Kekurangan gizi pada anak-anak di negara
berpenghasilan rendah dan menengah
Diare Pneumonia
I
Infeksi paling umum yang
mengancam jiwa masa
kanak-kanak diseluruh dunia
IS
APA ITU MALNUTRISI?
World Health Organization
Kekurangan, kelebihan, atau
ketidakseimbangan dalam asupan
energi dan/atau nutrisi tertentu yang
berkaitan dengan kebutuhan mereka.
POIN PENTIN
Disbiosis dan kolonisasi
pathogen, mengakibatkan
disfungsi mukosa dan aktivasi
inflamasi, mempengaruhi
status gizi serta risiko infeksi
Malnutrisi biasanya ditentukan Alida darle yang mengancam jiwa
Masas antara malnutrisi dan infeksi.
: Anak-anak yang kekurangan
mencakup berbagai paparan
dan faktorrisikoinfeksiselom | SE! benisiko eblh tinggl untuk
esq yema dele terkena infeksi, dan kronis, dan
memodal infeksi berulang sering kali
menyebabkan malnutrisi
+ Asupan, kebutuhan, dan pengeluaran energi dan/atau nutrisi tertentu sangat jarang dinilai
secara langsung
ly» Praktik dan penelitian didasarkan pada pengukuran antropometri
Menentukan Wasting (kurus):
+ Anak <5 tahun: berat badan menurut tinggi/panjang badan (WHZ)
* Usia 5-19 tahun: IMT-menurut-usia
Menentukan Stunting
* Tinggi (atau panjang badan)-menurut-usia (HAZ)
Y
ILA kurang dipengaruhi oleh status hidrasi > umumnya memiliki nilai prediksi yang leb
aik untuk mortalitas selanjutnya dibandingkan dengan WHZ.
Batasan untuk mendefinisikan malnutrisi oleh LILA berdasarkan hubungannya dengan
penyakit infeksi atau hasil mortalitas dapat divalidasi dan digunakan > pada anak-anak
berusia 6-59 bulan.
Bayi dibawah usia 6 bulan (n = 2.882) Sebagian (n = 1.405) diikuti
yang dirawat di RS di Kenya selama | tahun setelah keluar RS
LILA lebih baik dalam LILA memiliki nilai
membedakan risiko prediksi yang lebih
kematian rawat inap unggul dibandingkan
daripada WHZ dengan WHZ
Diet rendah energi atau nutrisi tertentu
Berbagai paparan lingkungan antenatal dan postnatal
Malnulrisi Infeksi akut
Penyakit kronis
Pengabaian psikososial
Uji klinis pada anak-anak dengan malnutrisi, juga mengalami stunting yang parah
> Menunjukkan adanya paparan kronis
INS
IS
fF »
Infeksi Malnutrisi
|
+ Memiliki risiko diare yang jauh lebih tinggi
+ Insiden yang lebih tinggi
+ Peningkatan keparahan
kL Risiko berkorelasi langsung dengan derajat
malnutrisi yang diukur dengan antropometri.
Anak dengan WAZ atau HAZ -3 atau kurang:
+ 73% Peningkatan durasi rata-rata gejala diare
+ 37% Mengalami peningkatan risiko diare
Studi meta-analisis menilai dampak diare pada kohort yang
mengikuti anak sejak lahir sampai usia 24 bulan
LD Menunjukkan peningkatan 15% pada stunting untuk setiap
5% peningkatan pada /ongitudinal incidence.
da anak dengan malnutrisi:
- "Peningkatan frekuensi penyakit infeksi
Lebih berisiko terhadap penyakit yang lebih parah
Menderita morbiditas yang lebih akut dan berjangka panjang
- Mortalitas
DIARE
INS
Anak dengan malnutrisi akut berat (Severe Acute Malnutrition) lebih mungkin meri
bakteri pathogen yang diidentifikasi sebagai agen potensial penyebab diare
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak kekurangan gizi.
Anak dengan malnutrisi akut berat,
memiliki risiko kematian setelah
episode diare 4x lebih tinggi
daripada anak dengan gizi yang
lebih baik
Penelitian terhadap 1.146 anak —)
yang dirawat di RS dengan diare
sedang-berat di Kenya Barat
Status kasus diare dikaitkan dengan stunting.
rti kematian post diare selama 90 hari, dimana setiap unit skor Z dari HAZ dikaitkan
dengan penurunan risiko kematian sebesar 26-53% tergantung pa
PNEUMONIA
Malnutrisi pada pneumonia:
Meningkatkan risiko episode pneumonia, kasus keparahan dan kematian
+ Skor risiko mortalitas pada pneumonia pediatrik rawat inap di Malawi
(n = 16.475) > Malnutrisi berat memiliki predictive value yang mirip dengan
hipoksemia dan koma.
+ Di Kenya, diantara 4.187 anak yang dirawat di RS dengan pneumonia parah.
25% mengalami malnutrisi berat.
[> rortor risiko yang kuat > kematian rawat inap
37% kematian anak terjadi setelah pulang dari RS
li» Malnutrisi, usia muda, HIV, masuk RS dalam jangka
panjang > dikaitkan dengan kematian paska keluar RS
Tidak dipengaruhi oleh indikator keparahan pneumonia
FIGURE 1. A growing understanding of a ‘vicious cycle”: interactions between malnutrition, infection and intestinal dysfunction.
Konsep pemahaman: Kolonisasi usus, pernafasan dan permukaan mukosa lainnya >
prekursor infeksi invasive
Malnutrisi > disertai disbiosis dan gangguan pada fungsi normal barrier
+ Permukaan usus > tempat pengenalan dan respons pathogen, barrier untuk translokasi
patogen
+ Sistem enterik > jaringan limfoid utama, memodulasi absorpsi dan sekresi, memodulasi
hormonal yang mengatur fungsi utama yang berkaitan dengan metabolisme dan
pertumbuhan
Paparan kronis lingkungan usus yang terkontaminasi feses > sindrom asimtomatik;
absorpsi yang buruk, inflamasi lokal usus, dan translokasi produk bakterit (EED)
Identifikasi EED ==» Atrofi kripta usus halus + Absorpsi
=> Hiperplasia vili usus halus + Inflamasi
+ Permeabilitias usus
+ EED > Potensi translokasi produk bakterit dan mengaktivasi imun sistemik
» Peningkatan inflamasi sistemik > malnutrisi, disfungsi usus, morbiditas jangka panjang,
dan mortalitas.
Di Malawi > inflamasi usus dan inflamasi sistemik dikaitkan dengan risiko kematian pa
k yang mengalami malnutrisi akut.
+ Histologi usus halus pada malnutrisi > penumpukkan vili, sel goblet |, peradangan
+ Studi metagenomik = | keragaman mikroba berhubungan dengan usia anak dan
1 Enterobacteriaceae pathogen pada anak kurang gizi.
+ Beberapa studi menunjukkan tikus gagal tumbuh setelah menerima mikrobiota dari anak-
Amerika latin oleh kelompok studi Mal-ED
Pergdangan usus dan pertumbuhan > dikaitkan dengan kehadiran Enteroaggregative
eria coli
/ =N ==
a
+ Penelitian di Ethiopia menilai Streptococcus pneumoniae pada
nasofaring dari 361 anak di klinik rawat jalan > 44% dikolonisasi
oleh S. pneumoniae
li» Kolonisasi dikaitkan dengan jumlah saudara kandung dalam rumah
tangga dan adanya malnutrisi yang ditentukan oleh
berat badan-menurut-usia, mencakup kedua aspek Wasting dan
Stunting dengan odas ratio 2.1
Di Venezuela, diantara 1.064 anak > kolonisasi S. pneumoniae umumnya
INS
PPS
terjadi pada anak stunting.
Terdapat hubungan yang signifikan pada populasi lain di Venezuela > 33%
penurunan kolonisasi perunit HAZ.
Namun, studi multisenter PERCH di 9 lokasi pada 7 negara > kolonisasi
pneumokokus tidak dilaporkan dalam kaitannya dengan malnutrisi
7 Patogen # 2
+ Temuan klinis pada anak dengan malnutrisi mungkin berbeda jika mereka
terinfeksi dengan organisme berbeda yang menyebabkan sindroma klinis yang
sama, atau jika mereka muncul dengan pathogen yang sama tapi memiliki
peningkatan risiko resistensi antimicrobial (AMR)
+ Anak dengan malnutrisi > Merespons patogen dengan cara yang berbeda
La Terdapat berbagai kelainan pada
beberapa jalur dalam sistem imun
bawaan dan adaptif.
7 Patogen # 2
Penelitian: kemungkinan peningkatan bakteremia Gram negatif pada anak
malnutrisi.
Studi kultur darah di Tanzania > Pseudomonas spp (36%), Enterobacter spp
(16%), Staphylococcus aureus (15%)
= Adanya keterbatasan sensitivitas pada ampisilin lini pertama
dengan gentamisin
7 Patogen ?
SR.
PPS
+ Di Kenya: coagulase-negative-staphylococci (CONS) > patogen
penting pada anak dengan malnutrisi berat.
a Tidak terdapat hubungan antara CONS pada darah
dengan mortalitas dan durasi rawat inap
\
Efikasi Vaksin
» Anak malnutrisi
v | Efikasi vaksin oral
Y Tidak ada perbedaan titer antibodi pada vaksin parenteral
Studi kasus-kontrol di Afrika Selatan:
Sama efektifnya pada antara anak
Penerima /3-valent pneumococcal = ee
malnutrisi dan gizi baik
conjugated vaccine
Di Kenya, Bangladesh:
Mengkombinasikan air, kebersihan
Dampak minimal pada diare atau
sanitasi, dan intervensi nutrisi dalam
skala besar pertumbuhan.
Multisenter di a
Kotrimoksazol perhari dalam jangka
panjang sebagai profilaksis
Sedang Berlangsung
Uji coba antmikroba lain untuk Percobaan preventif menggunakan
mengobati malnutrisi berat dan/atau kandidat organisme probiotik dan
mencegah mortalitas paska-keluar makanan prebiotik
INS
Perspektit Masa Depan |, AL
PPS
Pengambilan sampel jaringan
> postmortem dengan minimal invasif,
yang dapat menjadi target terapi yang
lebih baik dalam hidup.
Projek the CHAMPS: bertujuan untuk
menentukan penyebab kematian pada
populasi bersumber daya rendah
The CHAIN Network: bertujuan untuk
identifikasi risiko biomedis dan sosial
ekonomi yang dapat dimodifikasi untuk
digunakan kedalam uji klinis
Kesimpulan
Infeksi-malnutrisi-lingkungan
merupakan aksis yang kompleks,
tidak mudah ditangani oleh intervensi
individu.
Pemahaman yang lebih baik akan diperoleh
melalui penerapan sarana baru untuk
memeriksa kembali kemampuan imun
ex vivo dalam kaitannya dengan kejadian
infeksi dan perubahan status gizi,
biomarker infeksi yang lebih spesifik,
korelasi fungsi usus dan translokasi
bakteri, populasi mikroba dan penyebab
penyakit.
Y
—
ANALISIS
JURNAL
V =. A
Population
Intervention
9, Analisis P.
co ye
Tujuan tinjauan ini merangkum interaksi mekanisme pada anak malnutrisi
dengan kejadian infeksi, rangkuman tersebut diambil dari jurnal yang
membahas interaksi malnutrisi dan infeksi pada anak. Populasi pada review ini
adalah anak dengan malnutrisi.
Intervensi pada tinjauan ini adalah pengaruh infeksi pada anak dengan kondisi
malnutrisi
Comparasion
Pada Article review ini tidak terdapat adanya comparasion.
Y
Outcome
Mekanisme interaksi malnutrisi-infeksi meliputi kurangnya asupan
makanan dapat menyebabkan gizi buruk, mengakibatkan
penurunan fungsi barrier mukosa dan terjadi penurunan
kekebalan, anak lebih rentan untuk mengalami infeksi akibat
paparan pathogen, perubahan mikrobiom, inflamasi, dan
disregulasi.
Mencegah infeksi pada anak malnutrisi
Malnutrisi dapat meningkatkan insidensi infeksi, keparahan, dan
mortalitas.
Dibutuhkan uji klinis lebih lanjut untuk memutus interaksi
malnutrisi-infeksi
PS
PJ
F analisis Kritis ?
Journal ini termasuk Article Review
Checklist Komentar ]
A. Validitas 1. Apakah pertanyaan penelitian Artikel ini menyatakan dengan jelas pertanyaan penelitian. Judul artikel
didefinisikan dengan jelas dan spesitk? menggambarkan tujuan penulisan secara umum, yaitu "Dampak Malnutrisi Pada
Artikel ini: Ya (V) Tidak ( ) Tidak jelas() | Infeksi Masa Kanak-Kanak” Pada bagian abstrak, tujuan penelitian dinyatakan
dengan jelas yaitu "merangkum mekanisme dimana malnutrisi dan infeksi saling
berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan anak" Sementara itu, pada
kalimat terakhir dibagian pendahuluan, kembali ditekankan tujuan dari artikel ini,
yaitu. memahami peneltian-peneltian sebelumnya tentang mekanisme yang
menghubungkan status antropometri dan lngkungan dengan kerentanan
terhadap infeksi yang mengancam jwa; dan mendiskusikan implikasi dan
penelitian dimasa depan.
PS
PJ
A. Validitas
Checklist
Apakah studi-stud yang dilibatkan dalam review
'menggunakan desain
yang sesuai untuk menjawab pertanyaan yang diaj
kan?
‘Artikel ini: Ya (\) Tidak ( ) Tidak jelas ( )
Apakah strategi pencarian artikel yang relevan
dinyatakan dengan jelas?
Artikel ini: Ya (x) Tidak ( ) Tidak jelas ( }
Komentar
Artikel ini melibatkan studi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan, yaitu dalam sebuah studi meta-analisis menilai dampak diare
pada anak malnutrisi dengan kohort dari lahir sampai usia 24 bulan,
kemudian sebuah studi kontrol-kasus di Afrika selatan menilai efikasi
vaksin pada anak dengan malnutrisi dan anak dengan gizi baik.
Strategi pencarian artikel dalam artikel review ini relevan dan jelas.
Sumber yang digunakan dalam artikel ini menggunakan beberapa
database dari Google yakni WHO dan jurnal_internasional lain yang
berhubungan dengan interaksi antara malnutrisi dengan infeksi seperti the
American Journal of Clinical Nutrition, Malawi Medical Journal, Ebio
Medicine Journal, the New England Joumal of Medicine, dan jurnal
internasional lain yang terbatas pada artikel berbahasa inggris.
Apakah dilakukan penilaian terhadap kualtas studl-
studi yang dilbatkan dalam review?
Artikel ini: Ya ( } Tidak ( ) Tidak jelas (1)
Pada artikel ini, tidak disampaikan secara jelas sistem penilaian terhadap
kualitas dan bobot studi yang diambil.
PS
PJ
Checklist Komentar
8. Importance 1. Apa hasil secara keseluruhan dari review ini? Review ini menjelaskan mengenai interaksi yang kompleks dan
bersifat dua arah antara infeksi-mainutrisi-lingkungan, melibatkan
peran lingkungan, paparan patogen, mikrobiota usus, inflamasi usus
kronis, kerusakan barrier mukosa dan fungsi imun. Keadaan malnutrisi
dapat meningkatkan insidensi, keparahan, dan kematian pada kasus
infeksi, berfokus pada kejadian diare dan pneumonia. Terdapat pula
perubahan respons vaksin pada anak dengan mainutrisi. Uji Kinis
yang telah dilakukan sampai saat ini belum memberikan hasil
maksimal untuk menghentikan siklus tersebut
2. Seberapa akurat hasil ini? Tidak terdapat uji statistik yang menilai akurasi jurnal review ini,
namun hasil pada review ini cukup akurat Karena melibatkan berbagai
sumber berupa jumal intemasional dari institusi yang jelas yang
melakukan penelitian yang dapat dipercaya, dan dengan tahun
keluaran yang cukup lerbaru.
2. Apakah semua luaran klinis dipertimbangkan?
Ya (\) Tidak ( ) Tidak Dijelaskan ( )
3. Apakah studi ini menguntungkan melebini bahaya
dan biaya?
Ya ( ) Tidak ( ) Tidak Dijelaskan (y)
Hasil atau rekomendasi adalah Valid (poin A) > Ya (x) Tidak ( ) Tidak jelas ( )
Hinis? (poin E) > Ya (+) Tidak ( ) Tidak jelas ( )
Hasil relevan dengan praktik nyata? (poin C) > Ya (+) Tidak ( ) Tidak jelas ( )
Hasil bermantaat secs
Komentar
Semua luaran kinis telah dipertimbangkan pada studi ini. Luaran klinis yang
telah dipaparkan oleh studi ini meliputi penilaian anak malnutrsi,
memaparkan penyakit infekei yang paling sering didapati pada anak
malnutrisi (diare dan pneumonia), menjelaskan mekanisme dari “ingkaran
setan" antara mainutrisi dengan kejadian infexsi pada anak, disbiosis dan
legritas mukosa pada saluran nafas dan saluran cema anak, organisme
patogen yang umumnya menginfeksi, sera efikasi vaksin pada anak
mainutrisi tersebut.
Pada studi ini, sangat menguntungkan dalam segi pemahaman. Namun,
pada bagian “ui Kinis” dielaskan bahwa sampai saat ini, belum ada yang
dapat menghentikan interaksi antara infeksi dengan mainutrisi. Namun uji
kinis lain masin dalam penelitian. Dinilai pada bagian 'perspektit masa
depan’ dari studi ini memiliki keuntungan yang banyak, dan bahaya yang
lebih ringan. Hal ini dijelaskan melalui Projek the Child Health and Mortality
Prevention Surveillance (CHAMPS) (httos//chamoshealth.oro), yaitu
penelusuran penyebab kematian pada anak mainutrisi dengan cara
pengambilan sampel jaringan postmortem dengan minimal invasil, yang
dapat menjadi target terapi yang lebih baik dalam hidup. Serta Projek The
Childhood Acute Ilness and Nutrition (CHAIN) Network
(hitpz/chainnetwork org), yang bertujuan mengidentifikasirisiko biomedis dan
sosial ekonomi yang dapat dimodifikasi untuk digunakan kedalam uji klinis.
Namun didalam studi ini tidak dipaparkan lebih jelas mengenai biaya yang
digunakan untuk menjalan kedua projek tersebut.