpanan secara virtual/ cloud setiap informasi metode terkait data hasil pemeriksaan laboratorium . Analisis Masalah Kesmas Analisis masalah kesehatan masyarakat/ lingkungan berbasis laboratorium . Dukungan pada kajian dan pendidikan terkait laboratorium kesehatan di wilayahnya . Labkesmas juga dapat memberikan pendampingan dan bimbingan terkait perizinan dan registrasi laboratorium kesehatan yang berada di wilayahnya .  12

PENJELASAN FUNGSI Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pembuatan prototype teknologi tepat guna . Pengembangan metode pemeriksaan laboratorium . Melakukan kajian operasional dan terapan untuk mendukung program kesehatan . Merumuskan Rekomendasi Kebijakan & Pengembangan Program Penyusunan rekomendasi intervensi dan kebijakan masalah kesehatan masyarakat. Penyusunan rekomendasi pengembangan program dan tata kelola laboratorium kesehatan. 13 14

DATA PELAKSANAAN FUNGSI LABKESMAS JATIM 2024

NO KUALIFIKASI P E N D I D I K A N T k. 1 (PKM) T k. 2 (KAB/KO) T k 3 (PROV) T k. 4 (REGIONAL) T k. 5 (PUSAT) B B B IO K ES B B L A B K ESLI N G 1 D 3 / D 4 A T L M 1 4 10 30 35 20 2 D 3 S a n it a s i/ D 4 Ten a g a K es li ng 1 1 2 8 - 10 3 D4/S1/S2 Epidemiolog - 1 1 5 6 10 4 S1 B i o l o g i - 1 1 5 5 5 5 D 3 A n a li s K i m i a / S1 Kimia/Farmasi - 1 2 15 15 10 6 S1 K es m a s ( p e m i n ata n Entomolog) - 1 1 5 - 17 7 S2 Biomedik/Bioteknol ogi/Biomolekuler - - 1 6 10 5 8 D 3 / D 4 E l e kt r o m e di s - - 1 2 2 2 9 Kompetensi P a t o l o g i K li n i k - - 1 1 1 - 10 Kompetensi Mik r obiolo g i K li n i k - - - 1 2 1 11 S2 B i o i nf o r m at i k a - - - 1 1 1 TOTAL 2 9 20 79 77 81 STANDAR SDM

LATAR BELAKANG Sumber Data: Valdat Takel Kesmas (896 puskesmas ).45 puskesmas tidak ada data Masih terdapat Labkesmas Tk.1 yang belum memiliki SDM sesuai dengan standar KMK 1801/2024

16 Belum semua labkesmas Tingkat 2 memiliki jenis SDM sesuai dengan standar KMK No. 1801/2024

Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1801/2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT STANDAR JENIS LAYANAN

TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3 TINGKAT 4 TINGKAT 5 Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1801/2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3 TINGKAT 4 TINGKAT 5 Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1801/2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3 TINGKAT 4 TINGKAT 5 BIOREPOSITORI DAN KAJIAN BERBASIS LABORATORIUM Penyimpanan sementara sebelum dirujuk Penyimpanan sementara untuk konfirmasi Penyediaan bahan uji laboratorium ( mikroorganisme untuk konfimrasi dan kultur) Kajian dan penelitian Penyediaan bahan uji laboratorium ( mikroorganisme , vector, dan BPP) untuk konfirmasi dan kultur Kajian dan penelitian Penyediaan hewan coba Penyimpanan specimen/ sampel Penyediaan bahan uji laboratorium ( mikroorganisme , vector, dan BPP) untuk konfirmasi dan kultur Kajian dan penelitian Penyediaan hewan coba Penyimpanan specimen/ sampel Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1801/2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

KEMAMPUAN LABKESMAS TK.2 DI JATIM TAHUN 2024

MUTU LABKESMAS PENGERTIAN Mutu adalah tingkat pelayanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan , dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini , serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien . TATA KELOLA MUTU LABKESMAS PERENCANAAN PROGRAM MUTU PENYELENGGARAAN PROGRAM MUTU PEMANTAUAN, PENGENDALIAN, DAN PENIALIAN MUTU M emastikan mutu pelayanan dan keselamatan pasien / pengguna layanan dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan . PMI PME Pemeliharaan peralatan dan kalibrasi Peningkatan kompetensi petugas laboratorim Pemantauan dan Pengendalian mutu a. Pengukuran da n pelaporan INM b. Pelaporan IKP 2. Penilaian mutu ( akreditasi )

PEMANTAPAN MUTU 01 Pe mantapan Mutu Internal ( Internal Continous Quality Improvement ) mengendalikan hasil pemeriksaan laboratorium setiap hari mengetahui penyimpangan hasil laboratorium agar dapat segera diperbaiki . Pe mantapan Mutu Eksternal PME diselenggarakan oleh Pihak Eksternal Labkesmas melalui Uji Profisiensi (minimal 2 kali setahun ) , Uji Banding, Uji Silang, Unjuk Kinerja , dan Pengulangan hasil pemeriksaan . TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3 TINGKAT 4 TINGKAT 5 PENYELENGGARA PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL LABORATORIUM KESEHATAN - Uji silang Uji banding Uji silang Uji banding Uji silang Uji banding Penyelenggara uji profisiensi Penyelenggara uji profisiensi untuk penyakit emerging, vector, BPP, resistensi insektisida dan parameter tertentu Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1801/2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3 TINGKAT 4 TINGKAT 5 KALIBRASI ALAT LABORATORIUM DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA - - Pengujian kalibrasi alat laboratorium kesehatan Pengujian kalibrasi alat laboratorium kesehatan Teknologi yang dihasilkan dan diimplementasikan untuk masyarakat luas PENINGKATAN KAPASITAS SDM LAB & FASILITAS PENUNJANG - Pemagangan Bimbingan teknis Pemagangan Diklat Bimbingan teknis Praktik Kerja Lapangan Ruangan diklat Fasilitas penunjang ( ruangan dan alat ) Pemagangan Diklat Bimbingan teknis Praktik Kerja Lapangan Ruangan diklat Fasilitas penunjang ( ruangan dan alat ) Pemagangan Diklat Bimbingan teknis Praktik Kerja Lapangan Ruangan diklat Fasilitas penunjang ( ruangan dan alat ) Fasilitas BSL 3 Museum Duver (BBLKL Salatiga ) Sumber : KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1801/2024 TTG STANDAR LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

INM - IKP https://mutufasyankes.kemkes.go.id/

AKREDITASI Akreditasi Puskesmas Labkesmas Kab /Kota Labkesda Provinsi Labkesmas Regional Labkesmas Nasional Mandatory Akreditasi Puskesmas Akreditasi Labkes Kemenkes Akreditasi Labkes Kemenkes Akreditasi Labkes Kemenkes Akreditasi Labkes Kemenkes Voluntary   ISO 17025 ISO 15189 ISO 17025 ISO 15189 ISO 17043 ISO 17025 ISO 15189 ISO 17043 ISO 35001 ISO 17025 ISO 15189 ISO 17043 ISO 35001 ISO 17025: standar lab pengujian & kalbrasi ISO 15189: standar pem . spesimen manusia ISO 17043: standar penyelenggaran uji profisiensi / PME ISO 35001: standar Biosafety & Biosecurity Akreditasi Labkesmas Akreditasi Labkes sesuai : PMK Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Puskesmas , Klinik , Labkes , UTD, Tempat Praktek Mandiri Dokter / Dokter Gigi *KMK Nomor HK.01.07/Menkes/2011/2022 tentang Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan

Labkesmas Tk1. di Kota Surabaya telah melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi Labkesmas Tk.1 Masih terdapat Labkesmas Tk. 1 yang belum melakukan PMI dan PME Puskesmas dengan BSC sebesar 24% Data Labkesmas Tingkat 1 Sumber Data: Valdat Takel Kesmas (896 puskesmas ).45 puskesmas tidak ada data

Data Labkesmas Tingkat 2 28 JUMLAH AKREDITASI LABKESMAS TK.2 TAHUN 2024 JUMLAH KETERSEDIAAN BSL 2 DI LABKESMAS TK.2 TAHUN 2024 JUMLAH PELAKSANAAN PMI DI LABKESMAS TK.2 TAHUN 2024 JUMLAH PELAKSANAAN PME (1 SIKLUS) DI LABKESMAS TK. 2 TAHUN 2024

SKEMA PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN MUTU

PERIZINAN

REGIS FASYANKES Labkesmas tingkat 1 terintegrasi dengan Registrasi Puskesmas . Labkesmas tingkat 2 dan 3 masih berlangsung seperti biasa , dengan menggunakan akun Dinkes dan teregistrasi dalam Aplikasi Registrasi Fasyankes . Labkesmas tingkat 4 dan 5 sedang dalam proses untuk masuk dalam Aplikasi Registrasi Fasyankes dengan format yang baru sesuai standar Labkesmas .

SILNAS dan Interoperabilitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional/ SIKN Rencana Pengembangan SILNAS s a t useh a t. ke m kes . g o . id kemkes.go.id SILNAS terintegrasi SATUSEHAT T i ng k a t Cakupan SILNAS Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1 Tingkat 4 Tingkat 5 Cakupan untuk Semua Tingkatan - 14 Fungsi Modul Pelayanan Teknis R e gi s t r a s i s am p el D i s t r i bu s i s am p el Hasil pemeriksaan Pelaporan hasil Modul Manajemen SDM, logistik, kearsipan, pengelolaan u s er Dashboard Grafik Analitik/Statistik *Keterangan: SIL interoperable (sampel, metode pengujian, pasien) antar tingkatan lab dan antar Fasyankes lain SIL pada Lab tingkat 3,4,5 perlu ditambah fitur pencatatan biorepository Laboratorium Kesehatan Nasional (2 National Public Health Laboratory) Lab Biokes dan Lab Kesling Labkesmas Regional (Regional Public Health Laboratory) 21 Lab - 11 Regional Labkesmas Provinsi (Provincial Public Health Laboratory) 30 Lab Labkesmas Kab/ Kota (District Public Heath Laboratory) 237 Lab P ri m ar y L abora t or y 10.180 Tipe Lab SISTEM IN F O R M A S I RUMAH SAKIT SISTEM IN F O R M A S I KLINIK SISTEM INFORMASI PU S K E S M A S SISTEM IN F O R M A S I LABORATO RIUM IN T E R O PE R A B I L IT A S PLATFORM SATUSEHAT S I L N A S un t uk L a b k e sm a s S T A N D A R D I S A S I d a n In t e g r a s i da r i L I S l a i n k e ⇒ S I K N

INDIKATOR KINERJA PROGRAM KEMKES TAHUN 2024

LATAR BELAKANG

POKOK BAHASAN KEBIJAKAN LABKESMAS Penataan , SDM, Standar layanan , Mutu, Perizinan , Pencatatan-Pelaporan KONSEP ILP Struktur Organisasi & Tata Kerja PENYELENGGARAAN LABKESMAS DALAM ILP Klinis dan Lingkungan PENGUATAN ALKES Sophi & InPuls

Tidak ada indicator SPM yang mencapai target 100% Indikator pelayanan pada penderita Hipertensi merupakan indicator dengan capaian terendah (59,69%) Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir merupakan indicator dengan capaian tertinggi (78,03%) Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan primer belum cukup kuat dalam merespon masalah kesehatan Berdasarkan hal tersebut  Pemerintah melaksanakan Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer melalui Integrasi Layanan Primer (ILP) Sistem ini tidak dapat dijalankan hanya melalui Puskesmas , Jejaring dan jaringannya namun memerlukan peran serta aktif masyarakat serta pemerintah daerah setempat untuk dapat diimplementasikan

Bertujuan Menata Kembali Yankes Primer dengan Pendekatan ILP Dilaksanakan melalui Pelayanan Kesehatan Primer merupakan pilar penting dalam Transformasi Kesehatan Pendekatan ILP berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif & terintegrasi antar tingkatan fasyankes dan melibatkan Puskesmas , Pustu & Posyandu

Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer diarahkan pada Penguatan Promotif dan Preventif Imunisasi rutin : dari 11 menjadi 14 jenis vaksin BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, PCV, Rotavirus Kanker Serviks merupakan satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) Pneumonia dan diare merupakan 2 dari 5 penyebab tertinggi kematian balita di Indonesia* yang dapat dicegah dengan imunisasi (PCV dan Rotavirus) Perluasan deteksi dini Screening penyakit penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia : Hipotiroid kongenital Thalasemia Anemia Stroke Serangan jantung Hipertensi Penyakit paru obstruksi kronik Tuberkulosis Kanker paru Hepatitis Diabetes Kanker payudara Kanker serviks Kanker usus Peningkatan kesehatan ibu & anak Pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu dengan alat antropometri terstandar Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4 kali menjadi 6 kali , termasuk 2 kali USG dengan dokter pada trimester 1 dan 3

REGULASI ILP

1 2 Pelayanan Kesehatan Kondisi saat ini Era Implementasi ILP 1. Puskesmas ( Kecamatan ) Pelayanan dengan pendekatan Program / penyakit Pendekatan Klaster ( Siklus Hidup ) 2. Pustu ( Desa / Kelurahan ) Pustu Layanan dlm gedung Nakes terbatas Pustu dengan pemberdayaan Masy & keluarga Pustu dengan Minimal SDM 1 Bidan , 1 Perawat dan 2 Kader Posyandu (Dusun / RW) Posyandu Terfragmen ( balita , lansia,Pos UKK Posbindu , dll ) Kader kompetensi terbatas - Posyandu Keluarga ( Posyandu CoE /Center Of Excelent ) - Kader dg 25 Kompetensi dasar ILP di Puskesmas ILP di Putu ILP di Posyandu 3 Integrasi Layanan Primer (ILP) Sosialisasi

42 UPAYA AKSELERASI ILP JATIM 474 Puskesmas ILP Jatim REGULASI PENINGKATAN KOMPETENSI UU NO 17 tahun 2023 tentang Kesehatan PP Nomor 28 tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 17 tahun 2023 tentang Kesehatan KMK No. HK.01.07/Menkes/2015/2023 tentang Juknis ILP SE Kemenkes tanggal 24 April tentang penyampaian target ILP SE Kadinkes Prov Jatimtanggal 20 Mei 2024 tentang Penyampaian Target ILP Mengawal penyusunan SK implementasi ILP di tingkat Kab /Kota  membuat Timkerja Membuat Telaah  Mendorong kemenkes membuat regulasi terkait pelaksanaan ILP di puskesmas , pustu , dan posyandu . FORM SKREENING ASDK Sosilisasi & pendampingan pemanfaatan ASDK secara masif Feedback identifikasi pengisian indicator ASDK ( Pemetaan nakes , SOP, Alur layanan Klaster ) tahun 2024 Mengkompilasi form skrining 🡪 mendorong ke kemenkes untuk menjadi aplikasi / tambahan fitur ke SATU SEHAT sehingga memudahkan menarik / ekspor data dalam membuat Analisa Pembuatan spreadsheet hasil layanan skrining yang sudah dilakukan secara terintegrasi mulai dari level posyandu , pustu , dan puskesmas . Orientasi Nakes di Puskesmas , Pustu Pelatihan kader posyandu 25 Kompetensi Dasar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/2015/2023 tentang

8 KRITERIA PUKESMAS ILP OPTIMAL ASDK 973 Puskesmas Sumber: Laporan Rutin Catpor ILP. 10 April 2025 Sampai bulan 28 November 2024, capaian Puskesmas yang telah mengimplementasikan ILP sebesar 84% (818 Puskesmas) 🡪 dashboard ASDK mengalami maintenance setelahnya. Tersedia SOP masing-masing kluster & Lintas Klaster Unit pelayanan Kesehatan di desa/Pustu ada 2 kader Pustu minimal ada 2 nakes (1 perawat dan 1 bidan) Tersedia regulasi (SK pelaksanaan ILP, SK Ortala, SK Pelimpahan resmi, dll) Pustu minimal ada pelayanan siklus hidup dan kegiatan UKBM Semua Posyandu di Desa/Kelurahan memiliki kader minimal 5 orang Semua Posyandu memberikan pelayanan terintegrasi pada seluruh siklus kehidupan Sudah dilakukan Kunjungan rumah oleh kader POTRET INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) DI JATIM 1 2 3 4 5 6 38 Kab/Kota 2212 Pustu 47.126 Posyandu 8 7 Sumber: ASDK. 28 November 2024

Tidak merubah Tata Ruang Dalam Gedung, Hanya menambah Alur sesuai Klaster 44 INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI PUSKESMAS Berdasarkan klaster , tata organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut : Klaster 1 mengkoordinir manajemen dan ketatausahaan Klaster 2 dan 3 memberikan pelayanan komprehensif dan PWS Klaster 4 menghentikan penularan penyakit dengan surveilans dan pengawasan kualitas lingkungan Dalam hal keterbatasan SDM, pelayanan dapat diberikan oleh petugas dari klaster lainnya yang memiliki kompetensi dan kewenangan yang sesuai Pembagian ruang pelayanan mengikuti sistem klaster dan sasaran pelayanan , diutamakan ruangan tersebut berdekatan dalam 1 klaster Kepala Puskesmas Klaster 1 (Manajemen) Klaster 2 (Ibu dan Anak) Klaster 3 (Usia Dewasa dan Lansia) Klaster 4 (Penanggulangan Penyakit Menular) Lintas Klaster Manajemen Sumber Daya Manajemen Puskesmas Manajemen Mutu dan Keselamatan Manajemen Jejaring Puskesmas Sistem Informasi Puskesmas dan Dashboard PWS Ketatausahaan Balita dan Anak Pra-sekolah Anak Usia Sekolah dan Remaja Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Lanjut Usia Usia Dewasa Surveilans Kesehatan Lingkungan Rawat Inap * Kegawatdaruratan Laboratorium Kefarmasian * Pada Puskesmas Rawat Inap Diikuti dengan : Penataan SDM Sesuai kompetensi Pelaksanaan Strandisasi Layanan PUSKESMAS

POKOK BAHASAN KEBIJAKAN LABKESMAS Penataan , SDM, Standar layanan , Mutu, Perizinan , Pencatatan-Pelaporan KONSEP ILP Struktur Organisasi & Tata Kerja PENYELENGGARAAN LABKESMAS DALAM ILP Klinis dan Lingkungan PENGUATAN ALKES Sophi & InPuls

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN MONEV LABKESMAS DI PKM Musrembang desa / kelurahan Musrembang Kabupaten / kota Penyusunan Perencanaan kegiatan dan Anggaran APBN, APBD dan DAK Sinkronisasi kegiatan antar program dan sektor Dokumen Anggaran APBN, APBD , DAK Fisik & Non Fisik , Sumber Anggaran lainnya Pelaksanaan Kegiatan sesuai perencanaan ( Sinkronisasi dengan program dan sektor ) Monitoring evaluasi Rekomendasi perbaikan dan perencanaan selanjutnya Manajemen Labkesmas di Puskesmas Penanggungjawab dan Pengelola Labkesmas mengawal perencanaan – monev Labkesmas Tingkat 1 Perencanaan Labkesmas terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas Musrembang Kecamatan Lokmin Puskesmas Bulanan (LP) dan 3 bulanan ( LS) termasuk dukungan kegiatan Labkesmas Puskemas Pengumpulan data dan analisa situasi kebutuhan Labkesmas Tingkat 1

Sasaran Masalah Kesehatan Unit Pemberi Pelayanan Puskesmas ( Kecamatan ) Pustu ( Desa / Kelurahan ) Posyandu (Dusun/RT/RW) Ibu hamil , bersalin , nifas ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter ) Kelas ibu hamil Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Persalinan normal Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas ) Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ( KtPA ) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Pengobatan ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) Kelas ibu hamil Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas ) Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ( KtPA ) Pengobatan sederhana Kelas ibu hamil Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Bayi dan anak pra-sekolah Pelayanan Neonatal Esensial Kelas Ibu Balita Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Pengambilan dan pengiriman sampel SHK Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Imunisasi Rutin Lengkap Pemberian Vitamin A dan obat cacing Pencegahan , deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan balita weight faltering, underweight, gizi kurang , gizi buruk dan stunting Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Skrining kasus TBC Skrining Talasemia Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ( KtPA ) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Pengobatan Pelayanan Neonatal Esensial Kelas Ibu Balita Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Imunisasi Rutin Lengkap Pemberian Vitamin A dan obat cacing Pencegahan , deteksi dini , tatalaksana dan rujukan balita weight faltering, underweight , gizi kurang , gizi buruk dan stunting Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Skrining kasus TBC Skrining Talasemia Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ( KtPA ) Pengobatan sederhana Kelas Ibu Balita Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Imunisasi Rutin Lengkap Pemberian Vitamin A dan obat cacing Deteksi dini , Pendampingan serta rujukan balita weight faltering, underweight , gizi kurang , gizi buruk dan stunting Skrining kasus TBC Usia sekolah dan remaja Skrining kesehatan (PTM & PM) Vaksinasi / Imunisasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Fasilitasi UKS Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ( KtPA ) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Pengobatan Skrining kesehatan Vaksinasi / Imunisasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Pencegahan anemia Pengobatan sederhana KIE Kesehatan Remaja Pencegaha n anemia Upaya standarisasi layanan di Puskesmas , Pustu , Posyandu — lintas siklus hidup Penguatan Struktur disertai Standardisasi Paket Pelayanan Kesehatan Skreening

Sasaran Masalah Kesehatan Unit Pemberi Pelayanan Puskesmas ( Kecamatan ) Pustu ( Desa / Kelurahan ) Posyandu (Dusun/RT/RW) Usia Dewasa dan Lansia Skrining Obesitas Skrining Hipertensi Skrining DM Skrining faktor risiko stroke Skrining faktor risiko penyakit jantung Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara , Kanker Kolorektal , Kanker Paru ) Skrining PPOK Skrining TBC Skrining Indera Penglihatan 10. Skrining Malaria Skrining kebugaran Skrining Talasemia Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan Skrining masalah kesehatan jiwa Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin Skrining layak hamil bagi PUS Pelayanan KB Pelayanan Penyakit Akibat Kerja Skrining Geriatri Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Pelayanan Pengobatan Skrining Obesitas Skrining Hipertensi SKrining DM Skrining kanker ( Kanker payudara , Kanker Leher Rahim, Kanker Paru ) Skrining Talasemia Skrining PPOK Skrining TBC Skrining Malaria Skrining Indera Penglihatan Skrining masalah kesehatan jiwa Skrining layak hamil bagi PUS Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan Pelayanan KB Skrining Geriatri Pengobatan sederhana Skrining Obesitas Skrining Hipertensi Skrining DM Skrining TBC Skrining PPOK Skrining Malaria Skrining Indera Penglihatan Skrining masalah kesehatan jiwa Skrining layak hamil bagi PUS Pelayanan KB Skrining Geriatri Pengendalian Penyakit Menular Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon Pengawasan Kualitas Lingkungan Layanan lain Laboratorium Farmasi Kegawatdaruratan Rawat inap 1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT Upaya standarisasi layanan di Puskesmas , Pustu , Posyandu — lintas siklus hidup Skreening

Fungsi Labkesmas tingkat 1 di Puskesmas diperankan oleh petugas di laboratorium dan Klaster Penanggulangan Penyakit Menular . Petugas laboratorium memeriksa spesimen klinis yang berasal dari manusia dan sampel lingkungan , vektor , dan Binatang Pembawa Penyakit (BPP) di wilayah kerja Puskesmas . Dalam pelaksanaannya , pengambilan spesimen dan sampel pemeriksaan dapat didukung oleh petugas di Klaster Penanggulangan Penyakit Menular dan petugas klaster lainnya yang memiliki kemampuan dari Puskesmas maupun dari Puskesmas Pembantu . b.Petugas di Klaster Penanggulangan Penyakit Menular melakukan surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan serta respon KLB/ Wabah / KKM di wilayah kerja Puskemas . Kegiatan surveilans penyakit dan faktor risiko berbasis laboratorium dilakukan bersama-sama dengan petugas laboratorium . Petugas Labkesmas tingkat 1 melakukan pengelolaan dan analisis data laboratorium kesehatan di wilayah kerjanya . Hasil analisis dikomunikasikan internal Puskesmas sebagai bagian dari PWS Puskesmas untuk ditindaklanjuti Puskesmas dalam berbagai bentuk kegiatan . Puskesmas menyampaikan kepada Dinkes Kab /Kota dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing .

Pelayanan Laboratorium antar klaster dalam ILP Klaster 2 ( Ibu dan Anak ) Klaster 3 ( Usia Produktif-Lansia ) Ibu Hamil : T es kehamilan K adar hemoglobin darah, G olongan darah G luko-protein urin T es triple eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis B), Malaria (daerah endemis), G ula darah sewaktu , P emeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) P emeriksaan darah rutin untuk mengetahui ada tidaknya pembawa penyakit talasemi 2. Bayi : Pengambilan dan pengiriman sampel SHK Remaja kadar hemoglobin darah di sekolah Skrining fakor risiko PTM : DM, thalasemia Skrining TBC, HIV, dll 2. Lanjut Usia Skrining penyakit menular : TBC, HIV , PPOK Skrining PTM : thalassemia, DM, asam urat , pemeriksaan fungsi ginjal dengan urinalisa dan proteinuria (albumin, ureum dan kreatinin ) Skrining faktor risiko stroke dan jantung : P rofil lipid ( kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida ) , dll Skrining Ca colorectal bagi resiko sedang dan tinggi : pemeriksaan darah samar . 1. Usia Produktif Skrining penyakit menular : TBC, HIV, IMS, dll Skrining PTM : thalassemia, DM, asam urat , pemeriksaan fungsi ginjal dengan urinalisa dan proteinuria (albumin, ureum dan kreatinin ) Skrining faktor risiko stroke dan jantung : P rofil lipid ( kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida ) , dll Skrining pada calon pengantin : atas indikasi thalasemia , TBC, HIV , Sifilis , hepatitis Tindak lanjut : P encegahan, K ewaspadaan dini dan Respon ( Surveilans Pasif dan Aktif ) Ditemukan kasus penyakit menular di klaster 2 dan 3 Klaster 4 ( Penanggulangan penyakit menular )

Alur Pelayanan labkesmas tk 1 - Spesimen klinis - Peran Labkesmas : Peningkatan deteksi dini pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular , penyakit menular serta faktor risiko kesehatan lingkungan , vektor dan binatang pembawa penyakit serta peningkatan kesehatan masyarakat Surveilans Pasif

Alur Pelayanan Labkesmas Tk 1 Sampel Vektor , Binatang Pembawa Penyakit dan Lingkungan Sampel manusia Pengambilan sampel vektor , Binatan g pembawa penyakit dan Lingkungan Petugas klaster 4 menindaklanjuti laporan dari klaster 2 dan 3 untuk kasus penyakit menular Penyelidikan epidemiologi / contact tracing Dapat dilakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas ? pemeriksaaan laboratorium sesuai standar Ya Tidak Penanggungjawab laboratorium Rujuk Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan termasuk bila ada kasus KLB/ wabah Penanggungjawab laboratorium Kepala Puskesmas Kasus tersangka KLB/ Wabah Sampel vektor , BPP dan lingkungan Sampel manusia Peran Labkesmas : Peningkatan deteksi dini pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular , penyakit menular serta faktor risiko kesehatan lingkungan , vektor dan binatang pembawa penyakit serta peningkatan kesehatan masyarakat Surveilans Aktif

Best Practice Implementasi ILP di Puskesmas Manukan Kulon Kota Surabaya

STRUKTUR ORGANISASI ILP PUSKESMAS MANUKAN KULON

CONTOH ALUR LAYANAN KLASTER

REGULASI ILP

Pelaksanaan Skrining ILP sudah tercatat di SIMPUS

DOKUMENTASI PER KLASTER

Layanan Pustu Banjar Sugihan 2 KSH bergiliran piket di Pustu di bawah bimbingan Nakes

DOKUMENTASI LAYANAN POSYANDU

POKOK BAHASAN KEBIJAKAN LABKESMAS Penataan , SDM, Standar layanan , Mutu, Perizinan , Pencatatan-Pelaporan KONSEP ILP Struktur Organisasi & Tata Kerja PENYELENGGARAAN LABKESMAS DALAM ILP Klinis dan Lingkungan PENGUATAN ALKES Sophi & InPuls

PENGUATAN ALKES 32 Daya ungkit SOPHI- InPULS dalam percepatan Transformasi L a y a n a n P r i m er Dukungan Transformasi Kesehatan melalui SOPHI-InPULS tidak hanya berasal dari Pinjaman Luar Negeri, namun juga peran besar dari Pemerintah Pusat dan Daerah Percepatan pe m e nuh an standar Pe m e r in t a h Pu s a t m e l a l u i DA K da n K o m i tm e n Pe m e r in t a h Daerah Pin j a m a n L u a r Ne g e r i m e l a l u i SO P H I - InP U L S da n K o m i tm e n Pe m e r in t a h D a e r a h Pin j a m a n L u a r Ne g e r i m e l a l u i SO P H I - InP U L S da n K o m i tm e n Pe m e r in t a h D a e r a h S T A N D A R S A R A N A & P R A S A R A N A S T A N D A R A L K ES Penguatan k a p a s i t a s d a n k a p a b ili t a s untuk Transformasi L a y a n a n P r i m e r S T A N D A R T A T A KELOLA

Pe n eri m a Ma nf aat 10 . 18 P usk e s mas 54.77 7 P usk e s mas p em b an tu 1.686.140 Kader (@5 kader per Posyandu); total 337.228 Posyandu Ruang Lingkup Pe n g adaa n a l a t k e s e hata n Peme li h araa n pe ra l atan Pem b an g unan dan r e no v asi S ar p ras Tata Kelola (Pelatihan SDM, Pengampuan, Monitoring dan Evaluasi) Al a t p eme ri ks aa n i b u & a n ak Al a t P u s t u Je n is alat berdasarkan layanan Alat kegawatdaruratan maternal, neonatal, obstetric ginekologi Al a t im u ni s a s i Al a t l a y a n a n u m u m & r a w a t in ap Al a t g i g i d an m u l u t Al a t P o s y and u Al a t l a y a n a n l a n s i a Al a t l a b or at ori u m t in g k at 1 Aloka s i K eb u t uh an Pinjaman Luar Negeri (Loan) Rp. 23.799 T (USD 1.59 billion) Kontribusi Pemerintah (GOI) Rp. 26, 2 T (USD 1,74 billion) – Pembangunan dan renovasi Sarpras Periode 202 4 – 202 8 ( 6 B u l a n )

Readiness Criteria Penerima Alat Kesehatan SOPHI Kriteria kesiapan lokus: Kesenjangan antara standar dan ketersediaan peralatan yang disampaikan melalui proposal daerah Infrastruktur Sarana prasarana (listrik, internet, dsb.) Kapasitas listrik minimal 10 kVA Luas ruang Laboratorium minimal 3 m X 4 m dan dilengkapi dengan AC Ketersediaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kelengkapan SDM

Readiness Criteria Ketersediaan Jenis Tenaga Kesehatan di Puskesmas (1/2) NO. NAMA ALAT SDM PENGGUNA 1. Hematology Analyzer* Dokter dan ATLM 2. Infant Radiant Warmer Dokter/Bidan/Perawat 3. Urine Analyzer Dokter dan ATLM 4. Dental Chair Dokter gigi 5. Electrocauter Dokter/Bidan/Perawat 6. Electrokardiograf (EKG) Dokter dan Bidan/Perawat 7. Infusion Pump Dokter/Bidan/Perawat 8. Rotator Plate ATLM 9. Pipet Mikro ATLM 10. Laringoskop Neonatus Bilah Lurus Dokter/Bidan/Perawat 11. Spirometer Dokter dan Bidan/Perawat 12. Mikroskop Binokuler* Dokter dan ATLM 13. Tes Cepat Molekuler* Dokter dan ATLM 14. Chemistry Analyzer* Dokter dan ATLM 15. USG 2 Dimensi * Dokter dan Bidan 16. Infant T Piece Resusitator Dokter/Bidan/Perawat NO. NAMA ALAT SDM PENGGUNA 17. Sentrifus ATLM 18. Suction Pump Dokter/Bidan/Perawat 19. Tonometer Non Kontak Dokter dan Perawat/Refraksionis optisien 20. DC Shock Dokter dan Bidan/Perawat 21. Thermal Ablation Dokter dan Perawat/Bidan 22. Autoklaf Dokter/Bidan/Perawat/ATLM/Terapis gigi dan mulut/fisioterapis/Terapis wicara/Terapis Okupasional/Terapis Akupuntur 23. Meja Periksa Gynekologi Dokter/Bidan 24. Inkubator Bayi Dokter/Bidan 25. Tempat Tidur Manual Dokter/Bidan/Perawat/ATLM/fisioterapis/Terapis wicara/Terapis Okupasional/Terapis Akupuntur 26. Bor Intan + Dental Hand Piece Dokter gigi 27. Tabung Oksigen 6 m3 Dokter/Dokter gigi/Bidan/Perawat/ATLM/Terapis gigi dan mulut/fisioterapis/Terapis wicara/Terapis Okupasional/Terapis Akupuntur 28. Laringoskop Dokter/Bidan/Perawat

Readiness Criteria Ketersediaan Jenis Tenaga Kesehatan di Puskesmas (2/2) NO. NAMA ALAT SDM PENGGUNA 29. Tempat tidur periksa Dokter/Bidan/Perawat fisioterapis/Terapis wicara/Terapis Okupasional/Terapis Akupuntur 30. Skeler Ultrasonik Dokter gigi 31. Boks Bayi Dokter/Bidan/Perawat 32. Optalmoskop Dokter 33. Otoskop Dokter 34. Garputala Tidak Spesifik 35. Spray Can Tidak Spesifik 36. CO Analyzer Perawat 37. Sanitarian Kit Tenaga Kesehatan LIngkungan 38. Doppler untuk Jantung Janin Dokter/Bidan 39. Tiang Infus Standar Dokter/Bidan/Perawat 40. Nebulizer Dokter/Bidan/Perawat NO. NAMA ALAT SDM PENGGUNA 41. Kursi Roda Standar Dokter/Bidan/Perawat fisioterapis/Terapis wicara/Terapis Okupasional/Terapis Akupuntur 42. Tabung Oksigen 1 Meterkubik Dokter/Bidan/Perawat 43. Kursi gigi Lapangan Dokter Gigi 44. Meja Instrumen Tidak Spesifik 45. Dehumidifier Tidak Spesifik 46. Lemari Pendingin Vaksin Tidak Spesifik 47. Timbangan Analitik Tidak Spesifik 48. Lampu Periksa dengan Baterai Tidak Spesifik 49. Troli Emergency Tidak Spesifik 50. Alat Test Darah Portable (RDT) Hb meter Dokter dan Bidan/Perawat/ATLM 51 Alat Test Darah Portable (RDT) Gula Darah Dokter dan Bidan/Perawat/ATLM

Fasyankes Melakukan pembaharuan data sarana, prasarana, dan alat kesehatan melalui platform ASPAK Fasyankes melakukan pembaharuan data SDMK melalui platform SATU SEHAT dan SATU SEHAT SISDMK Dinkes Kab/Kota melakukan validasi data ASPAK dan SISDMK, dengan tembusan ke Dinkes Provinsi 1 2 3 Dinkes Kab/Kota Menyampaikan data ASPAK dan SISDMK yang telah divalidasi kepada IrDa 4 IrDa menyampaikan hasil reviu kepada Dinkes Kab/Kota IrDa Melakukan reviu atas hasil validasi data ASPAK dan SISDMK/SATU SEHAT SISDMK 5 Dinkes Kab/Kota menindaklanjuti hasil reviu dari IrDa Dinkes Kab/Kota melakukan perhitungan kebutuhan alat sesuai standar berdasarkan data hasil reviu Irda Dinkes Kab/Kota Menyampaikan rancangan proposal berisikan usulan perhitungan kebutuhan alat kesehatan dengan lembar pengesahan kepada Bappeda Bappeda Menelaah rancangan proposal pemenuhan kebutuhan alat kesehatan Dinkes Kab/Kota Bappeda, IrDa dan Dinkes menandatangani lembar pengesahan proposal usulan Dirjen Kesprimkom menetapkan SK Lokus penerima alat kesehatan Dinkes Kab/Kota menyampaikan proposal usulan ke Dirjen Kesprimkom Dirjen Kesprimkom melalui Dir. Fasmut PKP menilai proposal dari Daerah Dir. Fasmut PKP menyusun daftar lokus penerima alat kesehatan sesuai hasil pemeriksaan Dirjen Kesprimkom mensosialisasikan SK Lokus kepada daerah Lokus 6 16 17 14 7 8 9 10 11 12 13 Revisi Gambar xx. Alur proses penetapan lokus SOPHI untuk Puskesmas, UPKD/K, dan Posyandu Dir. Fasmut Mengajukan persetujuan daftar lokus penerima alat kesehatan kepada Dirjen Kesprimkom Alur Proses Penetapan Lokus Puskesmas, UPKD/K dan Posyandu 15

Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Laboratorium Kesehatan Masyarakat Indonesia-Public Health Laboratory System Strengthening ( InPULS ) * Provinsi DKI Jakarta, Kab . Simeulue , Kab . Bojonegoro . Kab . Pagar Alam, Kab . Rejang  Lebong tidak mengusulkan ** Provinsi DKI Jakarta dan Kaltim menyampaikan tidak mengusulkan Penguatan Laboratorium Kesehatan Masyarakat melalui pemenuhan alat kesehatan di tingkat 2,3,4,5

Readiness Criteria Penerima Alat Kesehatan InPULS Kriteria Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4 Tingkat 5 (Biokes) Tingkat 5 (Kesling) Listrik (kVA) 43 76 110 121 138 Ruang BSL Terdia (untuk pemeriksaan Biomolekuler) Internet Tersedia Air Bersih Tersedia IPAL Tersedia dan Berizin

Readiness Criteria Penerima Alat Kesehatan InPULS No Kategori Alat Laboratorium Jenis Sumber Daya Manusia 1 Hematologi, Kimia Klinik dan Imunologi ATLM, Patologi Klinik 2 Mikrobiologi ATLM/Biologi/ Biomedik/Bioteknologi/Biomolekuler *Patologi Klinik/Mikrobiologi Klinik 3 Biomolekuler ATLM/Biologi/ Biomedik/Bioteknologi/Biomolekuler *Bioinformatika 4 Kesehatan Lingkungan ATLM/Sanitasi/Kesling 5 Toksikologi Klinik dan Lingkungan ATLM/Analis Kimia/Kimia/Farmasi 6 Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Entomolog/ATLM/Biologi/Kesling 7 Kalibrasi Elektromedis/Analis Kimia/Kimia 8 Penunjang Tidak ada Kekhususan *ATLM/Biologi/ Biomedik/Bioteknologi/Biomolekuler/ Kesling/Analis Kimia/Kimia/Farmasi

Labkesmas Melakukan pembaharuan data sarana, prasarana, dan alat kesehatan melalui platform ASPAK Labkesmas melakukan pembaharuan data SDMK melalui platform SATU SEHAT dan SATU SEHAT SISDMK Dinkes Provinsi (tier 3) dan Kab/Kota (tier 2) melakukan validasi data ASPAK dan SISDMK 1 2 3 Dinkes Provinsi dan Kab/Kota Menyampaikan data ASPAK dan SISDMK yang telah divalidasi kepada IrDa 4 Dir. Fasmut Mengajukan persetujuan daftar lokus penerima alat kesehatan kepada Dirjen Kesprimkom IrDa menyampaikan hasil reviu kepada Dinkes Provinsi dan Kab/Kota IrDa Melakukan reviu atas hasil validasi data ASPAK dan SISDMK/SATU SEHAT SISDMK 5 Dinkes Provinsi dan Kab/Kota menindaklanjuti hasil reviu dari IrDa Dinkes Provinsi dan Kab/Kota melakukan perhitungan kebutuhan alat sesuai standar berdasarkan data hasil reviu Irda Dinkes Provinsi dan Kab/Kota Menyampaikan rancangan proposal berisikan usulan perhitungan kebutuhan alat kesehatan dengan lembar pengesahan kepada Bappeda Bappeda Menelaah rancangan proposal pemenuhan kebutuhan alat kesehatan Dinkes Provinsi dan Kab/Kota Bappeda, IrDa dan Dinkes menandatangani lembar pengesahan proposal usulan Dirjen Kesprimkom menetapkan SK Lokus penerima alat kesehatan Dinkes Provinsi dan Kab/Kota menyampaikan proposal usulan ke Dirjen Kesprimkom Dirjen Kesprimkom melalui Dir. Fasmut PKP menilai proposal dari Daerah Dir. Fasmut PKP menyusun daftar lokus penerima alat kesehatan sesuai hasil pemeriksaan Dirjen Kesprimkom mensosialisasikan SK Lokus kepada daerah Lokus 6 15 16 17 14 7 8 9 10 11 12 13 Revisi Gambar xx. Alur proses penetapan lokus InPULS untuk PLabkesmas Tier 2-3 Alur Proses Penetapan Lokus Labkesmas Tier 2 dan 3

Thank You https://bit.ly/tatakelolakesmasjatim [email protected] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. A.Yani No. 118 Surabaya

Program Hasil Terbaik Cepat: Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) PKG ULANG TAHUN (Mulai Feb 2025)* Usia 0- 6 tahun dan 18 tahun ke atas Ulang tahun + 1 bulan Puskesmas dan Klinik PKG SEKOLAH (Bulan Juli 2025) Usia 7- 17 tahun Tahun ajaran baru Sekolah PKG KHUSUS Ibu hamil dan balita Sesuai jadwal Puskesmas dan Posyandu Pemeriksaan kesehatan gratis mengikuti Siklus Hidup: Bayi baru lahir (2 hari), balita dan anak usia pra sekolah (1- 6 tahun), usia sekolah dan remaja (7- 17 tahun), dewasa (18- 59 tahun), dan lansia ( > 60 tahun) dengan memanfaatkan 3 momentum: Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan identifikasi faktor risiko, deteksi kondisi pra penyakit dan deteksi penyakit lebih awal. * Masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari s/d Maret 2025 dikecualikan dari ketentuan tersebut dan dapat berkunjung ke FKTP hingga 30 April 2025

PKG DIBAGI SESUAI SIKLUS HIDUP DAN DILAKSANAKAN DI PUSKESMAS DAN KLINIK SWASTA (FASILITAS PELAYANAN TINGKAT PERTAMA/FKTP) Siklus Hidup Jenis Pemeriksaan Bayi Baru Lahir (2 hari) Kekurangan hormon tiroid bawaan Kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD) Kekurangan hormon adrenal bawaan Penyakit Jantung Bawaan Kritis Kelainan Saluran Empedu Pertumbuhan (Berat Badan) Balita dan Anak Prasekolah (1- 6 tahun) Pertumbuhan Perkembangan Tuberkulosis Telinga Mata Gigi Talasemia (Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja) Gula Darah (Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja) Dewasa (18- 59 Tahun) dan Lansia ( > 60 tahun) Merokok 13. Kanker Paru (≥ 45 thn) Tingkat Aktivitas Fisik 14. Kanker Usus Besar (≥ 50 thn) Status Gizi 15. Mata Gigi 16. Telinga Tekanan Darah 17 . Jiwa Gula Darah 18. Hati (Hep B, C, Sirosis) Risiko Stroke, Risiko Jantung (≥40 thn) 19. Calon Pengantin (Anemia, Sifilis, HIV) Fungsi Ginjal (≥ 40 thn) 20. Geriatri (≥ 60 thn) Tuberkulosis Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Kanker Payudara (≥ 30 thn) Kanker Leher Rahim (≥ 30 thn) 76

PKG PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA DAN DILAKSANAKAN DI SEKOLAH SAAT TAHUN AJARAN BARU JULI 2025 Jenjang Sekolah Jenis Pemeriksaan SD (7 - 12 tahun) Status Gizi Merokok (Kelas 5-6) Tingkat Aktivitas Fisik (Kelas 4-6) Tekanan Darah Gula Darah Tuberkulosis Telinga Mata Gigi Jiwa Hati (Hepatitis B)* SMP (13 - 15 tahun) Status Gizi 9. Telinga Merokok 10. Mata Tingkat Aktivitas Fisik 11. Gigi Tekanan Darah 12. Jiwa Gula Darah 13. Hati (Hepatitis B dan C)* Tuberkulosis Talasemia** (kelas 7) Anemia Remaja Putri (kelas 7) SMA (16 - 17 tahun) Status Gizi 7. Anemia Remaja Putri (kelas 10) Merokok 8. Telinga Tingkat Aktivitas Fisik 9. Mata Tekanan Darah 10. Gigi Gula Darah 11. Jiwa Tuberkulosis 12. Hati (Hepatitis B dan C)* * Hepatitis B pada Anak SD dan Hepatitis B + C pada Anak SMP sampai SMA ** Sekali seumur hidup, bagi usia 7- 12 tahun bila memiliki riwayat keluarga

PERAN LABKESMAS DALAM CKG/PKG

PERAN PEMERINTAH

ALUR RUJUKANSPESIMENDARIFKTP/FKTPL/FKTL PADA PKG

SKEMA PEMBIAYAAN LABKESMAS DALAM PKG

Kriteria Jumlah (orang) Penduduk 42.089.271 Ibu Hamil 613.960 Ibu Bersalin 611.173 Ibu Nifas 611.173 Bayi 608.356 Balita 2.936.228 Usia Pra-Sekolah 1.118.276 Usia Sekolah 6.378.578 Usia Produktif 26.809.977 Usia Lanjut 4.256.376 No Kab /Kota Jumlah Penduduk Bumil Bulin Bayi Balita L P Total L P Total L P Total L P Total L P Total   Jawa Timur 20,978,455 21,110,816 42,089,271 613,960 611,173 310,644 297,712 608,356 1,498,042 1,438,186 2,936,228 1 Kab . Pacitan 295,841 293,193 589,034 7,148 7,120 3,500 3,278 6,778 17,467 16,772 34,239 2 Kab . Ponorogo 480,979 485,132 966,111 12,349 12,303 6,506 6,185 12,691 31,336 30,103 61,439 3 Kab. Trenggalek 374,388 373,226 747,614 9,923 9,880 4,884 4,693 9,577 24,296 23,342 47,638 4 Kab . Tulungagung 559,968 559,620 1,119,588 15,515 15,484 8,032 7,700 15,732 37,924 36,431 74,355 5 Kab . Blitar 639,662 633,789 1,273,451 18,596 18,544 9,477 8,963 18,440 44,037 42,296 86,333 6 Kab. Kediri 858,694 843,568 1,702,262 26,856 26,732 13,225 12,757 25,982 63,021 60,529 123,550 7 Kab . Malang 1,383,840 1,371,598 2,755,438 41,923 41,709 22,390 21,532 43,922 102,255 98,216 200,471 8 Kab. Lumajang 569,439 582,825 1,152,264 16,804 16,720 8,212 7,862 16,074 40,423 38,803 79,226 9 Kab. Jember 1,304,676 1,315,459 2,620,135 40,479 40,302 22,080 21,121 43,201 97,747 93,776 191,523 10 Kab. Banyuwangi 881,578 882,962 1,764,540 26,236 26,098 12,930 12,511 25,441 62,687 60,144 122,831 11 Kab. Bondowoso 392,639 403,661 796,300 12,223 12,124 6,048 5,719 11,767 29,120 27,925 57,045 12 Kab . Situbondo 346,053 358,190 704,243 10,227 10,214 5,713 5,398 11,111 25,476 24,430 49,906 13 Kab. Probolinggo 588,818 604,454 1,193,272 18,142 18,055 8,699 8,295 16,994 44,081 42,287 86,368 14 Kab. Pasuruan 834,718 834,682 1,669,400 24,368 24,221 11,658 11,228 22,886 59,532 57,146 116,678 15 Kab. Sidoarjo 1,101,323 1,092,369 2,193,692 31,089 30,947 15,365 14,826 30,191 75,445 72,482 147,927 16 Kab. Mojokerto 584,231 578,465 1,162,696 16,551 16,513 7,584 7,297 14,881 40,767 39,156 79,923 17 Kab. Jombang 692,105 681,688 1,373,793 21,450 21,343 10,556 10,214 20,770 51,283 49,230 100,513 18 Kab. Nganjuk 571,849 566,755 1,138,604 16,455 16,352 8,171 7,871 16,042 39,669 38,077 77,746 19 Kab. Madiun 376,207 384,741 760,948 10,225 10,207 5,361 5,077 10,438 25,352 24,340 49,692 20 Kab. Magetan 338,849 350,360 689,209 9,487 9,408 4,533 4,331 8,864 22,706 21,814 44,520 21 Kab. Ngawi 439,055 448,117 887,172 11,665 11,640 5,771 5,553 11,324 28,620 27,496 56,116 22 Kab. Bojonegoro 666,955 663,561 1,330,516 16,923 16,868 7,827 7,537 15,364 41,773 40,117 81,890 23 Kab. Tuban 614,391 616,983 1,231,374 16,485 16,392 8,548 8,102 16,650 40,692 39,074 79,766 24 Kab. Lamongan 692,953 693,437 1,386,390 19,296 19,185 9,535 9,199 18,734 47,407 45,533 92,940 25 Kab. Gresik 693,072 684,215 1,377,287 20,003 19,912 10,065 9,673 19,738 49,785 47,778 97,563 26 Kab. Bangkalan 550,045 562,911 1,112,956 19,029 18,988 11,643 11,165 22,808 47,612 45,650 93,262 27 Kab. Sampang 510,691 516,847 1,027,538 19,302 19,249 10,581 10,194 20,775 48,692 46,690 95,382 28 Kab. Pamekasan 439,571 453,756 893,327 15,054 15,026 7,482 7,147 14,629 36,936 35,417 72,353 29 Kab. Sumenep 562,184 597,213 1,159,397 17,744 17,641 10,053 9,596 19,649 43,888 42,088 85,976 30 Kota Kediri 151,055 150,147 301,202 4,718 4,704 2,144 2,069 4,213 10,753 10,332 21,085 31 Kota Blitar 77,501 78,829 156,330 2,337 2,326 1,128 1,080 2,208 5,550 5,332 10,882 32 Kota Malang 437,003 442,870 879,873 12,166 12,096 5,898 5,700 11,598 30,091 28,911 59,002 33 Kota Probolinggo 125,131 126,954 252,085 4,082 4,053 1,817 1,704 3,521 9,632 9,243 18,875 34 Kota Pasuruan 111,190 111,144 222,334 3,800 3,784 1,693 1,603 3,296 8,834 8,484 17,318 35 Kota Mojokerto 68,640 69,973 138,613 1,980 1,969 893 848 1,741 4,750 4,561 9,311 36 Kota Madiun 99,640 103,912 203,552 2,875 2,861 1,381 1,313 2,694 6,773 6,504 13,277 37 Kota Surabaya 1,450,293 1,481,318 2,931,611 37,024 36,818 17,688 16,888 34,576 93,461 89,831 183,292 38 Kota Batu 113,228 111,892 225,120 3,431 3,385 1,573 1,483 3,056 8,169 7,846 16,015 Berdasarkan KMK tentang Perubahan atas KMK No HK.01.07/Menkes/5675/2021 tentang Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan Thn 2021-2025 DATA SASARAN TAHUN 2025 No Kab /Kota Apras Usia Sekolah Usia Produktif Lansia L P Total L P Total L P Total L P Total   Jawa Timur 571,444 546,832 1,118,276 3,264,648 3,113,930 6,378,578 13,394,365 13,415,612 26,809,977 3,019,593 3,463,242 6,482,835 1 Kab. Pacitan 7,085 6,934 14,019 39,411 38,073 77,484 188,364 181,745 370,109 58,537 65,440 123,977 2 Kab. Ponorogo 11,904 11,484 23,388 66,424 63,234 129,658 303,854 302,993 606,847 89,586 101,484 191,070 3 Kab. Trenggalek 9,602 9,140 18,742 53,256 50,808 104,064 238,050 235,401 473,451 66,763 72,942 139,705 4 Kab. Tulungagung 14,203 13,569 27,772 82,251 78,037 160,288 359,947 356,992 716,939 89,008 99,437 188,445 5 Kab. Blitar 15,863 15,426 31,289 97,528 93,168 190,696 405,106 400,624 805,730 103,303 110,399 213,702 6 Kab . Kediri 23,362 22,303 45,665 132,413 125,812 258,225 548,458 531,744 1,080,202 124,262 140,303 264,565 7 Kab. Malang 35,711 34,168 69,879 213,897 205,802 419,699 882,243 870,589 1,752,832 202,044 219,873 421,917 8 Kab . Lumajang 15,865 15,189 31,054 86,325 81,928 168,253 359,830 369,189 729,019 88,818 103,588 192,406 9 Kab. Jember 32,497 31,173 63,670 198,223 189,699 387,922 832,864 838,953 1,671,817 189,891 213,510 403,401 10 Kab. Banyuwangi 24,226 22,743 46,969 135,139 129,230 264,369 557,251 557,076 1,114,327 136,238 151,647 287,885 11 Kab. Bondowoso 11,094 10,705 21,799 57,527 55,662 113,189 248,074 251,943 500,017 62,488 73,522 136,010 12 Kab. Situbondo 8,700 8,406 17,106 48,864 46,856 95,720 221,438 227,951 449,389 55,514 66,332 121,846 13 Kab. Probolinggo 17,895 17,275 35,170 96,713 92,957 189,670 369,912 380,157 750,069 80,939 94,624 175,563 14 Kab. Pasuruan 24,182 23,193 47,375 136,932 129,337 266,269 536,871 537,960 1,074,831 105,749 117,771 223,520 15 Kab . Sidoarjo 29,937 28,415 58,352 179,606 169,942 349,548 721,913 719,059 1,440,972 129,134 141,523 270,657 16 Kab. Mojokerto 17,807 16,923 34,730 95,878 91,447 187,325 373,943 368,180 742,123 77,575 85,752 163,327 17 Kab. Jombang 19,705 18,716 38,421 112,458 106,799 219,257 441,340 429,239 870,579 90,909 104,626 195,535 18 Kab. Nganjuk 15,412 14,649 30,061 89,177 85,250 174,427 363,772 356,000 719,772 85,966 97,429 183,395 19 Kab. Madiun 9,495 9,132 18,627 53,955 51,484 105,439 236,241 241,402 477,643 68,413 78,139 146,552 20 Kab. Magetan 9,141 8,716 17,857 50,209 48,194 98,403 208,897 212,736 421,633 61,919 75,885 137,804 21 Kab. Ngawi 11,488 10,793 22,281 65,066 61,178 126,244 273,479 280,357 553,836 79,902 91,027 170,929 22 Kab. Bojonegoro 18,163 17,321 35,484 100,089 94,482 194,571 428,666 426,624 855,290 108,127 115,999 224,126 23 Kab. Tuban 15,245 14,753 29,998 92,977 88,188 181,165 397,308 395,366 792,674 92,954 107,570 200,524 24 Kab. Lamongan 18,718 17,711 36,429 101,522 95,892 197,414 445,666 440,784 886,450 108,743 125,887 234,630 25 Kab. Gresik 19,776 18,731 38,507 114,144 108,073 222,217 448,996 441,501 890,497 81,917 91,096 173,013 26 Kab. Bangkalan 13,767 13,173 26,940 89,746 85,800 175,546 351,919 359,389 711,308 60,190 76,026 136,216 27 Kab. Sampang 16,893 16,047 32,940 83,612 80,503 164,115 320,127 325,497 645,624 53,527 62,375 115,902 28 Kab. Pamekasan 14,414 13,859 28,273 72,406 69,384 141,790 277,556 287,575 565,131 50,823 63,177 114,000 29 Kab. Sumenep 14,218 13,776 27,994 79,377 76,138 155,515 360,017 379,844 739,861 87,122 112,442 199,564 30 Kota Kediri 4,240 4,118 8,358 24,646 23,361 48,007 97,109 94,500 191,609 18,938 23,720 42,658 31 Kota Blitar 2,198 2,099 4,297 12,622 11,942 24,564 49,307 50,103 99,410 10,247 12,467 22,714 32 Kota Malang 12,325 11,702 24,027 71,130 68,135 139,265 280,629 281,307 561,936 56,933 70,298 127,231 33 Kota Probolinggo 4,112 4,006 8,118 21,552 20,734 42,286 78,835 79,881 158,716 14,490 17,473 31,963 34 Kota Pasuruan 3,665 3,601 7,266 19,697 18,773 38,470 69,870 69,591 139,461 12,137 14,543 26,680 35 Kota Mojokerto 2,078 2,011 4,089 11,544 11,515 23,059 43,804 43,903 87,707 8,504 10,631 19,135 36 Kota Madiun 2,653 2,585 5,238 14,486 14,242 28,728 64,482 65,619 130,101 14,925 19,560 34,485 37 Kota Surabaya 40,445 38,945 79,390 246,018 234,677 480,695 935,729 952,330 1,888,059 177,663 218,336 395,999 38 Kota Batu 3,360 3,342 6,702 17,828 17,194 35,022 72,498 71,508 144,006 15,395 16,389 31,784 Sasaran PKG Ulang Tahun : 35.729.213

Jumlah dan Sebaran Pendaftar PKG Nasional (Total) 777,717 pendaftar 9,285 (90%) puskesmas 502 (98%) kab/kota 38 (100%) provinsi Data update: 16 Maret 2025 pukul 09.45 WIB 9

Jumlah dan Sebaran Pendaftar C KG 909.929 pendaftar 38 Kab/kota DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR EVALUASI PELAKSANAAN CKG TANGGAL 10 – 18 PEBRUARI 2025 Sumber data: ASIK pe r 1 Mei 2025 jam 09.00 WIB Dewasa I : umur 18-29 tahun Dewasa II : umur 30-39 tahun Dewasa III : umur 40-59 tahun 973 puskesmas 863.974 Target kehadiran 817.668 hadir 46.306 Janji temu

Persentase Kehadiran Pendaftar PKG di Kab /Kota Sumber data: ASIK per 1 Mei 2025 jam 09.00 WIB

JUMLAH DAN SEBARAN ALKES HEMATOLOGI ANALIZER PUSKESMAS DI PROVINSI JATIM Maret 2025 Berdasarkan data ASPAK : dari 973 Pusk di Prov. Jatim terdapat 711 Puskesmas yang telah memiliki Hematolog Analizer , sedangkan 262 belum memiliki Sumber : https://aspak.kemkes.go.id Maret 2025 Provinsi Puskesmas Ranap Puskesman Non Ranap Memiliki Tidak Memiliki Tidak Kab. Pacitan 6   9   Kab. Ponorogo 9   8   Kab. Trenggalek 16   2   Kab. Tulungagung 12   14   Kab. Blitar 10   10   Kab. Malang 39   -   Kab. Lumajang 23   -   Kab. Jember 32   4   Kab. Banyuwangi 9   15   Kab. Bondowoso 11   -   Kab. Situbondo 8   3   Kab. Probolinggo 16   13   Kab. Pasuruan 12   7   Kab. Sidoarjo 14   16   Kab. Mojokerto 10   7   Kab. Jombang 14   9   Kab. Nganjuk 10   6   Kab. Madiun 6   10   Kab. Magetan 8   2   Kab. Ngawi 20   3   Kab. Bojonegoro 11   4   Kab. Tuban 7   22   Kab. Lamongan 12   1   Kab. Gresik 14   14   Kab. Bangkalan 19   -   Kab. Sampang 14   -   Kab. Pamekasan 18   -   Kab. Sumenep 20   -   Kab. Kediri 6   19   Kota Kediri 2   5   Kota Blitar -   1   Kota Malang -   14   Kota Probolinggo 1   3   Kota Pasuruan -   6   Kota Mojokerto -   6   Kota Madiun -   6   Kota Surabaya 23   38   Kota Batu 1   1   Total 433   278   Ditambahkan jumlah Puskesmas
Tags